1. Dokumen tersebut memberikan tanggapan dan koreksi terhadap beberapa kesalahan penulisan dalam surat undangan pernikahan, seperti penulisan bulan, kata "akat", singkatan dan penulisan huruf kapital.
2. Dibahas pula penulisan kata "Amin" dalam bahasa Arab yang memiliki 4 makna berbeda tergantung penulisan huruf alif dan mim.
3. Koreksi juga diberikan untuk penulisan singkatan SWT dan kata "insya"
1 of 11
Download to read offline
More Related Content
seminar bahasa dina puspita
1. K LA A PEN LI SA EYD D LA
ESA H N
U
N
A M
U D N A PER I K H N
NAGN
N AA
Dina Puspitasari
10410045
2. HASIL PENELITIAN
Meneliti sebuah undangan pernikahan
Dwi Yanti
putri bapak Kasmin ibu Darsih
dengan
Budi Cahyono
putra bapak Sumarto ibu Siti Aminah
Pernikahan mereka akan dilangsungkan pada
tanggal 13 Oktober 2013.
3. Penulisan bulan dalam surat undangan pernikahan
mengalami kesalahan penulisan. Penulisan sebenarnya
adalah penggunaan huruf kapital di awal nama bulan.
Terkadang hal sepele seperti berikut dapat menjadikan
kualitas surat undangan tersebut menjadi tidak layak
untuk dipublikasikan.
4. Menurut EYD dan nilai kebahasaan yang ada
dan telah dibakukan, bahwa penulisan kata
Akat adalah salah, pembenarannya adalah
Akad. Penggunaan huruf (d) merupakan huruf
yang baku untuk penulisan kata tersebut.
6.
Pembahasan
Jika dalam kalimat memakai tanda
baca (:) maka penulisan huruf awal
dibawah setelah tanda baca (:)
yang memberitahukan kapan acara
tersebut akan dilaksanakan, harus
menggunakan huruf kecil. Kenapa
demikian, karena menurut
peraturan penulisan surat yang
tersaji dan telah dibakukan oleh
pusat bahasa Indonesia. Dan
sebaliknya jika penulisan pada
awal kata ingin disajikan dengan
huruf kapital seperti di dalam surat
undangan, maka dalam kalimat
akan dilaksanakan pada. harus
menggunakan tanda baca (.) pada
akhir kalimat.
Penulisan alamat tersebut
nampak sudah benar.
Namun jika kita teliti lagi ada
kesalahan dalam tanda baca
yang tidak disisipkan pada
kependekan Nomor. Jika
kata Nomor
dipendekkan, maka perlu
adanya tanda titik sehingga
menjelaskan bahwa kata
tersebut adalah kependekan
. Kata Nomor dipendekkan
menjadi No. dan
menjadikan kata tersebut
baku sesuai EYD.
7. Memang betul, kata "Amien" sangat marak di Masyarakat. Kalau bisa, sebisa
mungkin untuk kata yang satu ini (Amien) harus dihindari. Karena kata Amien
belum termasuk aturan baku kebahasaan tidak mengandung arti dan makna.
Sedikit mengenai kesalahan penulisan "Amin" yang sering terjadi, baik itu di
Undangan pernikahan , pengucapan waktu kita berdoa, maupun kita
mendoakan teman kita dan kita menuliskan kata "Amin" lewat hp, atau bahkan
di iklan / acara di televisi.
8. DALAM BAHASA ARAB, ADA EMPAT PERBEDAAN KATA AMIN YAITU
:
1. AMIN (alif dan mim sama-sama
pendek), artinya AMAN, TENTRAM
2. AAMIN (alif panjang & mim pendek), artinya
MEMINTA
PERLINDUNGAN KEAMANAN
3.AMIIN (alif pendek & mim panjang), artinya
JUJUR TERPERCAYA
4.AAMIIN (alif & mim sama-sama
panjang),artinya YA TUHAN, KABULKANLAN
DOA KAMI
9. Jika ingin menuliskan singkatan dari sang khalik atau sang
pencipta alam semesta kita, maka harus menggunakan huruf
kapital. Singkatan dari SWT tersebut tidak dapat di ganggu gugat
dan seharusnya si pembuat surat undangan harus tahu bahwa
penulisan keesaan Allah harus selalu menggunakan huruf kapital.
Dan huruf (i) pada kata insya seharusnya dituliskan dengan
huruf kapital karena sudah menjadi aturan baku kebahasaan
10. Dalam kalimat Turut mengundang mengapa dikatakan
salah karena kalimat tersebut berarti yang mengundang
bukan yang bersangkutan (yang punya hajat) seharusnya
dalam kalimat tersebut dituliskan hormat kami, yang
langsung menjelaskan bahwa pengundang tersebut yang
bersangkutan.