ݺߣ

ݺߣShare a Scribd company logo
PT ALBY Indonesia sedang mempelajari untuk menentukan tingkat aktiva lancar yang optimal
untuk tahun depan . Manajemen memperkirakan bahwa penjualan akan meningkat sebesar Rp
. 10 juta karena ditawarkannya produk baru . Perusahaan ingin tetap mempertahankan rasio
utangnya sebesar 50%, sementara nilai aktiva tetap saat ini sebesar Rp . 4 juta . Tingkat bunga
baik utang jangka pendek maupun panjang sebesar 12% . Manajer keuangan PT ALBY
Indoensia menginginkan untuk menganalisis 3 ( tiga ) alternatif kebijakan Modal kerja, yaitu :
KEBIJAKAN KONSERVATIF dengan tingkat aktiva lancar (AL) sebesar 60% dari penjulan .
KEBIJAKAN MODERAT , dengan memperthankan tingkat aktiva lancar ( AL) sebesar 50% dari
penjualan .
KEBIJAKAN AGRESIF dengan tingkat aktiva lancar (AL) hanya 40% dari penjualan . Saudara
diminta : Tunjukkan kenaikan return on equity (ROE) untuk ketiga alternatif tersebut !
Anggaplah bahwa EBIT sebesar 10% dari penjualan dan t ariff paja k sebesar 40%, maka
kebijakan mana yang paling menurut saudara ? Bagaimana komentar saudara terhadap ketiga
kebijakan tersebut ?
Return On Equity ( ROE) untuk ke tiga alternatif : Keterangan
Kebijakan Konservatif, Kebijakan Moderat, Kebijakan Agresif
Aktiva Tetap (AT) 4,000,000 4,000,000 4,000,000
aktiva lancar (AL) 6,000,000 5,000,000 4,000,000
Total Aktiva (TA) 10,000,000 9,000,000 8,000,000
Utang/total Aktiva(50%) 5,000,000 4,500,000 4,000,000
Modal Sendiri (MS) 5,000,000 4,500,000 4,000,000
EBIT (10%*Rp. 10 jt) 1,000,000 1,000,000 1,000,000
Biaya Bunga (12%) 600,000 540,000 480,000
Laba Sebelum Pajak (EBT) 400,000 460,000 520,000
Pajak (40%) 160,000 184,000 208,000
Laba Setelah Pajak (EAT) 240,000 276,000 312,000
Return On Equity (ROE) 4.80% 6.13% 7.80%
JAWAB PowerPoint Presentation: 2. Kebijakan agresif ternyata memberikan return (ROE) yang
paling tinggi (7.80%). Namun demikian tingkat aktiva lancar yang rendah menunjukkan bahwa
likuiditas perusahaan juga rendah, sehingga jelas akan meningkatkan risiko ketidakmampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya.

More Related Content

Roe

  • 1. PT ALBY Indonesia sedang mempelajari untuk menentukan tingkat aktiva lancar yang optimal untuk tahun depan . Manajemen memperkirakan bahwa penjualan akan meningkat sebesar Rp . 10 juta karena ditawarkannya produk baru . Perusahaan ingin tetap mempertahankan rasio utangnya sebesar 50%, sementara nilai aktiva tetap saat ini sebesar Rp . 4 juta . Tingkat bunga baik utang jangka pendek maupun panjang sebesar 12% . Manajer keuangan PT ALBY Indoensia menginginkan untuk menganalisis 3 ( tiga ) alternatif kebijakan Modal kerja, yaitu : KEBIJAKAN KONSERVATIF dengan tingkat aktiva lancar (AL) sebesar 60% dari penjulan . KEBIJAKAN MODERAT , dengan memperthankan tingkat aktiva lancar ( AL) sebesar 50% dari penjualan . KEBIJAKAN AGRESIF dengan tingkat aktiva lancar (AL) hanya 40% dari penjualan . Saudara diminta : Tunjukkan kenaikan return on equity (ROE) untuk ketiga alternatif tersebut ! Anggaplah bahwa EBIT sebesar 10% dari penjualan dan t ariff paja k sebesar 40%, maka kebijakan mana yang paling menurut saudara ? Bagaimana komentar saudara terhadap ketiga kebijakan tersebut ? Return On Equity ( ROE) untuk ke tiga alternatif : Keterangan Kebijakan Konservatif, Kebijakan Moderat, Kebijakan Agresif Aktiva Tetap (AT) 4,000,000 4,000,000 4,000,000 aktiva lancar (AL) 6,000,000 5,000,000 4,000,000 Total Aktiva (TA) 10,000,000 9,000,000 8,000,000 Utang/total Aktiva(50%) 5,000,000 4,500,000 4,000,000 Modal Sendiri (MS) 5,000,000 4,500,000 4,000,000 EBIT (10%*Rp. 10 jt) 1,000,000 1,000,000 1,000,000 Biaya Bunga (12%) 600,000 540,000 480,000 Laba Sebelum Pajak (EBT) 400,000 460,000 520,000 Pajak (40%) 160,000 184,000 208,000 Laba Setelah Pajak (EAT) 240,000 276,000 312,000 Return On Equity (ROE) 4.80% 6.13% 7.80% JAWAB PowerPoint Presentation: 2. Kebijakan agresif ternyata memberikan return (ROE) yang paling tinggi (7.80%). Namun demikian tingkat aktiva lancar yang rendah menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan juga rendah, sehingga jelas akan meningkatkan risiko ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya.