際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Self-Regulated Learning
dalam Pendidikan Islam
ahmadbinhanbal.com | @JumalAhmad
Allah telah memberikan manusia kemampuan untuk
berkembang dan maju, menjadi makhluk Allah yang
paling baik dan menjadi Khalifah Allah di muka bumi
untuk memakmurkan dunia.
Firman Allah Dan Dia menundukkan untukmu apa yang
ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya,
(sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir. (QS. Al-
Jatsiyah: 13).
Allah menundukkan bumi, langit dan semua yang di
alam untuk kepentingan manusia. Akan tetapi, manusia
sering lupa dari tugasnya dan lalai dengan kemampuan
sehingga menjadi makhluk yang rendah (asfala
saafiliin).
1
Kita melihat tren global dan
pengaruhnya mampu
menciptakan masa depan,
namun sebenarnya terserah
kita untuk memilihnya tanpa
harus mengikuti tren dan
orang lain.
Manusia menjadi khalifah
/self regulated untuk dirinya
sendiri. Dia mampu
mengindentifikasi kelebihan
dan memperbaiki
kekurangan. Jika dia tidak
tahu sesuatu hal, dia paham
harus berbuat apa, pergi
kemana dan bertanya
kepada siapa.
2
Allah SWT menjelaskan tentang self regulated dalam
dua tempat dalam surat Al-Quran yaitu surat Al-Hasyr
ayat 18 dan Surat Ar Radu ayat 11.
Firman Allah surat Al-Hasyr ayat 18
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada
Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa
yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat), dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
Ayat tersebut menekankan adanya perencanaan yang
baik dalam diri manusia atas segala tindakan selama di
dunia, sehingga ia akan mendapatkan keselamatan di
akhirat nanti.
3
Firman Allah Surat Ar Radu ayat 11
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu
mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya,
mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya
Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri, dan apabila Allah menghendaki keburukan
terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi
mereka selain Dia.
Ayat di atas menekankan bahwa manusia memiliki
kemampuan untuk mengatur dan mengontrol dirinya sendiri.
Motivasi yang paling kuat adalah dari diri sendiri. Motivasi
tersebut bisa mengarahkan tingkah laku keseharian tanpa
terpengaruh orang lain.
4
Al-Quran juga memberikan contoh kongkrit aplikasi self
regulated learning dalam kisah Nabi Musa alaihis
salam yang belajar kepada Nabi Khidir alaihis
salam.
Musa alaihis salam digambarkan sebagai seorang
murid yang memiliki rasa ingin tahu tinggi dari dalam diri
sendiri tanpa disuruh orang lain dan memiliki sikap kritis
dan tidak menggantungkan pemahaman pada orang
lain.
5
Beberapa faidah terkait SRL (Self-Regulated Learning)
dalam Kisan Nabi Musa dan Nabi Khidhir alaihimas
salaam.
Nabi Musa memiliki inisiatif mandiri untuk belajar kepada
Khidhir. Musa memiliki indetified regulation, dan
Intrinsically motivated behavior.
Kemandirian belajar harus disertai dengan kesung
guhan.
Kritis dan memiliki hasrat untuk mengiden
tifikasi sesuatu dari dalam dirinya sendiri,
Tidak menggantungkan pemahaman sepenuhnya kep
ada orang lain, serta tidak mudah putus asa.
Pendidikan Agama Islam (PA) memiliki peran signifikan
dalam membangun Self-Regulated Learner.
Konsep diri dalam Islam adalah mengetahui diri
sedalam-dalamnya, 'man arafa nafsahu arafa rabbahu',
barang siapa yang mengenal dirinya, mengenal
Tuhannya.
Hal ini telah melahirkan motivasi intrinsik dan ekstrinsik
para ulama salaf dahulu dalam menimba ilmu. Jika bisa
efektif di zaman dahulu, pasti efektif juga era saat ini.
8
Ada beberapa peran PAI dalam membangun self
regulated learning yaitu:
1) Iman dan Islam sebagai kendali diri, nilai-nilai yang
terkandung dalam keduanya mampu mengendalikan diri
dari perilaku sia-sia.
2) Ihsan sebagai simbol kebermanfaatan, proses SRL
senantiasa mengajak murid merefleksikan
perkembangan secara mandiri dan memberikan
manfaat pada orang lain.
3) Kebaikan dunia akhirat sebagai motivasi diri.
4) Keteladanan sebagai sarana pendidikan terbaik.
9
Jumal Ahmad, Self Regulated Learning dalam
Pendidikan Islam,https://ahmadbinhanbal.com/self-
regulated-learning-dalam-pendidikan-islam/
Hanif Fitrianto, The Roles of Islamic Education in
Building Self-Regulated Learner in the Era of Distance
Education, At-Tadib. Vol. 15. No. 2, December 2020
DOI: http://dx.doi.org/10.21111/at-tadib.v15i2.4825
Barry J. Zimmerman (2002) Becoming a Self-Regulated
Learner: An Overview, Theory Into Practice, 41:2, 64-
70, DOI: 10.1207/s15430421tip4102_2
ahmadbinhanbal.com | @JumalAhmad

More Related Content

Self Regulated Learning dalam Pendidikan Agama Islam

  • 1. Self-Regulated Learning dalam Pendidikan Islam ahmadbinhanbal.com | @JumalAhmad
  • 2. Allah telah memberikan manusia kemampuan untuk berkembang dan maju, menjadi makhluk Allah yang paling baik dan menjadi Khalifah Allah di muka bumi untuk memakmurkan dunia. Firman Allah Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir. (QS. Al- Jatsiyah: 13). Allah menundukkan bumi, langit dan semua yang di alam untuk kepentingan manusia. Akan tetapi, manusia sering lupa dari tugasnya dan lalai dengan kemampuan sehingga menjadi makhluk yang rendah (asfala saafiliin). 1
  • 3. Kita melihat tren global dan pengaruhnya mampu menciptakan masa depan, namun sebenarnya terserah kita untuk memilihnya tanpa harus mengikuti tren dan orang lain. Manusia menjadi khalifah /self regulated untuk dirinya sendiri. Dia mampu mengindentifikasi kelebihan dan memperbaiki kekurangan. Jika dia tidak tahu sesuatu hal, dia paham harus berbuat apa, pergi kemana dan bertanya kepada siapa. 2
  • 4. Allah SWT menjelaskan tentang self regulated dalam dua tempat dalam surat Al-Quran yaitu surat Al-Hasyr ayat 18 dan Surat Ar Radu ayat 11. Firman Allah surat Al-Hasyr ayat 18 Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Ayat tersebut menekankan adanya perencanaan yang baik dalam diri manusia atas segala tindakan selama di dunia, sehingga ia akan mendapatkan keselamatan di akhirat nanti. 3
  • 5. Firman Allah Surat Ar Radu ayat 11 Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri, dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia. Ayat di atas menekankan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengontrol dirinya sendiri. Motivasi yang paling kuat adalah dari diri sendiri. Motivasi tersebut bisa mengarahkan tingkah laku keseharian tanpa terpengaruh orang lain. 4
  • 6. Al-Quran juga memberikan contoh kongkrit aplikasi self regulated learning dalam kisah Nabi Musa alaihis salam yang belajar kepada Nabi Khidir alaihis salam. Musa alaihis salam digambarkan sebagai seorang murid yang memiliki rasa ingin tahu tinggi dari dalam diri sendiri tanpa disuruh orang lain dan memiliki sikap kritis dan tidak menggantungkan pemahaman pada orang lain. 5
  • 7. Beberapa faidah terkait SRL (Self-Regulated Learning) dalam Kisan Nabi Musa dan Nabi Khidhir alaihimas salaam. Nabi Musa memiliki inisiatif mandiri untuk belajar kepada Khidhir. Musa memiliki indetified regulation, dan Intrinsically motivated behavior. Kemandirian belajar harus disertai dengan kesung guhan. Kritis dan memiliki hasrat untuk mengiden tifikasi sesuatu dari dalam dirinya sendiri, Tidak menggantungkan pemahaman sepenuhnya kep ada orang lain, serta tidak mudah putus asa.
  • 8. Pendidikan Agama Islam (PA) memiliki peran signifikan dalam membangun Self-Regulated Learner. Konsep diri dalam Islam adalah mengetahui diri sedalam-dalamnya, 'man arafa nafsahu arafa rabbahu', barang siapa yang mengenal dirinya, mengenal Tuhannya. Hal ini telah melahirkan motivasi intrinsik dan ekstrinsik para ulama salaf dahulu dalam menimba ilmu. Jika bisa efektif di zaman dahulu, pasti efektif juga era saat ini. 8
  • 9. Ada beberapa peran PAI dalam membangun self regulated learning yaitu: 1) Iman dan Islam sebagai kendali diri, nilai-nilai yang terkandung dalam keduanya mampu mengendalikan diri dari perilaku sia-sia. 2) Ihsan sebagai simbol kebermanfaatan, proses SRL senantiasa mengajak murid merefleksikan perkembangan secara mandiri dan memberikan manfaat pada orang lain. 3) Kebaikan dunia akhirat sebagai motivasi diri. 4) Keteladanan sebagai sarana pendidikan terbaik. 9
  • 10. Jumal Ahmad, Self Regulated Learning dalam Pendidikan Islam,https://ahmadbinhanbal.com/self- regulated-learning-dalam-pendidikan-islam/ Hanif Fitrianto, The Roles of Islamic Education in Building Self-Regulated Learner in the Era of Distance Education, At-Tadib. Vol. 15. No. 2, December 2020 DOI: http://dx.doi.org/10.21111/at-tadib.v15i2.4825 Barry J. Zimmerman (2002) Becoming a Self-Regulated Learner: An Overview, Theory Into Practice, 41:2, 64- 70, DOI: 10.1207/s15430421tip4102_2 ahmadbinhanbal.com | @JumalAhmad