際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Risalah Talim
Arkanul Baiah
R u k u n k e - 5 T a d h i y a h
B y A r T j a
Rukun ke-5 Tadhiyah
(Berkorban)
Risalah Talim Hasan Al Banna, Arkanul Baiah
Rukun ke 5 tadhiyah
Pengorbanan merupakan keniscayaan dari
penerapan rukun sebelumnya,
yaitu Jihad fii Sabilillah.
Berjihad berarti bersiap untuk berkorban.
Tadhiyah juga menjadi tanda totalitas dan
ketulusan dalam dakwah Islam.Ini menuntut untuk
mendahulukan kemaslahatan agama Islam ini
dibanding kepentingan pribadi jika bertentanga.
悗曚悋惡悋 悗曚悋惡抂悋 リз 悋 悴悋慍悋 悋悽悋
惠惘惠悋 悋悋 惠惘愆惺  ル愆悽惠 悸悋惘悴惠 悋 悋惆悋愕
悋 惡忰悋 悋 惷惘惠 抂愕悴  愕惘  悋抂  惆悋
 惠忰 悋 惶惡惘惠 惡愕  悋抂  惘悋惡  悋抂 惠悖惆 ル
愕抂悋  悋爍戡戮
(悋惠惡悸/9:24)
At Taubah ayat 24
Cinta Allah
Cinta Rasulullah
Jihad di jalan Allah
Tuntutan, Kesulitan
Kelelahan, Tekanan
Pemutusan Hubungan
Sakit, Luka
Pengorbanan
Mati Syahid
Kelezatan
Kenikmatan dunia
Ambisi Pribadi
Ketika menafsirkan ayat ini Sayyid Qutub berkata:
Allah meletakkan berbagai kelezatan, kenikmatan dan ambisi di dalam satu genggaman,
sementara akidah dan segala konsekuensinya -mulai dari cinta kepada Allah, cinta rasul,
dan berjihad di jalan Allah berikut sejumlah tuntutan, kesulitan, dan segala akibatnya
seperti kelelahan, tekanan, pemutusan hubungan, sakit, pengorbanan, luka, dan mati
syahid- diletakkan pada genggaman lainnya (Sayyid Qutub, F1 Dzilalil Qur'an, 3/1615, 1616)
.
Sesungguhnya kita di dunia ini adalah orang yang
asing, maka bersegeralah karena dunia adalah
penjara bagi kita. Rasulullah saw. bersabda,
悋惆悋愕悴悋悗悴悋悋惘
Dunia itu penjara bagi orang mukmin dan surga
bagi orang kafir. (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
Waktu luang yang sia-sia dapat menutup
perasaan dan mengeraskan hati serta akal
pikiran. Sedangkan semangat dalam bergerak
atau beraktivitas merupakan tanda bagi
adanya kehidupan.
Bentuk
Pengorbanan
Kisah Suhaib ar-Rumi Ketika
Hijrah dari Mekah
Menuju Madinah Kisah Sahabat Pelindung Nabi
saw di Perang Uhud
Berkorban dengan
harta dan berinfak
di jalan Allah
Berkorban
dengan Jiwa
Hijrah dari zona
nyaman demi
memperoleh Ridlo
Allah
Kisah Abu Bakar r.a. dan
Mushab bin Umair
Ketika Hijrah
Dakwah kita adalah dakwah Islam. Dakwahnya para
Syuhada. Dakwah orang-orang yang tanpa ragu
memanjat tiang gantungan lalu mengalungkan
tali ke lehernya. Itulah dakwah kita. Maka tidak
ada tempat bagi orang yang cita-cita tertingginya
adalah memiliki istri, anak-anak, memiliki rumah,
dan mendapatkan sejumlah uang.
Sesungguhnya kita diharapkan mampu membentuk
umat bukan secara serampangan atau dengan
sisa-sisa usaha. Dakwah ini menginginkan untuk
terus berjihad menegakkan prinsip-prinsipnya
dengan mengorbankan harta, istirahat, waktu,
impian, dan darah.
Seorang Muslim harus mampu menanggung
penderitaan, siap menghadapi kesulitan, dan
tahan menghadapi tantangan yang penuh risiko
agar tekad mereka semakin kuat dan kesabaran
mereka semakin berlipat untuk berkorban dan
berjuang dalam jihad.
Rasulullah saw. bersabda:
悒悋悖忰惆悋惆悋擯慍悋惆悋惘悋惡 .
Sesungguhnya cukuplah bekal dunia bagi kalian
sebatas perbekalan seorang musafir.
(HR. Thabrani)
Allah telah menjanjikan bagi hamba-
hamba-Nya yang beriman bahwa siapa
yang meninggalkan sesuatu di dunia
karena cinta Allah dan takut kepada-Nya
maka Allah akan mengganti hal tersebut
di surga kelak dengan kenikmatan yang
tiada terbayangkan.
Surga adalah
Janji
Allah
Dalam kitab Shahihain dari Al-Barra
berkata, "Rasulullah saw. diberi hadiah
pakaian sutra. Para sahabat terkagum-
kagum dengan kelembutan nya. Maka
Rasulullah bersabda, Janganlah kagum
dengan hal ini. Sesungguhnya sapu tangan
Saad bin Muadz di surga jauh lebih baik
daripada ini.
(HR. Bukhari dan Muslim)
CREDITS: This presentation template was created by
際際滷sgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.
Do you have any questions?
arieftjahyadi@gmail.com
Terima Kasih!
Please keep this slide for attribution.
Catatan
tambahan
Kisah Pengorbanan Sahabat
Kisah Suhaib ar-Rumi
Suhaib Ar-Rumi berkata, "Ketika aku hendak hijrah dari Mekkah ke Madinah
maka orang-orang Quraisy berkata kepadaku,
"Hal Suhaib, kamu datang kepada kami pada mulanya tanpa harta, sedangkan sekarang
kamu hendak keluar meninggalkan kami dengan harta bendamu. Demi Tuhan, hal tersebut
tidak boleh terjadi selamanya." Maka kukatakan kepada mereka, "Bagaimanakah menurut
kalian jika aku berikan kepada kalian semua hartaku, lalu kalian membiarkan aku pergi?"
Mereka menjawab, "Ya, kami setuju." Maka kuserahkan hartaku kepada mereka dan
mereka membiarkan aku pergi. Lalu aku berangkat hingga sampai di Madinah. Ketika berita
ini sampai kepada Nabi saw. beliau bersabda, "Suhaib telah beruntung dalam
perniagaannya; Suhalb telah beruntung dalam perniagaannya," sebanyak dua kali. Atas
sebab itu turunlah firman Allah swt.,
悄 惘  悋抂   悋抂 惠悋惷 惘 悄曚リр愃惠惡悋 愕  惘愆  悋愕悋  惆悋惡惺悋惡 暸 戡戳
Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari
keridaan Allah. Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. (Al-
Baqarah/2:207)
Kisah Mushab bin Umair
Ruh tadhiyyah itu juga tercermin pada diri Mush'ab r.a..
Suatu hari, Mush'ab bin Umair keluar dari rumahnya untuk bergabung
dengan para sahabat. Para sahabat yang duduk di sekitar Rasulullah
melihat dengan sorot mata kasihan kepadanya karena memakai pakaian usang yang penuh
tambalan. Kondisinya itu sangat berbeda dengan penampilannya sebelum masuk Islam.
Tentang hal ini Rasulullah saw. bersabda, "Saat di Mekkah, aku melihat Mush'ab yang
rupawan bergelimang kenikmatan milik ayahnya. Tapi ia meninggalkan semua Itu atas
kecintaannya kepada Allah dan Rasul-Nya.
Khabab bin Al-Art berkata, "Kami berhijrah bersama Rasulullah untuk mengharap Ridha Allah. Di
antara kami ada yang meninggal sebelum merasakan nikmat dunia atas hijrahnya itu. Salah
satu adalah Mushab bin Umair yang terbunuh di Perang Uhud. Waktu itu kami tidak
mendapatkan kain untuk mengatasinya kecuali sehelai burdah (kain selimut dari bulu hitam),
yang mana jika kain tersebut kami titipkan pada kepalanya maka terbukalah kakinya
sementara jika kami tarik untuk menutupi kakinya maka terbuatah kepalanya. Rasulullah lalu
menyuruh agur kaim tersebat diturunkan pada kepalanya, sementara kedua kakinya ditatap
dengan daun idzkir. (HR Bakhan dan Muslim)
Kisah Para Sahabat di Perang Uhud
Ziyad bin Sakan menceritakan bahwa pada Perang Uhud,
Rasulullah saw. diserang oleh musuh. Kemudian Mush'ab bin Umair
melindunginya sampai ia terbunuh.
Abu Dujanah Sammak bin Kharasyah juga sekuat tenaga melindungi Rasulullah
sampai mengalami banyak luka. Waktu itu wajah mulia Rasulullah terluka dan gigi
beliau patah. Lalu beliau berseru, "Siapakah yang mau mengorbankan nyawa
untukku?" Maka berdirilah lima pemuda dari kalangan Anshar, di antara mereka
adalah Ziyad bin As-Sakan. Mereka bertempur habis-habisan hingga gugur. Orang
yang terakhir gugur dari mereka adalah Ziyad bin As-Sakan. Ia berusaha
melindungi Rasulull sampai terluka parah. Kemudian datanglah serombongan
kaum muslimin yang akhirnya berhasil mengusir musuh. Melihat kondisi Ziyad bin
As-Sakan yang terluka parah, Rasulullah saw. bersabda, "Dekatkan la kepadaku!"
lalu didekatkanlah tubuh Ziyad bin As-Sakan kepada Rasulullah dan Beliau
menidurkan Ziyad bin As-Sakan di kakinya hingga Ziyad bin As-Sakan meninggal
sedang kepalanya tetap berada di atas kaki Rasulullah.

More Related Content

Rukun ke 5 tadhiyah

  • 1. Risalah Talim Arkanul Baiah R u k u n k e - 5 T a d h i y a h B y A r T j a
  • 2. Rukun ke-5 Tadhiyah (Berkorban) Risalah Talim Hasan Al Banna, Arkanul Baiah
  • 4. Pengorbanan merupakan keniscayaan dari penerapan rukun sebelumnya, yaitu Jihad fii Sabilillah. Berjihad berarti bersiap untuk berkorban. Tadhiyah juga menjadi tanda totalitas dan ketulusan dalam dakwah Islam.Ini menuntut untuk mendahulukan kemaslahatan agama Islam ini dibanding kepentingan pribadi jika bertentanga.
  • 5. 悗曚悋惡悋 悗曚悋惡抂悋 リз 悋 悴悋慍悋 悋悽悋 惠惘惠悋 悋悋 惠惘愆惺 ル愆悽惠 悸悋惘悴惠 悋 悋惆悋愕 悋 惡忰悋 悋 惷惘惠 抂愕悴 愕惘 悋抂 惆悋 惠忰 悋 惶惡惘惠 惡愕 悋抂 惘悋惡 悋抂 惠悖惆 ル 愕抂悋 悋爍戡戮 (悋惠惡悸/9:24)
  • 6. At Taubah ayat 24 Cinta Allah Cinta Rasulullah Jihad di jalan Allah Tuntutan, Kesulitan Kelelahan, Tekanan Pemutusan Hubungan Sakit, Luka Pengorbanan Mati Syahid Kelezatan Kenikmatan dunia Ambisi Pribadi Ketika menafsirkan ayat ini Sayyid Qutub berkata: Allah meletakkan berbagai kelezatan, kenikmatan dan ambisi di dalam satu genggaman, sementara akidah dan segala konsekuensinya -mulai dari cinta kepada Allah, cinta rasul, dan berjihad di jalan Allah berikut sejumlah tuntutan, kesulitan, dan segala akibatnya seperti kelelahan, tekanan, pemutusan hubungan, sakit, pengorbanan, luka, dan mati syahid- diletakkan pada genggaman lainnya (Sayyid Qutub, F1 Dzilalil Qur'an, 3/1615, 1616) .
  • 7. Sesungguhnya kita di dunia ini adalah orang yang asing, maka bersegeralah karena dunia adalah penjara bagi kita. Rasulullah saw. bersabda, 悋惆悋愕悴悋悗悴悋悋惘 Dunia itu penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir. (HR. Muslim dari Abu Hurairah) Waktu luang yang sia-sia dapat menutup perasaan dan mengeraskan hati serta akal pikiran. Sedangkan semangat dalam bergerak atau beraktivitas merupakan tanda bagi adanya kehidupan.
  • 8. Bentuk Pengorbanan Kisah Suhaib ar-Rumi Ketika Hijrah dari Mekah Menuju Madinah Kisah Sahabat Pelindung Nabi saw di Perang Uhud Berkorban dengan harta dan berinfak di jalan Allah Berkorban dengan Jiwa Hijrah dari zona nyaman demi memperoleh Ridlo Allah Kisah Abu Bakar r.a. dan Mushab bin Umair Ketika Hijrah
  • 9. Dakwah kita adalah dakwah Islam. Dakwahnya para Syuhada. Dakwah orang-orang yang tanpa ragu memanjat tiang gantungan lalu mengalungkan tali ke lehernya. Itulah dakwah kita. Maka tidak ada tempat bagi orang yang cita-cita tertingginya adalah memiliki istri, anak-anak, memiliki rumah, dan mendapatkan sejumlah uang. Sesungguhnya kita diharapkan mampu membentuk umat bukan secara serampangan atau dengan sisa-sisa usaha. Dakwah ini menginginkan untuk terus berjihad menegakkan prinsip-prinsipnya dengan mengorbankan harta, istirahat, waktu, impian, dan darah.
  • 10. Seorang Muslim harus mampu menanggung penderitaan, siap menghadapi kesulitan, dan tahan menghadapi tantangan yang penuh risiko agar tekad mereka semakin kuat dan kesabaran mereka semakin berlipat untuk berkorban dan berjuang dalam jihad. Rasulullah saw. bersabda: 悒悋悖忰惆悋惆悋擯慍悋惆悋惘悋惡 . Sesungguhnya cukuplah bekal dunia bagi kalian sebatas perbekalan seorang musafir. (HR. Thabrani)
  • 11. Allah telah menjanjikan bagi hamba- hamba-Nya yang beriman bahwa siapa yang meninggalkan sesuatu di dunia karena cinta Allah dan takut kepada-Nya maka Allah akan mengganti hal tersebut di surga kelak dengan kenikmatan yang tiada terbayangkan. Surga adalah Janji Allah Dalam kitab Shahihain dari Al-Barra berkata, "Rasulullah saw. diberi hadiah pakaian sutra. Para sahabat terkagum- kagum dengan kelembutan nya. Maka Rasulullah bersabda, Janganlah kagum dengan hal ini. Sesungguhnya sapu tangan Saad bin Muadz di surga jauh lebih baik daripada ini. (HR. Bukhari dan Muslim)
  • 12. CREDITS: This presentation template was created by 際際滷sgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik. Do you have any questions? arieftjahyadi@gmail.com Terima Kasih! Please keep this slide for attribution.
  • 14. Kisah Suhaib ar-Rumi Suhaib Ar-Rumi berkata, "Ketika aku hendak hijrah dari Mekkah ke Madinah maka orang-orang Quraisy berkata kepadaku, "Hal Suhaib, kamu datang kepada kami pada mulanya tanpa harta, sedangkan sekarang kamu hendak keluar meninggalkan kami dengan harta bendamu. Demi Tuhan, hal tersebut tidak boleh terjadi selamanya." Maka kukatakan kepada mereka, "Bagaimanakah menurut kalian jika aku berikan kepada kalian semua hartaku, lalu kalian membiarkan aku pergi?" Mereka menjawab, "Ya, kami setuju." Maka kuserahkan hartaku kepada mereka dan mereka membiarkan aku pergi. Lalu aku berangkat hingga sampai di Madinah. Ketika berita ini sampai kepada Nabi saw. beliau bersabda, "Suhaib telah beruntung dalam perniagaannya; Suhalb telah beruntung dalam perniagaannya," sebanyak dua kali. Atas sebab itu turunlah firman Allah swt., 悄 惘 悋抂 悋抂 惠悋惷 惘 悄曚リр愃惠惡悋 愕 惘愆 悋愕悋 惆悋惡惺悋惡 暸 戡戳 Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridaan Allah. Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. (Al- Baqarah/2:207)
  • 15. Kisah Mushab bin Umair Ruh tadhiyyah itu juga tercermin pada diri Mush'ab r.a.. Suatu hari, Mush'ab bin Umair keluar dari rumahnya untuk bergabung dengan para sahabat. Para sahabat yang duduk di sekitar Rasulullah melihat dengan sorot mata kasihan kepadanya karena memakai pakaian usang yang penuh tambalan. Kondisinya itu sangat berbeda dengan penampilannya sebelum masuk Islam. Tentang hal ini Rasulullah saw. bersabda, "Saat di Mekkah, aku melihat Mush'ab yang rupawan bergelimang kenikmatan milik ayahnya. Tapi ia meninggalkan semua Itu atas kecintaannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Khabab bin Al-Art berkata, "Kami berhijrah bersama Rasulullah untuk mengharap Ridha Allah. Di antara kami ada yang meninggal sebelum merasakan nikmat dunia atas hijrahnya itu. Salah satu adalah Mushab bin Umair yang terbunuh di Perang Uhud. Waktu itu kami tidak mendapatkan kain untuk mengatasinya kecuali sehelai burdah (kain selimut dari bulu hitam), yang mana jika kain tersebut kami titipkan pada kepalanya maka terbukalah kakinya sementara jika kami tarik untuk menutupi kakinya maka terbuatah kepalanya. Rasulullah lalu menyuruh agur kaim tersebat diturunkan pada kepalanya, sementara kedua kakinya ditatap dengan daun idzkir. (HR Bakhan dan Muslim)
  • 16. Kisah Para Sahabat di Perang Uhud Ziyad bin Sakan menceritakan bahwa pada Perang Uhud, Rasulullah saw. diserang oleh musuh. Kemudian Mush'ab bin Umair melindunginya sampai ia terbunuh. Abu Dujanah Sammak bin Kharasyah juga sekuat tenaga melindungi Rasulullah sampai mengalami banyak luka. Waktu itu wajah mulia Rasulullah terluka dan gigi beliau patah. Lalu beliau berseru, "Siapakah yang mau mengorbankan nyawa untukku?" Maka berdirilah lima pemuda dari kalangan Anshar, di antara mereka adalah Ziyad bin As-Sakan. Mereka bertempur habis-habisan hingga gugur. Orang yang terakhir gugur dari mereka adalah Ziyad bin As-Sakan. Ia berusaha melindungi Rasulull sampai terluka parah. Kemudian datanglah serombongan kaum muslimin yang akhirnya berhasil mengusir musuh. Melihat kondisi Ziyad bin As-Sakan yang terluka parah, Rasulullah saw. bersabda, "Dekatkan la kepadaku!" lalu didekatkanlah tubuh Ziyad bin As-Sakan kepada Rasulullah dan Beliau menidurkan Ziyad bin As-Sakan di kakinya hingga Ziyad bin As-Sakan meninggal sedang kepalanya tetap berada di atas kaki Rasulullah.