1. Nama : Irfa’ Muhammad Aziz
Kelas : XII IPA 1
Nomor : 16
Aki / Baterai Timbal (Accu)
Nilai sel terletak pada kegunaannya. Diantara berbagai sel, sel timbal (aki) telah digunakan sejak
1915. Berkat sel ini, mobil/sepeda motor dapat mencapai mobilitasnya, dan akibatnya menjadi
alat transportasi terpenting saat ini. Baterai timbal dapat bertahan kondisi yang ekstrim
(temperatur yang bervariasi, shock mekanik akibat jalan yang rusak, dll) dan dapat digunakan
secara kontinyu beberapa tahun.
Dalam baterai timbal, elektroda negatif adalah logam timbal (Pb) dan elektroda positifnya adala
timbal yang dilapisi timbal oksida (PbO2), dan kedua elektroda dicelupkan dalam larutan
elektrolit asam sulfat (H2SO4). Reaksi elektrodanya adalah sebagai berikut :
Anoda Pb (-) : Pb + SO4
2- → PbSO4 + 2e–
Katoda PbO2 (+) : PbO2 + SO4
2- + 4H+ + 2e– → PbSO4 + 2H2O
Reaksi total : Pb + PbO2 + 4H+ + 2SO4
2- → 2PbSO4 + 2H2O
Kondisi Saat aki digunakan :
Saat aki menghasilkan listrik, Anoda Pb dan katoda PbO2 bereaksi dengan SO4
2- menghasilkan
PbSO4. PbSO4 yang dihasilkan dapat menutupi permukaan lempeng anoda dan katoda. Jika
telah terlapisi seluruhnya maka lempeng anoda dan katoda tidak berfungsi. Akibatnya aki
berhenti menghasilkan listrik.
Saat aki menghasilkan listrik dibutuhkan ion H+ dan ion SO4
2- yang aktif bereaksi. akibatnya
jumlah ion H+ dan ion SO4
2- pada larutan semakin berkurang dan larutan elektrolit menjadi encer
maka arus listrik yang dihasilkan dan potensial aki semakin melemah.
2. Oleh karena reaksi elektrokimia pada aki merupakan reaksi kesetimbangan (reversibel) maka
dengan memberikan arus listrik dari luar ( mencas ) keadaan 2 elektroda (anoda dan katoda)
yang terlapisi dapat kembali seperti semula. demikian pula ion akan terbentuk lagi sehingga
konsentrasi larutan elektrolit naik kembali seperti semula.
Anoda PbO2 ( - ) : PbSO4 + 2H2O → PbO2 + 4H+ + SO4
2- + 2e–
Katoda Pb ( + ) : PbSO4 + 2e– → Pb + SO4
2-
Reaksi total : 2PbSO4 + 2H2O → Pb + PbO2 + 4H+ + 2SO4
2-
Selama proses penggunaan maupun pengecasan aki terjadi reaksi sampingan yaitu elektrolisis
air dan tentu saja ada air yang menguap dengan demikian penting untuk menambahkan air
terdistilasi ke dalam baterai timbal. Baru-baru ini jenis baru elektroda yang terbuat dari paduan
timbal dan kalsium, yang dapat mencegah elektrolisis air telah dikembangkan. Baterai modern
dengan jenis elektroda ini adalah sistem tertutup dan disebut dengan baterai penyimpan
tertutup yang tidak memerlukan penambahan air.
Sumber : http://mediabelajaronline.blogspot.com/2011/09/sel-volta-dalam-kehidupan-sehari-hari.
html
4. c. Baterai Nikel-Kadmium
Mirip dengan baterai timbal, sel nikel-kadmium juga reversibel. Selain itu dimungkinkan untuk
membuat sel nikel-kadmium lebih kecil dan lebih ringan daripada sel timbal. Jadi sel ini
digunakan sebagai batu baterai alat-alat portabel seperti : UPS, handphone dll.
Anoda Cd (-) : Cd + 2OH– → Cd(OH)2 + 2e–
Katoda NiO2 (+) : NiO2 + 2H2O + 2e– → Ni(OH)2 + 2OH–
Reaksi total : Cd + NiO2 + 2H2O → Cd(OH)2 + Ni(OH)2
Sumber : http://mediabelajaronline.blogspot.com/2011/09/sel-volta-dalam-kehidupan-sehari-hari.
html