1. Si Genius Bandung 2001.
Dalam banyak teori terutama psiko-biologi, kita manusia lahir didunia
sebagai sosok makhluk yang genius. Dan hampir semua orang juga tahu
bahwa kegeniusan kita ini di kendalikan oleh salah satu bagian tubuh
kita berupa otak yang bekerja super unik yang dapat mengalahkan
kemampuan komputer secanggih apapun di dunia. Kemampuan ini adalah
milik anda, dan haruslah disadari sebagai potensi yang perlu
dikembangkan supaya kemampuannya menjadi optimal. Tuhan maha adil,
telah memberikan karunia berupa kemampuan yang luar biasa pada diri
setiap manusia (a gift of God). Dan hendaknya kita mensyukuri nikmat
itu dengan memberikan apa yang terbaik bagi perkembangan potensi
kegeniusan tersebut. Luar biasa…. Anda memiliki sekitar 100 miliar sel
otak sejak lahir. Setiap sel otak tersebut bekerja seperti gurita kecil
yang begitu kompleks dengan sebuah pusat yang mengendalikan
aktifitas melalui banyak koneksi untuk saling bertukar informasi
seperti layaknya sebuah jaringan internet yang mempesona. Dari mulai
awal kehidupan, sel-sel otak membentuk koneksi belajar dengan laju
super cepat mengalahkan kecepatan pesawat Concord kebanggaan
Eropa, yakni 3 miliar per detik. Dan koneksi tersebut hakekatnya
adalah kunci dari kekuatan otak anda. Tetapi, Sedikit kita tahu bahwa
sebenarnya kegeniusan manusia bersifat khas dan berbeda antara satu
dengan yang lain. Menurut Gardner, seorang pakar psikologi dari
Universitas Harvard, bahwa setiap orang memiliki beberapa tipe
kegeniusan, tetapi hampir dipastikan bahwa setiap manusia memiliki
dua macam kecerdasan yakni: kecerdasan linguistik; kemampuan dalam
hal membaca, menulis, dan komunikasi dengan kata-kata, sedang yang
kedua kecerdasan logika dan matematika; kemampuan untuk menalar
2. dan menghitung. Sehingga kewajiban kita mengidentifikasi tipe yang
manakah diri kita yang nantinya akan memudahkan pengembangan
potensi yang kita punyai. Sehingga muaranya adalah kesuksesan pada
diri kita Adalah sebuah fakta bahwa kita mempunyai banyak gaya
belajar dalam menyerap materi pelajaran, dan setiap siswa bersifat
unik dalam hal ini. Sebagian kita lebih mudah belajar secara visual;
melihat gambar dan diagram, sebagian yang lain secara auditorial; suka
mendengarkan. Sebagian lagi bertipe haptic: menggunakan indera
perasa (tactile) atau menggerakkan tubuh (kinestetik), tetapi tidak
sedikit dari kita lebih mudah belajar dengan menggunakan teks
tercetak melalui buku. Tetapi hanya satu hal yang membantu dalam
menerima materi pelajaran sebanyak-banyaknya yaitu belajar dalam
suasana menyenangkan. Learning is most effective when it's fun.
Olehkarenanya, Anggapan yang salah jika kecerdasan intelectual (IQ)
selama ini di percaya memberi konstribusi terbesar terhadap
keberhasilan seseorang. Karena menurut sang creator kecerdasan
(Goleman), IQ bukan satu-satunya kecerdasan yang menjamin
suksesnya seseorang. Ada kecerdasan lain yang tidak kalah pentingnya
yaitu kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ).
Harmonisasi ketiga kecerdasan inilah sebenarnya kunci dari suksesnya
seseorang dalam dunia apapun juga. Sehingga optimasi harmoni ketiga
kecerdasan menjadi sangat penting artinya. Tidak ada orang bodoh
dalam konsep ini, dan tidak ada masyarakat level dua. Semua sama
yakni kita orang genius. Orang kota, orang desa, orang IPA, orang IPS
hanyalah sekat yang diciptakan manusia. Dan dalam banyak fakta kita
sebenarnya mempunyai potensi sama. Tetapi kenapa kita merasa
berbeda?