2. Ada tiga tipe sistem yang utama :
1. Sistem personal yang tidak terdistribusi dan dirancang untuk berjalan pada
personal computer atau workstation. Contoh tipe sistem ini mencakup word
processor, spreadsheet, sistem grafis, dll.
2. Sistem embedded yang berjalan pada suatu prosesor atau pada kelompok
prosesor yang terintegrasi. Contoh tipe sistem ini mencakup sistem kontrol
untuk piranti domestik, sistem manajemen instrumen, dll
3. Sistem distribusi (tersebar) di mana perangkat lunak sistem berjalan pada
kelompok prosesor yang bekerja sama dengan integrasi secara longgar, dengan
dihubungkan oleh jaringan. Contoh sistem ini mencakup sistem ATM bank,
sistem pemesanan, sistem groupware, dll.
3. Sistem Terdistribusi
• Sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling
berhubungan satu dengan lainnya dan membentuk satu
kesatuan untuk menyelesaikan satu tujuan atau
menjalankan seperangkat fungsi
• Distribusi merupakan penyebaran, sisrkulasi,
penyerahan, pembagian menjadi bagian kecil-kecil
Sistem terdistribusi adalah seuatu kesatuan dari elemen-
elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan
teratur mendistribusikan data, informasi, proses, objek dan
layanan dari dan kepada pengguna yang terkait di
dalamnya.
4. Karakteristik Penting Sistem
Terdistribusi
• Pemakaian bersama sumberdaya
Suatu sistem terdistribusi memungkinkan pemakaian bersama perangkat keras dan lunak seperti disk,
printer, file, compiler, dll
• Keterbukaan
Keterbukaan adalah batas perluasannya dengan cara menambahkan sumber daya yang bukan
merupakan hak pemilik.
• Konkurensi
Pada sistem terdistribusi, beberapa proses dapat beroperasi pada saat yang sama pada berbagai
komputer di jaringan.
• Skalabilitas
Sistem terdistribusi dapat diskala dalam hal kemampuan sistem untuk dapat diupgrade dengan
menambahkan sumber daya baru demi memenuhi tuntutan baru bagi sistem.
• Toleransi kesalahan
Pada sebagian besar sistem terdistribusi, layanan yang terdegradasi dapat diberikan ketika terjadi
kegagalan.
• Transparansi
Transparansi adalah terbukanya sifat terdistribusi sistem bagi user.
6. Arsitektur Multiprosesor
Sistem multiprosesor adalah model sistem terdistribusi yang paling sederhana
yang terdiri dari sejumlah proses yang dapat berjalan pada beberapa prosesor
yang terpisah.
Contoh :
Sistem kontrol lalu lintas multiprosesor
7. Arsitektur Client-Server
Model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi komputer sebagai
terminal akses (client) dan pusat pengolahan dan layanan (server).
Klien dan server adalah proses yang berbeda, dapat dilihat pada gambar :
8. Model Arsitektur Client-Server
• Two Tier
Arsitektur yang disebut client server dimana terdapat komputer sebagai client
dan server yang berinteraksi melalui protokol dan media komunikasi tertentu.
a. Thin Client- Thick Server merupakan arsitektur di mana server menjalankan
fungsi lebih banyak dibandingkan klien
b. Thick Client (Fat Client)-Thin Server merupakan arsitektur di mana klien
mendapatkan peran lebih banyak dibandingkan server
9. • Three Tier
Arsitektur yang memisahkan antara :
a. Data Management Tier merupakan komputer server yang dikhususkan untuk menangani
pengelolaan basis data
b. Middle Tier merupakan komputer server yang dikhususkan menangani aplikasi-aplikasi di
mana prosedur-prosedur dan perhitungan kompleks dieksekusi
c. Presentation Tier merupakan komputer klien yang menjadi interface bagi pengguna untuk
memasukkan data, mengajukan permintaan layanan ke server dan melihat hasilnya
10. Arsitektur Objek Terdistribusi
Pada arsitektur ini perbedaan antara klien dan server dihilangkan dan dirancang
sebagai sistem dengan objek yang terdistribusi. Objek didistribusikan pada sejumlah
komputer pada jaringan dan berkomunikasi melalui middleware.
Arsitektur objek terdistribusi
11. Keuntungan Arsitektur Objek
Terdistribusi
• Memungkinkan perancang sistem menunda keputusan
mengenai di mana dan bagaimana layanan harus
disediakan. Objek yang menyediakan layanan ini dapat
berjalan di bagian jaringan manapun.
• Memungkinkan tambahan sumber daya baru
• Sistemnya fleksibel dan dapat diskala
• Rekonfigurasinya dinamis sehingga memungkinkan objek
bermigrasi melintasi jaringan.
12. CORBA
• Common Object Request Broker Architecture adalah sebuah standar yang dikembangkan oleh badan yang
bernama Object Management Group (OMG) untuk standarisasi objek terdistribusi.
• CORBA berisi sebuah spesifikasi infrastruktur yang disebut Object Request Broker (ORB) yang memungkinkan
klien dapat berkomunikasi dengan objek secara remote.
• CORBA menggunakan interface definition language (IDL) untuk menunjukkan antar muka yang dapat
digunakan oleh program atau obyek lain.
Struktur aplikasi
13. Layanan CORBA
• Layanan penamaan yang merupakan layanan direktori yang
memungkinkan objek diberi nama
• Layanan pengumuman yang memungkinkan objek
memberitahu objek lain bahwa telah terjadi suatu event.
• Layanan transaksi yang mendukung transaksi atomik dan
rollback (kembali ke asal) jika terjadi kesalahan