Program higiene dan sanitasi sarana pengolahan pangan mencakup higiene pekerja, sanitasi lingkungan pabrik, dan penanganan bahan baku untuk mencegah kontaminasi mikroba dan menjaga mutu produk pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang higiene dan sanitasi dalam industri pengolahan pangan. Terdapat berbagai sumber kontaminasi mikroba mulai dari pekerja, bahan baku, peralatan, lingkungan, dan lain sebagainya. Penting untuk menerapkan program higiene dan sanitasi yang baik mulai dari pekerja, peralatan, proses produksi hingga penanganan limbah. Hal ini untuk mencegah terjadinya kontaminasi dan menjamin keamanan pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang sanitasi pangan dan higiene personalia di tempat pengolahan pangan. Dokumen menjelaskan sumber-sumber kontaminasi pangan seperti pekerja, hewan, lingkungan, dan bahan baku. Dokumen juga menjelaskan prosedur pembersihan dan sanitasi peralatan serta lingkungan untuk mencegah kontaminasi pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur standar sanitasi yang mencakup seluruh area produksi makanan, mulai dari bahan baku, proses produksi, penanganan produk jadi, hingga pengelolaan limbah. Prosedur sanitasi meliputi kebersihan peralatan, mencegah kontaminasi silang, dan menjaga kesehatan pegawai untuk mencegah kontaminasi mikrobiologis. Tujuannya adalah menghilangkan kontaminasi dari makanan dan peralatan serta
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptxMelimarlina3
Ìý
Pedoman Cara Produksi Pangan yang Baik atau CPPB memberikan panduan bagi industri pangan untuk memproduksi pangan dengan cara yang higienis dan aman melalui pengaturan lingkungan produksi, peralatan, dan higiene karyawan guna melindungi konsumen serta memenuhi standar mutu dan persyaratan HACCP.
Dokumen ini membahas tentang sanitasi di ruang produksi dan pengolahan hasil pertanian dan perikanan. Terdapat tiga prinsip sanitasi yaitu bersih secara fisik, kimiawi, dan mikrobiologi. Faktor-faktor penting dalam menciptakan ruang produksi yang saniter adalah konstruksi bangunan, tata letak, dan lingkungan sekitar. Prosedur pembersihan peralatan meliputi tahap pra bilas, pencucian, bilasan, sanitasi
Dokumen tersebut membahas tentang sanitasi yang merupakan fondasi keamanan pangan. Sanitasi melibatkan penerapan prinsip dan prosedur ilmiah untuk memastikan lingkungan dan permukaan bebas dari mikroorganisme berbahaya. Sanitasi penting untuk mengurangi risiko penyakit melalui makanan serta memastikan kualitas produk.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya menerapkan sanitasi dan kebersihan yang baik untuk mencegah kontaminasi, serta menjelaskan berbagai jenis kontaminasi dan cara-cara mencegahnya, seperti menerapkan prosedur pembersihan yang efektif dan menjaga kebersihan lingkungan kerja.
Pengolahan makanan melibatkan empat aspek utama: penjamah makanan, cara pengolahan, tempat pengolahan, dan peralatan. Penjamah harus mencuci tangan dan menggunakan pakaian pelindung. Cara pengolahan harus mencegah kontaminasi dan menggunakan air bersih. Tempat pengolahan seperti dapur harus bersih, terang, dan berventilasi baik. Peralatan harus aman dan mudah dibersihkan.
Sanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdfSinta Lestari
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang sanitasi dan higiene di industri retail, mencakup definisi, tujuan, regulasi, implementasi, kebersihan personal, fasilitas, dan pengawasan.
Sterilisasi dan desinfeksi merupakan kunci dalam pencegahan infeksi rumah sakit. Terdapat berbagai metode seperti pemanasan, radiasi, filtrasi, dan zat kimia untuk membunuh mikroorganisme. Efektivitas metode tersebut tergantung jenis, jumlah, dan ketahanan mikroorganisme serta kondisi benda yang akan disterilkan.
TPM memiliki potensi untuk menimbulkan gangguan kesehatan akibat makanan. Dokumen ini membahas empat aspek penting hygiene sanitasi makanan yaitu makanan, manusia, tempat dan peralatan serta persyaratan hygiene sanitasi untuk lokasi, konstruksi, dan fasilitas TPM.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
Ìý
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Dokumen ini membahas tentang sanitasi di ruang produksi dan pengolahan hasil pertanian dan perikanan. Terdapat tiga prinsip sanitasi yaitu bersih secara fisik, kimiawi, dan mikrobiologi. Faktor-faktor penting dalam menciptakan ruang produksi yang saniter adalah konstruksi bangunan, tata letak, dan lingkungan sekitar. Prosedur pembersihan peralatan meliputi tahap pra bilas, pencucian, bilasan, sanitasi
Dokumen tersebut membahas tentang sanitasi yang merupakan fondasi keamanan pangan. Sanitasi melibatkan penerapan prinsip dan prosedur ilmiah untuk memastikan lingkungan dan permukaan bebas dari mikroorganisme berbahaya. Sanitasi penting untuk mengurangi risiko penyakit melalui makanan serta memastikan kualitas produk.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya menerapkan sanitasi dan kebersihan yang baik untuk mencegah kontaminasi, serta menjelaskan berbagai jenis kontaminasi dan cara-cara mencegahnya, seperti menerapkan prosedur pembersihan yang efektif dan menjaga kebersihan lingkungan kerja.
Pengolahan makanan melibatkan empat aspek utama: penjamah makanan, cara pengolahan, tempat pengolahan, dan peralatan. Penjamah harus mencuci tangan dan menggunakan pakaian pelindung. Cara pengolahan harus mencegah kontaminasi dan menggunakan air bersih. Tempat pengolahan seperti dapur harus bersih, terang, dan berventilasi baik. Peralatan harus aman dan mudah dibersihkan.
Sanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdfSinta Lestari
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang sanitasi dan higiene di industri retail, mencakup definisi, tujuan, regulasi, implementasi, kebersihan personal, fasilitas, dan pengawasan.
Sterilisasi dan desinfeksi merupakan kunci dalam pencegahan infeksi rumah sakit. Terdapat berbagai metode seperti pemanasan, radiasi, filtrasi, dan zat kimia untuk membunuh mikroorganisme. Efektivitas metode tersebut tergantung jenis, jumlah, dan ketahanan mikroorganisme serta kondisi benda yang akan disterilkan.
TPM memiliki potensi untuk menimbulkan gangguan kesehatan akibat makanan. Dokumen ini membahas empat aspek penting hygiene sanitasi makanan yaitu makanan, manusia, tempat dan peralatan serta persyaratan hygiene sanitasi untuk lokasi, konstruksi, dan fasilitas TPM.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
Ìý
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
Ìý
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems – Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar danÌýKnowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
Ìý
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 – 11 Agustus 2016
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
Ìý
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
Ìý
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
Ìý
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
2. Program Higiene dan Sanitasi Sarana Pengolahan Pangan :
* berkait-an erat dengan Program Pembinaanan Mutu
* melibatkan pengendalian terpadu selama proses produksi, pengolahan,
penyimpanan, distribusi persiapan, penyajian, dan konsumsi makanan dan
minuman
* melindungi masyarakat melalui pengurangan atau penghilangan bahaya
mikroba patogen
* meningkatakn mutu dan masa simpan produk serta estetika
3. * Jenis kontaminan / cemaran dapat berupa :
a. Cemaran Biologis :
berasal dari alam, air, pekerja, alat/wadah, binatang & lingkungan
berupa mikroorganisme yg pindah dari sumber sarana pengolahan
makanan keracunan jika dikonsumsi.
menghasilkan toksin, contoh : bakteri, kapang, kamir, protozoa, virus
b. Cemaran Kimiawi :
berasal dari penggunaan bahan kimia ataupun bahan yg ditambahkan se-
lama pengolahan.
Berupa senyawa residu pertanian ( insektisida,herbisida,fungisida,pupuk,
antibiotika ),BTM yg tdk diizinkan,senyawa yg terbentuk selama pengolah-
an / penyimpanan,
4. * Dalam sarana pengolahan pangan,mikroorganisme mungkin berasal dari :
pekerja, bahan mentah, binatang, lingkungan dan fomite ( benda mati )
a. Pekerja :
- Tangan Mikroba alami ( S.epidermidis & S.aureus)
Mikroba sementara ( feses,bahan mentah, rongga hidung / mulut
- Rongga Hidung, Mulut dan Tenggorokan :
melalui pernafasan ( S.aureus, C diptheriae, Klebsiela pneumonia
Strep. pyogenes)
b. Makanan ( Bahan mentah ) :
- B.M. hasil pertanian mikroba dari tanah, air, residu pestisida
- B.M. hewani hewan yg disembelih, unggas,antibiotika,hormon
5. c. Binatang :
1. Binatang ternak ( sapi, babi, domba ) dari saluran cerna ( Streptococus
fekal, C. perfringens dan coliform ), mulut, hidung ( virus & S. aureus )
2. Unggas Salmonella pullorum, S. gallinarum dan S. enteridis (telur ayam)
3. Hewan Peliharaan ( anjing, kucing, kura-kura) Salmonella & Toxoplasma
4. Serangga ( lalat, kecoa ) carrier F.coli & Streptococcus
5. Tikus Salmonella dan bakteri penyerang usus
d. Lingkungan :
1. Udara medium sementara virus & bakteri influenza
2. Tanah C. botulinum & C. pefringens
3. Air limbah Salmonella, Shigella, Streptococcu fekal, Pseudomonas
e. Fomites :
Contoh : Handel pintu yg terkontaminasi tangan pekerja, permukaan
alat pengolahan yg terkontaminasi mikroba, dapat mencemari produk
yang diolah.
6. • Air - pelarut yang sangat baik
- mengandung berbagai unsur kimia seperti zat besi, zat kapur, garam-
garam mineral
- bisa juga mengandung kuman ( bakteri, ragi dan jamur ) dan zat racun
• Mutu air ditetapkan berdasarkan Permenkes RI No. 1/BIRHUKMAS/1975
• Mutu air dapat dinilai berdasarkan 3 kriteria utama yaitu :
1. Kriteria fisik : tidak ( bau, rasa, warna, ada endapan, ada kekeruhan )
2. Kriteria kimia : pH, Zat padat, Zat organik, CO2 bebas, alkalinitas, Besi,
Mn, Sulfat, Phosphat, Ammonium, Nitrit, Chlorida,
Kesadahan
3. Kriteria mikrobiologi : TPC < 102 kuman / cc air & E.coli = 0 / 100 cc air
7. * Sumber air terdiri atas :
a. Air permukaan, contoh : air laut, danau, sungai dan air selokan / kanal
b. Air bawah tanah atau air sumber, contoh : air danau, air sungai, air kanal
c. air hujan air paling murni yg berasal dari alam
* Air sangat penting dalam industri pangan perlu perlakuan sanitasi & pemurnian
* Air yg kontak langsung dg produk pangan harus memenuhi syarat air minum
* Air utk keperluan lhusus memenuhi syarat khusus seperti kadar besi (Fe), Sulfur (S),
dan kesadahan
* Air utk industri minuman ringan faktor pH dan kesadahan sangat penting
* Air utk industri bir faktor pH sangat menentukan hasil fermentasi
8. * Tahap - tahap penanganan dan pengolahan air :
- Tahap pembersihan proses pengendapan ( sedimentasi / koagulasi ) dan penyaringan / filtrasi
- Tahap desinfeksi penghilangan mikroba dengan klorinasi
- Tahap pengendalian kesadahan penghilangan mineral terlarut
- Tahap penghilangan komponen penyebab penyimpangan warna, rasa dan bau
PENYARINGAN DAN SEDIMENTASI
* Tujuan menghilangkan benda-benda tersuspensi yg bersifat koloidal
* Tahap - tahap penghilangan :
memisahkan padatan besar dengan saringan / filter ( pasir atau karbon aktif)
menggumpalkan partikel yg terlewatkan dengan bahan koagulan ( Al2(SO4)3, FeSO4, FeCl3 ), dll
9. DESINFEKSI ( KHLORINASI ) AIR
* Untuk pembersihan dan sanitasi peralatan pengolahan dan sarana lain
* Tujuan menginaktifkan mikroba ( bakteri & virus patogen )yg ditularkan melalui air
* Desinfeksi menggunakan khlorin disebut juga khlorinasi
* Proses khlorinasi dengan penambahan khlorin dg dosis tertentu ( 0,2 - 0,5 ppm )
* Faktor -faktor yg mempengaruhi efisiensi khlorinasi air :
1. Jumlah dan tipe/ jenis khlorin yg digunakan 3. Suhu air
2. Jumlah / kandungan bahan-bahan organik dalam air 4. pH atau keasaman air
PELUNAKAN AIR ( PENURUNAN TINGKAT KESADAHAN )
* Dilakukan dengan 2 metoda yaitu metoda kapur - soda dan metoda pertukaran ion ( Ion exchanger )
10. PEMBERSIHAN DAN SANITASI PERALATAN
* Tahap - tahap pembersihan meliputi :
- penghilangan kotoran yg besar
- penggunaan senyawa pembersih untuk menghilangkan kotoran yg terlihat
- pembilasan kotoran dan senyawa pembersih
- penggunaan sanitizer utk membunuh, menghilangkan / menghambat mikroorganisme yg tersisa
- pembilasan utk membersihkan sisa - sisa sanitizer
* PEMBERSIHAN PERALATAN :
- Pembersihan penghilangan kotoran
- Komponen yg dibutuhkan utk pembersihan : Air, Deterjen, Surfaktan, Sekustran dan Bahan penggosok
- Sifat pembersih yg baik : dapatmemisahkan kotoran dari permukaan, mendispersikan kotoran dlm
deterjen, mencegah redeposisi, tdk korosif, dan ekonomis
11. SANITASI PERALATAN :
- Tujuan membunuh mikroba vegetatif yg tinggal di permukaan alat
- Proses sanitasi yg efektif pembersihan alat dan sanitasi bahan sanitaiser
- Jenis- jenis sanitaiser :
a. Panas baik utk industri pangan dapat menembus celah kecil, tdk korosif, tdk selektif terhadap
mikroba tertentu & tdk meninggalkan residu. Suhu yg baik > 82ºC
Pemanasan pemanasan basah ( uap dan air panas ) dan pemanasan kering
Sanitasi uap panas : 170ºF selama 15 ‘ atau 200º selama 5 menit.
Sanitasi air panas : suhu > 80º C
b. Iradiasi ultraviolet panjang gelombang 2537 nm utk ruang pengemas dan air
c. Ozon (O3 ) sanitasi udara harus hati-hati teroksidasi tengik
d. Bahan kimia khlorin, iodine, senyawa amonium kwartener ( quats)
12. PEMBERSIHAN DAN SANITASI ALAT-ALAT BESAR YG TETAP ( FIXED )
Dilakukan segera setelah proses pengolahan selesai
Dimulai secara manual utk otoran yg terlihat oleh mata
Diikuti dg aplikasi senyawa pembersih pd suhu 54º - 71º C dg penyemprotan atau perendaman
Dilakukan penggosokan dan pembilasan
Aplikasi sanitaiser
Pembilasan dengan air panas ( 82º C ), kemudian dilakukan pengeringan
PEMBERSIHAN DAN SANITASI ALAT-ALAT KECIL
Dilakukan secara manual dengan tangan pekerja
Konsentrasi larutan pembersih tidak mengiritasi tangan dan kulit pekerja
Perendaman alat dalam larutan pembersih pd suhu 52ºC selama 12 - 30 menit
Pemberian gelombang ultrasonik atau penyikatan
13. PEMBERSIHAN TANGAN PEKERJA
Pencucian tangan penting untuk mencegah penyebaran mikroba
Cuci dan sikat tangan dalam air dengan larutan pembersih yg bersabun
Bilas tangan dengan air hangat
Rendam atau semprot tangan dengan sanitaiser Iodine 25 ppm),Khlorin 50-100 ppm, quats 200ppm
Alternatif lain pencucian satu kali dalam lar. Yg sekaligus mengandung deterjen dan sanitaiser
PEMBERSIHAN LINGKUNGAN
Pembersihan dan sanitasi terhadap dinding, atap dan lantai ruang pengolahan pangan
Bahan kimia pembersih jangan sampai tumpah/tersemprot pada bahan makanan atau peralatan
Dinding, atap, dan lantai pembilasan tdk perlu dilakukan
Pembersihan dinding dan atap setiap hari. Pembersihan kotak sampah setiap akhir shift
Pembersihan lantai dan saluran pembuangan dilakukan setiap akhir proses.
14. * Program higiene dan sanitasi semua aspek produksi
dan pengolahan produk pangan.
* Program higiene higiene pekerja ( kesehatan umum,
kebersihan & perlengkapan umum.
* Program sanitasi dari rumah tangga umum s /d
penanganan limbah & fasilitas umum.
15. HIGIENE PEKERJA
1. MASALAH KESEHATAN :
- Setiap pekerja yg terjangkit sakit menular tdk diperkenankan
masuk kerja.
- Pekerja melakukan pemeriksaan kesehatan umum setiap 6
bulan sekali.
- Pekerja yg menderita luka terbuka,terbakar dan infeksi bakteri
lainnya tdk diperkenankan
bekerja di ruang pengolahan.
- Pekerja wajib mencuci tangan dg air bersih setelah dari kamar
mandi / WC
- Pekerja dilarang meludah di lingkungan pengolahan pangan.
16. 2. KEBERSIHAN TANGAN :
- Setiap pekerja harus mencuci tangan sebelum mulai bekerja
- Pekerja yg menderita luka di tangan tapi bukan infeksi boleh bekerja tetapi
harus pakai sarung tangan karet dan disarankan tdk memakai cat kuku.
- Tangan harus selalu dicuci kembali setiap kali selesai melakukan/
memegang sesuatu yg tdk saniter
- pekerja diharuskan menggunakan penutup mulut ketika sedang bekerja tiba-
tiba batuk / bersin dan tangan harus dicuci kembali setelah digunakan utk
menutup mulut.
- Pekerja harus menjaga kebersihan tangannya dg tdk menggunakannya utk
membersihkan mulut, hidung atau anggota badan lainnya ketika sdang bekerja.
HIGIENE PEKERJA
17. HIGIENE PEKERJA
3. PERLENGKAPAN PEKERJA :
- Setiap pekerja harus mengenakan pakaian yang bersih & sopan putih / terang.
- Pekerja di pabrik pengolahan pangan tidak diperkenankan mengenakan jam tangan, kalung,
anting, cincin, dll benda kecil yg mudah putus / hilang.
- Pekerja hendaknya menggunakan pakaian dg ukuran yg pas / tdk terlalu besar.
- Jika disediakan pakaian seragam, hendaknya pakaian tersebut tidak mempunyai saku.
- Selama bekerja di bagian pengolahan pangan tdk diperkenankan menggunakan kaus singlet.
- Pekerja hendaknya selalu menggunakan topi, jaring atau penutup rambut lainnya.
- Pekerja tidak diperkenankan berkuku panjang.
18. HIGIENE PEKERJA
4. TATA TERTIB UMUM DAN KEBIASAAN - KEBIASAAN LAIN
- Selama melakukan pekerjaan dilarang merokok, makan dan minum.
- Pekerja dilarang mengorek hidung dg tangan, mencium atau mencicipi pangan yg sedang
diolah
- Jika ada ruang khusus utk merokok, jagalah selalu kebersihannya
- Barang-barang yg tdk berhubungan dg proses pengolahan agar disingkirkan dari ruang
pengolahan.
- Jika pekerja sakit, segera melapor ke pengawas dan berobat ke dokter.
- Pekerja dilarang menginjak, duduk, ataupun tidur di atas bahan baku.
- Pekerja di bagian lain harus mencuci tangan jika akan memasuki ruang pengolahan
19. 1. URUSAN RUMAH TANGGA UMUM
* Lokasi pabrik tidak berada didaerah sumber pencemaran.
* Bangunan pabrik hendaknya terpisah dengan rumah tinggal.
* Pekarangan di sekeliling pabrik selalu dipelihara kebersihannya.
* Lantai, gang, tangga dan jalan masuk/keluar ruang pengolahan
agar selalu bersih, tidak licin dan kering.
* Kondisi lantai secara umum harus bersih, rata, mudah
dibersihkan, kedap air dan tidak licin.
* Dinding, tembok, jendela & langit-langit agar dipelihara
kebersihannya.
* Kondisi atap jangan ada yg bocor
* Ventilasi dan pencahayaan bangunan pabrik harus baik.
20. * Kamar mandi ,WC, tempat cuci tangan dan kaki harus selalu bersih dan harus
tersedia air,sabun dan pengering tangan dlm jumlah cukup.
* Kamar mandi dan WC pria harus terpisah dari kamar mandi pria
* Loker karyawan harus terpisah dari ruang pengolahan
* Loker karyawan pria terpisah dengan loker karyawan wanita
2. PENANGANAN DAN PENYIMPANAN BAHAN BAKU
* Alat yg dipakai utk penanganan bahan baku harus baik, utuh,dan bersih.
* Bahan baku yg mudah rusak harus disimpan pada suhu yg sesuai dan
penyimpanannya harus terpisah dari bahan yg telah diolah.
* Tempat penerimaan dan pencucian bahan baku harus selalu bersih.
* Peralatan pencucian harus dibersihkan secara teratur.
21. * Air harus memenuhi syarat untuk air dalam industri pangan
* Ruang penyimpanan bahan baku harus selalu bersih dan bebas binatang
* Penyimpanan bahan baku harus tersusun rapi, teratur dan menggunakan pallet
* Wadah bahan baku harus kuat agar tdk mudah rusak dan tumpah
* Peralatan pembantu lain harus bersih, bebas minyak, jamur, sisa makanan dan
kotoran lain.
3. PERALATAN DAN FASILITAS PENGOLAHAN
* Semua peralatan untuk penanganan dan pengolahan produk harus bersih
* Peralatan pengolahan harus segera dicuci setiap selesai pengolahan
* Untuk peralatan kecil yg sukar dibersihkan,hendaknya direndam dengan larutan
deterjen panas sebelum dicuci dan dibersihkan dengan sanitaiser.
22. * Ketel, wadah,tong-tong dan pencampur dan peralatan lain yg bermulut lebar harus
dilindungi dari kemungkinan kontaminasi.
* Semua platform harus dikonstruksi dg baik agar tdk menjadi sumber kontaminasi
* Sistem perpipaan yg ada harus dijaga kebersihan dan kelancarannya
* Air yg digunakan utk proses pengolahan bahan dan pencucian harus air bersih dan
memenuhi syarat sanitasi ( Permenkes RI No…..
* Mutu air harus selalu diperiksa setiap waktu di laboratorium yg telah diakreditasi.
* Mesin dan peralatan pengolahan pangan harus dibersihkan dan dipelihara secara
rutin.
23. 4. PENGENDALIAN BINATANG PENGGANGGU
* Masalah-masalah yg ditimbulkan binatang pengganggu antara lain :
memakan dan mengotori bahan mentah dan produk makanan
memakan atau menggerogoti bungkus, plastik dan kertas, peti dan barang lain
merusak perabotan dan peralatan
menimbulkan rasa jijik bagi calon konsumen
* Langkah-langkah sanitasi yg perlu dilakukan utk mencegah masuknyabinatang
pengganggu :
Menjaga kebersihan pekarangan sekitar pabrik
Tempat pembuangan sampah dibersihkan setiap hari
Ruangan pengolahan harus selalu dibersihkan
24. * Kebersihan ruangan harus selalu dijaga dan dipelihara
* Tempat sampah di ruang pengolahan harus sesering mungkin dibersihkan
* Disain fondasi dan bangunan agar diperhatikan agar tikus tidak dapat masuk ke
dalam bangunan
* Pintu masuk, tempat keluar/masuknya barang agar diberi penghalang khusus supaya
tikus & binatang pengganggu tdk dapat masuk
* Jendela ruang pengolahan produk agar diberi kawat kasa utk mencegah masuknya
lalat, burung, nyamuk
* Tutup semua lubang yg memungkinkan tikus atau binatang lain masuk
* Pasang perangkap tikus disekitar banguan pengolahan produk, jika perlu
25. 5. FASILITAS PENGGUDANGAN
* Ruangan, dinding, bangunan, dan pekarangan sekitar gudang harus selalu bersih,
bebas sampah dan kotoran
* Barang-barang yg disimpan digudang agar diatur & disusun dg rapi, tdk
menempel ke dinding dan langit-langit.
* Barang yg rusak atau bahan baku yg telah kadaluarsa/busuk agar dipisahkan dari
bahan baku yg masih baik.
6. PEMBUANGAN LIMBAH
* Limbah industri pangan dapat berupa limbah cair ,limbah padat, sisa-sisa
pencucian, perebusan atau perendaman.
* Limbah industri pangan tdk boleh mencemari lingkungan