1. Jumat, 10 Mei 2013
Rp 50.000/jam
Rp 50.000/jam
Mei 2013
Seorang pria pulang kerja terlambat, dalam keadaan lelah dan penat, saat menemukan anak
lelakinya yang berumur 5 tahun menyambutnya di depan pintu.
Ayah, boleh aku tanyakan satu hal?
Tentu, ada apa?
Ayah, berapa rupiah ayah peroleh tiap jamnya?
Mengapa kau tanyakan soal itu? kata si lelaki itu.
Saya cuma mau tahu. Tolong beritahu saya, berapa rupiah ayah peroleh dalam satu jam? si
kecil memohon.
Baiklah, kalau kau ingin mengetahuinya. Ayah mendapatkan Rp 50 ribu tiap jamnya.
Oh, sahut si kecil, dengan kepala menunduk. Tak lama kemudian ia mendongakkan kepala,
dan berkata pada ayahnya, Yah, boleh aku pinjam uang Rp 20 ribu?
Si ayah tambah kaget, Kalau kamu tanya-tanya soal itu hanya untuk dapat meminjam uang
dari ayah agar dapat jajan sembarangan atau membeli mainan, pergi sana ke kamarmu, dan
tidur. Sungguh keterlaluan. Ayah bekerja begitu keras berjam-jam setiap hari, ayah tak punya
waktu untuk perengek begitu.
Si kecil pergi ke kamarnya dengan sedih dan menutup pintu. Si ayah duduk dan merasa makin
jengkel pada pertanyaan anak lelakinya.
Betapa kurang ajarnya ia menanyakan hal itu hanya untuk mendapatkan uang? Sekitar sejam
kemudian, ketika lelaki itu mulai tenang, ia berpikir barangkali ia terlalu keras pada si anak.
Barangkali ada keperluan yang penting hingga anaknya memerlukan uang Rp 20 ribu darinya,
toh ia tak sering-sering meminta uang. Lelaki itu pun beranjak ke pintu kamar si kecil dan
membukanya.
Kau tertidur, Nak? ia bertanya.
Tidak, Yah, aku terjaga, jawab si anak.
Setelah ayah pikir-pikir, barangkali tadi ayah terlalu keras padamu, kata si ayah. Hari ini
ayah begitu repot karena banyak orderan yang belum sesuai target, dan ayah melampiaskannya
padamu. Ini uang Rp 20 ribu yang kau perlukan.
2. Si bocah laki-laki itu duduk dengan sumringah, tersenyum, dan berseru, Oh, ayah, terima
kasih.
Lalu, sambil menguak bantal tempatnya biasa tidur, si kecil mengambil beberapa lembar uang
yang tampak kumal dan lecek.
Melihat anaknya ternyata telah memiliki uang, si ayah kembali naik tensi. Si kecil tampak
menghitung-hitung uangnya.
Kalau kamu sudah punya uang sendiri, kenapa minta lagi?
gerutu ayahnya.
Karena uangku belum cukup, tapi sekarang sudah. jawab si
kecil.
Ayah, sekarang aku punya Rp 50 ribu. Boleh aku membeli
waktu ayah satu jam? Pulanglah satu jam lebih awal besok, aku
ingin makan bersamamu.