Sambutan Menteri Negara Riset dan Teknologi membahas tentang tantangan geoteknik dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia saat ini dan masa depan. Pemerintah bertekad mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 6-9% per tahun hingga 2025. Namun, persaingan akan semakin ketat setelah pasar bebas ASEAN berlaku pada 2016. HATTI perlu terus mengembangkan keahl
1 of 5
Download to read offline
More Related Content
Sambutan Kunci Menristek pada Pertemuan Ilmiah HATTI - Jakarta, 04 Desember 2012
1.
MENTERI
NEGARA
RISET
DAN
TEKNOLOGI
REPUBLIK
INDONESIA
SAMBUTAN
KUNCI
MENTERI
RISET
DAN
TEKNOLOGI
PADA
PERTEMUAN
ILMIAH
TAHUNAN
(PIT)
-‐
XVI
HIMPUNAN
AHLI
TEKNIK
TANAH
INDONESIA
(HATTI)
“GEOTECHNICAL
CHALLENGES
IN
PRESENT
AND
COMING
NATIONWIDE
CONSTRUCTION
ACTIVITIES“
Jakarta,
04
Desember
2012
Assalamualaikum
wa
rahmatullahi
wa
barakatuh
Selamat
pagi
dan
salam
sejahtera
bagi
kita
semua,
Yang
kami
hormati
(daftar
tamu
terhormat)
Yang
kami
hormati
Ketua
Umum
HATTI;
Hadirin
yang
kami
hormati,
Syukur
alhamdullilah
marilah
kita
panjatkan
ke
hadirat
Allah
SWT,
atas
kehendakNya
pada
pagi
ini
kita
semua
masih
diberikan
rahmat
sehat,
untuk
dapat
menjalankan
dan
mengisi
hari
ini
dengan
satu
2. kegiatan
yang
Insya
Allah
dapat
sedikit
banyak
memberikan
sumbangan
bagi
perubahan
bangsa
menuju
yang
lebih
baik.
Saya
sangat
berbahagia
dan
bangga
diberi
kesempatan
untuk
menyampaikan
sambutan
kunci
di
hadapan
para
pakar
teknik
tanah
Indonesia
dengan
tema
yang
sangat
optimis
dan
menantang:
“Geotechnical
Challenges
in
Present
and
Coming
Nationwide
Construction
Activities”.
Hadirin
yang
Saya
hormati,
Seiring
dengan
pertumbuhan
ekonomi
yang
terus
menerus
baik
selama
beberapa
tahun
ini,
pembangunan
konstruksi
prasarana
akhir-‐akhir
ini
berkembang
semakin
cepat.
Seluruh
pembangunan
prasarana
selalu
disertai
dengan
penelitian,
penyelidikan
ataupun
perbaikan
dan
pembangunan
struktur
tanah.
Hampir
dua
tahun
lalu,
Pemerintah
menetapkan
Peraturan
Presiden
32
tahun
2011
tentang
Masterplan
Percepatan
dan
Perluasan
Pembangunan
Ekonomi
Indonesia
(MP3EI),
2011
–
2025.
Dengan
adanya
perpres
tersebut,
ditetapkan
pola
percepatan
dan
perluasan
pembangunan
ekonomi
yang
diharapkan
mampu
menempatkan
Indonesia
sebagai
negara
maju
pada
tahun
2025
dengan
pendapatan
per
kapita
yang
berkisar
antara
USD
14.250
–
USD
15.500
dengan
nilai
total
perekonomian
(PDB)
berkisar
antara
USD
4,0
–
4,5
triliun.
Untuk
mewujudkannya
diperlukan
pertumbuhan
ekonomi
riil
sebesar
6,4
–
7,5
persen
pada
periode
2011
–
2014,
dan
sekitar
8,0
–
9,0
persen
pada
periode
2015
–
2025.
Pertumbuhan
ekonomi
tersebut
akan
dibarengi
oleh
penurunan
inflasi
dari
sebesar
6,5
persen
pada
periode
2011
–
2014
menjadi
3,0
persen
pada
2025.
Kombinasi
pertumbuhan
dan
inflasi
seperti
itu
mencerminkan
karakteristik
negara
maju.
Seperti
kita
ketahui,
peningkatan
pertumbuhan
ekonomi
dan
penurunan
inflasi
tersebut
hanya
dapat
terjadi
jika
tersedia
infrastruktur
yang
mendukung
aktifitas
ekonomi.
Dalam
kaitan
dengan
infrastruktur
inilah,
HATTI
dapat
berperan
banyak
karena
semua
infrastruktur
tersebut
dibangun
di
atas
tanah,
padahal
pembangunan
di
atas
tanah
baru
dapat
dilaksanakan
setelah
3. adanya
penyelidikan
tanah
untuk
memastikan
tanah
tersebut
mempunyai
daya
dukung
yang
diperlukan
terhadap
berdirinya
prasarana
tersebut.
Hadirin
yang
Saya
hormati,
Berdasarkan
Perpres
No.
32
Tahun
2011
tentang
MP3EI
tersebut,
Pemerintah
jug
abertekad
bahwa
pada
masa
mendatang
anggaran
APBN
akan
lebih
diprioritaskan
untuk
pembangunan
infrastruktur
selain
perbaikan
pelayanan
publik
dan
perlindungan
sosial
untuk
keluarga
masyarakat
miskin.
Meskipun
demikian,
Pemerintah
juga
menyadari
bahwa
pembangunan
infrastruktur
secara
besar-‐
besaran
tidak
mungkin
dapat
dilakukan
sendirian
oleh
Pemerintah.
Karena
itu,
pembangunan
pra-‐sarana
ini
diharapkan
dapat
dilakukan
tidak
hanya
dengan
belanja
pemerintah,
namun
juga
oleh
dunia
usaha.
Upaya
mempercepat
pembangunan
pra-‐sarana
ini
sudah
mulai
nampak
hasilnya.
Indikasi
penanaman
modal
bidang
infrastruktur,
dari
sejak
diluncurkannya
MP3EI
(2011)
hingga
April
2012
telah
mencapai
Rp.
2.373
trilyun
dengan
pulau
Jawa
menempati
posisi
terbesar
yaitu
Rp.
1.156
trilyun
diikuti
oleh
Sumatera
Rp.
577
trilyun.
Dengan
dana
yang
sebesar
ini,
kiprah
pakar
teknik
tanah
tentu
menjadi
sangat
penting.
Namun
perlu
diingat
bahwa
dalam
waktu
dekat,
anggota
HATTI
tidak
bisa
begitu
saja
menikmati
kue
pembangunan
tersebut.
Seperti
yang
disebutkan
oleh
Ketua
Umum
HATTI,
pasar
bebas
ASEAN
akan
berlaku
sejak
1
Januari
2016.
Pekerjaan
menyediakan
infrastruktur
dengan
dana
yang
sangat
besar
tadi
akan
diperebutkan
secara
bebas
diantara
tenaga
ahli
di
ASEAN.
Seperti
kita
ketahui
perebutan
tersebut
akan
dimenangkan
oleh
tenaga
ahli
yang
terus
menerus
mengembangkan
kemampuannya
dan
melakukan
inovasi
dalam
menyelesaikan
permasalahan.
Tanpa
usaha
terus
menerus
untuk
melakukan
kedua
hal
tersebut,
keahlian
kita
akan
semakin
lama
semakin
kalah
dari
persaingan
yang
semakin
ketat
ini.
4. Hadirin
yang
Saya
hormati,
HATTI
sebagai
organisasi
profesi
merupakan
bagian
dari
yang
disebut
oleh
Presiden
SBY
sebagai
komunitas
Iptek.
Komunitas
iptek
mempunyai
tugas
memberikan
nilai
tambah
pada
barang
dan
jasa
sehingga
permasalahan
di
masyarakat
dapat
diselesaikan
dengan
lebih
cepat,
lebih
baik
dan
lebih
murah.
Seperti
telah
disinggung
sebelumnya,
dalam
menghadapi
persaingan,
kepakaran
harus
dijaga
dengan
memberikan
standar
/
acuan
tertentu.
Organisasi
profesi
seperti
HATTI
bertugas
menjaga
agar
para
pakar
dalam
melaksanakan
tugas
pada
bidang
keahliannya
senantiasa
memenuhi
standar
tersebut
dengan
memberikan
sertifikasi
kepada
anggota-‐anggotanya.
Hanya
dengan
cara
inilah,
persaingan
dapat
dimenangkan
dan
pada
akhirnya,
keahlian
anggota
HATTI
dapat
lebih
dirasakan
manfaatnya
oleh
masyarakat.
Hadirin
yang
Saya
hormati,
Kemenristek
sebagai
salah
satu
wakil
pemerintah
menyambut
baik
pertemuan
ilmiah
tahunan
HATTI
seperti
ini,
karena
hal
ini
dapat
meningkatkan
kemampuan
para
ahli
teknik
tanah
dengan
memperluas
cakrawala
berfikir
melalui
pertukaran
informasi
dengan
pakar
mancanegara.
Kemenristek
juga
menyambut
baik
adanya
kesempatan
bertukar
pikiran
antara
pakar
Indonesia
dengan
pelaku
mancanegara
yang
didasarkan
pada
asas
kesetaraan.
Pemerintah
yakin
bahwa
penelitian
yang
dilakukan
bersama
antara
pakar
Indonesia
dengan
pakar
manca
negara
tidak
hanya
bermanfaat
bagi
Indonesia,
tapi
juga
oleh
dunia.
Dan
karena
kondisi
tanah
di
setiap
permukaan
bumi
adalah
unik,
berbagai
permasalahan
tanah
dapat
dijumpai
di
Indonesia.
Karena
itu
Indonesia
membuka
diri
untuk
dijadikan
laboratorium
alam
bagi
perkembangan
ilmu
teknik
tanah
di
dunia.
Dengan
adanya
fasilitas
laboratorium
alam
itu,
pemerintah
yakin
bahwa
para
pakar
teknik
tanah
dapat
menghasilkan
karya
ilmiah
dan
paten
untuk
menyelesaikan
permasalahan
tanah
di
masyarakat.
Hadirin
yang
saya
hormati,
5. Akhir
kata,
kepada
para
pakar,
peneliti
dan
praktisi
teknik
tanah
di
seluruh
Indonesia,
kami
yang
mewakili
komunitas
iptek
lainnya
mengucapkan
selamat
melakukan
pertemuan
dan
silaturahim
tahunan.
Kami
yakin
bahwa
dari
hasil
pertemuan
ilmiah
tahunan
ini,
akan
dapat
diberikan
suatu
usulan
atau
rekomendasi
yang
nyata
dan
berarti
bagi
perkembangan
riset
terutama
riset-‐riset
yang
terkait
dengan
penyelesaian
masalah
daya
dukung
tanah,
sehingga
dapat
memberikan
sumbangan
bagi
kemajuan
bangsa
dan
negara
Indonesia.
Terima
kasih.
Billahi
Taufik
Wal
Hidayah,
Wassalamu'alaikum
Warrahmatullahi
Wabarrakatuh.
Menteri
Negara
Riset
dan
Teknologi,
Gusti
Muhammad
Hatta