Makalah ini membahas tentang routing dan protokol routing yang digunakan untuk mengirimkan data antar jaringan komputer melalui router. Secara garis besar membahas tentang routing statis dan dinamis serta beberapa protokol routing populer seperti RIP, OSPF, EIGRP.
1 of 11
Download to read offline
More Related Content
Routing
1. ROUTING
Makalah
Disusun dalam rangka menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Manajemen
Jaringan Komputer
Oleh :
Felix (32120007)
Rusli (32120029)
Donny (32120075)
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik Dan Desain
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
2015
2. Routing
1. Pengertian Routing
Routing IP adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu network ke host
dalam network yang lain melalui suatu router. Agar router dapat mengetahui bagaimana
meneruskan paket paket ke alamat yang dituju dengan mengunakan jalur terbaik, router
menggunakan peta atau tabel routing.
Table routing adalah table yang memuat seluruh informasi IP address dari interfaces
router yang lain sehingga router yang satu dengan router lainnya bisa berkomunikasi.
Routing table hanya memberikan informasi sedang routing algoritma yang
menganalisa dan mengatur routing table. Intinya, router hanya tahu cara menghubungkan
nertwork atau subnet yang terubung langsung dengan router tersebut.
Router berdasarkan cara pemetaan / routing dibagi tiga :
1.Static Routing
2.Default Routing
3.Dynamic Routing
Tabel perbedaan spesific antara dua jenis router :
Routing Statik Routing Dinamik
Berfungsi pada protocol IP Berfungsi pada inter-routing
protocol
Router tidak dapat membagi
informasi routing
Router membagi informasi routing
secara otomatis
Routing table dibuat dan dihapus
secara manual
Routing table dibuat dan dihapus
secara otomatis
Tidak menggunakan routig
protocol
Terdapat routing protocol, seperti
RIP atau OSPF
Microsoft mendukung
multihomed system seperti router
Microsoft mendukung RIP untuk IP
dan IPX/SPX
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MASING-MASING ROUTER
1. Router Statis Kelebihannya :
Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing
dinamis. Karena pada saatkonfigurasi router hanya mengupdate sekalisaja
ip table yang ada
3. Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui
terlebih dahulu
Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah
Kekurangannya :
Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask
dan next hoopnya (gateway nya)
2. Router Dinamis
Kelebihannya :
Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan
routernya
Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada
Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router
mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan
Kekurangannya :
Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada
tiap waktu tertentu
Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router
membroadcast ke semua router hingga ada yang cocok
Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router
mendapat semua Alamat IP yang ada
Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar
2. Static Routing Protocol
Static routing adalah pembuatan dan peng-update-an routing table secara manual.
Staric routing tidak akan merubah informasi yang ada pada table routing secara otomatis,
sehingga administrator harus melakukan merubah secara manual apabila topologi jaringan
berubah.
Beberapa keuntungan dari static routing :
Pemeliharan bandwidth network karena peng-update-an informasi router
membutuhkan broadcasts yang terus menerus.
Keamanan network karena static routing hanya mengandung informasi yang telah
dimasukkan secara manual.
4. Beberapa kerugian dari static routing :
Tidak ada tolerasi kesalahan
Jika suatu router down, maka static tidak akan memperbaharui informasi dan tidak
akan menginformasikan ke router yang lain.
Pengembangan network
Jika suatu network ditambah atau dipindahkan maka static routig harus diperbaharui
oleh administrator.
pembatasan staticrouter dapat menjadi keuntungan apabila untuk sampai pada tujuan hanya
melalui satu router. Stub network adalah pencapaian network tujuan hanya denga satu jalur.
Konfigurasi static routing
Dalam rangka mengatur suatu rute statis router harus dalam bentuk yang menyeluruh.
ip route network/prefix {address | interface} [distance]
network : network yang dituju
mask : subnet mask
address : IP address untuk router yang berikut
5. interface : interface untuk mendapatkan network tujuan
distance : jarak administif distance router (optional)
contoh:
ip route 10.0.0.0/8 131.108.3.4 110
10.0.0.0 : destination network.
/8 : mask (255.0.0.0)
131.108.3.4 : address
110 : distance
Sebagai alternatif, kita dapat menconfigurasi interface yaitu :
ip route 192.168.1.0/24 eth0
192.168.1.0 : detination network
/24 : mask (255.255.255.0)
eth0 : interface yang ditinggalkan
Pada bagian ini kita akan belajar membentuk tabel routing di router router pada jaringan
komputer. Hal ini dimaksudkan agar anda memilki gambaran yang mendasar mengenai
konsep routing denga nmembentuk tabel routing do router router secara manual.
Contoh jaringan komputer :
6. Keterangan Gambar:
= Router
= Hub
= Workstation
keterangan lengkap tentang jaringan diatas :
1.Jaringan diatas merupakan contoh dari laboratorium jaringan.
2.Labjar mendapat IP address 203.198.32.121/30 dari ISP.
3.Supaya setiap workstation bisa melakukan koneksi ke internet maka memutuskan untuk
membuat enam network pada jaringan tersebut dengan mengunakan IP lokal tersebut
dengan masing masing network mendapat alokasi 16 IP address ( netmask 24 bit ). Network
yang dibuat sebagai berikut :
a.Network I : 192.168.1.0
7. b.Network II : 192.168.2.0
c.Network III: 192.168.3.0
d.Network IV: 192.168.4.0
e.Network V : 192.168.5.0
f. Network VI: 192.168.6.0
4. Router A mempunyai 2 NIC dengan IP.
Eth 0 : 192.168.1.1
Eth 1 : 192.168.2.1
Router B mempunyai 3 NIC dengan IP.
Eth 0 : 192.168.2.2
Eth 1 : 192.168.6.1
Eth 2 : 192.168.3.3
Router C mempunyai 2 NIC dengan IP.
Eth 0 : 192.168.4.1
Eth 1 : 192.168.3.1
Router D mempunyai 2 NIC dengan IP.
Eth 0 : 192.168.5.1
Eth 1 : 192.168.3.2
Router E mempunyai 2 NIC dengan IP.
Eth 0 : 192.168.6.2
Eth 1 : 203.198.32.121
5.Router C dapat di sebut sebagai GATEWAY untuk jaringan laboratorium.
Karena router C adalah pintu gerbang antara jaringan komputer dengan jaringan ISP dan
internet. Jadi apabila paket akan keluar dari jaringan laboratorium akan melalui router C dan
begitu pula sebaliknya.
6. Dibawah ini tabel routing dari tiap tiap router.
ROUTER TUJUAN GATEWAY
A 192.168.1.0 Eth 0
8. 0.0.0.0 192.168.2.1
B 192.168.2.0 Eth 0
192.168.6.0 Eth 1
192.168.3.0 Eth 2
192.168.1.0 192.168.2.1
192.168.4.0 192.168.3.1
192.168.5.0 192.168.3.2
0.0.0.0 192.168.6.2
C 192.168.4.0 Eth 0
192.168.3.0 Eth 1
192.168.5.0 192.168.3.2
0.0.0.0 192.168.3.3
D 192.168.5.0 Eth 0
192.168.3.0 Eth 1
192.168.4.0 192.168.3.1
0.0.0.0 192.168.3.3
E 192.168.6.0 Eth 0
203.198.32.121 Eth 1
0.0.0.0 203.198.32.122
192.168.1.0 192.168.6.1
192.168.2.0 192.168.6.1
192.168.3.0 192.168.6.1
192.168.4.0 192.168.6.1
192.168.5.0 192.168.6.1
9. 3. Dynamic routing protocol
Pada jaringan besar yang menggunakan banyak router, dynamic routing merupakan
metode yang paling umum digunakan. Mengapa? Karena jika kita menggunakan metode
static routing maka kita harus mengkonfigurasi semua router secara manual dan ini tidak
mungkin untuk seorang network administrator. Dengan menggunakan metode static routing
kita membutuhkan banyak konfigurasi, sedangkan pada dynamic routing kita dapat
mengkonfigurasi seminimal mungkin. Jadi sangat dimungkinkan metode dymanic routing
untuk mengembangkan bagaimana router berkomunikasi dengan protocol yang digunakan.
Dynamic IP routing adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi
masukan masukan ke routing table secara manual. Protokol routing mengatur router-router
sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi
routing yang dapat mengubah isiRouting table, tergantung keadaan jaringannya. Dengancara
ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan
datagram ke arah yang benar.
Remote network dapat dikategorikan di tabel routing dengan menggunakan protokol
dynamic routing. Dynamic routing protocol contohnya sebagai berikut:
Network Discovery
memelihara dan meng-update tabel routing- automatic network discovery. Network
discovery adalah kemampuan routing protokol untuk membagi informasi tentang jaringan
dengan router lainnnya dengan menggunakan routing protokol yang sama. daripada
mengkonfigurasi router secara static, routing dinamik dapat secara otomatis membaca
jaringannya dari router-router lainnya. pemilihan jalur terbaik pada setiap jaringan terdapat
pada tabel routing dengan menggunakan routing dinamik.
- Maintaining routing tables.
Setelah mengenal jaringannya, routing dinamik akan selalu meng-update dan menentukan
jalur-jalurnya pada tabel routing. Routing dinamik tidak hanya membuat jalur terbaik ke
jaringan yang berbeda, routing dinamik juga akan menentukan jalur baru yang baik jika
tujuannya tidak tersedia (jika topologinya berubah), untuk ini, routing dinamik mempunyai
keuntungan lebih dari routing static. router yang menggunakan dinamic routing akan secara
10. otomatis membagi informasi routingnya kepada router yang lain dan menyesuaikan dengan
topologi yang berubah tanpa pengaturan dari seorang admin jaringan.
- IP routing protocol
ada beberapa routing dinamic untuk IP. dibawah ini adalah dinamik routing yang sering
digunakan :
1.Routing Information Protocol (RIP)
o Kelebihan
RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk
mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi
routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum
habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu
oleh perubahan tersebut (triggered update)
Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil
yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link
jaringan
oKekurangan
Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet
setiap route. RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking
(VLSM). Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing
ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi
jaringan tempatnya berada
2.Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
oKelebihan
support = 255 hop count
oKekurangan
Jumlah Host terbatas
3.Open Shortest Path First (OSPF)
oKelebihan
11. tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa
metrik sekaligus dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area. Waktu yang
diperlukan untuk konvergen lebih cepat
oKekurangan
Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit
4.Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
oKelebihan
melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.
Memerlukan lebih sedikit memori dan proses. Memerlukan fitur loop
avoidance
oKekurangan
Hanya untuk Router Cisco
5.Exiterior Gateway Protocol (EGP)
oKelebihan
Sangat sederhana dalam instalasi
oKekurangan
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi