Dokumen tersebut membahas tentang beberapa destinasi utama untuk melakukan perjalanan lambat (slow travel) dengan fokus pada budaya kuliner dan arsitektur, termasuk kota Lyon yang terkenal dengan kuliner Prancis, Melbourne yang kaya akan makanan dan wine, serta kota Granada dan Venesia yang memiliki banyak bangunan bersejarah.
1 of 6
More Related Content
S L O W T R A V E L
1. KHAS
SLOW TRAVEL
TOP DESTINATIONS
Jadikan liburan kali ini
sebuah perjalanan spiritual untuk
dinikmati perlahan.
BERLIBUR. Anda bisa memanfaatkannya dengan beragam cara. Tapi
liburan terbaik adalah ketika Anda bisa relaksasi seutuhnya, tanpa
harus merasa terburu-buru. Slow travel, istilahnya, ketika Anda bisa
meluangkan setidaknya satu minggu penuh di destinasi pilihan Anda,
dan melewati hari-hari yang tenang tanpa merasa dikejar-kejar sang
waktu. Anda bisa saja memilih tema slow travel paling sederhana seperti
going local di destinasi pilihan Anda, di mana Anda bisa menyewa
sebuah rumah, villa, atau apartemen yang dilengkapi dapur. Lalu Anda
pergi ke pasar setempat untuk membeli bahan makanan, mampir di
sebuah kafe untuk minum kopi, pulang untuk memasak, lalu membaca
buku dan tidur siang Bagi Anda yang sehari-hari sibuk mengejar karier
dan dikejar tenggat waktu, ini pasti akan terasa mewah.
Tapi tentu saja, dengan perencanaan teliti, Anda bisa memanfaatkan
saat-saat slow traveling untuk memperkaya wawasan sesuai minat
pribadi. Mengamati arsitektur yang khas di Granada, Spanyol, menikmati
hidangan lezat di Lyon, Prancis, dan kota-kota kecil di sekitarnya,
bahkan menyelami keindahan alam dari satu pulau ke pulau lainnya
di wilayah Indonesia Tengah. Ready to slow down and indulge? dewi
memilihkan beragam destinasi untuk Anda pertimbangkan.
kelana kuliner
LYON
Seorang food connoisseur sejati pasti tahu bahwa pusat kuliner Prancis
bukannya Paris melainkan Lyon, kota kelahiran dan tempat berkiprahnya
Paul Bocuse, master chef senior pengusung gaya memasak Nouvelle Cuisine.
Berjarak sekitar 470 km dari Paris, Lyon menawarkan pengalaman menyelami
Nouvelle Cuisine yang intens bagi Anda. Tak hanya sekadar bersantap
di resto milik Paul Bocuse, yaitu LAuberge du Pont de Collonges, Anda
juga bisa belajar memasak di Institut Paul Bocuse. Seberapa pun tingkat
kemahiran memasak Anda, institut ini menawarkan bermacam-macam
workshop dan kelas dengan durasi dari satu hari hingga enam minggu.
Namun pilihan Anda tak terbatas pada Paul Bocuse, karena masih ada para
chef lainnya yang membuka kelas memasak seperti Philippe Lechat. Tak
tanggung-tanggung, Lechat mengadakan kelasnya di tengah pasar gourmet
yang terkenal, Les Halles de Lyon. Sudah pasti, pasar gourmet beratap kaca
ini pun tak lepas dari keterkaitan dengan Paul Bocuse, yang dulunya sering
berbelanja bahan makanan di sini. Pembuat keju Mere Richard, tukang
daging Maurice Trolliet, pengrajin cokelat Seve yang terkenal dengan salt
macaroons-nya, hanya sebagian kecil saja dari sederet pedagang terpilih di
Halles de Lyon. Mereka umumnya sudah mendapat penghargaan Meilleur
Ouvrier de France (MOF), sebagai jaminan mutu produk yang mereka jual.
Dari Lyon, wisata nouvelle cuisine masih bisa berlanjut antara lain ke Roanne
dan Valence-Drome yang dapat dicapai dengan sejam naik mobil. Roanne
terkenal dengan resto Maison Troisgros, sementara Valence-Drome dengan
resto Maison Pic yang berbintang tiga Michelin milik Anne-Sophie Pic,
seorang chef perempuan. FOTO: ERIC MORIN, DOK. PIC-VALENCE, AFP
154 DEWI MEI 2011
D05-K10-KHASLOWTRA-PUT2.indd 2 4/14/11 11:49:24 AM
2. MELBOURNE
KISAH SLOW TRAVELER Karena jaraknya yang relatif dekat dari tanah air, Melbourne sebetulnya
PENCINTA KULINER cocok menjadi destinasi long weekend sekalipun. Tetapi setelah gemas
Saya mengagumi keseimbangan mengikuti serial Junior Masterchef, memang tak salah kalau Anda jadi
rasa pada nouvelle cuisine tergerak untuk melakoni slow traveling bertema kuliner di benua Kangguru
yang saya cicipi di Lyon dan ini. Mengapa Melbourne dan bukannya Sydney? Situs panduan travel www.
sekitarnya, kata Maria Yulita concierge.com menyebutkan betapa Melbourne adalah sebuah kota teluk
(Lita), seorang food connoisseur, yang maju dan sophisticated, dengan karakter yang lebih ramah, artistik,
salah satu pemilik resto fine serta lebih mudah dinavigasi daripada Sydney, dengan limpahan makanan
dining Jepang Tatemukai, yang serta wine yang enak di segala sudutnya. Segala kekayaan kuliner di
pernah berkelana kuliner di Melbourne, juga rutin dirayakan dengan berbagai festival atau gelaran
Lyon. Hidangan penutup saja, lain yang temanya tak jauh dari makanan maupun wine. Anda yang
misalnya, dalam satu piringnya memutuskan akan memulai slow travel kuliner dengan kelas memasak atau
pasti ada yang bertekstur lembut, mencoba sederet restonya yang bergelar satu, dua, atau tiga chefs hat dari
renyah, ada rasa manis dan institusi The Age Good Food Guide. Arahkan langkah ke Queen Victoria
asam yang seimbang, bahkan market untuk gourmet shopping atau mengasah keterampilan memasak
ada temperatur yang berbeda, di Electrolux Cooking School. Sambil belajar, Anda bisa mencicipi contoh
ujar Lita. Mengikuti workshop hidangan yang disajikan chef pengajar sampai kenyang, seraya menyesap
di Institut Paul Bocuse di Lyon wine, dan mencatat petunjuk letak kios-kios penting di Queen Victoria
pun tak terlewatkan oleh Lita, dilanjutkan dengan mengikuti kelas Market. Siap menjelajah percaturan resto di Melbourne, Anda mungkin
memasak Philip Lechat di tengah Les Halles de Lyon. Sayangnya, sedikit bingung ketika memulai, karena pilihannya memang banyak. Mulai
sudah lama saya tidak praktek memasak nouvelle cuisine di Jakarta, dari peraih tiga chefs hat yaitu Jacques Reymond dan Vue du Monde,
Lita mengaku, Karena banyak bahan masakannya yang sulit didapat sampai Pearl (dua chefs hat) yang pernah mendapat kehormatan memasak
di sini. Kalau memaksakan pakai bahan yang ada, hasilnya jadi kurang untuk Oprah ketika ratu talk show itu berkunjung ke Melbourne. Kalau
memuaskan. Baru ketika melakoni slow traveling rutinnya ke Belanda, Anda tertarik mencoba masakan Asia dengan bahan-bahan terbaik yang
Lita berkesempatan mempraktekkan keterampilan nouvelle cuisine-nya. memang spesialisasi Melbourne, bisa juga mencoba Thai Issan dan Tempura
Hajime yang masing-masing bergelar satu chefs hat.
DEWI MEI 2011 155
D05-K10-KHASLOWTRA-PUT2.indd 3 4/14/11 11:49:46 AM
3. KHAS
urban
arsitektural
GRANADA
Arsitektur menjadi jejak valid bagi peradaban. Berjalan perlahan di antara
gedung-gedung adalah salah satu cara memahami manusia dan ceritanya.
Granada memang menarik. Spanyol pernah mengecap masa keemasan
sebagai pusat para intelektual di zaman pemerintahan Bani Umayyah.
Tempat itu juga menjadi lambang supremasi saat perang menjelang
Renaisans. Oleh karena itu, ada beberapa budaya yang bersinggungan di
sini. Beberapa bangunan di era itu masih meninggalkan jejak arsitektur
yang mumpuni. Salah satu yang terkenal adalah Al Hambra, yang berarti
merah. Alhambra adalah nama sebuah kompleks seluas 142.000 meter
persegi yang dulunya digunakan sebagai benteng di Andalusia.
Sebagai artefak fungsional, Alhambra memiliki keindahan panorama yang
menyungguhkan pemandangan salju pegunungan Sierra Nevada. Kesaksian
meyakinkan tentang keindahan Granada terlontar dari Andra Matin.
Beserta dengan tim dari kantornya, ia memang memiliki kebiasaan untuk
mengunjungi tempat-tempat yang memberi inspirasi. Sebagai arsitek, Andra
Matin dan timnya menikmati perjalanan tanpa beban berat. Mereka hanya
berjalan-jalan (lebih sering jalan kaki), foto-foto, menelusuri jejak estetika
arsitektur. Tidak ada target khusus harus apa, kami jalan-jalan saja," kata
Andra Matin.
Beberapa titik keindahan dari istana ini antara lain adalah: Gerbang
Keadilan, Istana Alberca, Istana Singa, Aula Duta Besar, Menara Kenari,
dan beberapa tempat lain. Taman, air mancur, panorama, ruangan, menara,
dan balkon adalah bagian dari bangunan secara keseluruhan yang memiliki
detail-detail indah. Arsitektur Islam dikenal dengan bentuk-bentuk geometris
dan simetris. Dua unsur itu menjadi objek penjelajahan utama.
Sebagai kota lama, Granada memiliki tradisi urban yang telah melekat
erat. Manakala penjelajahan telah begitu melelahkan, beberapa bak mandi
lama dari era Romawi masih ada. Demikian juga dengan kolam renang
kuno dan jalur air yang berusia berabad-abad. Di Hammam terdapat ruang
relaksasi dari abad ke-13 yang dilengkapi dengan fasilitas spa zaman
Renaisans.
Bagi orang Yunani dan Romawi, air diasosiasikan dengan pemenuhan
spiritual dalam pemujaan terhadap tubuh. Oleh karena itu, dua bangsa itu
pun kemudian menciptakan bak mandi hangat yang kemudian diteruskan
juga oleh orang-orang Arab yang berkuasa di kemudian hari. Saat ini, tradisi
menghangatkan tubuh di bak mandi itu masih ditemukan di beberapa
tempat, yakni Almu単辿car, La Malah叩, llora, dan Lecr鱈n.
Di Granada, arsitektur peninggalan abad pertengahan meninggalkan jejak
yang melekat. Sejumlah bangunan Kristiani juga layak ditengok. Misalnya
Katedral Granada. Inilah gereja era Renaisans pertama di Spanyol yang
meniru gaya Gothic Katedral Toledo. Hiasan depannya dikerjakan oleh
Alonso Cano yang menjadi adikarya seni Barok. Apabila tertarik dengan
gaya Barok, yang kentara ada di Royal Chapel. Seni arsitektur Barok
menjadi roh bangunan yang dibangun pada 1506 dan selesai 1517 saat
kekuasaan Carlos V.
Untuk Eropa, ia juga merekomendasikan Roma dan Venesia sebagai
tempat yang menarik untuk dijelajahi. Selain memiliki sejarah panjang
tentang kebudayaan, dua kota itu memiliki beragam bangunan baru yang
monumental. Seperti diketahui, Zaha Hadid telah mendesain gedung Maxxi
yang fenomenal. Bangunan dari arsitek kenamaan Inggris itu bersandingan
dengan bangunan-bangunan lama yang menjadi cikal bakal peradaban
Eropa, bahkan dunia. Bangunan museum yang membutuhkan waktu 10
tahun pengerjaan itu menguasai 27 ribu meter persegi yang terintegrasi
dengan ranah urban kota dan memberi peluang bagi pejalan kaki untuk
menikmati detail-detail bangunan.
156 DEWI MEI 2011
D05-K10-KHASLOWTRA-PUT2.indd 4 4/14/11 11:50:14 AM
4. VENESIA
Di Venesia, peradaban urban telah pula berusia lama. Saat ini, acara
tahunan yang paling ditunggu adalah Venice Architecture Biennale
yang diselenggarakan sekitara bulan September. The New York Times
mendefinisikannya sebagai kota tercantik yang pernah dibangun manusia,
dan koran Times memasukkannya sebagai kota paling romantis di Eropa.
Untuk urusan arsitektur, kota ini memiliki ramuan dari Gotik, Bizantium,
dan Arab. Gaya itu kemudian dikenal sebagai Gaya Gotik Venesia.
Contoh paling nyata adalah Istana Doge dan Ca dOro. Di sisi kota lain,
Gaya Barok dan Renaisans bertebaran, di antaranya Ca Pesaro dan Ca
Rezzonico. Saat ini sedang dibangun jembatan untuk pedestrian menuju
pulau-pulau sekitarnya buatan dari arsitek kenamaan Santiago Calatrava.
Interior yang paling dominan di era lama adalah Rococo. Pernah, Venesia
kalah secara politik. Dekadensi di mana-mana. Namun, masih saja orang-
orang mengarahkan pandangannya ke Venesia untuk urusan desain. Bila
sempat, pulau Murano adalah destinasi menarik untuk mengunjungi artisan
kaca. Mereka mewarisi keahlian sejak abad ke-7. Kaca-kaca ala Venesia
dikenal dengan permainan warna yang berani.
NAGANO
Daerah ini terletak di dekat titik pertemuan Sungai Chikuma dan
Sungai Sai. Jepang memang kaya dengan arsitektur kuno maupun
modern. Pesona alam dan arsitektur menyatu di tempat ini. Bangunan
lama dan baru pun juga menjadi daya tarik sendiri. Orang biasanya
mengacu kepada Kastil Matsumoto yang menjadi kastil bersejarah
bagi bangsa Jepang. Kastil itu bisa dengan mudah dicapai dengan
menggunakan kendaraan, baik mobil maupun kereta.
Ada beberapa bangunan modern yang menarik, terutama vila-vila
yang berada di tengah belantara. Di Nagano, arsitekturnya cenderung
menyatu dengan alam walau tetap modern. Contohnya adalah Passage
House (TNA) dan Eminent Karuizawa Villa (Mutsue Hayakusa). Ada
kalanya memang mengecewakan. Sempat, Andra Matin terhalang
salju yang menimbun bangunan sehingga detailnya kurang terjelajahi.
Rencananya, mereka mendatangi sebuah kedai buatan Kengo Kuma,
arsitek terkenal. Apa mau dikata, setengah bagian dari Restoran Soba
- bangunan rancangan Kuma - itu tertutup salju. Namun, hal itu tidak
meredakan keriaan. Kami main lempar-lemparan salju saja di sana,
kata arsitek itu.
Ia mengaku, sebenarnya lebih terpukau dengan Tokyo. Menurutnya,
Tokyo memiliki pelapisan (layering) yang unik dan khas.Setiap sisi kota
memiliki ciri khas dan sesuai dengan budaya yang diusungnya.
FOTO: CELL SPACE ARCHITECTS, TNA,THE INCS ZERO FACTORY, PICASSA WEB.
DEWI MEI 2011 157
D05-K10-KHASLOWTRA-PUT2.indd 5 4/14/11 11:50:18 AM
5. KHAS
NANYUKI, KENYA
Penerbangan panjang menuju belahan timur benua Afrika, anggap saja
sebagai pemanasan. Menu utamanya tak lain dari menjernihkan pikiran
di tengah padang yang tenang, di Loisaba Wilderness Lodge, Nanyuki,
Kenya. Tak perlu merasa terlalu sepi karena padang yang tenang ini juga
sebetulnya sebuah peternakan yang masih aktif beroperasi, dengan aktivitas
antara lain penelitian kehidupan liar, bekerja sama dengan penduduk
asli yaitu suku Samburu dan Maasai yang berciri khas fisik postur tinggi
langsing. Walhasil, pelarian Anda ke tempat ini, yang akan diwarnai segala
kenyamanan dan ketenangan, langsung berkontribusi terhadap konservasi
alam setempat, sekaligus biaya sekolah bahkan kesejahteraan penduduk
asli.
Mengingat Kenya adalah satu di antara beberapa saja negara di Afrika
yang menjadi rumah The Big Five, Anda berkemungkinan besar melihat
singa, gajah Afrika, banteng, leopard, dan badak lewat di depan jip yang
Anda kendarai di sini. Dan di samping si lima besar, masih ada hampir
50 spesies hewan lain, serta lebih dari 200 spesies burung yang bisa
Anda amati di sini. Kalau Anda pikir bersafari dengan jip terlalu biasa,
mengendarai unta adalah alternatif menarik yang tersedia di sini. Mau
jarak jauh, dekat, atau mungkin sampai berkemah semalam, Anda yang
memutuskan. Sementara kalau Anda tertarik pada ekosistem sungai,
Loisaba juga menyediakan perahu karet untuk rafting menyusuri sungai
Ewase Ngiro dan Ngare Narok. Tapi jangan lupa meluangkan waktu untuk
mengenal lebih jauh suku Samburu dan Maasai, dengan menghabiskan
sebuah siang di desa mereka, melihat bagaimana mereka hidup sehari-hari,
menari, dan membuat kerajinan manik-manik.
Tibanya malam di Loisaba menandakan sudah saatnya Anda beranjak tidur
di Star Bed kebanggaan lodge ini. Hanya ada langit khatulistiwa bertabur
bintang menaungi tidur Anda, di atas ranjang bertiang empat yang
ditempatkan di atas semacam panggung tinggi. Dan di pagi harinya, Anda
mungkin terbangun oleh suara gajah mandi di kolam di bawah ruang
tidur Anda, sementara sekawanan gazelle duduk tenang menunggu giliran
menceburkan diri. FOTO: AFP, ISTIMEWA
158 DEWI MEI 2011
D05-K10-KHASLOWTRA-PUT2.indd 6 4/14/11 11:50:29 AM
6. nature lover
NIHIWATU, SUMBA
Genapkan rencana besar slow travel Anda dengan sebuah pulau di tanah
air sendiri. Cukup tersembunyi di ujung tenggara pulau Sumba, pantai
Nihiwatu membentang sepanjang 2,5 km, diapit oleh tebing-tebing
menjulang yang menjadikannya terasa eksklusif. Area tepi pantainya
dipagari hutan tropis, sawah berteras-teras, padang rumput, dan pedesaan
tradisional serta situs bersejarah dari zaman batu.
Resor Nihiwatu ini menjadi semakin layak dipertimbangkan karena di
sepanjang 2010 sudah mendapatkan sederet penghargaan. Misalnya Virgin
Holidays Responsible Tourism Award untuk kategori Best for Poverty
Reduction dan Overall Winner, antara lain berkat pendirian The Sumba
Foundation untuk kesejahteraan masyarakat setempat. Tak ketinggalan
Asia Spa Awards juga memasukkan Nihiwatu dalam daftar nominasi peraih
penghargaan Eco Spa of the Year dan Socially Responsible Spa of the Year.
Pulau ini bisa dicapai dengan penerbangan selama tiga jam dari Bali.
Untuk kenyamanan maksimal, Anda bisa menumpang pesawat carteran
khusus dengan tujuan bandara Tambolaka yang berangkat dari Bali setiap
Kamis. Perjalanan dilanjutkan dengan naik mobil selama satu setengah jam
sampai ke pesisir Nihiwatu yang memang agak tersembunyi.
Resor Nihiwatu mencakup bungalo dan villa yang dibangun di sela-sela
pepohonan meneduhkan, namun memiliki balkon untuk duduk menatap
pantai yang membiru. Di sini, Anda bisa menghabiskan waktu dengan
memancing, snorkeling, menyelam, atau hanya menikmati waktu berjalan
perlahan. Berjalan bergandengan tangan di pantai, atau menghabiskan
waktu di spa di atas bukit, menikmati pijat dan berendam di air hangat
sambil menatap pemandangan alam yang menakjubkan. Segelas champagne
dan sepiring buah segar pun menjadi menu pelengkap.
Meresapi slow travel di Sumba, mudah saja. Anda hanya perlu mengamati
langsung kehidupan sehari-hari warga setempat. Mereka masih taat
pada tradisi lama dan melakukan banyak upacara adat sepanjang tahun.
Melihatnya, Anda akan merasa kembali ke masa lalu yang serba perlahan.
(MUTHI KAUTSAR/ANGGORO GUNAWAN)
DEWI MEI 2011 159
D05-K10-KHASLOWTRA-PUT2.indd 7 4/14/11 11:50:40 AM