2. SENGKETA INTERNASIONAL ANTARA THAILAND DAN
KAMBOJA
• Penyebab :
• Sengketa Kuil Preah Vihear sudah ada sejak 1962
• Konflik akibat sengketa kuil tersebut kembali pecah pada 22 April lalu
• Pemerintah Kamboja dan Thailand mengklaim bahwa kuil tersebut milik kedua negara.
• Pada tahun 1962, Mahkamah Internasional di Den Haag memutuskan bahwa candi dari
abad ke-11 itu milik Kamboja. Namun gerbang utama candi tersebut berada di wilayah
Thailand.
• Hingga kini, masih tetap terjadi baku tembak di perbatasan dekat candi antara kedua
belah pihak
• Thailand dan Kamboja juga saling tuding mengenai siapa yang pertama kali menarik
pelatuk senjata.
• Menurut Pemerintah Thailand, insiden dimulai ketika pasukan Kamboja menembaki
pihak Thailand.
• Sedangkan menurut Pemerintah Kamboja, Militer Thailand melanggar garis perbatasan
dan menyerang pos militer mereka di sepanjang perbatasan dari Ta Krabey hingga
wilayah Chub Koki yang berada jauh di tengah wilayah Kamboja.
3. • Penyelesaian :
• Pemerintah Kamboja memilih jalan meminta bantuan pengadilan tertinggi Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB). Yakni meminta pengadilan internasional memerintahkan Thailand menarik
tentaranya dan menghentikan aktivitas militer mereka di sekitar kuil yang menjadi lokasi
sengketa.
• Thailand dan Kamboja selanjutnya meminta kesediaan Indonesia berperan sebagai penengah
konflik yang terjadi di antara keduanya.
• Peran serta Indonesia didukung penuh oleh Kamboja yang menyetujui rencana pengiriman tim
peninjau dari Indonesia untuk mengawasi gencatan senjata.
• Namun,pihak Thailand menentang yang mengatakan bahwa permasalahan perbatasan
seharusnya adalah masalah bilateral dan tidak melibatkan pihak ketiga.
• Konflik Kamboja-Thailand ini juga menjadi pembahasan dalam pertemuan KTT ASEAN ke-18 di
Jakarta di Istana Bogor dan perundingan tersebut tidak menghasilkan kesepakatan apapun.
• Hal ini dikarenakan Thailand menolak tiga permintaan Kamboja terkait usaha demokrasi
perbatasan.
4. SENGKETA INTERNASIONAL ANTARA ISRAEL DAN PALESTINA
• Penyebab :
• Dimulai setelah perang dunia kedua,ketika masyarakat israel (yahudi) berpikir untuk memiliki
negara sendiri.
• Pikiran berbentuk zionisme yang didorong oleh genosida oleh NAZI pada perang dunia kedua.
• Tidak secara terbuka, negara-negara barat setuju dan mendukung(alasannya karena sebelum orang
palestina tinggal disana, tanah itu adalah milik israel).
• sebaliknya negara-negara arab berargumen bahwa adalah karena jerman yang melakukan
genosida maka tanah jermanlah yang harus disisihkan untuk dijadikan negara yahudi.
• Dibalik semua intrik politik dan keuntungan dan kerugian politik, strategis , dll. inggris secara
sukarela mundur dari negara dan memberikan siapa saja untuk mengklaimnya.
• Berhubung israel lebih siap maka mereka lebih dahulu memproklamasikan negara.
• Sebaliknya orang-orang palestina yang telah tinggal dan besar disana tidak mau terima mejadi
bagian negara Yahudi (dalam literatur doktrin Islam pemimpin negara harus seorang Muslim),
sehingga bangsa Israel kemudian melihat orang palestina sebagai ancaman dalam negeri, begitu
juga dengan bangsa palestina yang menganggap Israel sebagai penjajah baru.
• Hasilnya perang dan konflik yang telah berbelit-belit. yang sebenarnya adalah urusan antara dua
negara/bangsa menjadi konflik antara agama (Yahudi vs. Islam) belum lagi stabilitas kawasan timur
tengah dan ikut campur Amerika dengan kebijakan MINYAK mereka.
• Sampai saat ini belum ada penyelesaiannya.
5. SENGKETA INTERNASIONAL ANTARA GEORGIA ,
REPUBLIK ABKHAZIA DAN REPUBLIK OSSETIA
SELATAN
• Abkhazia dan Ossetia Selatan adalah dua negara republik pecahan Georgia di
Kaukasus.
• Keduanya telah berupaya melepaskan diri dari Georgia sejak tahun 1920-an.
• Setelah Revolusi Rusia tahun 1917, Abkhazia dan Ossetia Selatan ditetapkan
sebagai dua republik otonom yang merupakan bagian dari Georgia dan termasuk di
dalam wilayah Uni Soviet.
• Penyebabnya : Setelah perang tahun 1920-an, Abkhazia dan Ossetia Selatan
mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1923 dan 1922.
• Masalah kedaulatan keduanya semakin kompleks di masa keruntuhan Uni Soviet
dan Georgia mendeklarasikan independensinya yang akhirnya berujung pada perang
di tahun 1992 dan 2008.
• Rusia pada akhirnya mengakui kedua republik tersebut sebagai negara yang
terpisah dan berdiri sendiri. Namun PBB, Uni Eropa dan NATO menolak mengakui
kedaulatan Abkhazia dan Ossetia Selatan
• Penyelesaiannya : Pada akhirnya, Rusia mengakui kedaulatan kemerdekaan Ossetia
Selatan dan Abkhazia
6. SENGKETA INTERNASIONAL ANTARA REPUBLIK
SERBIA DAN REPUBLIK KOSOVO
• Keruntuhan negara sosialis di tahun 1990-an juga berpengaruh pada Yugoslavia.
• Pada masa keruntuhan Yugoslavia, terbentuk lima negara baru; Bosnia-
Herzegovina, Kroasia, Makedonia, Slovenia, dan Republik Federasi Yugoslavia yang
menaungi daerah otonomi Kosovo.
• Pada tahun 1998-1999 pecah perang ketika "Kosovo Liberation Army" menuntut
kemerdekaan dari RF Yugoslavia.
• Setelah perang berakhir, RF Yugoslavia melepas semua klaimnya atas Kosovo dan
menerimanya sebagai wilayah yang diawasi PBB.
• Pada tahun 2006, RF Yugoslavia pecah menjadi Serbia dan Montenegro, sementara
Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya dari Serbia pada 17 Februari 2008
dengan memilih Pristina sebagai ibukota.
• Kosovo diakui secara resmi sebagai sebuah negara oleh 80 negara anggota PBB
plus Taiwan.
• Meski telah menjadi anggota IMF dan Bank Dunia, status Kosovo sampai saat ini
masih belum diakui sebagai negara berdaulat secara sepenuhnya.
7. SENGKETA INTERNASIONAL ANTARA MAROKO
DAN REPUBLIK DEMOKRATIK ARAB SAHRAWI
• Sahara Barat berada di wilayah Afrika yang dikelilingi Maroko, Algeria, dan
Mauritania.
• Wilayahnya sebagian besar terdiri atas padang pasir sehingga populasinya pun
hanya sekitar 500 ribu penduduk yang sebagian besar tinggal di kota.
• Pada awalnya, Sahara Barat berada di bawah kekuasaan Imperium Spanyol.
• Namun setelah Kesepakatan Madrid pada tahun 1975, ketika Spanyol sepakat untuk
mengakhiri keberadaannya di wilayah itu, Sahara Barat diklaim oleh Maroko dan
Republik Demokratik Arab Sahrawi (RDAS). Sebanyak 20-25% wilayah Sahara Barat
berada di bawah kekuasaan RDAS sementara Maroko mengontrol selebihnya.
• Kekuasaan RDAS diakui oleh 58 provinsi sedangkan 22 provinsi lain menarik
dukungan meerka dan 12 lainnya baru akan menentukan sikap setelah referendum
PBB.
• Namun hingga saat ini, PBB tidak mengakui Sahara Barat sebagai negara berdaulat
di bawah pemerintahan RDAS