際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
BUDAYA DALAM BISNIS
 ANALISIS SWOT PADA PT. SNL
MANAJEMEN 2
KELOMPOK 9 :
SALMAN ALFARISI 16101155310104
YOVI ARMEN 16101155310117
DOSEN : Susriyanti, SE, MM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK
PADANG
2019
ANALISIS BISNIS MENGGUNAKAN SWOT PADA PT. SNL
I. PENDAHULUAN
Dalam beberapa tahun belakangan ini hingga sekarang dunia bisnis telah
memasuki era revolusi informasi yang ditandai dengan perubahan lingkungan
dengan karakteristik yang jauh berbeda dari era-era sebelumnya. Dalam era
revolusi industri, keunggulan daya saing suatu entitas usaha ditentukan oleh
efisiensi dalam alokasi sumber daya atau asset berwujud (tangible
resources/assets) yang mudah dijabarkan dalam dimensi keuangan. Sebaliknya,
dalam era revolusi informasi, keunggulan daya saing suatu entitas usaha sangat
tergantung pada kemampuannya untuk memobilisasi dan mengeksploitasi sumber
daya atau asset tak berwujud (intangible resources/assets) yang tidak mudah
dijabarkan dalam dimensi keuangan (Prakarsa dalam Yuwono, 2007).
Menurut Porter (1996), mengelola strategi adalah berbeda dengan
mengelola operasi. Tetapi keduanya sangat penting, dan perlu diintegrasikan.
Strategi visioner yang tidak dikaitkan dengan keunggulan proses operasi dan tata
kelola (governance) tidak akan dapat diterapkan. Sebaliknya, keunggulan operasi
mungkin bisa menurunkan biaya, memperbaiki mutu dan mengurangi jumlah
proses dan waktu tunggu, tetapi tanpa visi dan panduan dari strategi, perusahaan
tidak mungkin menikmati kesuksesan yang berkesinambungan hanya dengan
perbaikan operasi semata (Kaplan & Norton, 2008). Perkembangan kondisi
eksternal yang dinamis dan situasi internal dalam perusahaan yang ingin terus
bergerak maju telah menuntut perusahaan untuk merumuskan strategi bisnisnya
dengan baik dan bisa memandu implementasinya sehingga berhasil mewujudkan
visi dan misi yang telah dicanangkan.
Di tengah pergerakan bisnis barang dan jasa, data menunjukkan bahwa
pertumbuhan bisnis jasa telah mengalami peningkatan yang tinggi, seperti yang
dipublikasikan oleh Biro Pusat Statistik (2010) bahwa laju pertumbuhan Produk
Domestik Bruto (PDB) Indonesia menurut lapangan usaha dari sektor jasa
mengalami kenaikan sebesar 4,2 % dari triwulan I sampai dengan triwulan III
tahun 2009 jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2008. Dari
beragamnya bisnis jasa yang ada maka salah satu yang terpenting adalah bisnis
jasa pengangkutan. Hal ini di sebabkan jasa pengangkutan sangat berperan dalam
menunjang bisnis internasional.
Pengangkutan merupakan kegiatan pemindahan barang-barang dan
manusia dari satu tempat asal ke tempat tujuan. Barang-barang harus diangkut
dari satu daerah ke daerah lainnya dalam satu negara atau antar negara, agar
barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Berkat kemajuan
dalam dunia pengangkutan, jarak antara daerah di dunia ini dirasakan menjadi
lebih dekat, dunia makin transparan dan globalisasi dalam segala bidang
kehidupan. Pengangkutan telah menjadi salah satu unsur yang menentukan guna
menjamin perkembangan ekonomi di masyarakat. Bertambah maju tingkat
perekonomian bertambah penting pula peranan pengangkutan ini. Pengangkutan
tidak lagi dipandang sebagai sektor yang memberikan pelayanan semata-mata,
tetapi telah menjadi partner dari kegiatan-kegiatan ekononi dan bisnis.
Jasa pengiriman barang di Indonesia secara tidak resmi telah ada sejak
tahun 1977, namun baru pada 16 Juli 1980 diberikan ijin operasi untuk 15
perusahaan jasa pengiriman oleh Departemen Perdagangan. Sejak itulah usaha
jasa pengiriman di Indonesia berkembang pesat dan ditandai dengan berdirinya
INFA (Indonesian National Freight Forwarder Association) yang resmi diakui
oleh pemerintah Indonesia dan terdaftar sebagai anggota IATA (International Air
Transport Association).
Bisnis forwarding Indonesia sangat dipengaruhi oleh kinerja export dalam
negeri dan fluktuasi perdagangan internasional. Kinerja export Indonesia di tahun
2010 diproyeksikan mengalami kenaikan setelah mengalami penurunan di tahun
2009. Hal ini disebabkan adanya penurunan permintaan barang 170 BINUS
BUSINESS REVIEW Vol.1 No.1 Mei 2010: 169-184 export sebagai dampak dari
krisis global yang sangat berpengaruh terhadap permintaan pasar internasional.
Melemahnya kinerja export disebabkan oleh permintaan produk export yang
berkurang dan atau menurunnya harga komoditas export. Apabila penurunan ini
berkelanjutan, maka kemungkinan terjadi penurunan cadangan devisa. Adapun
batas aman nilai cadangan devisa adalah empat bulan export dan pembayaran
kewajiban atau kurang lebih US$ 50 milyar.
Dengan kondisi perkembangan perekonomian belakangan ini, banyak
perusahaan baru bermunculan tetapi banyak pula perusahaan lain berguguran. Hal
tersebut menunjukkan adanya peluang bisnis yang menjanjikan bagi para pemain
lama ataupun baru untuk menekuni bisnis ini, salah satunya adalah PT Samudera
Nusantara Logistindo (PT SNL). Aktivitas bisnis PT SNL telah dirintis sejak awal
tahun 2000-an dan telah menunjukkan kinerja yang positif dalam beberapa tahun
belakangan ini. Namun, ketatnya persaingan bisnis yang ada menuntut PT SNL
untuk mengantisipasinya melalui perumusan strategic planning yang
memungkinkan perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang di masa yang
akan datang.
Penerapan manajemen strategis yang baik diawali dengan formulasi, yaitu
proses pembuatan suatu visi dan misi, mengenali ancaman dan peluang suatu
organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan organisasi, membangun tujuan
jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang
akan dilaksanakan. Setelah formulasi ditetapkan, berikutnya perusahaan harus
mengimplementasikan formulasi strategi manajemen tersebut ke dalam proses
bisnis perusahaan. Setelah strategi manajemen diimplementasikan, maka
perusahaan harus mengevaluasi hasil implementasi formulasi strategi manajemen
tersebut, apakah sudah sesuai untuk diterapkan dalam proses bisnis perusahaan
atau tidak. Apabila sesuai, tentu saja strategi manajemen akan meningkatkan hasil
kinerja perusahaan, begitu juga sebaliknya.
Pengembangan perusahaan melalui manajemen strategi yang baik sangat
penting agar perusahaan dapat mengevaluasi kinerja keseluruhan perusahaan
secara berkala sehingga dapat diketahui faktor-faktor apa yang menghambat
kemajuan perusahaan dan dapat dicari penanggulangannya, juga untuk mencari
faktor-faktor apa saja yang merupakan kekuatan perusahaan agar dapat
dikembangkan bagi keuntungan dan kekuatan bersaing perusahaan di industri jasa
pengiriman barang. Persaingan yang bersifat global dan tajam dalam dunia
logistik menyebabkan banyak perusahaan jatuh bangkrut karena kalah bersaing,
kondisi ini mengharuskan perusahaan memiliki daya saing yang tinggi agar dapat
menjadi perusahaan yang kuat, sehingga dapat bersaing dengan perusahaan
sejenis dan menjadi yang terbaik diantara perusahaan lainnya.
Berdasarkan uraian di atas, identifikasi masalah yang dapat dirumuskan
adalah: bagaimana mengidentifikasi kondisi faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) PT SNL, dan
bagaimana memformulasikan strategi bisnis untuk PT SNL dalam meningkatkan
daya saing perusahaan.
Sedangkan tujuan penelitian ini adalah: pertama, untuk mengidentifikasi
kondisi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan kondisi faktor eksternal
(peluang dan ancaman) perusahaan; kedua, merumuskan strategi bisnis
perusahaan dan memberikan usulan atau rekomendasi strategi bisnis yang
digunakan perusahaan. Hasil kajian diharapkan dijadikan tolak ukur atau pijakan
untuk menyusun suatu perencanaan yang baik di masa akan datang dan
merupakan suatu analisis yang efektif bagi perkembangan perusahaan dan dapat
dijadikan sebagai masukan konstruktif pedoman dalam penyusunan strategi
perusahaan di masa yang akan datang.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Dewasa ini, setiap manager semua jenis organisasi senantiasa dituntut
untuk berfikir secara strategis mengenai posisi dan kemampuan kompetitif
organisasinya dan pengaruh perkembangan 171 lingkungan luar terhadap
organisasi. Manager atau pemimpin organisasi harus memahami betul-betul bisnis
dan tugasnya, sehingga pada saatnya akan mengetahui strategi yang harus dibuat
dalam menghadapi suatu perubahan atau situasi tertentu. Strategi adalah suatu alat
untuk mencapai tujuan jangka panjang (David, 2009: 15). Dalam perumusan
strategi, faktor-faktor yang harus dipertimbangkan adalah kondisi internal
(kekuatan dan kelemahan) dan kondisi eksternal (peluang dan ancaman) yang
dihadapi oleh perusahaan. Hansen dan Smith (David, 2006: 225) pernah
menjelaskan bahwa perencanaan strategi melibatkan pilihan yang
membahayakan sumber daya dan trade-off yang mengorbankan peluang,
artinya dalam menetapkan strategi menanggung resiko yang besar sehingga
membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan prioritas harus ditetapkan.
Menurut Rangkuti (1998: 3), suatu perusahaan dapat mengembangkan
strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Proses
analisis, perumusan dan evaluasi strategi-strategi itu disebut perencanaan
strategis. Tujuan utama perencanaan strategis adalah agar perusahaan dapat
melihat secara obyektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga
perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal.
Menurut David (2009: 6), proses manajemen strategis terdiri dari tiga
tahap, yaitu perumusan strategi (strategic formulation), implementasi strategi
(strategic implementation) dan evaluasi strategi (strategic evaluation). Perumusan
strategi termasuk mengembangkan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman
eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan
tujuan jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi
tertentu untuk dilaksanakan. Implementasi Strategi menuntut perusahaan
menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi
karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan
dapat dilaksanakan; implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya
mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengubah arah
usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan
sistem informasi, dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan prestasi
organisasi. Evaluasi Strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para
manager sangat perlu mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan
baik, evaluasi strategi terutama berarti usaha untuk memperoleh informasi ini.
Prosedur yang ditempuh dalam penyusunan Rencana Strategis ini
meliputi: metode pengumpulan data, analisis lingkungan eksternal (peluang dan
ancaman) dan analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan). Analisis
lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) menurut Hit (2001: 52-83),
menjabarkan bahwa. Pertama, peluang (opportunities) adalah kondisi-kondisi
dalam lingkungan umum yang dapat membantu organisasi mencapai daya
saingnya. Kedua, ancaman (threats) adalah kondisi-kondisi dalam lingkungan
umum yang dapat mengganggu usaha organisasi dalam mencapai daya saing
strategis. Tujuan audit eksternal adalah untuk mengembangkan daftar terbatas
peluang yang dapat dimanfaatkan oleh organisasi dan ancaman yang harus
dihindari. Komponen analisis eksternal terdiri dari: scanning, mengidentifikasi
petunjuk awal dari perubahan dan kecenderungan lingkungan; monitoring,
mendeteksi arti melalui observasi terus menerus atas perubahan dan
kecenderungan lingkungan; forecasting, mengembangkan proyeksi atas hasil yang
diantisipasi berdasarkan perubahan dan kecenderugan yang dimonitor; assessing,
menentukan waktu dan pentingnya perubahan serta kecenderungan lingkungan
untuk strategi organisasi dan manajemennya. Selanjutnya menurut Hit (2001: 99-
129), analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan), terdiri dari:
kekuatan (strengths) yakni sumber daya, ketrampilan atau keunggulankeunggulan
lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan masyarakat yang dilayani atau ingin
dilayani oleh organisasi; lelemahan (weakness) yakni keterbatasan atau
kekurangan dalam sumber daya, ketrampilan dan kapabilitas yang secara serius
menghambat kinerja efektif organisasi. Kekuatan (distinctive competencies)
adalah kekuatan suatu perusahaan yang tidak dapat dengan mudah k ditandingi
atau ditiru oleh pesaing, kemampuan yang berharga (valuable capabilities),
kemampuan yang langka (rare capabilities), kemampuan yang tak dapat ditiru
dengan sempurna (imperfectly imitable capabilities), kemampuan yang tak dapat
diganti (nonsubstituable capabilities).
Pendekatan lain yang dilakukan untuk mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan organisasi adalah melalui Resources-Based View (RBV) yang
dikemukakan oleh Barney (2007: 127-162). Dalam pendekatan ini diuraikan
kerangka kerja RBV, yaitu tentang inventarisasi sumber daya organisasi yang
cukup bernilai (valuable), kelangkaan (rare) sehingga susah ditiru oleh
perusahaan lain, sangat mahal jika ditiru (costly to imitate), dapat dieksploitasi
oleh organisasi (exploited by organization) dan dampak dari persaiangan
(competitive implications) jika sumber daya atau kapasitas organisasi tersebut
didaya-gunakan sebagai kekuatan atau kelemahan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis terhadap faktor internal perusahaan, yaitu kekuatan (strength) dan
kelemahan (weakness) dan faktor ekstenal meliputi peluang (opportunity) dan
ancaman (threat) dan matriks swot disajikan pada Tabel 1, 2 dan 3 di bawah ini.
Tabel 2 Faktor-faktor Internal Kunci PT SNL
Faktor - faktor Internal Kunci PT SNL Skor
Kekuatan:
1. Kompetensi sumber daya manusia yang unggul dan berpengalaman 3
2. Kelengkapan jasa yang ditawarkan baik kargo laut, udara dan
domestik
4
3. Produk jasa tailormade yang mengarah ke total logistics solution 3
4. Terdaftar dalam Gapeksi, IATA dan FIATA 3 3
5. Menjadi perwakilan beberapa agen shipping internasional 4
Kelemahan :
1. Keterbatasan dana dalam penanganan tender potensial 1
2. Keterbatasan fasilitas infrastruktur 2
3. Kurangnya tenaga pemasaran dan dana untuk promosi 2
4. Pencapaian target penjualan import yang belum maksimal 2
5. Turn over staf yang tinggi di bagian operasional dan pemasaran 2
Tabel 3 Hasil Wawancara Penilaian Skor Faktor Eksternal PT SNL
Faktor - faktor Eksternal Kunci PT SNL Skor
Peluang :
1. Meningkatnya volume perdagangan global 3
2. Regulasi Pemerintah untuk meningkatkan volume export 3
3. Terbukanya peluang kerjasama dengan mitra internasional 4
4. Terbukanya peluang menjadi agen logistic perusahaan besar 4
5. Makin meningkatnya volume export dari usaha kecil dan menengah
(UKM)
3
Ancaman :
1. Mudahnya mendirikan usaha sejenis & masuk dalam industri 2
2. Resiko kredit macet dari pelanggan 1
3. Banyaknya perusahaan asing yang membuka cabang di Indonesia 1
4. Infrastruktur dan sistem birokrasi di Indonesia yang kurang mendukung 2
5. Stabilitas politik antara Negara yang mengganggu bisnis transportasi 1
Matriks TOWS bertujuan untuk menentukan strategi yang efektif bagi PT
SNL, yang didasarkan pada kekuatan dan kelemahan yang ada, untuk menghadapi
peluang dan ancaman yang datang. Matriks TOWS dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Matriks TOWS
IFAS
EFAS
KEKUATAN  S :
1. Kompetensi sumber
daya manusia yang
unggul dan
berpengalaman
2. Kelengkapan jasa yang
ditawarkan baik kargo
laut, udara dan domestik
3. Produk jasa tailormade
yang mengarah ke total
logistics solution
4. Terdaftar dalam
Gapeksi, IATA dan
FIATA
5. Menjadi perwakilan
beberapa agen shipping
internasional
KELEMAHAN  W :
1. Keterbatasan dana dalam
penanganan tender
potensial
2. Keterbatasan fasilitas
infrastruktur
3. Kurangnya tenaga
pemasaran dan dana
untuk promosi
4. Pencapaian target
penjualan import yang
belum maksimal
5. Turn over staf yang
tinggi di bagian
operasional dan
pemasaran
PELUANG  O :
1. Meningkatnya volume
perdagangan global
2. Regulasi Pemerintah
untuk meningkatkan
volume export
3. Terbukanya peluang
kerjasama dengan mitra
internasional
4. Terbukanya peluang
menjadi agen logistic
perusahaan besar
5. Makin meningkatnya
volume export dari
usaha kecil dan
menengah (UKM)
SO : I
1. Menggarap peluang
yang ada dengan
menawarkan jasa yang
fleksibel (S3, O4)
Strategi Pengembangan
Pasar
WO : II
1. Melakukan upaya
peningkatan pangsa
pasar dengan menjalin
kerja sama intensif
dengan para agen luar
negeri. (W4, O2, O3)
Strategi Integrasi
Horizontal
2. Melakukan rotasi SDM
dengan adanya
diversifikasi usaha yang
mengarah ke total
logistics solution dengan
menggarap pasar
perusahaan besar yang
memakai jasa outsource
untuk logistiknya. (W5,
O4) Strategi
Pengembangan Pasar
ANCAMAN  T :
1. Mudahnya mendirikan
usaha sejenis dan masuk
dalam industri
2. Resiko kredit macet dari
pelanggan
3. Banyaknya perusahaan
asing yang membuka
cabang di Indonesia
4. Infrastrukturdan
sistembirokrasi di
Indonesia yang kurang
mendukung
5. Stabilitas politik antara
Negara yang
mengganggu bisnis
transportasi
ST : III
1. Melakukan
pengembangan produk,
tidak hanya terfokus
dengan ekspor general
cargo, tetapi
menawarkan produk jasa
lain didukung oleh
produk jasa PT SNL
yang fleksibel. (S3, T4)
Strategi Pengembangan
Produk
2. Melakukan kerjasama
atau joint venture
dengan para agen luar
negeri untuk membuka
cabang jasa kurir di
daerah (S5, T3) Strategi
Integrasi Horizontal
3. Kontrak kerjasama
dengan pelanggan atau
pembayaran tunai ( S2,
T2, T5) Strategi
Penetrasi Pasar
WT : IV
1. Melakukan consortium
atau Joint venture
dengan pesaing /
perusahaan sejenis dan
mensinergikan kekuatan
yang dimiliki guna
mendapat tender 
tender besar > 1 M (
W1, T5) Strategi
Integrasi Horizontal
2. Melakukan kerjasama
atau joint venture
dengan paraagen luar
negeri sehingga dapat
mempunyai dana yang
cukup untuk ekspansi
(W2, W3, W4, W5, T3)
Strategi Integrasi
Horizontal
IV. SIMPULAN
Kekuatan utama PT SNL terletak pada kompetensi sumber daya manusia
yang unggul dan berpengalaman, kelengkapan jasa yang ditawarkan baik kargo
laut, udara dan domestic, produk jasa tailor made yang mengarah ke total logistics
solution, terdaftar dalam Gapeksi, IATA dan FIATA, dan menjadi perwakilan
beberapa agen shipping internasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor
yang sangat kuat adalah kelengkapan jasa yang ditawarkan baik kargo laut, udara
dan domestik merupakan kekuatan paling besar yang paling mempengaruhi faktor
internal perusahaan, sedangkan peluang pada PT SNL menurut hasil penelitian
yang dilakukan adalah terbukanya peluang menjadi agen logistic perusahaan
besar, di mana perusahaan dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk
meningkatkan pendapatan dan penjualan perusahaan.
Perusahaan juga mempunyai kemampuan yang relatif baik untuk meraih
peluang yang ada. Selanjutnya hasil pengolahan data-data dan informasi
menggunakan matriks TOWS dapat diketahui bahwa perusahaan sebaiknya
menggunakan strategi pengembangan pasar, strategi integrasi horizontal, strategi
pengembangan produk, dan strategi penetrasi pasar.
DAFTAR PUSTAKA
Barney, Jay B. (2007). Gaining and sustaining competitive advantage, 3rd ed.,
New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Biro Pusat Statistik. (2010). Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III 2009.
Diakses 2 Maret 2010 dari http://www.bps.go.id/brs_file/pdb-10nov09.pdf.
Cravens, D. W. (2008). Strategic marketing, 9th ed., United States of America:
McGraw Hill Higher Education.
David, F. R. (2009). Strategic management, 12th ed., New Jersey: Pearson
Prentice Hall.
Grant, R. M. (1991). The resource base theory of competitive advantage,
California dalam Journal Management Review, (2010); 33 (3), 114-135.
Hitt, Michael A, et al. (2001). Strategic management-competitiveness and
globalization, 4th ed., United States of America: Thomson Learning.
Kaplan and Norton. (2008). The execution premium: Linking strategy to operation
for competitive, Boston: Harvard Business School Publishing Corporation.
Lindelof, P., and Hans Lofsten. (2004). Proximity as a resource base for
competitive advantage: university-industry links for technology transfer. Dalam
Journal of Technology Transfer, 29, 3- 4, (Online), August 2009.
Porter, M. E. (1998). On competition, Boston : Harvard Business School
Publishing Corporation.
Rangkuti, F. (1998). Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis, Jakarta: PT
Gramedia.
Sugiono. (2003). Metode penelitian bisnis, cetakan pertama, Bandung: Alfabeta.
Walker, G. (2007). Modern competitive strategy, 2nd ed., New York: The
Mc.Graw Hill Companies, Inc.
Wheelen, T. L., and Hunger J. D. (2001). Strategic management and business
policy, 5th ed., United States of America: Addison-Wesley Publishing Company.
Winardi. (2003). Kreativitas dan teknik-teknik pemikiran kreatif dalam bidang
manajemen, Bandung: Citra Aditya. Yuwono, S., dan Ichsan. (2007). Petunjuk
praktis penyusunan Balanced Scorecard, menuju organisasi yang berfokus pada
srategi, cetakan kelima, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

More Related Content

( Salman alfarisi, yovi armen ), susriyanti, mahasiswa s1 m2 budaya dalam bisnis 20182 upi yptk padang

  • 1. BUDAYA DALAM BISNIS ANALISIS SWOT PADA PT. SNL MANAJEMEN 2 KELOMPOK 9 : SALMAN ALFARISI 16101155310104 YOVI ARMEN 16101155310117 DOSEN : Susriyanti, SE, MM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG 2019
  • 2. ANALISIS BISNIS MENGGUNAKAN SWOT PADA PT. SNL I. PENDAHULUAN Dalam beberapa tahun belakangan ini hingga sekarang dunia bisnis telah memasuki era revolusi informasi yang ditandai dengan perubahan lingkungan dengan karakteristik yang jauh berbeda dari era-era sebelumnya. Dalam era revolusi industri, keunggulan daya saing suatu entitas usaha ditentukan oleh efisiensi dalam alokasi sumber daya atau asset berwujud (tangible resources/assets) yang mudah dijabarkan dalam dimensi keuangan. Sebaliknya, dalam era revolusi informasi, keunggulan daya saing suatu entitas usaha sangat tergantung pada kemampuannya untuk memobilisasi dan mengeksploitasi sumber daya atau asset tak berwujud (intangible resources/assets) yang tidak mudah dijabarkan dalam dimensi keuangan (Prakarsa dalam Yuwono, 2007). Menurut Porter (1996), mengelola strategi adalah berbeda dengan mengelola operasi. Tetapi keduanya sangat penting, dan perlu diintegrasikan. Strategi visioner yang tidak dikaitkan dengan keunggulan proses operasi dan tata kelola (governance) tidak akan dapat diterapkan. Sebaliknya, keunggulan operasi mungkin bisa menurunkan biaya, memperbaiki mutu dan mengurangi jumlah proses dan waktu tunggu, tetapi tanpa visi dan panduan dari strategi, perusahaan tidak mungkin menikmati kesuksesan yang berkesinambungan hanya dengan perbaikan operasi semata (Kaplan & Norton, 2008). Perkembangan kondisi eksternal yang dinamis dan situasi internal dalam perusahaan yang ingin terus bergerak maju telah menuntut perusahaan untuk merumuskan strategi bisnisnya dengan baik dan bisa memandu implementasinya sehingga berhasil mewujudkan visi dan misi yang telah dicanangkan. Di tengah pergerakan bisnis barang dan jasa, data menunjukkan bahwa pertumbuhan bisnis jasa telah mengalami peningkatan yang tinggi, seperti yang dipublikasikan oleh Biro Pusat Statistik (2010) bahwa laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia menurut lapangan usaha dari sektor jasa mengalami kenaikan sebesar 4,2 % dari triwulan I sampai dengan triwulan III
  • 3. tahun 2009 jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2008. Dari beragamnya bisnis jasa yang ada maka salah satu yang terpenting adalah bisnis jasa pengangkutan. Hal ini di sebabkan jasa pengangkutan sangat berperan dalam menunjang bisnis internasional. Pengangkutan merupakan kegiatan pemindahan barang-barang dan manusia dari satu tempat asal ke tempat tujuan. Barang-barang harus diangkut dari satu daerah ke daerah lainnya dalam satu negara atau antar negara, agar barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Berkat kemajuan dalam dunia pengangkutan, jarak antara daerah di dunia ini dirasakan menjadi lebih dekat, dunia makin transparan dan globalisasi dalam segala bidang kehidupan. Pengangkutan telah menjadi salah satu unsur yang menentukan guna menjamin perkembangan ekonomi di masyarakat. Bertambah maju tingkat perekonomian bertambah penting pula peranan pengangkutan ini. Pengangkutan tidak lagi dipandang sebagai sektor yang memberikan pelayanan semata-mata, tetapi telah menjadi partner dari kegiatan-kegiatan ekononi dan bisnis. Jasa pengiriman barang di Indonesia secara tidak resmi telah ada sejak tahun 1977, namun baru pada 16 Juli 1980 diberikan ijin operasi untuk 15 perusahaan jasa pengiriman oleh Departemen Perdagangan. Sejak itulah usaha jasa pengiriman di Indonesia berkembang pesat dan ditandai dengan berdirinya INFA (Indonesian National Freight Forwarder Association) yang resmi diakui oleh pemerintah Indonesia dan terdaftar sebagai anggota IATA (International Air Transport Association). Bisnis forwarding Indonesia sangat dipengaruhi oleh kinerja export dalam negeri dan fluktuasi perdagangan internasional. Kinerja export Indonesia di tahun 2010 diproyeksikan mengalami kenaikan setelah mengalami penurunan di tahun 2009. Hal ini disebabkan adanya penurunan permintaan barang 170 BINUS BUSINESS REVIEW Vol.1 No.1 Mei 2010: 169-184 export sebagai dampak dari krisis global yang sangat berpengaruh terhadap permintaan pasar internasional. Melemahnya kinerja export disebabkan oleh permintaan produk export yang berkurang dan atau menurunnya harga komoditas export. Apabila penurunan ini
  • 4. berkelanjutan, maka kemungkinan terjadi penurunan cadangan devisa. Adapun batas aman nilai cadangan devisa adalah empat bulan export dan pembayaran kewajiban atau kurang lebih US$ 50 milyar. Dengan kondisi perkembangan perekonomian belakangan ini, banyak perusahaan baru bermunculan tetapi banyak pula perusahaan lain berguguran. Hal tersebut menunjukkan adanya peluang bisnis yang menjanjikan bagi para pemain lama ataupun baru untuk menekuni bisnis ini, salah satunya adalah PT Samudera Nusantara Logistindo (PT SNL). Aktivitas bisnis PT SNL telah dirintis sejak awal tahun 2000-an dan telah menunjukkan kinerja yang positif dalam beberapa tahun belakangan ini. Namun, ketatnya persaingan bisnis yang ada menuntut PT SNL untuk mengantisipasinya melalui perumusan strategic planning yang memungkinkan perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang. Penerapan manajemen strategis yang baik diawali dengan formulasi, yaitu proses pembuatan suatu visi dan misi, mengenali ancaman dan peluang suatu organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan organisasi, membangun tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan. Setelah formulasi ditetapkan, berikutnya perusahaan harus mengimplementasikan formulasi strategi manajemen tersebut ke dalam proses bisnis perusahaan. Setelah strategi manajemen diimplementasikan, maka perusahaan harus mengevaluasi hasil implementasi formulasi strategi manajemen tersebut, apakah sudah sesuai untuk diterapkan dalam proses bisnis perusahaan atau tidak. Apabila sesuai, tentu saja strategi manajemen akan meningkatkan hasil kinerja perusahaan, begitu juga sebaliknya. Pengembangan perusahaan melalui manajemen strategi yang baik sangat penting agar perusahaan dapat mengevaluasi kinerja keseluruhan perusahaan secara berkala sehingga dapat diketahui faktor-faktor apa yang menghambat kemajuan perusahaan dan dapat dicari penanggulangannya, juga untuk mencari faktor-faktor apa saja yang merupakan kekuatan perusahaan agar dapat dikembangkan bagi keuntungan dan kekuatan bersaing perusahaan di industri jasa
  • 5. pengiriman barang. Persaingan yang bersifat global dan tajam dalam dunia logistik menyebabkan banyak perusahaan jatuh bangkrut karena kalah bersaing, kondisi ini mengharuskan perusahaan memiliki daya saing yang tinggi agar dapat menjadi perusahaan yang kuat, sehingga dapat bersaing dengan perusahaan sejenis dan menjadi yang terbaik diantara perusahaan lainnya. Berdasarkan uraian di atas, identifikasi masalah yang dapat dirumuskan adalah: bagaimana mengidentifikasi kondisi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) PT SNL, dan bagaimana memformulasikan strategi bisnis untuk PT SNL dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah: pertama, untuk mengidentifikasi kondisi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan kondisi faktor eksternal (peluang dan ancaman) perusahaan; kedua, merumuskan strategi bisnis perusahaan dan memberikan usulan atau rekomendasi strategi bisnis yang digunakan perusahaan. Hasil kajian diharapkan dijadikan tolak ukur atau pijakan untuk menyusun suatu perencanaan yang baik di masa akan datang dan merupakan suatu analisis yang efektif bagi perkembangan perusahaan dan dapat dijadikan sebagai masukan konstruktif pedoman dalam penyusunan strategi perusahaan di masa yang akan datang. II. TINJAUAN PUSTAKA Dewasa ini, setiap manager semua jenis organisasi senantiasa dituntut untuk berfikir secara strategis mengenai posisi dan kemampuan kompetitif organisasinya dan pengaruh perkembangan 171 lingkungan luar terhadap organisasi. Manager atau pemimpin organisasi harus memahami betul-betul bisnis dan tugasnya, sehingga pada saatnya akan mengetahui strategi yang harus dibuat dalam menghadapi suatu perubahan atau situasi tertentu. Strategi adalah suatu alat untuk mencapai tujuan jangka panjang (David, 2009: 15). Dalam perumusan strategi, faktor-faktor yang harus dipertimbangkan adalah kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) dan kondisi eksternal (peluang dan ancaman) yang
  • 6. dihadapi oleh perusahaan. Hansen dan Smith (David, 2006: 225) pernah menjelaskan bahwa perencanaan strategi melibatkan pilihan yang membahayakan sumber daya dan trade-off yang mengorbankan peluang, artinya dalam menetapkan strategi menanggung resiko yang besar sehingga membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan prioritas harus ditetapkan. Menurut Rangkuti (1998: 3), suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi-strategi itu disebut perencanaan strategis. Tujuan utama perencanaan strategis adalah agar perusahaan dapat melihat secara obyektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Menurut David (2009: 6), proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahap, yaitu perumusan strategi (strategic formulation), implementasi strategi (strategic implementation) dan evaluasi strategi (strategic evaluation). Perumusan strategi termasuk mengembangkan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan. Implementasi Strategi menuntut perusahaan menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan; implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengubah arah usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi, dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan prestasi organisasi. Evaluasi Strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manager sangat perlu mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi terutama berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Prosedur yang ditempuh dalam penyusunan Rencana Strategis ini meliputi: metode pengumpulan data, analisis lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) dan analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan). Analisis
  • 7. lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) menurut Hit (2001: 52-83), menjabarkan bahwa. Pertama, peluang (opportunities) adalah kondisi-kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu organisasi mencapai daya saingnya. Kedua, ancaman (threats) adalah kondisi-kondisi dalam lingkungan umum yang dapat mengganggu usaha organisasi dalam mencapai daya saing strategis. Tujuan audit eksternal adalah untuk mengembangkan daftar terbatas peluang yang dapat dimanfaatkan oleh organisasi dan ancaman yang harus dihindari. Komponen analisis eksternal terdiri dari: scanning, mengidentifikasi petunjuk awal dari perubahan dan kecenderungan lingkungan; monitoring, mendeteksi arti melalui observasi terus menerus atas perubahan dan kecenderungan lingkungan; forecasting, mengembangkan proyeksi atas hasil yang diantisipasi berdasarkan perubahan dan kecenderugan yang dimonitor; assessing, menentukan waktu dan pentingnya perubahan serta kecenderungan lingkungan untuk strategi organisasi dan manajemennya. Selanjutnya menurut Hit (2001: 99- 129), analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan), terdiri dari: kekuatan (strengths) yakni sumber daya, ketrampilan atau keunggulankeunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan masyarakat yang dilayani atau ingin dilayani oleh organisasi; lelemahan (weakness) yakni keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, ketrampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif organisasi. Kekuatan (distinctive competencies) adalah kekuatan suatu perusahaan yang tidak dapat dengan mudah k ditandingi atau ditiru oleh pesaing, kemampuan yang berharga (valuable capabilities), kemampuan yang langka (rare capabilities), kemampuan yang tak dapat ditiru dengan sempurna (imperfectly imitable capabilities), kemampuan yang tak dapat diganti (nonsubstituable capabilities). Pendekatan lain yang dilakukan untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasi adalah melalui Resources-Based View (RBV) yang dikemukakan oleh Barney (2007: 127-162). Dalam pendekatan ini diuraikan kerangka kerja RBV, yaitu tentang inventarisasi sumber daya organisasi yang cukup bernilai (valuable), kelangkaan (rare) sehingga susah ditiru oleh perusahaan lain, sangat mahal jika ditiru (costly to imitate), dapat dieksploitasi
  • 8. oleh organisasi (exploited by organization) dan dampak dari persaiangan (competitive implications) jika sumber daya atau kapasitas organisasi tersebut didaya-gunakan sebagai kekuatan atau kelemahan. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis terhadap faktor internal perusahaan, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) dan faktor ekstenal meliputi peluang (opportunity) dan ancaman (threat) dan matriks swot disajikan pada Tabel 1, 2 dan 3 di bawah ini. Tabel 2 Faktor-faktor Internal Kunci PT SNL Faktor - faktor Internal Kunci PT SNL Skor Kekuatan: 1. Kompetensi sumber daya manusia yang unggul dan berpengalaman 3 2. Kelengkapan jasa yang ditawarkan baik kargo laut, udara dan domestik 4 3. Produk jasa tailormade yang mengarah ke total logistics solution 3 4. Terdaftar dalam Gapeksi, IATA dan FIATA 3 3 5. Menjadi perwakilan beberapa agen shipping internasional 4 Kelemahan : 1. Keterbatasan dana dalam penanganan tender potensial 1 2. Keterbatasan fasilitas infrastruktur 2 3. Kurangnya tenaga pemasaran dan dana untuk promosi 2 4. Pencapaian target penjualan import yang belum maksimal 2 5. Turn over staf yang tinggi di bagian operasional dan pemasaran 2 Tabel 3 Hasil Wawancara Penilaian Skor Faktor Eksternal PT SNL Faktor - faktor Eksternal Kunci PT SNL Skor Peluang :
  • 9. 1. Meningkatnya volume perdagangan global 3 2. Regulasi Pemerintah untuk meningkatkan volume export 3 3. Terbukanya peluang kerjasama dengan mitra internasional 4 4. Terbukanya peluang menjadi agen logistic perusahaan besar 4 5. Makin meningkatnya volume export dari usaha kecil dan menengah (UKM) 3 Ancaman : 1. Mudahnya mendirikan usaha sejenis & masuk dalam industri 2 2. Resiko kredit macet dari pelanggan 1 3. Banyaknya perusahaan asing yang membuka cabang di Indonesia 1 4. Infrastruktur dan sistem birokrasi di Indonesia yang kurang mendukung 2 5. Stabilitas politik antara Negara yang mengganggu bisnis transportasi 1 Matriks TOWS bertujuan untuk menentukan strategi yang efektif bagi PT SNL, yang didasarkan pada kekuatan dan kelemahan yang ada, untuk menghadapi peluang dan ancaman yang datang. Matriks TOWS dapat dilihat pada Tabel 3.
  • 10. Tabel 3 Matriks TOWS IFAS EFAS KEKUATAN S : 1. Kompetensi sumber daya manusia yang unggul dan berpengalaman 2. Kelengkapan jasa yang ditawarkan baik kargo laut, udara dan domestik 3. Produk jasa tailormade yang mengarah ke total logistics solution 4. Terdaftar dalam Gapeksi, IATA dan FIATA 5. Menjadi perwakilan beberapa agen shipping internasional KELEMAHAN W : 1. Keterbatasan dana dalam penanganan tender potensial 2. Keterbatasan fasilitas infrastruktur 3. Kurangnya tenaga pemasaran dan dana untuk promosi 4. Pencapaian target penjualan import yang belum maksimal 5. Turn over staf yang tinggi di bagian operasional dan pemasaran PELUANG O : 1. Meningkatnya volume perdagangan global 2. Regulasi Pemerintah untuk meningkatkan volume export 3. Terbukanya peluang kerjasama dengan mitra internasional 4. Terbukanya peluang menjadi agen logistic perusahaan besar 5. Makin meningkatnya volume export dari usaha kecil dan menengah (UKM) SO : I 1. Menggarap peluang yang ada dengan menawarkan jasa yang fleksibel (S3, O4) Strategi Pengembangan Pasar WO : II 1. Melakukan upaya peningkatan pangsa pasar dengan menjalin kerja sama intensif dengan para agen luar negeri. (W4, O2, O3) Strategi Integrasi Horizontal 2. Melakukan rotasi SDM dengan adanya diversifikasi usaha yang mengarah ke total logistics solution dengan menggarap pasar perusahaan besar yang memakai jasa outsource untuk logistiknya. (W5,
  • 11. O4) Strategi Pengembangan Pasar ANCAMAN T : 1. Mudahnya mendirikan usaha sejenis dan masuk dalam industri 2. Resiko kredit macet dari pelanggan 3. Banyaknya perusahaan asing yang membuka cabang di Indonesia 4. Infrastrukturdan sistembirokrasi di Indonesia yang kurang mendukung 5. Stabilitas politik antara Negara yang mengganggu bisnis transportasi ST : III 1. Melakukan pengembangan produk, tidak hanya terfokus dengan ekspor general cargo, tetapi menawarkan produk jasa lain didukung oleh produk jasa PT SNL yang fleksibel. (S3, T4) Strategi Pengembangan Produk 2. Melakukan kerjasama atau joint venture dengan para agen luar negeri untuk membuka cabang jasa kurir di daerah (S5, T3) Strategi Integrasi Horizontal 3. Kontrak kerjasama dengan pelanggan atau pembayaran tunai ( S2, T2, T5) Strategi Penetrasi Pasar WT : IV 1. Melakukan consortium atau Joint venture dengan pesaing / perusahaan sejenis dan mensinergikan kekuatan yang dimiliki guna mendapat tender tender besar > 1 M ( W1, T5) Strategi Integrasi Horizontal 2. Melakukan kerjasama atau joint venture dengan paraagen luar negeri sehingga dapat mempunyai dana yang cukup untuk ekspansi (W2, W3, W4, W5, T3) Strategi Integrasi Horizontal
  • 12. IV. SIMPULAN Kekuatan utama PT SNL terletak pada kompetensi sumber daya manusia yang unggul dan berpengalaman, kelengkapan jasa yang ditawarkan baik kargo laut, udara dan domestic, produk jasa tailor made yang mengarah ke total logistics solution, terdaftar dalam Gapeksi, IATA dan FIATA, dan menjadi perwakilan beberapa agen shipping internasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang sangat kuat adalah kelengkapan jasa yang ditawarkan baik kargo laut, udara dan domestik merupakan kekuatan paling besar yang paling mempengaruhi faktor internal perusahaan, sedangkan peluang pada PT SNL menurut hasil penelitian yang dilakukan adalah terbukanya peluang menjadi agen logistic perusahaan besar, di mana perusahaan dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk meningkatkan pendapatan dan penjualan perusahaan. Perusahaan juga mempunyai kemampuan yang relatif baik untuk meraih peluang yang ada. Selanjutnya hasil pengolahan data-data dan informasi menggunakan matriks TOWS dapat diketahui bahwa perusahaan sebaiknya menggunakan strategi pengembangan pasar, strategi integrasi horizontal, strategi pengembangan produk, dan strategi penetrasi pasar.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Barney, Jay B. (2007). Gaining and sustaining competitive advantage, 3rd ed., New Jersey: Pearson Prentice Hall. Biro Pusat Statistik. (2010). Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III 2009. Diakses 2 Maret 2010 dari http://www.bps.go.id/brs_file/pdb-10nov09.pdf. Cravens, D. W. (2008). Strategic marketing, 9th ed., United States of America: McGraw Hill Higher Education. David, F. R. (2009). Strategic management, 12th ed., New Jersey: Pearson Prentice Hall. Grant, R. M. (1991). The resource base theory of competitive advantage, California dalam Journal Management Review, (2010); 33 (3), 114-135. Hitt, Michael A, et al. (2001). Strategic management-competitiveness and globalization, 4th ed., United States of America: Thomson Learning. Kaplan and Norton. (2008). The execution premium: Linking strategy to operation for competitive, Boston: Harvard Business School Publishing Corporation. Lindelof, P., and Hans Lofsten. (2004). Proximity as a resource base for competitive advantage: university-industry links for technology transfer. Dalam Journal of Technology Transfer, 29, 3- 4, (Online), August 2009. Porter, M. E. (1998). On competition, Boston : Harvard Business School Publishing Corporation. Rangkuti, F. (1998). Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis, Jakarta: PT Gramedia. Sugiono. (2003). Metode penelitian bisnis, cetakan pertama, Bandung: Alfabeta. Walker, G. (2007). Modern competitive strategy, 2nd ed., New York: The Mc.Graw Hill Companies, Inc.
  • 14. Wheelen, T. L., and Hunger J. D. (2001). Strategic management and business policy, 5th ed., United States of America: Addison-Wesley Publishing Company. Winardi. (2003). Kreativitas dan teknik-teknik pemikiran kreatif dalam bidang manajemen, Bandung: Citra Aditya. Yuwono, S., dan Ichsan. (2007). Petunjuk praktis penyusunan Balanced Scorecard, menuju organisasi yang berfokus pada srategi, cetakan kelima, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.