際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
SEBUAH KONSEP: CITY BRANDING GUNUNGKIDUL 
SEP 25, 2012 // SELF PROJECT, SHARING // DIBACA 1,405 ORANG 
Gunungkidul adalah salah satu kabupaten bagian dari Provinsi Daerah Istimewa 
Yogyakarta. Sebagai bagian dari daerah istimewa tentu saja Gunungkidul juga termasuk 
dalam lingkup istimewa tersebut. 
Dengan luas 1.485,36 km2 atau sekitar 46,63 % dari luas wilayah Propinsi DIY, maka 
Gunungkidul adalah wilayah terluas. Meskipun dikenal sebagai daerah kering dan 
gersang, namun Gunungkidul menyimpan berjuta keistimewaan, mulai dari kekayaan 
alamnya, tujuanwisata, tradisi dan adat istiadat yang istimewa serta sejarah panjang 
tentang Gunungkidul. 
Apalagi seperti yang kita lihat, saat ini siapa yang tidak kenal Gunungkidul yang 
punya PantaiBaron, Pantai Kukup, pantai Siung, Pantai Indrayanti aka Pantai Pulang 
Syawal. Siapa yang tidak tahu Air Terjun Sri Gethuk, Goa Pindul, Kali Suci, Gunung Api 
Purba Nglanggeran dll. Kita sudah akrab dengan tradisi Rasulan sebagai warisan tradisi 
yang unik, Cupu Panjala, Nyadran dan masih banyak lagi. Kuliner unik semacam thiwul, 
gatot dan walang goring hanya ada di Gunungkidul. 
Betapapun Gunungkidul pada waktu yang lalu hanya dikenal sebagai daerah marjinal 
yang terpinggirkan, namun saat ini seakan sudah tertutupi dengan beragam 
keistimewaan yang bisa dikembangkan di Gunungkidul. Hanya sayangnya, Pemerintah 
Kabupaten Gunungkidul, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata belum ambil 
langkah maksimal untuk mengembangkan potensi-potensi tersebut sehingga kekuatan
Gunungkidul akan lebih berkilau dan mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Apa yang 
harus dilakukan? Tentu saja selain perbaikan infrastruktur dan pelayanan yang 
maksimal, saya kira perlu ada branding yang kuat tentang Gunungkidul. 
Branding is one of the most powerful ways of promoting product kata 
Willy Ollins. Dengan kata lain, bagaikan sebuah produk, branding mempunyai kekuatan 
untuk mempromosikan suatu kota/kabupaten. Globalisasi pada era komunikasi yang 
terus berubah setiap saat, maka mau tak mau setiap tempat harus bersaing dengan 
tempat lain untuk mendapatkan dan mengumpulkan atensi dari masyarakat luas. Ini 
adalah strategi suatu wilayah untuk mendapat positioning yang kuat dari masyarakat 
luas atau bisa kita sebut sebagai City Branding. 
Makin terbukanya akses komunikasi dan informasi dari berbagai arah termasuk adanya 
social media maka sangat memungkinkan penyebaran informasi yang sedemikian cepat
termasuk berbagai macam hal tentang Gunungkidul akan bisa tersebar cepat dalam 
hitungan detik. Mau tak mau tiap daerah harus bersaing dalam berbagai 
aspek: Perhatian (attention)  Pengaruh (influence)  Pasar (market)  
Tujuan Bisnis & Investasi (business & investment destination)  Turis 
(tourist)  Tempat tinggal penduduk (residents)  Orang-orang berbakat 
(talents), dan  Pelaksanaan kegiatan (events) .Oleh karena itu sebuah daerah 
membutuhkan Brand yang kuat. 
Secara khusus, City Brand adalah sebuah identitas, merk, logo, simbol yang melekat 
pada suatu daerah tertentu. Seperti juga Gunungkidul, jika ada tujuan jangka panjang 
yang lebih besar, tak salah jika membuat sebuah perencanaan city branding. Tentu saja 
berakar pada pontensi daerah Gunungkidul yang memang layak utuk dijual. 
Apa keuntungan dari city branding? 
1. Dianggap sebagai daerah yang memiliki ciri khas serta sesuai untuk tujuan yang 
khusus. 
2. High awareness. Daerah tersebut akan dikenal luas oleh masyarakat. 
3. Pencitraan yang kuat akan membuka para investor untuk tak segan berinvestasi 
baik pada bidang wisata, tempat tinggal maupun penyelenggaraan events 
tertentu. 
Penciptaan city branding ini tak semudah membalikkan telapak tangan. Beberapa 
daerah banyak mengalami kegagalan dalam membangun city branding. Perlu diingat 
bahwa penciptaan city branding bukan semata-mata tugas pemerintah saja. Sinergi 
yang kuat dari berbagai lapisan masyarakat sangat perlu; pemerintah dan birokrasi, 
masyarakat, pengusaha, intektual, media; yang secara bersama-sama mempunyai 
kesadaran untuk membangun citra positif dan menemukan solusi kreatif dalam 
membangun dan mengembangkan potensi Gunungkidul. 
Gunungkidul | Hidden Paradise of Jogja 
Saya sebagai orang asli Gunungkidul, sangat memimpikan Gunungkidul mempunyai 
brand kuat yang melekat di semua orang, bukan hanya nasional namun seluruh dunia 
tahu tentang Gunungkidul. Tentu, bukan terkenal dalam hal negatif namun potensi 
yang membuat orang ingin mengunjungi Gunungkidul dengan segala keunikannya.
Sebut saja; Jogja Never Ending Asia, Jakarta Enjoy Jakarta, Solo Spirit of Java, 
Pekalongan Worlds City of Batik, Bandung Parijs van Java. 
Bagaimana jika saya menyebut Gunungkidul Hidden Paradise of Jogja? Ingat, 
sesuatu yang tersembunyi pasti bikin penasaran orang untuk melihatnya. Apalagi yang 
tersembunyi adalah sebuah surga. Gunungkidul yang sering mejadi bahan tertawaan 
ternyata meyimpan sejuta pesona yang tak dimiliki oleh daerah lain. Sebagai contoh 
adalah wisata pantai. Gunungkidul mempunyai lebih dari 50 pantai yang kebanyakan 
masih perawan. Bukankah itu sangat menggiurkan untuk dikunjungi? 
Kenapa saya menggunakan kata Jogja? Siapa yang tidak kenal Jogja. Ketika orang 
menyebut Jogja, akan identik dengan Daerah Istimewa Yogyakarta, bukan hanya kota 
Jogja. Jogja sudah mempunyai high-awareness yang kuat sehingga jika ikut nebeng 
ketenaran Jogja untuk mengangkat Gunungkidul saya pikir tidak salah, toh 
Gunungkidul bagian dari Jogja juga. 
Konsep Kesederhanaan 
Dalam membuat draft logo untuk city branding Gunungkidul, saya lebih 
mengedepankan konsep kesederhanaan, seperti Gunungkidul dan masyarakatnya yang 
sederhana namun bersahaja.
Apa yang ingin saya komunikasikan? 
1. Wordmark Gunungkidul dengan beberapa aksen ornamen yang saya ambil dari 
filosofi ombak. Kenapa ombak? Potensi wisata Gunungkidul yang paling 
terkenal dan khas adalah wisata pantai selatan dengan ombaknya yang besar. 
Saya gunakan juga warna biru sebagai warna laut dan langit. 
2. Padanan huruf serif yang saling mengikat menyimbolkan sinergi yang kuat antar 
lapisan masyarakat dengan satu tujuan membangun Gunungkidul. 
3. Pada tagline hidden paradise of jogja saya menggunakan warna oranye untuk 
menyimbolkan semangat, energy, antusiasme serta keramahan masyarakat 
Gunungkidul dengan segala kesederhanaannya dan sifat low profile yang saya 
simbolkan dengan lowercase pada font tagline.
Untuk lebih memperkuat brand agar lebih mudah diingat, semacam singkatan dari 
Gunungkidul yang diimplementasikan dalam bentuk symbol atau grafis atau ikon. Kita 
pasti tahu itu Nike meskipun hanya melihat swosh dari logo Nike yang terkenal 
itu. Kita pasti tahu itu McDonald meskipun hanya melihat grafis M. Atau kita pasti 
tahu itu produk Apple meskipun hanya melihat gambar apel kroak. 
Nah, bagaimana dengan brand Gunungkidul? Saya membuat grafis yang simple yang 
saya ambil dari bagian wordmark Gunungkidul. Adalah sebuah ornamen sederhana 
yang kemudian akan kita sebut sebagai gambar ombak modifikasi. Tujuannya adalah 
ikon ini bisa digunakan pada suatu media tertentu yang hanya memerlukan ikon atau 
logo yang simpel dan tentu saja memperkuat Gunungkidul dengan sebuah ikon khusus, 
liat ikon ombak, inget Gunungkidul. 
Implementasi 
Tentu implementasi sebuah logo pada suatu media tertentu. Beberapa media yang bisa 
digunakan sebagai contoh pengujian misalnya (1) Visual Identity pada graphic standar 
manual, stationery (2) Website (3) Environmental Graphic Design: signage, banner, 
wrapping dll. (4) Berbagai bentuk merchandise: t-shirt, mug, topi dll. 
Berikut beberapa contoh desain implementasi logo Gunungkidul pada media (klik untuk 
memperbesar):
Sebuah konsep branding dtw kampung batik
Sebuah konsep branding dtw kampung batik
Sebuah konsep branding dtw kampung batik
Conclusion 
Artikel maupun logo dan simbol Gunungkidul ini hanyalah draft sederhana yang saya 
buat karena atensi yang lebih terhadap Gunungkidul dan juga terdorong oleh rasa 
keprihatinan atas kurangnya greget pemerintah untuk cancut taliwondo membangun
Gunungkidul menjadi tujuan wisata nomer satu di Indonesia. Tentu konsep city 
branding ini hanya sebagian kecil dari proyek lebih besar untuk membangun city 
branding yang sebenarnya. Jika ada saran atau ide baru silakan isi kolom komentar 
atau lewat form kontak atau berikan opini via@KabarGunkid atau lewat twitter 
saya @arwanOD 
Ini hanya proyek pribadi, tidak untuk mempengaruhi pihak tertentu dalam konteks 
negatif tapi dalam sisi positif, iya. Sangat bersyukur jika artikel dan konsep ini dibaca 
oleh berbagai pihak yang perhatian dengan Gunungkidul lalu menjadikannya proyek 
nyata yang lebih baik demi menyongsong Gunungkidul diHari esok (GdHe) yang lebih 
baik. 
CITY BRANDING UNTUK PEMDA: PERLUKAH ? 
Jumat, 12 April 2013 10:35:27 | Tips | (2248 view) 
Pernah dengar Uniquely Singapore, Malaysia Truly Asia atau Yogya Never Ending 
Asia ? Saya yakin kita pasti pernah mendengarnya, atau bahkan mengingatnya. 
Ya, itu adalah salah satu strategi suatu wilayah seperti Negara, Provinsi, Kabupaten, atau 
Kota untuk memiliki positioning yang kuat dan dapat dikenal secara luas di seluruh dunia. 
Upaya ini yang disebut sebagai City Branding.
Dalam dunia bisnis, Brand atau merk sangat menentukan keberhasilan suatu 
perusahaan. Makanya banyak perusahaan mengalokasikan anggaran yang sangat besar 
untuk dapat mempromosikan brand-nya ke masyarakat luas. Dengan kata lain agar 
brand-nya dapat menjadi Brand Equity. 
Di sektor publik, diakui atau tidak, dengan penerapan otonomi daerah dan semakin nyata 
serta meluasnya trend globalisasi saat ini, daerah pun harus saling berebut satu sama 
lain dalam hal: 
- Perhatian (attention) 
- Pengaruh (influence) 
- Pasar (market) 
- Tujuan Bisnis & Investasi (business & investment destination) 
- Turis (tourist) 
- Tempat tinggal penduduk (residents) 
- Orang-orang berbakat (talents), dan 
- Pelaksanaan kegiatan (events) 
Oleh karena itu sebuah daerah membutuhkan Brand yang kuat. Secara definisi, City 
Brandadalah indentitas, symbol, logo, atau merk yang melekat pada suatu daerah. 
Sebuah pemda harus membangun Brand (brand building) untuk daerahnya, tentu yang 
sesuai dengan potensi maupun positioning yang menjadi target daerah tersebut. 
Banyak keuntungan yang akan diperoleh jika suatu daerah melakukan City Branding, 
antara lain: 
1. Daerah tersebut dikenal luas (high awareness), disertai dengan persepsi yang baik 
2. Dianggap sesuai untuk tujuan-tujuan khusus (specific purposes) 
3. Dianggap tepat untuk tempat investasi, tujuan wisata, tujuan tempat tinggal, dan 
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan (events) 
4. Dipersepsikan sebagai tempat dengan kemakmuran dan keamanan yang tinggi 
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT CITY BRANDING YANG KUAT 
Brand atau merk yang legendaris dan mampu bertahun puluhan bahkan ratusan tahun, 
tidak muncul begitu saja. Tetapi mereka melakukan langkah-langkah yang terencana, 
jelas, dan berbeda dengan para pesaingnya. 
Demikian juga agar mempunyai Brand yang kuat, sebuah daerah harus memiliki 
karakteristik khusus yang bisa dijelaskan dan diidentifikasikan. Misalnya tampak fisik 
kota, pengalaman orang terhadap daerah tersebut, dan penduduk seperti apa yang 
tinggal di daerah tersebut.
Langkah-langkah utama dalam membangun City Branding yang kuat adalah sebagai 
berikut: 
Mapping Survey; meliputi survey persepsi dan ekspektasi tentang suatu daerah baik dari 
masyarakat daerah itu sendiri maupun pihak-pihak luar yang mempunyai keterkaitan 
dengan daerah itu. 
Competitive Analysis; melakukan analisis daya saing baik di level makro maupun mikro 
daerah itu sendiri. 
Blueprint; penyusunan cetak biru atau grand design daerah yang diinginkan, baik logo, 
semboyan, nick names, tag line, da lain sebagainya beserta strategi branding dan 
strategi komunikasinya. 
Implementation; pelaksanaan grand design dalam berbagai bentuk media, seperti 
pembuatan media center, pembuatan events, iklan, dan lain sebagainya. 
Beberapa contoh kota di dunia yang dianggap memiliki City Brand yang kuat adalah New 
York, Paris, dan San Francisco. Mengapa kota-kota tersebut dianggap memiliki City 
Brand yang kuat ? Karena kota-kota itu memiliki kualifikasi yang harus dimiliki oleh suatu 
brand yang kuat, yaitu mempunyai sejarah, kualitas tempat, gaya hidup, budaya, dan 
keragaman yang menarik dan bisa dipasarkan. 
Kesimpulannya, pemda-pemda di Indonesia, baik level provinsi, kabupaten, atau kota 
perlu melakukan City Branding, agar daerahnya bisa makin dikenal, sehingga diharapkan 
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya makin meningkat. 
Bagaimana pak Gubernur, pak Bupati, dan pak Walikota ? Segeralah take action 
Sumber :http: //www.OtonomiDaerah.Net

More Related Content

Sebuah konsep branding dtw kampung batik

  • 1. SEBUAH KONSEP: CITY BRANDING GUNUNGKIDUL SEP 25, 2012 // SELF PROJECT, SHARING // DIBACA 1,405 ORANG Gunungkidul adalah salah satu kabupaten bagian dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagai bagian dari daerah istimewa tentu saja Gunungkidul juga termasuk dalam lingkup istimewa tersebut. Dengan luas 1.485,36 km2 atau sekitar 46,63 % dari luas wilayah Propinsi DIY, maka Gunungkidul adalah wilayah terluas. Meskipun dikenal sebagai daerah kering dan gersang, namun Gunungkidul menyimpan berjuta keistimewaan, mulai dari kekayaan alamnya, tujuanwisata, tradisi dan adat istiadat yang istimewa serta sejarah panjang tentang Gunungkidul. Apalagi seperti yang kita lihat, saat ini siapa yang tidak kenal Gunungkidul yang punya PantaiBaron, Pantai Kukup, pantai Siung, Pantai Indrayanti aka Pantai Pulang Syawal. Siapa yang tidak tahu Air Terjun Sri Gethuk, Goa Pindul, Kali Suci, Gunung Api Purba Nglanggeran dll. Kita sudah akrab dengan tradisi Rasulan sebagai warisan tradisi yang unik, Cupu Panjala, Nyadran dan masih banyak lagi. Kuliner unik semacam thiwul, gatot dan walang goring hanya ada di Gunungkidul. Betapapun Gunungkidul pada waktu yang lalu hanya dikenal sebagai daerah marjinal yang terpinggirkan, namun saat ini seakan sudah tertutupi dengan beragam keistimewaan yang bisa dikembangkan di Gunungkidul. Hanya sayangnya, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata belum ambil langkah maksimal untuk mengembangkan potensi-potensi tersebut sehingga kekuatan
  • 2. Gunungkidul akan lebih berkilau dan mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Apa yang harus dilakukan? Tentu saja selain perbaikan infrastruktur dan pelayanan yang maksimal, saya kira perlu ada branding yang kuat tentang Gunungkidul. Branding is one of the most powerful ways of promoting product kata Willy Ollins. Dengan kata lain, bagaikan sebuah produk, branding mempunyai kekuatan untuk mempromosikan suatu kota/kabupaten. Globalisasi pada era komunikasi yang terus berubah setiap saat, maka mau tak mau setiap tempat harus bersaing dengan tempat lain untuk mendapatkan dan mengumpulkan atensi dari masyarakat luas. Ini adalah strategi suatu wilayah untuk mendapat positioning yang kuat dari masyarakat luas atau bisa kita sebut sebagai City Branding. Makin terbukanya akses komunikasi dan informasi dari berbagai arah termasuk adanya social media maka sangat memungkinkan penyebaran informasi yang sedemikian cepat
  • 3. termasuk berbagai macam hal tentang Gunungkidul akan bisa tersebar cepat dalam hitungan detik. Mau tak mau tiap daerah harus bersaing dalam berbagai aspek: Perhatian (attention) Pengaruh (influence) Pasar (market) Tujuan Bisnis & Investasi (business & investment destination) Turis (tourist) Tempat tinggal penduduk (residents) Orang-orang berbakat (talents), dan Pelaksanaan kegiatan (events) .Oleh karena itu sebuah daerah membutuhkan Brand yang kuat. Secara khusus, City Brand adalah sebuah identitas, merk, logo, simbol yang melekat pada suatu daerah tertentu. Seperti juga Gunungkidul, jika ada tujuan jangka panjang yang lebih besar, tak salah jika membuat sebuah perencanaan city branding. Tentu saja berakar pada pontensi daerah Gunungkidul yang memang layak utuk dijual. Apa keuntungan dari city branding? 1. Dianggap sebagai daerah yang memiliki ciri khas serta sesuai untuk tujuan yang khusus. 2. High awareness. Daerah tersebut akan dikenal luas oleh masyarakat. 3. Pencitraan yang kuat akan membuka para investor untuk tak segan berinvestasi baik pada bidang wisata, tempat tinggal maupun penyelenggaraan events tertentu. Penciptaan city branding ini tak semudah membalikkan telapak tangan. Beberapa daerah banyak mengalami kegagalan dalam membangun city branding. Perlu diingat bahwa penciptaan city branding bukan semata-mata tugas pemerintah saja. Sinergi yang kuat dari berbagai lapisan masyarakat sangat perlu; pemerintah dan birokrasi, masyarakat, pengusaha, intektual, media; yang secara bersama-sama mempunyai kesadaran untuk membangun citra positif dan menemukan solusi kreatif dalam membangun dan mengembangkan potensi Gunungkidul. Gunungkidul | Hidden Paradise of Jogja Saya sebagai orang asli Gunungkidul, sangat memimpikan Gunungkidul mempunyai brand kuat yang melekat di semua orang, bukan hanya nasional namun seluruh dunia tahu tentang Gunungkidul. Tentu, bukan terkenal dalam hal negatif namun potensi yang membuat orang ingin mengunjungi Gunungkidul dengan segala keunikannya.
  • 4. Sebut saja; Jogja Never Ending Asia, Jakarta Enjoy Jakarta, Solo Spirit of Java, Pekalongan Worlds City of Batik, Bandung Parijs van Java. Bagaimana jika saya menyebut Gunungkidul Hidden Paradise of Jogja? Ingat, sesuatu yang tersembunyi pasti bikin penasaran orang untuk melihatnya. Apalagi yang tersembunyi adalah sebuah surga. Gunungkidul yang sering mejadi bahan tertawaan ternyata meyimpan sejuta pesona yang tak dimiliki oleh daerah lain. Sebagai contoh adalah wisata pantai. Gunungkidul mempunyai lebih dari 50 pantai yang kebanyakan masih perawan. Bukankah itu sangat menggiurkan untuk dikunjungi? Kenapa saya menggunakan kata Jogja? Siapa yang tidak kenal Jogja. Ketika orang menyebut Jogja, akan identik dengan Daerah Istimewa Yogyakarta, bukan hanya kota Jogja. Jogja sudah mempunyai high-awareness yang kuat sehingga jika ikut nebeng ketenaran Jogja untuk mengangkat Gunungkidul saya pikir tidak salah, toh Gunungkidul bagian dari Jogja juga. Konsep Kesederhanaan Dalam membuat draft logo untuk city branding Gunungkidul, saya lebih mengedepankan konsep kesederhanaan, seperti Gunungkidul dan masyarakatnya yang sederhana namun bersahaja.
  • 5. Apa yang ingin saya komunikasikan? 1. Wordmark Gunungkidul dengan beberapa aksen ornamen yang saya ambil dari filosofi ombak. Kenapa ombak? Potensi wisata Gunungkidul yang paling terkenal dan khas adalah wisata pantai selatan dengan ombaknya yang besar. Saya gunakan juga warna biru sebagai warna laut dan langit. 2. Padanan huruf serif yang saling mengikat menyimbolkan sinergi yang kuat antar lapisan masyarakat dengan satu tujuan membangun Gunungkidul. 3. Pada tagline hidden paradise of jogja saya menggunakan warna oranye untuk menyimbolkan semangat, energy, antusiasme serta keramahan masyarakat Gunungkidul dengan segala kesederhanaannya dan sifat low profile yang saya simbolkan dengan lowercase pada font tagline.
  • 6. Untuk lebih memperkuat brand agar lebih mudah diingat, semacam singkatan dari Gunungkidul yang diimplementasikan dalam bentuk symbol atau grafis atau ikon. Kita pasti tahu itu Nike meskipun hanya melihat swosh dari logo Nike yang terkenal itu. Kita pasti tahu itu McDonald meskipun hanya melihat grafis M. Atau kita pasti tahu itu produk Apple meskipun hanya melihat gambar apel kroak. Nah, bagaimana dengan brand Gunungkidul? Saya membuat grafis yang simple yang saya ambil dari bagian wordmark Gunungkidul. Adalah sebuah ornamen sederhana yang kemudian akan kita sebut sebagai gambar ombak modifikasi. Tujuannya adalah ikon ini bisa digunakan pada suatu media tertentu yang hanya memerlukan ikon atau logo yang simpel dan tentu saja memperkuat Gunungkidul dengan sebuah ikon khusus, liat ikon ombak, inget Gunungkidul. Implementasi Tentu implementasi sebuah logo pada suatu media tertentu. Beberapa media yang bisa digunakan sebagai contoh pengujian misalnya (1) Visual Identity pada graphic standar manual, stationery (2) Website (3) Environmental Graphic Design: signage, banner, wrapping dll. (4) Berbagai bentuk merchandise: t-shirt, mug, topi dll. Berikut beberapa contoh desain implementasi logo Gunungkidul pada media (klik untuk memperbesar):
  • 10. Conclusion Artikel maupun logo dan simbol Gunungkidul ini hanyalah draft sederhana yang saya buat karena atensi yang lebih terhadap Gunungkidul dan juga terdorong oleh rasa keprihatinan atas kurangnya greget pemerintah untuk cancut taliwondo membangun
  • 11. Gunungkidul menjadi tujuan wisata nomer satu di Indonesia. Tentu konsep city branding ini hanya sebagian kecil dari proyek lebih besar untuk membangun city branding yang sebenarnya. Jika ada saran atau ide baru silakan isi kolom komentar atau lewat form kontak atau berikan opini via@KabarGunkid atau lewat twitter saya @arwanOD Ini hanya proyek pribadi, tidak untuk mempengaruhi pihak tertentu dalam konteks negatif tapi dalam sisi positif, iya. Sangat bersyukur jika artikel dan konsep ini dibaca oleh berbagai pihak yang perhatian dengan Gunungkidul lalu menjadikannya proyek nyata yang lebih baik demi menyongsong Gunungkidul diHari esok (GdHe) yang lebih baik. CITY BRANDING UNTUK PEMDA: PERLUKAH ? Jumat, 12 April 2013 10:35:27 | Tips | (2248 view) Pernah dengar Uniquely Singapore, Malaysia Truly Asia atau Yogya Never Ending Asia ? Saya yakin kita pasti pernah mendengarnya, atau bahkan mengingatnya. Ya, itu adalah salah satu strategi suatu wilayah seperti Negara, Provinsi, Kabupaten, atau Kota untuk memiliki positioning yang kuat dan dapat dikenal secara luas di seluruh dunia. Upaya ini yang disebut sebagai City Branding.
  • 12. Dalam dunia bisnis, Brand atau merk sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Makanya banyak perusahaan mengalokasikan anggaran yang sangat besar untuk dapat mempromosikan brand-nya ke masyarakat luas. Dengan kata lain agar brand-nya dapat menjadi Brand Equity. Di sektor publik, diakui atau tidak, dengan penerapan otonomi daerah dan semakin nyata serta meluasnya trend globalisasi saat ini, daerah pun harus saling berebut satu sama lain dalam hal: - Perhatian (attention) - Pengaruh (influence) - Pasar (market) - Tujuan Bisnis & Investasi (business & investment destination) - Turis (tourist) - Tempat tinggal penduduk (residents) - Orang-orang berbakat (talents), dan - Pelaksanaan kegiatan (events) Oleh karena itu sebuah daerah membutuhkan Brand yang kuat. Secara definisi, City Brandadalah indentitas, symbol, logo, atau merk yang melekat pada suatu daerah. Sebuah pemda harus membangun Brand (brand building) untuk daerahnya, tentu yang sesuai dengan potensi maupun positioning yang menjadi target daerah tersebut. Banyak keuntungan yang akan diperoleh jika suatu daerah melakukan City Branding, antara lain: 1. Daerah tersebut dikenal luas (high awareness), disertai dengan persepsi yang baik 2. Dianggap sesuai untuk tujuan-tujuan khusus (specific purposes) 3. Dianggap tepat untuk tempat investasi, tujuan wisata, tujuan tempat tinggal, dan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan (events) 4. Dipersepsikan sebagai tempat dengan kemakmuran dan keamanan yang tinggi LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT CITY BRANDING YANG KUAT Brand atau merk yang legendaris dan mampu bertahun puluhan bahkan ratusan tahun, tidak muncul begitu saja. Tetapi mereka melakukan langkah-langkah yang terencana, jelas, dan berbeda dengan para pesaingnya. Demikian juga agar mempunyai Brand yang kuat, sebuah daerah harus memiliki karakteristik khusus yang bisa dijelaskan dan diidentifikasikan. Misalnya tampak fisik kota, pengalaman orang terhadap daerah tersebut, dan penduduk seperti apa yang tinggal di daerah tersebut.
  • 13. Langkah-langkah utama dalam membangun City Branding yang kuat adalah sebagai berikut: Mapping Survey; meliputi survey persepsi dan ekspektasi tentang suatu daerah baik dari masyarakat daerah itu sendiri maupun pihak-pihak luar yang mempunyai keterkaitan dengan daerah itu. Competitive Analysis; melakukan analisis daya saing baik di level makro maupun mikro daerah itu sendiri. Blueprint; penyusunan cetak biru atau grand design daerah yang diinginkan, baik logo, semboyan, nick names, tag line, da lain sebagainya beserta strategi branding dan strategi komunikasinya. Implementation; pelaksanaan grand design dalam berbagai bentuk media, seperti pembuatan media center, pembuatan events, iklan, dan lain sebagainya. Beberapa contoh kota di dunia yang dianggap memiliki City Brand yang kuat adalah New York, Paris, dan San Francisco. Mengapa kota-kota tersebut dianggap memiliki City Brand yang kuat ? Karena kota-kota itu memiliki kualifikasi yang harus dimiliki oleh suatu brand yang kuat, yaitu mempunyai sejarah, kualitas tempat, gaya hidup, budaya, dan keragaman yang menarik dan bisa dipasarkan. Kesimpulannya, pemda-pemda di Indonesia, baik level provinsi, kabupaten, atau kota perlu melakukan City Branding, agar daerahnya bisa makin dikenal, sehingga diharapkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya makin meningkat. Bagaimana pak Gubernur, pak Bupati, dan pak Walikota ? Segeralah take action Sumber :http: //www.OtonomiDaerah.Net