際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
DIMAS SATRIA B.P.
BETRIS CANDRA S.D.
FEBRISKA ALYA P.P.
SENI ANYAMAN
DEFINISI
 Anyaman merupakan proses merajut dan
menyilangkan dengan bahan dasar alam berserat
seperti bambu, rotan, daun-daunan (enceng
gondok, daun lontar, daun pandan) yang ditipiskan
terlebih dahulu kemudian dijalin membentuk ikatan
kuat dengan pola tertentu.
SEJARAH SENI ANYAMAN
 Seni anyaman telah berkembang sejak
ribuan tahun, tepatnya pada masa
Neolitikum (masa bercocok tanam). Saat
itu masyarakat purba telah memanfaatkan
akar dan rotan yang telah dibasahi terlebih
dahulu agar lunak dan mudah dijalin
menjadi tali simpul sederhana yang
digunakan untuk mengikat hasil bumi dan
ternak mereka.
SEJARAH SENI ANYAMAN
Dahulu di Indonesia anyaman digunakan
oleh para raja. Anyaman tersebut
dinamakan Tikar Raja yang dibuat dari
pohon bemban. Sehingga kini beberapa
daerah di Indonesia khususnya di Jawa
Barat masih terus aktif menjalankan
kegiatan anyaman di tingkat kampung.
BAHAN UTAMA
ANYAMAN
POHON
BEMBAN
BAHAN MEMBUAT SENI ANYAMAN
Bahan Alami :
 Bambu
 Rotan
 Daun panama, yakni sejenis pandan yang
kualitasnya paling baik.
 Daun jaksi, sejenis pandan pula yang kwalitasnya
 Daun pandan duri biasa, yang paling mudah didapat
tetapi, kualitasnya paling rendah.
Bahan Sintetis :
 Kertas
 Tali rafia
 Karton
ALAT MEMBUAT SENI ANYAMAN
 Pisau pemotong
 Pisau penipis
 Tang
 Catut bersungut bundar
 Cat vernis
BERDASARKAN CIRI FISIK
 Anyaman datar.
Dibuat datar dan pipih dalam bentuk visual 2 dimensi. Contoh
anyaman datar : tikar, dinding rumah tradisional (dikenal sebagai
dinding bilik), partisi pembatas ruangan dan lainnya.
 Anyaman tiga dimensi.
Kerajinan ini berbentuk benda visual yang terus berkembang jenis
produknya menjadi benda-benda yang lebih bernilai seperti sandal,
kursi, tas lampu lampion dan tempat wadah.
 Makrame.
Merupakan jenis seni simpul menyimpul bahan dengan bantuan
alat pengait yang berfungsi seperti jarum. Kelihaian tangan dalam
menyimpul bahan merupakan teknik utama untuk menciptakan
sambungan menjadi sebuah karya kerajinan.
Contoh kerajinan yang menggunakan teknik Makrame : taplak meja,
mantel baju, keset kaki.
TEKNIK DASAR MENGANYAM
1) Anyaman Tunggal
2) Anyaman Ganda
3) Anyaman Istimewa
(gabungan)
3 TEKNIK DASAR INI DAPAT DIKEMBANGKAN MENJADI
BERBAGAI CORAK, SEPERTI BERIKUT :
Seni anyaman
Seni anyaman
DAERAH PENGHASIL
 Daerah penghasil kerajinan anyaman yang
ada di Indonesia antara lain Tangerang,
Kedu, Kudus, Tasikmalaya, dan Bali.
 Tapi yang paling utama adalah Tasikmalaya.
TASIKMALAYA
 Nama Tasikmalaya terkenal dimana-mana berkat hasil
karya masyarakatnya berupa kerajinan anyaman.
Berbagai jenis keperluan perorangan atau rumah tangga
dengan daerah penyebarannya yang cukup luas, bahkan
sampai ke manca negara. Gerabah dari masa bercocok
tanam awal, beberapa ribu tahun sebelum tarikh Masehi
sudah banyak yang dihias dengan motif anyaman. Sejak
masa itu terus ditambah, dimotifikasi serta diperbaharui
secara kreatif oleh para seniman pengrajinannya sesuai
keperluan dan cita rasa zamannya. Seni kerajinan
anyaman Tasikmalaya pun mengalami proses serupa itu.
 Tasikmalaya adalah sebuah Kota Administratip dan
Kabupaten di Jawa Barat bagian Timur. Di sebelah barat
berbatasan dengan Kabupaten Garut, sebelah utara
Kabupaten Majalengka, sebelah timur Kabupaten Ciamis
dan Samudera Hindia di sebelah selatan. Para pengrajin
itu terutama terdapat di kecamatan Rajapolah, 賊 17 km
dari Kota Tasikmalaya.
RIWAYAT
 Salah satu cerita tentang awal kegiatan pengrajin di daerah
ini adalah demikian. Pada awal abad ini di Kecamatan
Rajapolah ada seorang mulik (kyai) bernama Haji Yasin.
Dalam waktu senggang di samping mengajar agama, Haji
Yasin mengajarkan kepandaian kerajinan anyaman kepada
para santri muridnya. Hasilnya berupa topi-topi anyaman
dijual di Stasiun kereta api Tasikmalaya. Seorang
penumpang kereta api bernama Tuan Vercizak dari Eropa
turun di Stasiun Tasik, setelah mengamati topi-topi yang
dijual kemudian menemui Haji Yasin si pembuat topi. Dalam
pembicaraan tercapai kata sepakat Haji Yasin akan
membuat topi sebanyak mungkin untuk dikirim ke tuan
Vercizonk, kemudian terjadilah hubungan dagang antara
kedua belah pihak.
 Tertarik akan keberhasilan Haji Yasin, penduduk beramai-
ramai menjadi pangrajin topi yang selanjutnya berkembang
menjadi beraneka ragam, jenis anyaman. Masyarakat
semakin makmur berkat hasil anyaman.
 Barang-barang yang Dihasilkan
Jenis produksinya mula-mula terbatas pada topi,
dompet dan tikar, tetapi makin lama makin bervariasi.
Benda-benda keperluan rumah tangga.
 Perlengkapan makan dan minum (dinner set): alas
piring, alas gelas, alat penahan panas, dan lain-lain.
 Berbagai wadah penyimpanan kue-kue.
 Tempat sampah, dan lain-lain.
Benda-benda hiasan/pajangan.
 Kap lampu dengan pelbagai hiasan.
 Hiasan dinding.
 Tudung-tudung hiasan.
Alat pelindung tubuh.
 Berbagai macam topi.
 Payung dengan bermacam-macam bentuk dan
fungsinya.
Berbagai barang untuk keperluan di lantai.
 Sejenis tikar dalam pelbagai ukuran bentuk dan
hiasannya, untuk pelbagai keperluan seperti
tempat duduk, sembahyang, dan lain-lain.
 Tas, dompet, sandal, dan lain-lain.
KENDALA SENI ANYAMAN
 Kendala terbesar pengrajin adalah bahan
baku, sehingga mereka harus mencari ke
Jawa Tengah sampai Jawa Timur
PROSES PEMBUATAN ANYAMAN BAMBU
 Dapat dilakukan jika bambu sudah berbentuk
lembaran seperti pita, tidak semua jenis bambu dapat
digunakan untuk anyaman. Bambu yang akan
digunakan untuk anyaman harus melalui tahap
pengolahan, sebagai berikut :
1) Memilih bambu
Bukan sembarang bambu yang dapat digunakan
untuk menganyam, terdapat beberapa syarat ;
antara lain :
 Bambu harus memiliki serat yang halus, umumnya
jenis bambu tali.
 Bambu berumur satu tahun agar memenuhi kualitas
anyaman yaitu tidak getas (cepat patah) dan liat
(alot).
2) Memotong bambu
Bambu dipotong sepanjang dua samapi
tiga ruas, kemudian dibersihkan bagian dalamnya
dengan mengamplas.
3) Membelah tipis
Bambu selanjutnya diiris tipis-tipis dan
disamakan ukurannya.
 4) Menghaluskan
Bambu yang sudah
diiris kemudian
dihaluskan dan
dihilangkan bulu2
bambu dengan
membakarnya. Jika di
perlukan di rendam
terlebih dahulu
kemudian dijemur
hingga kering untuk
kemudian dicat.
5) Mengecat
Langkah terakhir pada proses anyaman bambu adalah
memberi zat warna/pengkilat dengan menggunakan cat.
6) Menganyam Bambu
Setelah dicat, maka bambu siap dianyam. Proses
pengecatan juga dapat dilakukan setelah penganyaman.
Hal ini tergantung kepada kebutuhan pengrajin.
Seni anyaman
CONTOH HASIL KARYA
CONTOH HASIL KARYA
TERIMA KASIH

More Related Content

Seni anyaman

  • 1. DIMAS SATRIA B.P. BETRIS CANDRA S.D. FEBRISKA ALYA P.P. SENI ANYAMAN
  • 2. DEFINISI Anyaman merupakan proses merajut dan menyilangkan dengan bahan dasar alam berserat seperti bambu, rotan, daun-daunan (enceng gondok, daun lontar, daun pandan) yang ditipiskan terlebih dahulu kemudian dijalin membentuk ikatan kuat dengan pola tertentu.
  • 3. SEJARAH SENI ANYAMAN Seni anyaman telah berkembang sejak ribuan tahun, tepatnya pada masa Neolitikum (masa bercocok tanam). Saat itu masyarakat purba telah memanfaatkan akar dan rotan yang telah dibasahi terlebih dahulu agar lunak dan mudah dijalin menjadi tali simpul sederhana yang digunakan untuk mengikat hasil bumi dan ternak mereka.
  • 4. SEJARAH SENI ANYAMAN Dahulu di Indonesia anyaman digunakan oleh para raja. Anyaman tersebut dinamakan Tikar Raja yang dibuat dari pohon bemban. Sehingga kini beberapa daerah di Indonesia khususnya di Jawa Barat masih terus aktif menjalankan kegiatan anyaman di tingkat kampung.
  • 6. BAHAN MEMBUAT SENI ANYAMAN Bahan Alami : Bambu Rotan Daun panama, yakni sejenis pandan yang kualitasnya paling baik. Daun jaksi, sejenis pandan pula yang kwalitasnya Daun pandan duri biasa, yang paling mudah didapat tetapi, kualitasnya paling rendah. Bahan Sintetis : Kertas Tali rafia Karton
  • 7. ALAT MEMBUAT SENI ANYAMAN Pisau pemotong Pisau penipis Tang Catut bersungut bundar Cat vernis
  • 8. BERDASARKAN CIRI FISIK Anyaman datar. Dibuat datar dan pipih dalam bentuk visual 2 dimensi. Contoh anyaman datar : tikar, dinding rumah tradisional (dikenal sebagai dinding bilik), partisi pembatas ruangan dan lainnya. Anyaman tiga dimensi. Kerajinan ini berbentuk benda visual yang terus berkembang jenis produknya menjadi benda-benda yang lebih bernilai seperti sandal, kursi, tas lampu lampion dan tempat wadah. Makrame. Merupakan jenis seni simpul menyimpul bahan dengan bantuan alat pengait yang berfungsi seperti jarum. Kelihaian tangan dalam menyimpul bahan merupakan teknik utama untuk menciptakan sambungan menjadi sebuah karya kerajinan. Contoh kerajinan yang menggunakan teknik Makrame : taplak meja, mantel baju, keset kaki.
  • 9. TEKNIK DASAR MENGANYAM 1) Anyaman Tunggal 2) Anyaman Ganda 3) Anyaman Istimewa (gabungan)
  • 10. 3 TEKNIK DASAR INI DAPAT DIKEMBANGKAN MENJADI BERBAGAI CORAK, SEPERTI BERIKUT :
  • 13. DAERAH PENGHASIL Daerah penghasil kerajinan anyaman yang ada di Indonesia antara lain Tangerang, Kedu, Kudus, Tasikmalaya, dan Bali. Tapi yang paling utama adalah Tasikmalaya.
  • 14. TASIKMALAYA Nama Tasikmalaya terkenal dimana-mana berkat hasil karya masyarakatnya berupa kerajinan anyaman. Berbagai jenis keperluan perorangan atau rumah tangga dengan daerah penyebarannya yang cukup luas, bahkan sampai ke manca negara. Gerabah dari masa bercocok tanam awal, beberapa ribu tahun sebelum tarikh Masehi sudah banyak yang dihias dengan motif anyaman. Sejak masa itu terus ditambah, dimotifikasi serta diperbaharui secara kreatif oleh para seniman pengrajinannya sesuai keperluan dan cita rasa zamannya. Seni kerajinan anyaman Tasikmalaya pun mengalami proses serupa itu. Tasikmalaya adalah sebuah Kota Administratip dan Kabupaten di Jawa Barat bagian Timur. Di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Garut, sebelah utara Kabupaten Majalengka, sebelah timur Kabupaten Ciamis dan Samudera Hindia di sebelah selatan. Para pengrajin itu terutama terdapat di kecamatan Rajapolah, 賊 17 km dari Kota Tasikmalaya.
  • 15. RIWAYAT Salah satu cerita tentang awal kegiatan pengrajin di daerah ini adalah demikian. Pada awal abad ini di Kecamatan Rajapolah ada seorang mulik (kyai) bernama Haji Yasin. Dalam waktu senggang di samping mengajar agama, Haji Yasin mengajarkan kepandaian kerajinan anyaman kepada para santri muridnya. Hasilnya berupa topi-topi anyaman dijual di Stasiun kereta api Tasikmalaya. Seorang penumpang kereta api bernama Tuan Vercizak dari Eropa turun di Stasiun Tasik, setelah mengamati topi-topi yang dijual kemudian menemui Haji Yasin si pembuat topi. Dalam pembicaraan tercapai kata sepakat Haji Yasin akan membuat topi sebanyak mungkin untuk dikirim ke tuan Vercizonk, kemudian terjadilah hubungan dagang antara kedua belah pihak. Tertarik akan keberhasilan Haji Yasin, penduduk beramai- ramai menjadi pangrajin topi yang selanjutnya berkembang menjadi beraneka ragam, jenis anyaman. Masyarakat semakin makmur berkat hasil anyaman.
  • 16. Barang-barang yang Dihasilkan Jenis produksinya mula-mula terbatas pada topi, dompet dan tikar, tetapi makin lama makin bervariasi. Benda-benda keperluan rumah tangga. Perlengkapan makan dan minum (dinner set): alas piring, alas gelas, alat penahan panas, dan lain-lain. Berbagai wadah penyimpanan kue-kue. Tempat sampah, dan lain-lain. Benda-benda hiasan/pajangan. Kap lampu dengan pelbagai hiasan. Hiasan dinding. Tudung-tudung hiasan.
  • 17. Alat pelindung tubuh. Berbagai macam topi. Payung dengan bermacam-macam bentuk dan fungsinya. Berbagai barang untuk keperluan di lantai. Sejenis tikar dalam pelbagai ukuran bentuk dan hiasannya, untuk pelbagai keperluan seperti tempat duduk, sembahyang, dan lain-lain. Tas, dompet, sandal, dan lain-lain.
  • 18. KENDALA SENI ANYAMAN Kendala terbesar pengrajin adalah bahan baku, sehingga mereka harus mencari ke Jawa Tengah sampai Jawa Timur
  • 19. PROSES PEMBUATAN ANYAMAN BAMBU Dapat dilakukan jika bambu sudah berbentuk lembaran seperti pita, tidak semua jenis bambu dapat digunakan untuk anyaman. Bambu yang akan digunakan untuk anyaman harus melalui tahap pengolahan, sebagai berikut : 1) Memilih bambu Bukan sembarang bambu yang dapat digunakan untuk menganyam, terdapat beberapa syarat ; antara lain : Bambu harus memiliki serat yang halus, umumnya jenis bambu tali. Bambu berumur satu tahun agar memenuhi kualitas anyaman yaitu tidak getas (cepat patah) dan liat (alot).
  • 20. 2) Memotong bambu Bambu dipotong sepanjang dua samapi tiga ruas, kemudian dibersihkan bagian dalamnya dengan mengamplas. 3) Membelah tipis Bambu selanjutnya diiris tipis-tipis dan disamakan ukurannya.
  • 21. 4) Menghaluskan Bambu yang sudah diiris kemudian dihaluskan dan dihilangkan bulu2 bambu dengan membakarnya. Jika di perlukan di rendam terlebih dahulu kemudian dijemur hingga kering untuk kemudian dicat.
  • 22. 5) Mengecat Langkah terakhir pada proses anyaman bambu adalah memberi zat warna/pengkilat dengan menggunakan cat.
  • 23. 6) Menganyam Bambu Setelah dicat, maka bambu siap dianyam. Proses pengecatan juga dapat dilakukan setelah penganyaman. Hal ini tergantung kepada kebutuhan pengrajin.