Dokumen tersebut merangkum proses riset secara umum, mulai dari penentuan masalah dan pertanyaan riset, desain studi, pengumpulan data, analisis data, hingga pelaporan hasil. Beberapa langkah penting dalam proses riset dijelaskan secara singkat seperti penentuan sampel, alokasi sumber daya, dan pengujian percobaan sebelum pengumpulan data.
1 of 12
Downloaded 15 times
More Related Content
Selayang Pandang dalam Metode Penelitian
1. Proses riset : Selayang Pandang
Kelompok 2 :
Mahfud Adalim
Afrianti Sidjong
2. Riset Dan Metode Ilmiah
 Riset Dan Metode Ilmiah
Para penulis biasanya memperlakukan tugas riset
sebagai proses berurutan yang melibatkan beberapa
langkah yang didefinisikan secara jelas. Tak seorang pun
mengklaim bahwa riset memerlukan penyelesaian pada
setiap langkah ebelum melanjutkan ke langkah
berikutnya. Pendaurulangan,pengelakan,dan pelompatan
terjadi.beberapa langkah dimulai di luar urutan yang
ada,sebagian dilaksanakan secara serentak ,dan sebagian
dihilangkan . Walaupun ada variasi ini, ide adanya suatu
urutan berguna untuk mengembangkan suatu proyek
dan menjaga agar proyek berjalan setertib mungkin
3. Hierarki Pertanyaan Riset
Manajemen
Cara yang berguna untuk melakukan pendekatan pada
proses riset adalah Dengan menyatakan dilema dasar yang
mendorong riset ddan kemudian berusaha Mengembangkan
pertanyaan lain dengan merinci secar progresif pertanyan
orisinal Menjadi prtanyaan yang lebih spesifik
>ada beberapa unsur dalam hierarki pertanyaan dalam riset
manajemen:
a. pertanyaan manajemen
b. kategori pertanyaan manajemen
c. sifat pertanyaan manajemen
d. eksplorasi
e. pertanyaan riset
f. meyempurnakan pertanyaan riset
g. pertanyaan investigasi
4. Mendesain Studi
Desain riset adalah cetak biru untuk sasaran dan
menjawab pertanyaan. Pemilihan suatu desain Menjadi
rumit dengan sangat bervariasinya
metode,teknik,prosedur,protokol,dan rencana
pengambilan sampel Sebagai contoh ,ketika
memutuskan menggunakan studi data sekunder,studi
kasus,survei,eksperimen ,atau simulasi.Menciptakan
suetu desai riset menggunakan metode yang berbeda
,para riset memperoleh wawasan Yang lebih besar
ketimbang apabila mengikuti metode yang peling
dijumpai dalam literatur atau ditawarkan oleh bias
disipliner,keuntungan dari beberapa desain yang saling
bersaing harus dipertimbangkan sebelum menetapkan
suatu desain yang final.
5. Desain Pengambilan Sampel
Salah satu langkah dalam perencanaan desain
adalah mengidentifikasi populasi yang menjadi
target dan memilih sampel apabila sensus tidak
dikehendaki. Periset harus menentukan siapa dan
berapa banyak orang yang akan diwawancarai,
apa dan berapa banyak kejadian yang akan
diobservasi, atau apa dan berapa banyak catatan
yang akan diperiksa. Sampel adalah bagian dari
populasi target, yang dipilih secara cermat untuk
mewakili populasi itu. Ketika periset menjalankan
studi pengambilan sampel, mereka tertarik untuk
mengestimasi satu atau lebih nilai populasi
dan/atau menguji satu atau lebih hipotesis
statistik.
6. Alokasi Sumber Daya Dan
Anggaran
Kecenderungan pada konsep umum mengenai anggaran riset adalah aktivitas
pengumpulan data merupakan aktivitas yang paling mahal. Pengumpulan data
memang memerlukan sumbefr daya yang besar, tetapi terkadang kurang dari
anggaran yang diperkirakan oleh klien. Cakupan geografis dan banyaknya observasi
yang diperlukan memamng mempengaruhi biaya, tetapi banyak dari biaya tersebut
relatif tidak berhubungan dengan besarnya upaya pengumpulan data. Jadi,
panduannnya adalah bahwa (1) perencanaan proyek, (2) pengumpulan data dan (3)
analisis, penafsiran, dan pelaporan masing-masing menghabiskan jumlah yang kira-
kira sama dalam anggaran. Anggaran mungkin memerlukan pengembangan dan
dokumentasi yang signifikan seperti pada riset dana bantuan dan kontrak, atau
mungkin memerlukan lebih sedikit perhatian seperti dalam beberapa proyek yang
dikerjakan sendiri atau investigasi yang didanai dari sumber daya milik periset
sendiri. Seorang penulis mengidentifikasi tiga jenis anggaran di dalam organisasi di
mana riset dibeli dan pengendalian biaya sangat penting :
• Anggaran praktis melibatkan penentuan persentase yang tetap dari sejumlah
kriteria.
• Anggaran departemen atau area fungsional mengalokasikan sebagian dari
total pengeluaran di dalam unit tersebut untuk aktivitas riset.
• Anggaran tugas memilih proyek riset spesifik untuk didukung berdasarkan
tujuan khusus.
7. Menilai Informasi Riset
Ada banyak pengaruh antara penetapan
anggaran dan perhitungan manfaat dalam setiap
keputusan manajemen guna menjalankan riset.
Secara konseptual, nilai riset terapan tidaklah
sulit ditentukan. Dalam situasi bisnis, riset harus
menghasilkan pemasukan tambahan atau
mengurangi pengeluaran dengan cara yang sama
seperti investasi pada sumber daya lainnya.
8. Proposal Riset
Suatu proposal tertulis sering diperlukan dketika suatu
studi diusulkan. Ini memastikan bahwa para pihak
bersepakat mengenai tujuan proyek dan metode
investigasi yang diusulkan. Waktu dan anggaran
sering kali dinyatakan dengan jelas, seperti halnya
pada tanggung jawab dan kawajiban lain. Bergantung
pada kebutuhan dan keinginan manajer, rincian latar
belakang yang penting dan elaborasi teknik yang
diusulkan dapat disertakan.
Proposal riset bisnis umumnya berkisar 1-10 halaman.
Sebuah proposal riset juga dapat dibuat secara lisan,
dimana semua aspek riset dibicarakan, tetapi tidak
disusun secara tertulis. Ini lebih mungkin dilakukan
ketika manajer mengarahkan risetnya sendiri atau
aktivitas riset bawahanna.
9. Pengujian Percobaan
Fase pengumpulan data dalam proses riset biasanya dimulai
dengan pengujian percobaan. Pengujian percobaan dapat
dilompati ketika periset berusaha memadatkan kerangka
waktu proyek.
Uji coba dijalankan untuk mendeteksi kelemahan dalam
instrumentasi dan desain serta untuk memberikan perwakilan
data untuk pemilihan sampel probabilitas. Karenanya, suatu
uji coba harus menarik subjek dari populasi target dan
mensimulasi prosedur serta protokol yang sudah ditetapkan
untuk pengumpulan data. Jika studi tersebut merupakan
survei yang harus dijalankan lewat pos, maka kuesioner
percobaan harus diposkan.
Ada banyak variasi pada pengujian percobaan. Beberapa di
antaranya sengaja dibatasi pada aktivitas pengumpulan data.
10. Pengumpulan Data
Pengumpulan data mungkin berkisar dari observasi sederhana di
satu lokasi hingga survei megah dari perusahaan multinasional di
tempat-tempat di berbagai belahan dunia. Metode yang dipilih
terutama akan menentukan bagaimana data dikumpulkan.
Kuesioner, tes standar, formulir observasi, catatan laboratorium, dan
catatan kalibrasi instrumen adalah beberapa dari alat yang
digunakan untuk merekam data mentah.
Seorang penulis mendefinisikan data sebagai fakta yang disajikan
kepada periset dari lingkungan studi. Pertama, data dapat dicirikan
lebih lanjut dengan keabstrakannya, kemempuan untuk diverifikasi,
kesulitan untuk dimengerti, dan kedekatan dengan fenomena.
Kedua, data diproses melalui indera kita – acap kali terbatas jika
dibandingkan dengan indera organisme hidup lainnya. Ketiga,
menangkap data memang sulit, yang diperumit dengan kecepatan
terjadinya peristiwa dan sifat keterikatan waktu pada observasi.
Akhirnya, data mencerminkan kebenaran melalui kedekatan dengan
fenomena.
11. Analisis dan Penafsiran
Manajer memerlukan informasi, bukan data mentah.
Periset menghasilkan informasi dengan menganalisis
data sesudah dikumpulkan. Analisis data biasanya
melibatkan pengurangan data yang terkumpul hingga
jumlah dapat ditangani, penyusunan rangkuman,
pencarian pola, dan penerapan teknik statistik.
Respons berskala pada kuesioner dan instrumen
eksperimen acapa kali mengharuskan analis untuk
mengembangkan berbagai fungsi, dan juga
mengeksplorasi hubungan diantara variabel-variabel.
Lebih jauh, periset harus menafsirkan temuan-temuan
ini dipandang dari pertanyaan riset klien atau
menentukan apakah hasilnya konsisten dengan
hipotesis dan teori mereka.
12. Pelaporan Hasil
Akhirnya, periset perlu menyiapkan laporan dan menyerahkan temuan serta
rekomendasi kepada manajer untuk tujuan pengambilan keputusan yang
dimaksud. Periset menyesuaikan gaya dan susunan laporannya menurut
audiens sasaran, kejadian, dan tujuan riset. Hasil riset yang diterapkan
dapat dikomunikasikan lewat telekonferensi, surat, laporan tertulis,
presentasi lisan, atau kombinasi sebagian atau seluruh metode ini. Laporan
harus dikembangkan dari sudut pandang manajer atau pengguna informasi.
Kecanggihan desain dan rencana pengambilan sampel atau perangkat lunak
yang digunakan untuk menganalisis data dapat membantu menentukan
kredibilitas periset, tetapi pada akhirnya, perhatian utam manajer adalah
pada pemecahan dilema manajemen. Jadi, periset harus menilai secara
akurat kebutuhan manajer sepanjang prose riset dan memadukan
pemahaman ini ke dalam produk akhir, yaitu laporan riset.
Sedikitnya, laporan riset harus mengandung yang berikut ini :
• Ringkasan eksekituf yang terdiri atas sinopsis masalah, temuan, dan rekomendasi.
• Ikhtisar riset : latar belakang masalah, ringkasan literatur, metode dan prosedur, serta
kesimpulan.
• Bagian tentang rekomendasi strategi implementasi.
• Lampiran teknis dengan semua materi yang diperlukan guna mereplikasi proyek.