Dokumen tersebut membahas mengenai bahaya merokok bagi kesehatan dan kemiskinan. Merokok tidak hanya membahayakan kesehatan tetapi juga memperburuk kemiskinan karena uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan lain justru dibelanjakan untuk membeli rokok. Dibutuhkan komitmen pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan kebijakan pengendalian tembakau guna menurunkan konsumsi
2. Rokok adalah silinder dari kertas berukuran
panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi
tergantung negara) dengan diameter sekitar 10
mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah
dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya
dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
18 Februari 2013 2
3. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan
berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat
dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong.
Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-
bungkusan tersebut juga umumnya disertai
pesan kesehatan yang memperingatkan perokok
akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan
dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau
serangan jantung (walaupun pada kenyataannya
itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
18 Februari 2013 3
4. Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis.
Pembedaan ini didasarkan atas bahan
pembungkus rokok, yang terdiri dari :
1. Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya
berupa daun jagung.
2. Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya
berupa daun aren.
3. Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya
berupa kertas.
4. Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya
berupa daun tembakau.
18 Februari 2013 4
7. Pernahkah anda mendengar kata-kata berikut ?
my life is adventure, Talk less do more, atau
Buktikan merahmu ?. Kata-kata tersebut memang
gencar dalam berbagai iklan rokok saat ini. Begitu
pula dikehidupan masyarakat, Merokok merupakan
suatu realitas masyarakat modern yang tidak bisa
dihindarkan. Banyak sekali kalangan remaja hingga
dewasa gemar merokok, bahkan anak usia dini pun
tak jarang kedapatan menghisap benda berbahaya
tersebut. Bahkan diantara mereka mulai mengalami
ketagihan.
18 Februari 2013 7
8. Padahal merokok jelas membahayakan
kesehatan. Bukan hanya kesehatan, merokok
juga menyebabkan masalah
kemiskinan, karena perokok lebih
mengutamakan kebutuhan rokok tanpa
mempertimbangkan masalah ekonominya
dan juga kesehatannya.
18 Februari 2013 8
9. Salah satu persoalan krusial yang dihadapi Indonesia
saat ini adalah masalah kemiskinan. Berdasarkan data
BPS 2010, saat ini angka kemiskinan Indonesia
mencapai 32 juta jiwa atau sekitar 16%. Menurut
Sekjen ASEAN, Surin Pitsuwan yang menjadi salah
satu pembicara dalam sebuah seminar Asia Pasific
Conference on Tobacco of Health (APACT) di
Sydney, Australia yang berlangsung 6-9 Oktober
2010, mengatakan konsumsi tembakau, terutama
rokok, memperburuk kemiskinan. Karena itu, kondisi
ini harus menjadi kekhawatiran, terutama negara-
negara berkembang termasuk Indonesia, sebagai
negara pengkonsumsi rokok ketiga terbesar di dunia
setelah China dan India.
18 Februari 2013 9
10. Indikasi besarnya konsumsi rokok pada
kelompok masyarakat miskin juga ditegaskan
oleh hasil penelitian Rijo M. John, Ph.D dari
American Cancer Society AS, yang
mengatakan, di India konsumsi tembakau
meningkatkan angka kemiskinan 1,6% di desa
dan 0,8% di daerah perkotaan serta menambah
sekitar 15 juta orang miskin di India. Penelitian
lain yang terkait, dari lembaga Demografi
UI, menurut Abdilah Hasan; uang untuk rokok
sembilan kali pengeluaran pendidikan dan 15 kali
pengeluaran kesehatan. Data dan faka ini
semakin menguatkan, masyarakat miskin sebagai
kelompok terbesar dalam konsumsi rokok. Dan
konsumsi rokok di kalangan masyarakat miskin
semakin memperburuk kemiskinan mereka.
18 Februari 2013 10
11. Beban ekonomi akibat kebiasaan merokok
dapat dilihat secara langsung maupun tidak
langsung :
Langsung: biaya pembelian rokok/
tembakau, biaya pengobatan dan rehabilitasi.
Tidak langsung: pendapatan yang hilang
karena sakit, cacat atau kematian dini.
18 Februari 2013 11
12. Sekarang coba lakukan perhitungan berikut :
Misalnya anda merokok sebanyak satu bungkus perhari.
Harga sebungkus rokok = 賊 Rp. 10.000
1 minggu =Rp. 70.000
1 bulan =Rp. 300.000
1 tahun =Rp. 3.650.000
Jika rata-rata orang merokok dari usia 30-65 tahun ( 35
tahun ) maka anda telah menghabiskan uang sebesar 35
X 3.650.000 = Rp.127.750.000 ( Seratus Dua Puluh
Tujuh Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah ) !.
Sudah jelas bahwa banyak uang yang sudah dihabiskan
hanya untuk merokok saja. Ingat itu hanya untuk
membeli rokok saja, belum termasuk biaya pengobatan
akibat rokok dan rehabilitasi.
18 Februari 2013 12
13. Dari pembahasan sebelumnya telah diketahui
bahwa merokok bukan buruk bagi
kesehatan, tetapi juga memperburuk kemiskinan.
Karena perokok lebih mengutamakan kebutuhan
rokoknya ketimbang kebutuhan lainnya. Karena
itu dibutuhkan kesungguhan & komitmen
pemerintah dan masyarakat untuk melaksanakan
kebijakan pengendalian tembakau yang dapat
menurunkan konsumsi tembakau, mengurangi
beban penyakit yang ditimbulkan dan mencegah
terjadinya kematian prematur.
18 Februari 2013 13
14. Diselenggarakannya program
penanggulangan kemiskinan yang
disinergikan dengan pengurangan konsumsi
rokok pada masyarakat miskin.
Dibutuhkan kesungguhan & komitmen
pemerintah dan masyarakat untuk
melaksanakan kebijakan pengendalian
tembakau yang dapat menurunkan konsumsi
tembakau, mengurangi beban penyakit yang
ditimbulkan dan mencegah terjadinya
kematian prematur.
18 Februari 2013 14