Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk interaksi sosial yang terbagi menjadi proses asosiatif dan proses disosiatif. Proses asosiatif mencakup kerja sama, akomodasi, asimilasi dan akulturasi yang bertujuan menyatukan anggota masyarakat. Sedangkan proses disosiatif meliputi persaingan, kontravensi, dan konflik yang bertujuan melawan pihak lain dalam mencapai tujuan.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis interaksi sosial antara individu dan kelompok dalam masyarakat, seperti kontak sosial, komunikasi, imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, empati, kerjasama, akomodasi, asimilasi, akulturasi, dan berbagai bentuk interaksi lain seperti kompetisi, kontroversi, konflik.
Interaksi sosial dapat berupa asosiatif atau disosiatif. Bentuk interaksi asosiatif seperti kerja sama, akomodasi, asimilasi dan akulturasi dapat mendorong persatuan, sedangkan bentuk disosiatif seperti persaingan, kontravensi dan konflik dapat menimbulkan oposisi. Semua bentuk interaksi berperan dalam membentuk tatanan sosial.
Teks tersebut membahas tentang konflik dan integrasi sosial. Konflik sosial dijelaskan sebagai proses interaksi antara dua pihak atau lebih yang berlawanan, sedangkan integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur masyarakat yang berbeda menjadi satu kesatuan. Teks ini juga menjelaskan penyebab, bentuk, dampak dan cara pengendalian konflik sosial serta bentuk dan proses integrasi sosial.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Interaksi sosial merupakan hubungan dinamis antara individu, kelompok, dan antarkelompok yang melibatkan kerja sama, akomodasi, persaingan, dan konflik. Kontak sosial dan komunikasi merupakan prasyarat terjadinya interaksi sosial. Status dan peran juga mempengaruhi pola interaksi sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk hubungan sosial yang terdiri dari proses sosial assosiatif dan dissosiatif. Proses assosiatif mencakup akomodasi, kerja sama, dan asimilasi yang bertujuan membangun hubungan yang erat. Sedangkan proses dissosiatif meliputi persaingan, pertentangan, dan kontravensi yang dapat memisahkan kelompok.
Proses sosial adalah cara berinteraksi antara individu dan kelompok dalam masyarakat, termasuk pengaruh saling tindih antara aspek-aspek kehidupan seperti sosial, politik, ekonomi, dan hukum. Interaksi sosial dapat berupa hubungan antara individu, antara kelompok, atau antara individu dan kelompok, yang dapat bersifat positif atau negatif.
Proses disosiatif merupakan proses yang bertentangan dengan proses asosiatif dimana individu atau kelompok bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Proses disosiatif dapat berupa berbagai bentuk konflik seperti konflik pribadi, rasial, antarkelas sosial, politik, hingga internasional yang disebabkan oleh perbedaan kepentingan atau ciri-ciri antara pihak-pihak terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang konflik sosial, penyebabnya, jenis-jenis konflik, dan cara pengendaliannya. Konflik sosial dapat timbul karena perbedaan tujuan antarindividu maupun kelompok dalam masyarakat dan berbagai faktor seperti stratifikasi sosial, ras, politik, dan kelas sosial. Konflik dapat diselesaikan secara damai melalui konsiliasi, mediasi, atau arbitrasi.
Ppt bab 2. b. bentuk bentuk interaksi sosialBudionoDrs
油
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk interaksi sosial yang terdiri dari proses asosiatif dan disosiatif. Proses asosiatif mencakup kerjasama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. Sedangkan proses disosiatif meliputi persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis interaksi sosial antara individu dan kelompok dalam masyarakat, seperti kontak sosial, komunikasi, imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, empati, kerjasama, akomodasi, asimilasi, akulturasi, dan berbagai bentuk interaksi lain seperti kompetisi, kontroversi, konflik.
Interaksi sosial dapat berupa asosiatif atau disosiatif. Bentuk interaksi asosiatif seperti kerja sama, akomodasi, asimilasi dan akulturasi dapat mendorong persatuan, sedangkan bentuk disosiatif seperti persaingan, kontravensi dan konflik dapat menimbulkan oposisi. Semua bentuk interaksi berperan dalam membentuk tatanan sosial.
Teks tersebut membahas tentang konflik dan integrasi sosial. Konflik sosial dijelaskan sebagai proses interaksi antara dua pihak atau lebih yang berlawanan, sedangkan integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur masyarakat yang berbeda menjadi satu kesatuan. Teks ini juga menjelaskan penyebab, bentuk, dampak dan cara pengendalian konflik sosial serta bentuk dan proses integrasi sosial.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Interaksi sosial merupakan hubungan dinamis antara individu, kelompok, dan antarkelompok yang melibatkan kerja sama, akomodasi, persaingan, dan konflik. Kontak sosial dan komunikasi merupakan prasyarat terjadinya interaksi sosial. Status dan peran juga mempengaruhi pola interaksi sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk hubungan sosial yang terdiri dari proses sosial assosiatif dan dissosiatif. Proses assosiatif mencakup akomodasi, kerja sama, dan asimilasi yang bertujuan membangun hubungan yang erat. Sedangkan proses dissosiatif meliputi persaingan, pertentangan, dan kontravensi yang dapat memisahkan kelompok.
Proses sosial adalah cara berinteraksi antara individu dan kelompok dalam masyarakat, termasuk pengaruh saling tindih antara aspek-aspek kehidupan seperti sosial, politik, ekonomi, dan hukum. Interaksi sosial dapat berupa hubungan antara individu, antara kelompok, atau antara individu dan kelompok, yang dapat bersifat positif atau negatif.
Proses disosiatif merupakan proses yang bertentangan dengan proses asosiatif dimana individu atau kelompok bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Proses disosiatif dapat berupa berbagai bentuk konflik seperti konflik pribadi, rasial, antarkelas sosial, politik, hingga internasional yang disebabkan oleh perbedaan kepentingan atau ciri-ciri antara pihak-pihak terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang konflik sosial, penyebabnya, jenis-jenis konflik, dan cara pengendaliannya. Konflik sosial dapat timbul karena perbedaan tujuan antarindividu maupun kelompok dalam masyarakat dan berbagai faktor seperti stratifikasi sosial, ras, politik, dan kelas sosial. Konflik dapat diselesaikan secara damai melalui konsiliasi, mediasi, atau arbitrasi.
Ppt bab 2. b. bentuk bentuk interaksi sosialBudionoDrs
油
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk interaksi sosial yang terdiri dari proses asosiatif dan disosiatif. Proses asosiatif mencakup kerjasama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. Sedangkan proses disosiatif meliputi persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemAinul Yaqin
油
Penelitian mengenai "Analisis Model Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Pendukung Keputusan dalam Lingkungan Bisnis Dinamis" menyoroti bagaimana teknologi Decision Support Systems (DSS) berperan dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif di lingkungan bisnis yang berubah cepat. Dengan memanfaatkan teknik pemodelan dan analisis, DSS dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang serta mengelola risiko secara lebih optimal. Sementara itu, "Analisis Peran Sistem Pendukung Keputusan dalam Pengelolaan Risiko dan Perencanaan Strategis Perusahaan" meneliti bagaimana DSS berkontribusi dalam mengelola ketidakpastian bisnis melalui pendekatan berbasis data.
Dalam ranah Business Intelligence, penelitian "Pemanfaatan Business Intelligence untuk Menganalisis Perilaku Konsumen dalam Industri E-Commerce" membahas bagaimana BI digunakan untuk memahami pola belanja konsumen, memungkinkan personalisasi layanan, serta meningkatkan retensi pelanggan. Selain itu, "Integrasi Business Intelligence dan Machine Learning dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan" mengeksplorasi sinergi antara BI dan Machine Learning dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis prediksi dan otomatisasi.
Di sektor industri manufaktur, penelitian "Peran Algoritma Genetik dalam Optimasi Pengambilan Keputusan pada Industri Manufaktur" menyoroti bagaimana Genetic Algorithm digunakan untuk mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok. Sejalan dengan itu, penelitian "Analisis Efektivitas Artificial Neural Networks dalam Prediksi Risiko Kredit Perbankan" mengevaluasi penggunaan Artificial Neural Networks (ANN) dalam memitigasi risiko kredit melalui model prediksi yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional.
Dalam ranah kolaborasi organisasi dan manajemen pengetahuan, penelitian "Analisis Efektivitas Group Support Systems dalam Meningkatkan Kolaborasi dan Pengambilan Keputusan Organisasi" membahas bagaimana teknologi Group Support Systems (GSS) dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan proses pengambilan keputusan bersama. Selain itu, "Analisis Faktor Keberhasilan Knowledge Management System dalam Organisasi Berbasis Teknologi" berfokus pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Knowledge Management Systems (KMS) dalam organisasi berbasis teknologi, termasuk peran budaya organisasi, adopsi teknologi, dan keterlibatan pengguna.
Pada bidang kecerdasan buatan dan sistem pendukung keputusan berbasis AI, penelitian "Evaluasi Kinerja Sistem Pakar dalam Mendukung Pengambilan Keputusan di Sektor Keuangan" mengeksplorasi efektivitas sistem pakar dalam meningkatkan keakuratan keputusan finansial, sementara "Implementasi Intelligent Agents dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional pada E-Commerce" membahas bagaimana agen cerdas dapat mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
2. BENTUK INTERAKSI SOSIAL.
Berdasarkan pendapat gillin menyebutkan dua
macam dari proses sosial dengan timbul dari
akibat adanya interaksi sosial, yaitu
proses asosiatif/bersekutu (processes of
association) dan
proses disosiatif/memisahkan (processes of
dissociation).
3. BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Proses interaksi sosial asosiatif adalah
proses menuju terbentuknya persatuan atau
interaksi sosial.
Proses interaksi sosial disosiatif adalah
proses oposisi (oppositional process) yang
berarti tip berjuang melawan seorang
ataupun sekelompok orang untuk meraih
tujuan tertentu.
4. BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Interaksi Sosial Asosiatif
Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama adalah suatu usaha bersama
antar individu ataupun kelompok untuk
mencapai kepentingan dan tujuan yang
serupa, serta menyadarinya bermanfaat
untuk dirinya atau orang lain.
Kerja sama berorientasi antara individu
terhadap kelompok (in group) dan individu
terhadap kelompok lainnya (out group)
5. Interaksi Sosial Asosiatif
Bentuk-Bentuk Kerja Sama - Berdasarkan
pelaksanaannya, kerja sama memiliki bentuk-
bentuk antara lain lain sebagai berikut...
Kerukunan atau gotong royong
Bargaining
Kooptasi, yaitu prosedur penerimaan unsur-unsur
baru di kepemimpinan dan pelaksanaan
ketatanegaraan organisasi sebagai satu-satunya tips
untuk menghindari adanya konflik yang dapat
mengguncang organisasi
Joint-venture, adalah bentuk kerja sama dalam
perusahaan proyek khusus, seperti pengeboran
minyak dan juga perhotelan.
6. Bentuk-Bentuk Kerja Sama
Kerja sama spontan adalah kerja sama serta-
merta
Kerja sama langsung adalah kerja sama yang
dilakukan dari hasil perintah atasan atau
penguasa.
Kerja sama kontak adalah kerja sama atas dasar
perintah tertentu.
Kerja sama tradisional adalah kerja sama sebagai
bagian antara unsur dalam sistem sosial
7. BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Akomodasi (accomodation)
Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri
individu atau kelompok manusia dengan semula
saling bertentangan untuk upaya mengatasi
ketegangan. Akomodasi berarti adanya
keseimbangan interaksi sosial dengan norma dan
nilai yang ada dalam masyarakat.
Akomodasi seringkali merupakan cara untuk
menyelesaikan pertentangan, entah dengan cara
menghargai kepribadian yang berkonflik ataupun
paksaan (tekanan).
8. Bentuk-Bentuk Akomodasi - Akomodasi
sebagai proes mempunyai beberap bentuk antara
lain sebagai berikut...
Koersi adalah bentuk dari akomodasi yang
berlangsung karena paksaan kehendak suatu pihak
terhadap pihak lain yang lemah dengan didominasi
suatu kelompok atas kelompok lain. Contohnya
sistem rezim (pemerintahan) totaliter.
Kompromi adalah bentuk dari akomodasi yng pihak-
pihak terlibat perselisihan saling meredakan tuntutan
sehingga tercapai suatu penyelesaian. Sikap dasar
kompromi adalah semua pihak bersedia merasakan
dan memahami keadaan pihak lain. Contohnya:
perjanjian gencatan senajata antara kedua negara
yang sedang terlibat perang.
9. Arbitrase adalah bentuk akomodasi yang terjadi
apabila terdapat pihak-pihak yang berselisih tidak
sanggup mencapai kompromi sendiri. Maka dari itu
diundanglah kelompok ketiga yang tidak berat
sebelah (netral) untuk mengusahakan penyelesaian.
Pihak ketiga tersebut berasal dari badan yang berwenang.
Contohnya: penyelesaian pertentangan antara pengusaha
dan serikat buruh diselesaikan melalui arbitrase (pihak
ketiga yang netral).
Mediasi adalah pihak ketiga untuk penengah atau juru
damai. Keputusan berdamai tergantung pihak-pihak
yang betikai.
Contohnya: mediasi pemerintah Republik Indonesia untuk
mendamaikan faksi-faksi yang bersilih di kamboja.
10. Konsiliasi ialah upaya mempertemukan keinginan
pihak-pihak yang berselisih untuk tercapainya
suat persetujuan bersama.
Konsiliasi bersifat lebih lunak dan membuka
kesempatan mengadakan asimilasi.
Contohnya, panitia tetap penyelesaian masalah
ketenagakerjaan mengundang perusaan dan wakil
karyawan untuk menyelesaikan masalah.
Toleransi adalah bentuk akomodasi tanpa adanya
persetujuan resmi karena tanpa disadari dan
direncanakan, adanya keinginan untuk
menghindarkan diri dari perselisihan yang saling
merugikan.
11. BENTUK INTERAKSI SOSIAL
3. Asimilasi (assimilation)
Asimilasi adalah usaha-usaha untuk meredakan
perbedaan antarindividu atau antarkelompok
guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan
kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.
Menurut Koentjaraningrat, prosedur asimilasi akan
timbul bila ada kelompok-kelompok yang mempunyai
perbedaan kebudayaan.
12. BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Akulturasi adalah proses penerimaan dan
pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi
bagian dari kultur suatu kelompok, tanpa
menghilangkan kepribadian kebudayaan asli.
Akulturasi merupakan hasil dari perpaduan kedua
kebudayaan dalam waktu lama.
Unsur kebudayaan asing sama-sama diterima oleh
kelompok yang berinteraksi, selanjutnya diolah tanpa
menghilangkan kepribadian kebudayaan yang asli
sebagai penerima.
Akulturasi:
Kebudayaan Hindu dan kebudayaan Islam bertemu di
Indonesia kemudian menciptakan kebudayaan Islam yang
bercorak Hindu
13. BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Paternalisme
Paternalisme adalah penguasaan kelompok
pendapatang terhadap kelompok anak negeri.
Perekonomian suatu wilayah kadang kala
dikuasi oleh kelompok pendatang, bukan oleh
penduduk anak negeri (pribumi). Kaum
pendatang biasanya bertindak sebagai
penguasa atau pemilik modal, sedangkan
penduduk pribumi sebagai buruh atau pekerja.
14. Interaksi Sosial Disosiatif
Persaingan (competition)
Persaingan merupakan proses sosial ketika terdapat
ke-2 pihak atau lebih saling berlomba melakukan
sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu.
Persaingn terjadi jikalau beberapa pihak
menginginkan sesuatu dengan jumlah yang terbatas
ataupun menjadi pusat perhatian umum.
Seperti, ribuan remaja bersaing agar masuk jajaran 12
besar penyanyi idola.
15. Interaksi Sosial Disosiatif
Kontravensi
Kontravensi adalah sikap menentang dengan
tersembunyi agar tidak adanya perselisihan
(konflik) terbuka. Kontravensi merupakan proses
sosial dengan tanda ketidakpastian, keraguan,
penolakan, dan penyangkalan dengan tidak
diungkapkan secara terbuka.
Penyebab kontravensi adalah perbedaan pendirian
antara kalangan tertentu dan pendirian kalangan
lainnya dalam masyarakat ataupun dapat juga
pendirian menyeluruh masyarakat.
16. Pertikaian
Pertikaian adalah proses sosial sebagai bentuk
lanjut dari kontravensi. Dalam pertikaian,
perselisihan sudah bersifat terbuka.
Pertikaian terjadi karena adanya perbedaan yang
semakin tajam antara kalangan tertentu dalam
masyarakat.
17. Pertentangan atau konflik (conflict)
1. Pertentangan atau konflik adalah suatu
perjuangan individu atau kelompok sosial untuk
memenuhi tujuannya dengan jalan menantang
pihak lawan.
2. Konflik biasa terjadi dengan disertai ancaman
atau kekerasan. Konflik terjadi karena adanya
perbedaan pendapat, perasaan individu,
kebudayaan, kepentingan baik kepentingan
individu maupun kelompok, dan terjadinya
perubahan-perubahan sosial yang cepat dengan
menimbulkan disorganisasi sosial.