Dokumen ini membahas sejarah perkembangan kalkulus dari zaman kuno hingga modern, termasuk para penemu utamanya seperti Archimedes, Newton, Leibniz, dan Riemann. Konsep-konsep kalkulus yang dibahas meliputi turunan, integral, dan notasi-notasi yang berkaitan.
1 of 7
Downloaded 22 times
More Related Content
Sejarah perkembangan kalkulus dan konsep konsep keterkaitan
1. Sejarah perkembangan
kalkulus dan konsep konsep
keterkaitan
Kelompok 7
Jumriani 1640604026
Loita Wajitla Situmorang1640604013
Putriyanti 1640604037
Yandi Mengala 1640604067
2. Sejarah perkembangan kalkulus
Kalkulus Pada
Periode Kuno
Kalkulus pada Periode
Pertengahan
Kalkulus pada
Periode Modern
Pada zaman atau
periode
matematika kuno
prinsip prinsip
dasar kalkulus
sebenarnya telah
ditemukan.
Pada periode
pertengahan ini
ahli matematika
dari India yang
bernama Aryabhata
telah menggunakan
konsep kecil yang
tak terhingga pada
tahun 499.
Penemuan
kalkulus modern
pertama kali
didapat di Jepang
pada abad
ketujuh belas.
Penemuan
tersebut atas dasar
pemikiran Seki
Kowa.
3. PENEMU KALKULUS
Archimedes (287-212 SM) Isaac Newton (1642-1727 M)
Archimedes, merupakan
seorang fisikawan sekaligus
matematikawan dari
Syracuse, Yunani.
Isaac Newton merupakan
seorang matematikawan
sekaligus fisikawan dari
Inggris.
4. Gottfried wilhelm Leibniz (1646-
1716 M)
George Friedrich Bernhard
Riemann (1826-1866 M)
Gottfried wilhelm Leibniz
merupakan seorang ilmuwan
jenius dari Leipzig, Jerman.
Leibniz seorang ilmuwan serba-
bisa.
George Friedrich
Bernhard Riemann
merupakan seorang
matematikawan dari
Gottingen, Jerman.
5. Konsep – Konsep Keterkaitan
Turunan
Proses menemukan turunan dari suatu
fungsi disebut sebagai pendiferensialan
ataupun diferensiasi.
Notasi Pendiferensialan, Terdapat berbagai macam
notasi matematika yang dapat digunakan untuk
menyatakan turunan.
Notasi Leibniz
Notasi
Lagrange
Notasi Newton Notasi Euler
6. Integral
Integral dapat dianggap
sebagai perhitungan luas
daerah di bawah kurva ƒ (x),
antara dua titik a dan b.
Integral merupakan suatu
objek matematika yang dapat
diinterpretasikan sebagai
luas wilayah ataupun
generalisasi suatu wilayah.
Proses menemukan integral
suatu fungsi disebut sebagai
pengintegralan ataupun
integrasi.
Integral tentu adalah
proses pengintegralan yang
digunakan dalam aplikasi
integral
Integral tak tentu adalah
integral sebagai invers dari
turunan umumnya