ISO 9001:2015 Quality Management System Versi IndonesiaSinta Lestari
油
ISO 9001:2015 membahas sistem manajemen mutu yang berfokus pada memenuhi persyaratan kualitas pelanggan dan peraturan yang berlaku. Standar ini terdiri atas 10 klausul yang mencakup ruang lingkup, acuan, istilah, konteks organisasi, kepemimpinan, perencanaan, dukungan, operasional, evaluasi kinerja, dan perbaikan. ISO 9001 ditujukan untuk organisasi yang merancang, membangun, memproduksi, memasang dan/
Karakter disiplin dan tanggung jawab merupakan salah satu nilai karakter yang ada
di dalam kompetensi inti sikap sosial yang harus di kembangkan kepada peserta
didik. Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri No. 13/1 Muara Bulian, sekolah ini
konsisten dalam membangun budaya karakter kepada siswa, hal ini terlihat dari visi
dan misi yang ingin dicapai, Kurikulum yang digunakan serta fasilitas yang
disediakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan
pendidikan karakter disiplin dan tanggung jawab siswa di SD Negeri No. 13/1 Muara
Bulian, serta mengetahui perilaku siswa dalam menerapkan karakter disiplin dan
tanggung jawab. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan
metode survey. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri No. 13/1 Muara Bulian
pada Februari-April 2018. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
proportionate stratified cluster random sampling. Teknik pengumpulan data yang
digunakan berupa teknik wawancara, angket (questionnaire), dan observasi. Data
dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendidikan karakter disiplin dan
tanggung jawab siswa di SD Negeri No.13/1 Muara Bulian terlaksana dengan baik
persentase (87.5%). Hasil yang didapatkan terkait indikator penerapan pendidikan
karakter disiplin dan tanggung jawab. Pertama diintegrasikan dalam program
pengembangan diri meliputi kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, dan
pengkondisian. Kedua diintegrasikan di dalam mata pelajaran yang meliputi Silabus,
RPP, dan kegiatan pembelajaran, penerapannya dilakukan dengan mencantumkan
nilai-nilai karakter di dalamnya. Ketiga diintegrasikan di dalam budaya sekolah
meliputi budaya di kelas, sekolah, dan luar sekolah. Budaya tersebut merupakan
kegiatan yang sering dilakukan yang sudah menjadi kebiasaan siswa. Sedangkan
FKIP Universitas Jambi Page 3
perilaku siswa dalam menerapkan karakter disiplin pada kategori cukup persentase
(58.3%), sebanyak 70 siswa. Selanjutnya perilaku siswa dalam menerapkan karakter
tanggung jawab pada kategori cukup persentase (57.5%), sebanyak 69 siswa.
Berdasarkan hasil penelitian sebaiknya perilaku siswa dalam menerapkan karakter
disiplin dan tanggung jawab perlu ditekankan dan dibiasakan secara terus-menerus
kepada siswa, agar perilaku tersebut menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kemudian
untuk mengatasi kekurangan dari aspek nilai karakter, sebaiknya sekolah ada langkah
tertentu untuk mengatasi hal tersebut.
PENDAHULUAN
Karakter merupakan sikap alami yang ada pada diri seseorang yang
membedakan dengan orang lain. Karakter ialah kualitas, kekuatan mental, moral,
akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus, yang menjadi
pendorong dan penggerak, serta membedakan dengan individu lain (Wiyani,
2013:25). Seseorang dikatakan berkarakter apabila berhasil menyerap nilai karakter
yang dikehendaki masyarakat. Untuk itu, sangat penting membentuk manusia yang
memiliki
Sistem pengendalian internal memainkan peran penting dalam manajemen risiko kepatuhan bank syariah dengan:
1. Memastikan kebijakan, prosedur, dan ketentuan yang ditetapkan manajemen telah dilaksanakan dengan baik. Ini membantu mengendalikan risiko kepatuhan.
2. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap kegiatan operasional bank untuk mendeteksi potensi pelanggaran atau penyimpangan yang dapat menimbulkan risiko ke
Modul ini membahas empat elemen utama dalam merencanakan aktivitas dan proses asesmen, yaitu menentukan pendekatan asesmen, mempersiapkan rencana asesmen, mengidentifikasi persyaratan modifikasi dan kontekstualisasi, serta mengembangkan materi uji kompetensi. Modul ini memberikan panduan praktis bagi asesor untuk merencanakan proses asesmen berbasis kompetensi secara efektif.
ISO 31000:2009 memberikan kerangka kerja manajemen risiko yang terdiri dari prinsip-prinsip, proses, dan tahapan untuk mengelola risiko secara sistematis. Standar ini dapat digunakan oleh setiap organisasi untuk meningkatkan pencapaian tujuan dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman serta mengalokasikan sumber daya untuk menangani risiko. Proses manajemen risiko mencakup perancangan kerangka kerja, penerapan, pemant
Dokumen tersebut membahas konsep dan implementasi penilaian risiko sistem pengendalian intern pemerintah. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan pembelajaran untuk memahami konsep risiko dan implementasi penilaian risiko sesuai peraturan pemerintah. Dokumen tersebut juga membahas metodologi pembelajaran dan pokok bahasan mengenai konsep risiko, penilaian risiko, metodologi penilaian risiko, dan hal-hal yang perlu dibangun dalam implementasi penila
Tujuan Instruksional Khusus
Berdasarkan SKKNI, peserta diharapkan mampu:
Menentukan pendekatan asesemen
Mempersiapkan rencana asesmen
Identifikasi persyaratan modifikasi dan kontekstualisasi
Mengembangkan Materi Uji Kompetensi
Dokumen tersebut membahas tentang analisis modus dan efek kegagalan (Failure Mode and Effect Analysis/FMEA) sebagai salah satu alat manajemen risiko yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan pada suatu proses sebelum terjadinya insiden atau kecelakaan, dengan melakukan langkah-langkah seperti mengidentifikasi modus kegagalan, menentukan prioritas, menganalisis penyebab, dan meredesain proses."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko rumah sakit, termasuk definisi risiko, tujuan manajemen risiko di rumah sakit, jenis-jenis risiko yang ada di rumah sakit seperti risiko klinis dan non-klinis, serta proses identifikasi risiko yang harus dilakukan dalam manajemen risiko rumah sakit."
1. Dokumen tersebut membahas ISO 9001:2015 yang membantu organisasi meningkatkan kinerja melalui pendekatan manajemen mutu berbasis risiko dan proses.
2. ISO 9001:2015 fokus pada pemenuhan persyaratan pelanggan, kepemimpinan manajemen, keterlibatan karyawan, dan perbaikan berkelanjutan.
3. Dokumen tersebut menjelaskan prinsip-prinsip dan persyaratan ISO 9001:2015 seperti fokus pelanggan
Sistem pengendalian internal memainkan peran penting dalam manajemen risiko kepatuhan bank syariah dengan:
1. Memastikan kebijakan, prosedur, dan ketentuan yang ditetapkan manajemen telah dilaksanakan dengan baik. Ini membantu mengendalikan risiko kepatuhan.
2. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap kegiatan operasional bank untuk mendeteksi potensi pelanggaran atau penyimpangan yang dapat menimbulkan risiko ke
Modul ini membahas empat elemen utama dalam merencanakan aktivitas dan proses asesmen, yaitu menentukan pendekatan asesmen, mempersiapkan rencana asesmen, mengidentifikasi persyaratan modifikasi dan kontekstualisasi, serta mengembangkan materi uji kompetensi. Modul ini memberikan panduan praktis bagi asesor untuk merencanakan proses asesmen berbasis kompetensi secara efektif.
ISO 31000:2009 memberikan kerangka kerja manajemen risiko yang terdiri dari prinsip-prinsip, proses, dan tahapan untuk mengelola risiko secara sistematis. Standar ini dapat digunakan oleh setiap organisasi untuk meningkatkan pencapaian tujuan dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman serta mengalokasikan sumber daya untuk menangani risiko. Proses manajemen risiko mencakup perancangan kerangka kerja, penerapan, pemant
Dokumen tersebut membahas konsep dan implementasi penilaian risiko sistem pengendalian intern pemerintah. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan pembelajaran untuk memahami konsep risiko dan implementasi penilaian risiko sesuai peraturan pemerintah. Dokumen tersebut juga membahas metodologi pembelajaran dan pokok bahasan mengenai konsep risiko, penilaian risiko, metodologi penilaian risiko, dan hal-hal yang perlu dibangun dalam implementasi penila
Tujuan Instruksional Khusus
Berdasarkan SKKNI, peserta diharapkan mampu:
Menentukan pendekatan asesemen
Mempersiapkan rencana asesmen
Identifikasi persyaratan modifikasi dan kontekstualisasi
Mengembangkan Materi Uji Kompetensi
Dokumen tersebut membahas tentang analisis modus dan efek kegagalan (Failure Mode and Effect Analysis/FMEA) sebagai salah satu alat manajemen risiko yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan pada suatu proses sebelum terjadinya insiden atau kecelakaan, dengan melakukan langkah-langkah seperti mengidentifikasi modus kegagalan, menentukan prioritas, menganalisis penyebab, dan meredesain proses."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko rumah sakit, termasuk definisi risiko, tujuan manajemen risiko di rumah sakit, jenis-jenis risiko yang ada di rumah sakit seperti risiko klinis dan non-klinis, serta proses identifikasi risiko yang harus dilakukan dalam manajemen risiko rumah sakit."
1. Dokumen tersebut membahas ISO 9001:2015 yang membantu organisasi meningkatkan kinerja melalui pendekatan manajemen mutu berbasis risiko dan proses.
2. ISO 9001:2015 fokus pada pemenuhan persyaratan pelanggan, kepemimpinan manajemen, keterlibatan karyawan, dan perbaikan berkelanjutan.
3. Dokumen tersebut menjelaskan prinsip-prinsip dan persyaratan ISO 9001:2015 seperti fokus pelanggan
3. www.siglaboratory.com
DEFINISI
Risiko : konsekuensi /akibat yang timbul dari suatu
proses yang sedang berlangsung ataupun yang
akan datang
Peluang : kesempatan atau manfaat positif dari
risiko yang teridentifikasi
5. www.siglaboratory.com
Identifikasi Risiko dan Peluang
Pada SNI ISO/IEC 17025:2017 menetapkan, bahwa
suatu organisasi laboratorium mengidentifikasi seluruh
risiko yang mungkin timbul, kemudian menganalisis
peluang yang mungkin terjadi ketika segala risiko telah
teridentifikasi dengan baik dan komprehensif
6. www.siglaboratory.com
Klausul 8.5
Tindakan untuk Mengatasi Risiko dan Peluang
8.5.1 Laboratorium harus mempertimbangkan risiko dan
peluang yang terkait dengan kegiatan laboratorium agar :
a) Menjamin sistem manajemen mencapai hasil yang
diharapkan
b) Meningkatkan peluang dalam mencapai tujuan dan sasaran
laboratorium
c) Mencegah, atau mengurangi dampak yang tidak diinginkan
dan potensi kegagalan dalam kegiatan laboratorium
a) Mencapai peningkatan
7. www.siglaboratory.com
Klausul 8.5
Tindakan untuk Mengatasi Risiko dan Peluang
8.5.2 Laboratorium harus merencanakan :
a) Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang
b) Bagaimana cara untuk ;
- mengintegrasikan dan menerapkan tindakan tersebut
ke dalam sistem manajemen
- mengevaluasi keefektifan tindakan tersebut
Tidak ada persyaratan untuk metode formal dalam manajemen
risiko. Laboratorium dapat memutuskan untuk mengembangkan
metodologi manajemen risiko yang lebih luas atau tidak.
8. www.siglaboratory.com
Klausul 8.5
Tindakan untuk Mengatasi Risiko dan Peluang
8.5.3 Tindakan yang diambil untuk mengatasi risiko dan peluang
harus proporsional terhadap dampak potensial keabsahan hasil
laboratorium.
Cara mengatasi risiko dapat mencakup :
Identifikasi dan penghindaran ancaman
Mengambil risiko untuk mendapatkan peluang
Menghilangkan sumber risiko
Mengubah kemungkinan atau konsekuensi berbagai risiko
Mempertahankan risiko dengan keputusan yang tepat
9. www.siglaboratory.com
Klausul 8.5
Tindakan untuk Mengatasi Risiko dan Peluang
Peluang dapat mengarah pada :
Perluasan ruang lingkup kegiatan laboratorium
Penanganan pelanggan baru
Penggunaaan teknologi baru dan kemungkinan lainnya untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan
Setelah laboratorium mengidentifikasi kemungkinan
ketidaksesuaian, dan merumuskan tindakan pencegahan,
laboratorium dituntut untuk menganalisis peluang sebagai bentuk
usaha positif agar ketidaksesuaian tidak terjadi
10. www.siglaboratory.com
Rangkaian kegiatan yang
dilakukan dalam
mengidentifikasi,
menganalisis,
mengevaluasi, dan
menindaklanjuti risiko yang
terjadi dan diterapkan
sebagai suatu siklus
berkelanjutan dalam
periode 1 (satu) tahun.
Proses Manajemen Risiko
11. www.siglaboratory.com
1. Menciptakan dukungan yang memadai
pada kegiatan manajemen risiko dan
membuat kegiatan tepat sasaran.
2. Membantu memahami risiko, dan dasar
pengambilan keputusan.
3. Menyatukan beragam area keahlian
pada tiap tahap proses manajemen
risiko sehingga tercipta koordinasi
yang tidak saling tumpang tindih dan
memberikan solusi jika terjadi
perbedaan pendapat antar individu.
Komunikasi dan konsultasi
12. www.siglaboratory.com
4. Memastikan berbagai pandangan
dipertimbangkan dengan memadai saat
menentukan kriteria risiko dan saat
mengevaluasi risiko.
5. Membangun rasa keterlibatan dan
kepemilikan di antara pihak yang
terpengaruh oleh risiko.
Komunikasi dan konsultasi
13. www.siglaboratory.com
Penetapan Lingkup, Konteks dan Kriteria
Metode brainstorming (Curah Pendapat)
Diskusi bersama dengan menyampaikan pendapat
masing masing peserta sesuai dengan unit kerja
untuk mengidentifikasi risiko yang ada
Dalam rapat tim manajemen risiko
14. www.siglaboratory.com
Penetapan batasan aktivitas penerapan manajemen risiko
Meliputi persyaratan sesuai dengan SNI ISO/IEC
17025:2017 yaitu persyaratan umum, persyaratan struktur,
persyaratan sumber daya, persyaratan proses dan
persyaratan manajemen
Penetapan Lingkup
15. www.siglaboratory.com
Kombinasi isu internal dan eksternal
yang dapat berpengaruh pada
pendekatan laboratorium dalam
mengembangkan serta mencapai
sasaran. Penetapan konteks dapat
dilakukan dengan identifikasi
kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman, menggunakan pendekatan
analisis SWOT (strengths, weakness,
opportunities, threats)
Penetapan Konteks
16. www.siglaboratory.com
1. Kekuatan (Strengths)
Kekuatan adalah kompetisi khusus yang
memberikan keunggulan kompetitif
Sumber daya, keterampilan, atau
keunggulan- keunggulan lain yang
berhubungan dengan para pesaing
perusahaan dan kebutuhan pasar yang
dapat dilayani oleh perusahaan
2. Kelemahan (Weakness)
Keterbatasan atau kekurangan yang
secara efektif menghambat kinerja
perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat
berupa fasilitas, sumber daya,
kemampuan manajemen dan
keterampilan.
Penetapan Konteks
17. www.siglaboratory.com
3. Peluang (Opportunities)
Situasi penting yang menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan. Kecenderungan
penting merupakan salah satu sumber
peluang, seperti perubahaan teknologi dan
meningkatnya hubungan antara
perusahaan dengan pembeli.
4. Ancaman (Threats)
Situasi penting yang tidak menguntungkan
dalam lingkungan perusahaan. Ancaman
merupakan pengganggu utama bagi posisi
sekarang atau yang diinginkan perusahaan
Penetapan Konteks
19. www.siglaboratory.com
Meliputi penetapan:
1) Kriteria Sumber Risiko
Risiko dapat bersumber dari internal (weakness dari analisa SWOT), dan
dari eksternal (threats dari analisa SWOT), pekerjaan yang tidak sesuai,
audit internal, keluhan pelanggan, dan sebagainya.
Risiko internal Risiko yang berasal dari dalam organisasi sendiri.
Alat bantu untuk mempermudah penentuan penyebab risiko internal
adalah dikaitkan dengan dimensi 5M yaitu Man (sumber daya
manusia), Money (keuangan), Material (bahan pengujian, standar
acuan, ATK), Machine (peralatan pengujian, gedung, kendaraan), dan
Method (sistem dan prosedur).
Risiko eksternal Risiko yang berasal dari luar organisasi sendiri.
Seperti: Kebijakan/ Peraturan baru, perkembangan teknologi, bencana
alam, keamanan, dan kompetitor
Penetapan Kriteria
20. www.siglaboratory.com
Suatu pertimbangan penilaian
kualitatif dan kuantitatif terhadap
besarnya kerugian yang akan
diderita oleh laboratorium atas
suatu kejadian risiko, baik secara
finansial maupun non finansial.
Kriteria dampak ini dapat
dikategorikan sebagai berikut:
Penetapan Kriteria
2) Kriteria Dampak/Konsekuensi
21. Kemungkinan
(probabilitas)
Kemungkinan
(frekuensi/tahun)
Kemungkinan
(Kualitatif)
Skor
<20%terjadi 1-2kejadian Hampirtidakmungkin
terjadi
1(Jarang)
20%<terjadi<40% 3-5kejadian Kemungkinankecilterjadi 2(Kecil)
40%<terjadi<60% 6-9kejadian
Dapatterjadi,dapatjuga
tidak(50:50)
3(Sedang)
60%<terjadi<80% 10-19kejadian Besarkemungkinan
terjadi
4(Besar)
80%<terjadi<100% >20kejadian Hampirpastiterjadi 5(Hampirpasti)
www.siglaboratory.com
3) Kriteria Kemungkinan/Probabilitas
Suatu penilaian semi kuantitatif terhadap peluang terjadinya suatu risiko termasuk
tingkat kemungkinan sebuah risiko terjadi dibandingkan dengan suatu rangkaian
aktivitas atau waktu/ periode tertentu
Penetapan Kriteria
26. www.siglaboratory.com
1. Memastikan bahwa implementasi manajemen risiko telah berjalan
sesuai dengan perencanaan yang dilakukan.
2. Hasil monitoring dan review juga dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk melakukan perbaikan terhadap proses
manajemen risiko
3. Memberikan keyakinan bahwa dengan penerapan manajemen
risiko, organisasi dapat mengurangi ketidakpastian namun tetap
dapat berinovasi sesuai kapabilitas yang dimiliki
Monitoring & Evaluasi Risiko