際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Setting Out
Oleh: Shopyan Sauri
325110003
Setting Out (Lay  Out) atau biasa dikenal
sebagai survey konstruksi, adalah
pengukuran awal untuk menentukan titik
titik referensi (pematokan) yang bertujuan
melancarkan proses konstruksi bangunan
atau jalanan.
Surveyor atau disebut juga sebagai uitzet mempunyai bermacam tugas
dalam pembangunan proyek gedung, secara umum pekerjaan surveyor
berhubungan dengan pengukuran bangunan.
Berikut ini adalah Ilmu yang harus dikuasai dengan baik oleh surveyor
atau uitzet agar dapat melakukan pekerjaan pengukuran dengan baik :
 Ilmu ukur tanah.
 Teknik gambar bangunan.
 Pengoperasian alat ukur seperti waterpass, teodolit, dll.
 Metode pelaksanaan bangunan.
 Ilmu matematika.
Pemeriksaan dan pematokan batas lahan
Hal yang paling mendasar adalah memastikan bahwa lahan yang
dilaksanakan adalah sesuai dengan lokasi yang disebutkan dalam
Kontrak dan Sertifikat Tanah yang dimiliki oleh Owner, karena semua
acuan perletakan bangunan dan infrastrukturnya, harus mengacu pada
batas-batas lahan yang benar.
Langkah pemeriksaan dan pematokan batas lahan adalah sebagai berikut :
 pastikan bahwa patok batas lahan, pada tiap sudut perimeter lahan sesuai dengan
data Badan Pertanahan Nasional  jika belum ada patok dari BPN, sebaiknya
diminta pihak BPN atau pengelola kawasan untuk memasang patok-patok batas
lahan yang sesuai dengan data mereka
 jika patok yang ada belum permanen (tidak dicor) atau tidak terlindungi dengan
baik, sebaiknya dibuat patok beton dengan cor dan memasang titik batas dengan
tanda paku tertanam di tiap patok dan lindungilah patok-patok tersebut dengan
perimeter yang baik dan mudah dipantau (dari bambu atau kaso dan diberi tanda
warna atau bendera atau tanda lain yang mudah dilihat)
 setelah dipastikan seluruh patok perimeter sesuai, Berita Acara Joint Survey yang
sudah disahkan bersama instansi terkait dan Konsultan Pengawas atau Owner
harus disimpan dan menjadi dasar acuan seluruh pengukuran berikutnya
 titik batas lahan dan garis perimeternya diplot ke gambar dan dilakukan cross check
apakah sesuai dengan batas yang diberikan dalam gambar desain atau gambar
konstruksi  jika terjadi perbedaan maka harus dilaporkan kepada Konsultan untuk
dilakukan penyesuaian gambar desain
 periksa luas lahan apakah sesuai dengan luasan pada sertifikat tanah yang dimiliki
Owner
 buatlah patok-patok benchmark utama (BM) yang terhubung dengan seluruh titik
sudut perimeter lahan di lokasi yang tidak terganggu selama pelaksanaan proyek
dan diplotkan pada gambar pelaksanaan, serta menjadi acuan awal pelaksanaan
pematokan (stacking out) pada bangunan-bangunan yang akan dilaksanakan
 jika diperlukan, dapat dibuat patok-patok pinjaman untuk mempermudah
pelaksanaan pengukuran dan pematokan berikutnya
Pemeriksaan level dan kontur tanah eksisting:
 Setelah batas lahan dipastikan sesuai, segera dilakukan pemeriksaan level
dan kontur tanah eksisting, untuk mendapatkan data acuan level bangunan
serta infrastruktur yang akan dilaksanakan.
 Data dari pemeriksaan ini juga dapat digunakan untuk perhitungan
pekerjaan cut and fill serta galian/urugan yang diperlukan
 Tanda atau marking level di lapangan untuk level acuan seluruh bangunan
yang akan dikerjakan, dapat berupa tanda segitiga terbalik berwarna merah
dan angka level acuan, yang dapat dibuat pada patok BM utama atau pada
bangunan atau infrastruktur eksisting yang dipastikan tidak akan berubah
dalam jangka waktu yang cukup lama, minimal selama pelaksanaan proyek.
 Lakukan pengukuran kontur tanah eksisting, termasuk level jalan raya,
saluran, pedestrian, dsb, termasuk seluruh kondisi eksisting pada area di
sekitar lokasi proyek jika memungkinkan (sekitar 5 m' di luar batas lahan).
 Pastikan data dipelihara dengan baik dan jika tanda yang dibuat di lapangan
terhapus atau rusak segera lakukan perbaikan atau pembuatan tanda yang
baru.
Gambar Situasi dan Potongan
 Setelah diperoleh data dari pengukuran dan pengecekan batas lahan serta kontur eksisting,
data yang ada diplotkan di Gambar Situasi dan Potongan, sebagai gambar kerja, meliputi data-
data dan informasi antara lain :
 titik patok dan garis perimeter (batas lahan)
 titik patok benchmark dan pinjaman
 titik penempatan tanda atau marking level acuan
 garis kontur lahan eksisting
 posisi dan dimensi perimeter as atau perimeter luar masing-masing bangunan serta
infrastruktur utama yang akan dikerjakan, termasuk jarak antar bangunan dan infrastruktur
yang direncanakan
 garis sepadan bangunan (GSB)
 bangunan atau konstruksi atau infrastruktur eksisting di dalam area proyek
 untuk infrastruktur atau bangunan eksisting tertentu perlu diukur dan digambarkan posisi dan
dimensi aktualnya, serta diberikan tanda untuk infrastruktur eksisting yang akan terpengaruh
pekerjaan, misal : tiang listrik atau lampu PJU atau bak kontrol atau pohon yang harus
dibongkar atau dipindahkan karena lokasi penempatannya akan dibangun jalan entrance
maupun exit
 potongan melintang dan memanjang jalan raya eksisting dan infrastrukturnya, untuk
menunjukkan level masing-masing infrastruktur eksisting (jalan, saluran, kabel dan pipa
eksisting)
 potongan memanjang dan melintang yang menunjukkan level bangunan dan infrastruktur
(jalan dan saluran) yang akan dilaksanakan, untuk menunjukkan level rencana terhadap jalan
dan saluran drainase eksisting  jika terdapat masalah segera informasikan kepada Konsultan
dan Owner supaya dapat diperoleh solusinya bersama-sama, misal : untuk kemiringan saluran
yang akan dilaksanakan terhadap outlet pada pertemuan dengan saluran drainase eksisting
Infrastruktur eksisting di sekitar perimeter proyek yang harus dipantau dan
diambil posisi dan levelnya antara lain :
 jalan raya, saluran dan trotoar/pedestrian
 tiang telepon
 tiang listrik dan lampu PJU
 rambu-rambu dan pohon penghijauan milik instansi kawasan atau
pemerintah
 posisi utilitas kabel dan pemipaan eksisting termasuk bak kontrol maupun
instalasi kontrol lainnya
 menara air atau menara telekomunikasi yang berada di dekat perimeter
lahan proyek, yang mungkin akan terpengaruh, mempengaruhi atau harus
dilindungi dari efek pelaksanaan pekerjaan
 bangunan dan utilitas milik tetangga di samping dan di seberang lokasi
proyek
 sungai, lereng dan vegetasi tinggi di sekitar lokasi proyek dalam radius yang
berpengaruh pada ataupun dipengaruhi oleh pelaksanaan proyek
Selain itu perlu juga didokumentasikan kondisi tiap bangunan atau
infrastruktur atau lereng alam eksisting, serta dibuat laporan atau berita acara
yang diserahkan ke Konsultan, Owner atau instansi terkait, untuk data dan
dasar jika terjadi permasalahan, misalnya tuduhan menimbulkan kerusakan
atau tuntutan untuk memperbaiki dan memasang kembali dari pihak lain --
supaya dapat diketahui apakah memang kerusakan ditimbulkan karena
pelaksanaan proyek atau sudah rusak sebelum proyek dimulai
Pengamatan kondisi lapangan
Selain pengukuran dan pendataan serta pembuatan gambar seperti diuraikan di
atas, kondisi lapangan baik di dalam lokasi maupun di sekitar lokasi proyek, perlu
diamati antara lain :
 kondisi tanah dan vegetasi serta konstruksi dan utilitas eksisting di lokasi proyek
 bahaya alam (lereng yang mudah longsor, daerah sambaran petir, dsb)
 kondisi lalu lintas serta manuver kendaraan di sekitar lokasi proyek
 lokasi dan nomor telepon instansi penting (kantor pemerintahan dan kawasan
yang terdekat dengan lokasi proyek : kantor kelurahan atau kecamatan, kantor
polisi, klinik atau rumah sakit, kantor pemadam kebakaran, tempat ibadah,
warung makan dan kios, dsb)
 kondisi sosial di sekitar lokasi proyek.
Hal ini dimaksudkan supaya tim Kontraktor dapat mengantisipasi segala kendala
yang mungkin timbul serta membuat persiapan pencegahannya, termasuk
memberikan gambaran awal yang baik untuk penempatan bangunan sementara
termasuk akses dan jalan kerja yang diperlukan.
Kendala yang mungkin timbul antara lain : potensi kemacetan pada jam tertentu di
jalan sekitar proyek, adanya cekungan yang harus diperbaiki sebelum pelaksanaan
konstruksi jalan di proyek, dsb
Pengamatan ini juga berguna untuk menganalisa metoda kerja yang akan
digunakan, dalam kaitan aspek teknis maupun non teknis yang mungkin terjadi
Sekian

More Related Content

Setting Out Construction

  • 1. Setting Out Oleh: Shopyan Sauri 325110003
  • 2. Setting Out (Lay Out) atau biasa dikenal sebagai survey konstruksi, adalah pengukuran awal untuk menentukan titik titik referensi (pematokan) yang bertujuan melancarkan proses konstruksi bangunan atau jalanan.
  • 3. Surveyor atau disebut juga sebagai uitzet mempunyai bermacam tugas dalam pembangunan proyek gedung, secara umum pekerjaan surveyor berhubungan dengan pengukuran bangunan. Berikut ini adalah Ilmu yang harus dikuasai dengan baik oleh surveyor atau uitzet agar dapat melakukan pekerjaan pengukuran dengan baik : Ilmu ukur tanah. Teknik gambar bangunan. Pengoperasian alat ukur seperti waterpass, teodolit, dll. Metode pelaksanaan bangunan. Ilmu matematika. Pemeriksaan dan pematokan batas lahan Hal yang paling mendasar adalah memastikan bahwa lahan yang dilaksanakan adalah sesuai dengan lokasi yang disebutkan dalam Kontrak dan Sertifikat Tanah yang dimiliki oleh Owner, karena semua acuan perletakan bangunan dan infrastrukturnya, harus mengacu pada batas-batas lahan yang benar.
  • 4. Langkah pemeriksaan dan pematokan batas lahan adalah sebagai berikut : pastikan bahwa patok batas lahan, pada tiap sudut perimeter lahan sesuai dengan data Badan Pertanahan Nasional jika belum ada patok dari BPN, sebaiknya diminta pihak BPN atau pengelola kawasan untuk memasang patok-patok batas lahan yang sesuai dengan data mereka jika patok yang ada belum permanen (tidak dicor) atau tidak terlindungi dengan baik, sebaiknya dibuat patok beton dengan cor dan memasang titik batas dengan tanda paku tertanam di tiap patok dan lindungilah patok-patok tersebut dengan perimeter yang baik dan mudah dipantau (dari bambu atau kaso dan diberi tanda warna atau bendera atau tanda lain yang mudah dilihat) setelah dipastikan seluruh patok perimeter sesuai, Berita Acara Joint Survey yang sudah disahkan bersama instansi terkait dan Konsultan Pengawas atau Owner harus disimpan dan menjadi dasar acuan seluruh pengukuran berikutnya titik batas lahan dan garis perimeternya diplot ke gambar dan dilakukan cross check apakah sesuai dengan batas yang diberikan dalam gambar desain atau gambar konstruksi jika terjadi perbedaan maka harus dilaporkan kepada Konsultan untuk dilakukan penyesuaian gambar desain periksa luas lahan apakah sesuai dengan luasan pada sertifikat tanah yang dimiliki Owner buatlah patok-patok benchmark utama (BM) yang terhubung dengan seluruh titik sudut perimeter lahan di lokasi yang tidak terganggu selama pelaksanaan proyek dan diplotkan pada gambar pelaksanaan, serta menjadi acuan awal pelaksanaan pematokan (stacking out) pada bangunan-bangunan yang akan dilaksanakan jika diperlukan, dapat dibuat patok-patok pinjaman untuk mempermudah pelaksanaan pengukuran dan pematokan berikutnya
  • 5. Pemeriksaan level dan kontur tanah eksisting: Setelah batas lahan dipastikan sesuai, segera dilakukan pemeriksaan level dan kontur tanah eksisting, untuk mendapatkan data acuan level bangunan serta infrastruktur yang akan dilaksanakan. Data dari pemeriksaan ini juga dapat digunakan untuk perhitungan pekerjaan cut and fill serta galian/urugan yang diperlukan Tanda atau marking level di lapangan untuk level acuan seluruh bangunan yang akan dikerjakan, dapat berupa tanda segitiga terbalik berwarna merah dan angka level acuan, yang dapat dibuat pada patok BM utama atau pada bangunan atau infrastruktur eksisting yang dipastikan tidak akan berubah dalam jangka waktu yang cukup lama, minimal selama pelaksanaan proyek. Lakukan pengukuran kontur tanah eksisting, termasuk level jalan raya, saluran, pedestrian, dsb, termasuk seluruh kondisi eksisting pada area di sekitar lokasi proyek jika memungkinkan (sekitar 5 m' di luar batas lahan). Pastikan data dipelihara dengan baik dan jika tanda yang dibuat di lapangan terhapus atau rusak segera lakukan perbaikan atau pembuatan tanda yang baru.
  • 6. Gambar Situasi dan Potongan Setelah diperoleh data dari pengukuran dan pengecekan batas lahan serta kontur eksisting, data yang ada diplotkan di Gambar Situasi dan Potongan, sebagai gambar kerja, meliputi data- data dan informasi antara lain : titik patok dan garis perimeter (batas lahan) titik patok benchmark dan pinjaman titik penempatan tanda atau marking level acuan garis kontur lahan eksisting posisi dan dimensi perimeter as atau perimeter luar masing-masing bangunan serta infrastruktur utama yang akan dikerjakan, termasuk jarak antar bangunan dan infrastruktur yang direncanakan garis sepadan bangunan (GSB) bangunan atau konstruksi atau infrastruktur eksisting di dalam area proyek untuk infrastruktur atau bangunan eksisting tertentu perlu diukur dan digambarkan posisi dan dimensi aktualnya, serta diberikan tanda untuk infrastruktur eksisting yang akan terpengaruh pekerjaan, misal : tiang listrik atau lampu PJU atau bak kontrol atau pohon yang harus dibongkar atau dipindahkan karena lokasi penempatannya akan dibangun jalan entrance maupun exit potongan melintang dan memanjang jalan raya eksisting dan infrastrukturnya, untuk menunjukkan level masing-masing infrastruktur eksisting (jalan, saluran, kabel dan pipa eksisting) potongan memanjang dan melintang yang menunjukkan level bangunan dan infrastruktur (jalan dan saluran) yang akan dilaksanakan, untuk menunjukkan level rencana terhadap jalan dan saluran drainase eksisting jika terdapat masalah segera informasikan kepada Konsultan dan Owner supaya dapat diperoleh solusinya bersama-sama, misal : untuk kemiringan saluran yang akan dilaksanakan terhadap outlet pada pertemuan dengan saluran drainase eksisting
  • 7. Infrastruktur eksisting di sekitar perimeter proyek yang harus dipantau dan diambil posisi dan levelnya antara lain : jalan raya, saluran dan trotoar/pedestrian tiang telepon tiang listrik dan lampu PJU rambu-rambu dan pohon penghijauan milik instansi kawasan atau pemerintah posisi utilitas kabel dan pemipaan eksisting termasuk bak kontrol maupun instalasi kontrol lainnya menara air atau menara telekomunikasi yang berada di dekat perimeter lahan proyek, yang mungkin akan terpengaruh, mempengaruhi atau harus dilindungi dari efek pelaksanaan pekerjaan bangunan dan utilitas milik tetangga di samping dan di seberang lokasi proyek sungai, lereng dan vegetasi tinggi di sekitar lokasi proyek dalam radius yang berpengaruh pada ataupun dipengaruhi oleh pelaksanaan proyek Selain itu perlu juga didokumentasikan kondisi tiap bangunan atau infrastruktur atau lereng alam eksisting, serta dibuat laporan atau berita acara yang diserahkan ke Konsultan, Owner atau instansi terkait, untuk data dan dasar jika terjadi permasalahan, misalnya tuduhan menimbulkan kerusakan atau tuntutan untuk memperbaiki dan memasang kembali dari pihak lain -- supaya dapat diketahui apakah memang kerusakan ditimbulkan karena pelaksanaan proyek atau sudah rusak sebelum proyek dimulai
  • 8. Pengamatan kondisi lapangan Selain pengukuran dan pendataan serta pembuatan gambar seperti diuraikan di atas, kondisi lapangan baik di dalam lokasi maupun di sekitar lokasi proyek, perlu diamati antara lain : kondisi tanah dan vegetasi serta konstruksi dan utilitas eksisting di lokasi proyek bahaya alam (lereng yang mudah longsor, daerah sambaran petir, dsb) kondisi lalu lintas serta manuver kendaraan di sekitar lokasi proyek lokasi dan nomor telepon instansi penting (kantor pemerintahan dan kawasan yang terdekat dengan lokasi proyek : kantor kelurahan atau kecamatan, kantor polisi, klinik atau rumah sakit, kantor pemadam kebakaran, tempat ibadah, warung makan dan kios, dsb) kondisi sosial di sekitar lokasi proyek. Hal ini dimaksudkan supaya tim Kontraktor dapat mengantisipasi segala kendala yang mungkin timbul serta membuat persiapan pencegahannya, termasuk memberikan gambaran awal yang baik untuk penempatan bangunan sementara termasuk akses dan jalan kerja yang diperlukan. Kendala yang mungkin timbul antara lain : potensi kemacetan pada jam tertentu di jalan sekitar proyek, adanya cekungan yang harus diperbaiki sebelum pelaksanaan konstruksi jalan di proyek, dsb Pengamatan ini juga berguna untuk menganalisa metoda kerja yang akan digunakan, dalam kaitan aspek teknis maupun non teknis yang mungkin terjadi