1. 110 iDEA Edisi Khusus Mei-Juni 2013 111iDEA Edisi Khusus Mei-Juni 2013
S
aya awalnya tidak menyadari
jika tempat yang terletak di
bilangan Panglima Polim ini
sebuah restoran, karena dari kejauhan
tampak seperti sebuah rumah. Kesan
itu hilang ketika saya memasuki teras
dengan deretan kursi-kursi klasik nan
menawan yang mengembalikan ingatan
masa kecil saya ketika mengunjungi
kediaman salah satu kerabat. Pantas
saja, suasana rumah memang menjadi
Pemilihan furnitur klasik pada teras membawa memori kita akan beranda rumah nenek.
Teks Septian Tito Megananda
Foto Adeline Krisanti, Adrian Kamagi
Properti Mangia, Panglima Polim, Jakarta Selatan
Restoran ini bersuasana rumah,
karena tidak ada yang lebih
menyenangkan daripada berada
di dalamnya.
ke Nyamannya Rumah
Kembali
Beraneka ragam tanaman, dan pemilihan pagar serta kusen yang bernuansa tempoe doeloe menyambut
pelanggan dengan nuansa nostalgia, laiknya berkunjung ke rumah nenek.
ruang usaha
konsep yang diusung di restoran ini.
Heidy Sudjiatmoko, salah satu
pemilik sekaligus desainer Mangia,
memang bermaksud memberikan kesan
pengunjung sedang bersantap di rumah
nenek. Oleh karena itu, konsep vintage
rustic chic dipilih sebagai gaya desain
interior restoran ini. Penerapan konsep
ini tidaklah melalui bentuk bangunannya.
Aksen vintage tampak dari pemilihan
interior dan ragam bentuk furniturnya.
Kesan rustic tersampaikan lewat
finishing furnitur yang unfinished, dinding
bermaterial kayu, serta penggunaan bata
ekspos. Semua itu berpadu dalam palet
warna yang lembut untuk menegaskan
kesan chic yang elegan.
Menempati ruang yang memanjang
dan tidak lebar, bukan menjadi halangan
Mangia untuk didesain secara optimal
oleh Heidy. Karena itu, Heidy berusaha
untuk memaksimalkan setiap sudut
agar fungsional. Penggunaan cermin
menjadi solusi untuk memaksimalkan
ruang. Furnitur yang dipilih pun berukuran
sedang, sehingga ruang bisa digunakan
secara optimal. Untuk mendapatkan
hasil yang diinginkan, furniturnya
sebagian besar buatan sendiri. Pemilihan
aksesori juga betul-betul dicermati untuk
mengindari kesan terlalu ramai.
Dengan iringan lagu-lagu akustik dari
band-band indie pop tahun 80-an dan
90-an, saya mengagumi perpaduan
furnitur yang memainkan unsur klasik,
art deco, dan modern. Membungkus
ruang yang saya tempati menjadi sebuah
kesatuan yang utuh, menampilkan nuansa
klasik namun tetap selaras dengan
modernitas kota. Saya menyusuri setiap
ruangan yang didominasi warna putih.
Untuk menghindari pengulangan ide, tiap
lantai diberikan material yang berbeda.
Penggunaan kayu lapis mendominasi
lantai bawah. Sedangkan untuk lantai atas
tegel kuno dipilih sebagai alas berpijak.
2. 112 iDEA Edisi Khusus Mei-Juni 2013 113iDEA Edisi Khusus Mei-Juni 2013
Kesan rumah nenek
disampaikan dengan
penggunaan furnitur klasik
beraneka warna. Penggunaan
skylightmemaksimalkansinar
matahari sebagai sumber
pencahayaan alami. Kesan
rumah yang hangat juga
turut disampaikan dengan
penggunaan material kayu
pada dindingnya.
Furnitur beraksen klasik dipilih untuk menegaskan konsep vintage rustic chic. Untuk pemisah ruang, yang dipilih adalah kusen rumah dengan finishing unfinished. Potongan jendela
krepyak pada dinding membuat ruangan tersebut seolah-olah memiliki jendela.
Angka-angka yang
tertera di anak tangga
memberitahukan
berapa kalori yang
telah kita buang
setiap menaiki satu
anak tangga. Ini
juga bertujuan untuk
mengingatkan kita agar
tidak malas menaiki
tangga.
ruang usaha
Totalitas, adalah kesan yang saya dapati di tempat ini. Heidy
Sudjiatmoko sangat memperhatikan setiap detail yang ada di
Mangia. Mulai dari pemilihan menu makanan yang homey, hingga
pemilihan aksesori, yang ingin melekatkan kesan bagi para
pengunjung untuk merasa seperti berada di rumah. Saya pun
duduk untuk menikmati lezatnya egg benedict dan strawberry
lemonade, sambil merenungi filosofi dibalik kata Mangia yang
memiliki 2 arti. Yang pertama berarti makan dalam bahasa Italia,
dan tempat berkumpul dalam bahasa Sansekerta. Ya, Mangia
memang tempat yang tepat bagi kita untuk berkumpul, dan
makan dengan suasana rumah yang menyenangkan.
Heidy Sudjiatmoko, salah satu pemilik
sekaligus desainer Mangia, memang
bermaksud memberikan kesan
pengunjung sedang bersantap di
rumah nenek. Oleh karena itu, konsep
vintage rustic chic dipilih sebagai gaya
desain interior restoran ini.
3. 114 iDEA Edisi Khusus Mei-Juni 2013 115iDEA Edisi Khusus Mei-Juni 2013
Dengan iringan lagu-lagu
akustik dari band-band indie pop
tahun 80-an dan 90-an, saya
mengagumi perpaduan furnitur
yang memainkan unsur klasik,
art deco, dan modern.
Lemari kayu dan aksesori klasik
dipilih untuk mewujudkan konsep
vintage rustic chic. Selain itu,
benda-benda ini juga untuk
memaksimalkan sudut menjadi
sebuah ruangan yang proporsional.
Ukuran furnitur yang dipilih berukuran sedang, agar ruangan bisa digunakan
secara optimal. Untuk menghindari kesan monoton akibat ruangan yang
didominasi warna putih, furnitur klasik dengan motif kayu dan warna yang
bervariasi dipilih sebagai solusi.
Pelapis bermotif papan vertikal dan pemilihan kursi pada bar
dipilih untuk menegaskan aksen klasik. Sedangkan aneka
cemilan yang dijual dikemas dalam kemasan yang unik,
berupa kaleng kerupuk mini beraneka warna.
Tegel dan kayu yang dipilih
sebagai material di toilet
menimbulkan efek cerah,
bersih, dan nyaman.
ruang usaha
4. 116 iDEA Edisi Khusus Mei-Juni 2013 117iDEA Edisi Khusus Mei-Juni 2013
Menghias
Sekaligus Bertanam
Pada teras Mangia,
tergantung lampu hias yang
unik. Bahan dasarnya pot
tanaman yang dimodifikasi
menjadi rumah lampu dengan
tambahan kawat dan tali
ijuk. Pot tetap diisi tanah
agar tetap berfungsi sebagai
media tanam. Rumah lampu
yang sudah terlihat cantik
menjadi lebih istimewa dengan
penggunaan tanaman rambat,
yang selain terlihat segar juga
menyehatkan. Paduan yang
sempurna. Lets go green!
INI IDE KREATIFNYA!
Ukuran lorong menuju tangga yang sempit dan
memanjang disiasati dengan penggunaan cermin berukuran
besar yang memenuhi kiri lorong. Untuk langit-langitnya
digunakan botol limun masa lampau, yang sengaja
didatangkan dari Yogyakarta untuk menciptakan kesan
klasik. Penggunaan botol juga turut mendistribusikan
cahaya dari lampu ke seluruh lorong secara merata.
Kesannya hangat dan tidak menyilaukan. Penggunaan
bata ekspos di sisi kanan lorong turut menegaskan nuansa
klasik, seolah-olah kita sedang menelusuri jalan di sebuah
kompleks perumahan tua.
Glass Alley
Menikmati sarapan di rumah
nenek, motif klasik pada piring turut
menguatkan konsep tersebut.
ruang usaha
Tema vintage rustic chic ditampilkan
melalui meja dan kursi klasik dengan
perpaduan warna putih dan motif kayu.
Warna berbeda pada material panel
kayu di dinding menimbulkan kesan
yang tidak monoton.
Penggunaan tegel
menegaskan
kesan klasik
pada ruangan.
Warna pada tegel
tidaklah membuat
lantai seolah-olah
redup, namun
justru menguatkan
kesan klasik
tersebut.