Sejarah Inonesia yang Hilang dari Cerita Emas Kejayaan Bangsa.
1 of 13
Download to read offline
More Related Content
sejarah indonesia
1. Anggota:
1) Arum Mega Pratiwi (09)
2) Devie Tika Sari (13)
3) Fauziy Aldiyanto (18)
4) Guntur Nurseto (20)
5) Ida Ristiyana Dewi (22)
6) Pustaka Suratama (26)
7) Ratna Surya Wulandari (29)
4. Hegemoni adalah kelompok yang mendominasi
berhasil mempengaruhi kelompok yang
didominasi untuk menerima moral-moral,
politik, dan budaya dari kelompok dominan.
5. Pada awalnya, negara Eropa yang paling awal
dalam melakukan politik hegemoni ke daerah
Asia Tenggara adalah Portugis.
Mereka memiliki keyakinan bahwa tempat-
tempat penghasil rempah-rempah adalah
India. Namun ternyata India hanyalah tempat
penjualan rempah-rempah saja, bukan
produsen utama. Produsen utama rempah-
rempah ternyata adalah wilayah Hindia Timur
yang berada di Asia Tenggara.
7. Ketika Portugis di bawah pimpinan Alfonso de
Albuquerque mencapai Malaka yang menjadi
bandar dagang dan tempat transit utama di
Asia Tenggara, Portugis berusaha untuk
melakukan monopoli perdagangan rempah-
rempah.
8. Kedatangan Portugis di Malaka memicu berbagai
penolakan, di antaranya Kesultanan Aceh dan
Jepara terbukti melancarkan serangan-
serangan ke Malaka untuk mengusir Portugis,
bahkan, Portugis pada akhirnya harus terusir
dari Malaka setelah terjadi persaingan dengan
Belanda.
9. Melihat aktivitas Portugis di Asia Tenggara,
Spanyol tidak tinggal diam. Bermula dari
ekspedisi yang dilakukan oleh Ferdinand
Magellan ke arah barat, Spanyol pada akhirnya
langsung menemukan tempat yang menjadi
sumber utama rempah-rempah yaitu Maluku.
Namun ternyata Spanyol terlambat karena
Portugis sudah berada di sana lebih dulu.
Akhirnya Spanyol harus meninggalkan
Maluku dan mendirikan basis di Pulau Luzon,
Filipina.
10. Inggris dan Belanda juga tidak tinggal diam dengan
aktivitas Portugis dan Spanyol di Asia
Tenggara. East India Company (EIC) dan Vereenigde
Oost Indische Compagnie (VOC) segera bergerak
dan mulai melakukan persaingan dagang di
Hindia Timur (Indonesia).
Tujuan Inggris dan Belanda yang lain adalah
menyingkirkan pengaruh Portugis dan Spanyol
dari Asia Tenggara. Hal tersebut dapat dicapai
oleh Belanda pada tahun 1641 dengan terusirnya
Portugis dari Malaka.
11. Meskipun Inggris dan Belanda punya tujuan yang sama terkait
penyingkiran Portugis dan Spanyol, sebernarnya terjadi
pertentangan yang hebat antara Inggris dan Belanda.
Terbukti pada tahun 1623 ketika sekumpulan tentara yang
berada di bawah perintah EIC habis dibantai oleh pasukan
VOC saat mereka hendak melakukan perebutan benteng
milik VOC, menjadi konflik nyata di antara Belanda dengan
Inggris.
Hal tersebut berlanjut kepada perang Inggris-Belanda (1652-
1654). Ditambah lagi, ketika kesultanan Banten memberikan
izin kepada Belanda (VOC) untuk mengusir Inggris dari
Jawa, maka praktis, Inggris terpaksa harus memusatkan
perhatian kembali ke India.