際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Sejarah Penjajahan Belanda
di Indonesia
Kelompok VI
Mirati hasanah
Cut nuwardi yanti
Try adha risky rianda
 Faktor pendorong bangsa
Eropa melakukan
penjelajahan
1) Kemajuan di Bidang Iptek, seperti
ditemukannya kompas dan perahu layar.
2) Kisah perjalanan Marcopolo dan pedagang
Asia yang sampai ke Indonesia.
3) Semangat Reconquesta (jiwa petualang).
4) Penemuan Copernicus yang didukung
Galileo yang menyatakan bahwa bumi itu
bulat.
5) Keinginan untuk menyebarkan agama
Nasrani
Masa Pemerintahan Van Den
Bosch
Ketentuan Tanam Paksa (culture Stelsel), adalah :
 Penyediaan tanah untuk tanam paksa berdasarkan persetujuan
penduduk.
 Tanah yang diberikan tidak lebih dari seperlima
 Tanah tersebut bebas pajak
 Kelebihan hasil panen akan diberikan kepada petani
 Pekerjaan menanam padi tidak lebih dari waktu menanam padi.
 Kegagalan panen yang bukan kesalahan petani merupakan
tanggungjawab pemerintah.
 Bagi yang tidak memiliki tanah dipekerjakan dipabrik atau perkebunan
pemerintah.
 Pelaksanaannya oleh pemimpin pribumi.
Penyimpangan-penyimpangan kebijakan tanam paksa :
i. Perjanjian penyediaan tanah dilakukan dengan paksaan.
ii. Tanah yang digunakan lebih dari seperlima.
iii. Pengerjaan tanah untuk tanam paksa melebihi waktu tanam
padi.
iv. Tanah tersebut masih dikenai pajak.
v. Kelebihan hasil panen tidak diberikan kepada petani.
vi. Kegagalan panen menjadi tanggungan petani.
vii.Buruh dijadikan tenaga paksaan
viii.Politik Pintu Terbuka.
Latar belakang pemberlakuan kebijakan tersebut :
1. Tanam Paksa
2. Berkembangnya paham liberalism di Eropa.
3. Kemenangan partai liberal di Belanda
4. Traktat Sumatra 1871
Landasan utama pelaksanaan kebijakan adalah pembebasan
lahan tidak lagi dimiliki oleh Negara belanda saja namun di tuntut
untuk di buka bagi pihak swasta dan pemilik modal yang ingin
beriventasi di Indonesia.
Politik Etis
Latar belakang pemberlakuan kebijakan :
a. System ekonomi liberal tidak mengubah nasib rakyat.
b. Tanam paksa memberi keuntungan kepada Belanda tetapi
penderitaan bagi rakyat.
c. Belanda melakukan penekanan dan penindasan terhadap
rakyat.
d. Rakyat banyak yang kehilangan tanahnya.
e. Adanya kritikan keras di Negeri Belanda terhadap praktik
colonial Belanda.
Isi kebijakan Politik Etis adalah Irigrasi (pengairan), Emigrasi
(perpindahan penduduk), edukasi (pendidikan).
Politik etis mengalami kegagalan, penyebabnya adalah :
1. Sistem ekonomi liberal hanya member keuntungan yang besar
bagi belanda.
2. Sangat sedikit penduduk pribumi yang memperoleh
keuntungan dan kedudukan yang baik.
3. Pegawai negeri golongan pribumi hanya dijadikan alat.
Pengaruh kebijakan Kolonial dalam kehidupan social
masyarakat Indonesia;
a) Indonesia mengenal system ekonomi uang dan mulai
meninggalkansistem barter.
b) Indonesia mengenal system peradilan dan hokum.
c) Masyarakat Indonesia berada di golongan social ketiga setelah
Belanda dan Eropa di strata satu dan Cina di strata kedua.
d) Indonesia mengenal cara bertanam yang baik dan tanaman yang
laku di pasaran Eropa.
e) Indonesia mengenal peralatan industry dan mengalami kemajuan
dalam bidang teknologi baik dalam transportasi, industry dan
komunikasi.
Sejarah penjajahan belanda di indonesia
Sejarah penjajahan belanda di indonesia

More Related Content

Sejarah penjajahan belanda di indonesia

  • 1. Sejarah Penjajahan Belanda di Indonesia Kelompok VI Mirati hasanah Cut nuwardi yanti Try adha risky rianda
  • 2. Faktor pendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan 1) Kemajuan di Bidang Iptek, seperti ditemukannya kompas dan perahu layar. 2) Kisah perjalanan Marcopolo dan pedagang Asia yang sampai ke Indonesia. 3) Semangat Reconquesta (jiwa petualang). 4) Penemuan Copernicus yang didukung Galileo yang menyatakan bahwa bumi itu bulat. 5) Keinginan untuk menyebarkan agama Nasrani
  • 3. Masa Pemerintahan Van Den Bosch Ketentuan Tanam Paksa (culture Stelsel), adalah : Penyediaan tanah untuk tanam paksa berdasarkan persetujuan penduduk. Tanah yang diberikan tidak lebih dari seperlima Tanah tersebut bebas pajak Kelebihan hasil panen akan diberikan kepada petani Pekerjaan menanam padi tidak lebih dari waktu menanam padi. Kegagalan panen yang bukan kesalahan petani merupakan tanggungjawab pemerintah. Bagi yang tidak memiliki tanah dipekerjakan dipabrik atau perkebunan pemerintah. Pelaksanaannya oleh pemimpin pribumi.
  • 4. Penyimpangan-penyimpangan kebijakan tanam paksa : i. Perjanjian penyediaan tanah dilakukan dengan paksaan. ii. Tanah yang digunakan lebih dari seperlima. iii. Pengerjaan tanah untuk tanam paksa melebihi waktu tanam padi. iv. Tanah tersebut masih dikenai pajak. v. Kelebihan hasil panen tidak diberikan kepada petani. vi. Kegagalan panen menjadi tanggungan petani. vii.Buruh dijadikan tenaga paksaan viii.Politik Pintu Terbuka.
  • 5. Latar belakang pemberlakuan kebijakan tersebut : 1. Tanam Paksa 2. Berkembangnya paham liberalism di Eropa. 3. Kemenangan partai liberal di Belanda 4. Traktat Sumatra 1871 Landasan utama pelaksanaan kebijakan adalah pembebasan lahan tidak lagi dimiliki oleh Negara belanda saja namun di tuntut untuk di buka bagi pihak swasta dan pemilik modal yang ingin beriventasi di Indonesia.
  • 6. Politik Etis Latar belakang pemberlakuan kebijakan : a. System ekonomi liberal tidak mengubah nasib rakyat. b. Tanam paksa memberi keuntungan kepada Belanda tetapi penderitaan bagi rakyat. c. Belanda melakukan penekanan dan penindasan terhadap rakyat. d. Rakyat banyak yang kehilangan tanahnya. e. Adanya kritikan keras di Negeri Belanda terhadap praktik colonial Belanda. Isi kebijakan Politik Etis adalah Irigrasi (pengairan), Emigrasi (perpindahan penduduk), edukasi (pendidikan).
  • 7. Politik etis mengalami kegagalan, penyebabnya adalah : 1. Sistem ekonomi liberal hanya member keuntungan yang besar bagi belanda. 2. Sangat sedikit penduduk pribumi yang memperoleh keuntungan dan kedudukan yang baik. 3. Pegawai negeri golongan pribumi hanya dijadikan alat.
  • 8. Pengaruh kebijakan Kolonial dalam kehidupan social masyarakat Indonesia; a) Indonesia mengenal system ekonomi uang dan mulai meninggalkansistem barter. b) Indonesia mengenal system peradilan dan hokum. c) Masyarakat Indonesia berada di golongan social ketiga setelah Belanda dan Eropa di strata satu dan Cina di strata kedua. d) Indonesia mengenal cara bertanam yang baik dan tanaman yang laku di pasaran Eropa. e) Indonesia mengenal peralatan industry dan mengalami kemajuan dalam bidang teknologi baik dalam transportasi, industry dan komunikasi.