ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
SEL DARAH MERAH
                (ERITROSIT)



                  Kelompok 1 :

1.   Ayon Andrianto         008
2.   Indah Puspitasari      014
3.   Fitrianti Lupita       013
4.   Kurniawan Tri Susilo   016
5.   Retno Palupi           024
Maturasi Sel Darah




Pro Eritroblast            Polikromatopilik           Retikulosit Eritrosit
                  Basopilik                Orthopilik
Sel darah merah
• Ukuran: 15 - 25 m
        • Bentuk: bulat, kadang-kadang
          oval
        • Warna sitoplasma: biru tua
          dengan halo sekitar inti
        • Granularitas: tidak ada
        • Bentuk inti: bulat
        • Tipe kromatin: butir kasar
        • Rasio inti/sitoplasma: tinggi
        • Nukleolus: hampir tak
          terlihat, relatif besar
        • Distribusi:
        • darah: tidak ada
        • sumsum tulang: < 5%
        • Pewarnaan: MGG
        • Perbesaran: x1000




Proeritroblas
• Ukuran: 13 - 18 m
           • Bentuk: bulat, kadang
             berubah bentuk
           • Warna sitoplasma: biru tua
           • Granularitas: tidak ada
           • Bentuk inti: bulat
           • Tipe kromatin: gelap, awal
             kondensasi
           • Rasio inti/sitoplasma:
             tinggi
           • Nukleolus: tidak terlihat
           • Distribusi darah: tidak ada
             ;sumsum tulang: 1 - 7 %
           • Pewarnaan: MGG
           • Perbesaran: x1000



Normoblas basofilik
Ukuran: 10 - 15 m
           •   Bentuk: bulat, kadang-
               kadang berubah bentuk
           •   Warna sitoplasma: abu-abu
           •   Granularitas: tidak ada
           •   Bentuk inti: bulat
           •   Tipe kromatin:
               gelap, kondensasi tegas
           •   Rasio inti/sitoplasma:
               sedang
           •   Nukleolus: tidak terlihat
           •   Distribusi:
           •   darah: tidak ada
           •   sumsum tulang: 2 - 18 %
           •   Pewarnaan: MGG
           •   Perbesaran: x1000



Normoblas polikromatik dini
• Ukuran: 8 - 12 m
          • Bentuk: bulat, sering berubah
            bentuk
          • Warna sitoplasma: merah
            jambu atau sama dengan
            eritrosit
          • Granularitas: tidak ada
          • Bentuk inti: bulat
          • Tipe kromatin: kondensasi
            gelap dan pekat
          • Rasio inti/sitoplasma: rendah
          • Nukleolus: tidak terlihat
          • Distribusi
          • darah: tidak terlihat
          • sumsum tulang: 5 - 15 %
          • Pewarnaan: MGG
          • Perbesaran: x 1000


Normoblas piknotik (tua)
• Ukuran: 8 - 12 m
       • Bentuk: bulat
       • Warna sitoplasma:
         pucat
       • Granularitas: granul
         tunggal atau
         multipel, pekat, lembay
         ung
       • Bentuk inti: tidak ada
       • Distribusi dalam
         darah: 0.5 - 1.5 % dari
         jumlah eritrosit
       • Pewarnaan:
         supravital, dengan
         Cresyl blue
       • Perbesaran: x 1000

Retikulosit
Morfologi Eritrosit


                      o Bentuk bulat atau oval.
                      o Diameter 7-8 mikron.
                      o Dari samping seperti
                        cakram / bikonkaf dg
                        sentral akromia kira2 1/3 -
                        1/2 diameter sel.
 Pada evaluasi darah apus maka
  yang perlu diperhatikan adalah
  3S :

    Size (ukuran).
    Shape (bentuk).
   Staining (warna).
Kelainan ukuran eritrosit

    Mikrosit                    Makrosit
Diameter < 7 mikron.            Diameter rata-rata > 8 mikron.
Ditemukan pada :                Ditemukan pada:
       Anemia defesiensi besi         Anemia megaloblastik
       Keracunan tembaga              Anemia aplastik
Anisositosis
/ variasi ukuran eritrosit


 ditandai dengan adanya eritrosit dengan ukuran yang
         tidak sama besar dalam sediaan apusan darah
tepi, tidak ditemukan suatu kelainan hematologic yang
                                              spesifik
Gambar Makro (> 8,2 Nm) dan Mikrositosis
(6,2Nm)
Kelainan Bentuk Eritrosit
1. Sferosit       2. Elliptosis
- Anemia          (Ovalosit)
  hemolitik       - Anemia
                    megaloblastik
3. Sel target
• -thalasemia,    4. Stomatosit
  penyakit hati
                  - Penyakit hati
• post            menahun
  splenectomi
5. Sel Sabit (sickle cell
                            6. Schistosit
- Anemia sel sabit
                            -Anemia hemolitik
                            -DIC
                            -Trombositopeni
                            Purpura
7. Sel Spikel (sel
bertaji)
a.Akantosit (Spurr cell)
                           b. Echynocyte
• Peny. Hati dengan        (Burr cell )
  anemia hemolitik
                           • Sirosis hepatic
Tear Drop cell
 Anemia
megaloblastik
9. Shapped cell    10.Crenasi cell




 11. Helmet cell
Poikilositosis
              variasi bentuk eritrosit

• - Anemia yang berat disertai
   regenerasi aktif eritrosit atau
   hemopoesis ekstrameduler
• - Eritropoesis abnormal
 (anemia
   megaloblastik,leukemia, mieloskler
   osis,dll)
• - Dekstruksi eritrosit di dalam
   pembuluh darah (anemia hemolitik)
Kelainan Warna Eritrosit
1. Hipokromia             2. Hiperkromia hemoglobin
                          abnormal terkonsentrasi di
Anemia
                          dalam eritrosit, seperti pada
  defesiensi fe
                          pasien luka bakar dan
                          sferositosis bawan.
• Polikromasia
Eritrosit berwarna merah muda sampai
biru. Terjadi pada anemia hemolitik, dan
hemopoeisis ekstrameduler.
Benda – benda inklusi

1. Stipling basofilik     2. Benda Papenheimer
   - keracunan timah      Anemia Sideroblastik
3. Benda Howell-   4. Cabot Ring
Jolly              Anemia
Anemia              pernisiosa
  hemolitik
5. Benda Heinz   6. Parasit
Talasemia
Susunan Eritrosit
1. ROULEAUX
Ditemukan
  pada: Multiple
  mieloma, makro        2. Auto Aglutinasi
  globulonemia
SUMBER PUSTAKA

1. Mehta, Atul & Victor Hoffbrand.2006.At a
   Glance Hematologi Edisi Kedua.Jakarta :
   EMS
2. Harald Theml, Heinz Diem, Torsten
   Haferlach.2004. Color Atlas
   ofHematology PracticalMicroscopic and
   Clinical Diagnosis. New York : Thieme
   Stuttgart
3. http.zakariadardin.wordpress.com
4. www.slideshare.net/blood
Terima kasih

More Related Content

Sel darah merah

  • 1. SEL DARAH MERAH (ERITROSIT) Kelompok 1 : 1. Ayon Andrianto 008 2. Indah Puspitasari 014 3. Fitrianti Lupita 013 4. Kurniawan Tri Susilo 016 5. Retno Palupi 024
  • 2. Maturasi Sel Darah Pro Eritroblast Polikromatopilik Retikulosit Eritrosit Basopilik Orthopilik
  • 4. • Ukuran: 15 - 25 m • Bentuk: bulat, kadang-kadang oval • Warna sitoplasma: biru tua dengan halo sekitar inti • Granularitas: tidak ada • Bentuk inti: bulat • Tipe kromatin: butir kasar • Rasio inti/sitoplasma: tinggi • Nukleolus: hampir tak terlihat, relatif besar • Distribusi: • darah: tidak ada • sumsum tulang: < 5% • Pewarnaan: MGG • Perbesaran: x1000 Proeritroblas
  • 5. • Ukuran: 13 - 18 m • Bentuk: bulat, kadang berubah bentuk • Warna sitoplasma: biru tua • Granularitas: tidak ada • Bentuk inti: bulat • Tipe kromatin: gelap, awal kondensasi • Rasio inti/sitoplasma: tinggi • Nukleolus: tidak terlihat • Distribusi darah: tidak ada ;sumsum tulang: 1 - 7 % • Pewarnaan: MGG • Perbesaran: x1000 Normoblas basofilik
  • 6. Ukuran: 10 - 15 m • Bentuk: bulat, kadang- kadang berubah bentuk • Warna sitoplasma: abu-abu • Granularitas: tidak ada • Bentuk inti: bulat • Tipe kromatin: gelap, kondensasi tegas • Rasio inti/sitoplasma: sedang • Nukleolus: tidak terlihat • Distribusi: • darah: tidak ada • sumsum tulang: 2 - 18 % • Pewarnaan: MGG • Perbesaran: x1000 Normoblas polikromatik dini
  • 7. • Ukuran: 8 - 12 m • Bentuk: bulat, sering berubah bentuk • Warna sitoplasma: merah jambu atau sama dengan eritrosit • Granularitas: tidak ada • Bentuk inti: bulat • Tipe kromatin: kondensasi gelap dan pekat • Rasio inti/sitoplasma: rendah • Nukleolus: tidak terlihat • Distribusi • darah: tidak terlihat • sumsum tulang: 5 - 15 % • Pewarnaan: MGG • Perbesaran: x 1000 Normoblas piknotik (tua)
  • 8. • Ukuran: 8 - 12 m • Bentuk: bulat • Warna sitoplasma: pucat • Granularitas: granul tunggal atau multipel, pekat, lembay ung • Bentuk inti: tidak ada • Distribusi dalam darah: 0.5 - 1.5 % dari jumlah eritrosit • Pewarnaan: supravital, dengan Cresyl blue • Perbesaran: x 1000 Retikulosit
  • 9. Morfologi Eritrosit o Bentuk bulat atau oval. o Diameter 7-8 mikron. o Dari samping seperti cakram / bikonkaf dg sentral akromia kira2 1/3 - 1/2 diameter sel.
  • 10.  Pada evaluasi darah apus maka yang perlu diperhatikan adalah 3S :  Size (ukuran).  Shape (bentuk). Staining (warna).
  • 11. Kelainan ukuran eritrosit Mikrosit Makrosit Diameter < 7 mikron. Diameter rata-rata > 8 mikron. Ditemukan pada : Ditemukan pada: Anemia defesiensi besi Anemia megaloblastik Keracunan tembaga Anemia aplastik
  • 12. Anisositosis / variasi ukuran eritrosit ditandai dengan adanya eritrosit dengan ukuran yang tidak sama besar dalam sediaan apusan darah tepi, tidak ditemukan suatu kelainan hematologic yang spesifik
  • 13. Gambar Makro (> 8,2 Nm) dan Mikrositosis (6,2Nm)
  • 14. Kelainan Bentuk Eritrosit 1. Sferosit 2. Elliptosis - Anemia (Ovalosit) hemolitik - Anemia megaloblastik
  • 15. 3. Sel target • -thalasemia, 4. Stomatosit penyakit hati - Penyakit hati • post menahun splenectomi
  • 16. 5. Sel Sabit (sickle cell 6. Schistosit - Anemia sel sabit -Anemia hemolitik -DIC -Trombositopeni Purpura
  • 17. 7. Sel Spikel (sel bertaji) a.Akantosit (Spurr cell) b. Echynocyte • Peny. Hati dengan (Burr cell ) anemia hemolitik • Sirosis hepatic
  • 18. Tear Drop cell  Anemia megaloblastik
  • 19. 9. Shapped cell 10.Crenasi cell 11. Helmet cell
  • 20. Poikilositosis variasi bentuk eritrosit • - Anemia yang berat disertai regenerasi aktif eritrosit atau hemopoesis ekstrameduler • - Eritropoesis abnormal (anemia megaloblastik,leukemia, mieloskler osis,dll) • - Dekstruksi eritrosit di dalam pembuluh darah (anemia hemolitik)
  • 21. Kelainan Warna Eritrosit 1. Hipokromia 2. Hiperkromia hemoglobin abnormal terkonsentrasi di Anemia dalam eritrosit, seperti pada defesiensi fe pasien luka bakar dan sferositosis bawan.
  • 22. • Polikromasia Eritrosit berwarna merah muda sampai biru. Terjadi pada anemia hemolitik, dan hemopoeisis ekstrameduler.
  • 23. Benda – benda inklusi 1. Stipling basofilik 2. Benda Papenheimer - keracunan timah Anemia Sideroblastik
  • 24. 3. Benda Howell- 4. Cabot Ring Jolly Anemia Anemia pernisiosa hemolitik
  • 25. 5. Benda Heinz 6. Parasit Talasemia
  • 26. Susunan Eritrosit 1. ROULEAUX Ditemukan pada: Multiple mieloma, makro 2. Auto Aglutinasi globulonemia
  • 27. SUMBER PUSTAKA 1. Mehta, Atul & Victor Hoffbrand.2006.At a Glance Hematologi Edisi Kedua.Jakarta : EMS 2. Harald Theml, Heinz Diem, Torsten Haferlach.2004. Color Atlas ofHematology PracticalMicroscopic and Clinical Diagnosis. New York : Thieme Stuttgart 3. http.zakariadardin.wordpress.com 4. www.slideshare.net/blood