3. Ash-Sidqu
As-Shidqu ialah kesesuaian pembicaraan dengan
kenyataan menurut keyakinan orang yang berbicara,
As-Sidqhu ini kebalikan dari Al-Kadzibu (bohong).
As-Shidqu ialah kesesuaian ucapan hati dengan
sesuatu yang dikabarkan (dhahirnya) secara
bersamaan, jika salah satu syarat tersebut hilang maka
tidak dinamakan jujur secara sempurna.
4. Allah ta'ala telah memerintahkan hambahamba-Nya yang mukmin agar terus
bersama orang-orang yang jujur (shiddiqin)
dan menetapi kejujuran dalam setiap
keadaannya.
Kejujuran adalah jalan keselamatan dari
kehidupan dunia dan adzab akhirat.
5.
Allah ta'ala berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman
bertakwalah kepada Allah, dan
hendaklah kamu bersama orang-orang
yang sidiqin". (QS. At-Taubah: 119).
6. Medan Kejujuran
Jujur dalam niat, yakni kemurnian niat,
maknanya di kembalikan kepada sikap ikhlas.
Jika amalnya ternodai oleh nafsu, maka
gugurlah kejujuran niatnya.
Benar dalam ucapan, yakni hanya
mengucapkan kebenaran dan membuang
kebatilan.
Benar dalam amal, yakni dengan
menyesuaikan ucapan dengan perbuatan.
7. Janji Allah Kepada Orang Jujur
Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan
Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama
dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat
oleh Alloh, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin,
orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang
sholeh, mereka Itulah teman yang sebaikbaiknya". (QS. An-Nisaa' [4]: 69)
8. Al Amanah
Al Amanah adalah kata yang sering
dikaitkan dengan kekuasaan dan materi.
Namun sesungguhnya kata amanah tidak
hanya terkait dengan urusan-urusan
seperti itu.
Secara syari, amanah bermakna:
menunaikan apa-apa yang dititipkan atau
dipercayakan.
9.
Firman Allah SWT :
Sesungguhnya Allah memerintahkan
kalian untuk menunaikan amanahamanah kepada pemiliknya; dan apabila
kalian menetapkan hukum di antara
manusia hendaklah kalian menetapkan
hukum dengan adil. (An-Nisa: 58)
10. Amanah dan Iman
Amanah adalah tuntutan iman. Dan khianat
adalah salah satu ciri kekafiran.
Sabda Rasulullah SAW menegaskan hal itu,
Tiada iman pada orang yang tidak
menunaikan amanah; dan tiada agama pada
orang yang tidak menunaikan janji.
(HR.Ahmad dan Ibnu Hibban)
11. Contd
Barang siapa yang hatinya kehilangan sifat
amanah, maka ia akan menjadi orang yang
mudah berdusta dan khianat.
Dan siapa yang mempunyai sifat dusta dan
khianat, dia berada dalam barisan orangorang munafik.
Disia-siakannya amanah disebutkan oleh
Rasulullah SAW sebagai salah satu ciri
datangnya kiamat.
12. Contd
Rasulullah saw. Bersabda :
Jika amanah diabaikan maka tunggulah kiamat.
Sahabat bertanya, Bagaimanakah amanah itu
disia-siakan, wahai Rasulullah? Rasulullah saw.
menjawab, Jika suatu urusan diserahkan kepada
yang bukan ahlinya, maka tunggulah
kehancuran. (Al-Bukhari)
13. As Syajaah
Syajaah berarti benaratau gagah
Menurut istilah: keteguhan hati, kekuatan
pendirian untuk membela dan
mempertahankan kebenaran secara jantan dan
terpuji.
Jadi Syajaah adalah: keberanian yang
berlandaskan kebenaran dan dilakukan dengan
penuh pertimbangan
14. Ciri-Ciri Syajaah
Tidak mundur kalau dicela
Tidak mencari pujian
Terus terang mengakui kesalahan
Tabah menghadapi penderitaan
Sabar meghadapi masalah
Berpendirian tetap
Bersemangat tinggi
15. Sumber Keberanian
Rasa takut kepada Allah SWT Lebih
mencintai akhirat dari pada dunia
Tidak takut mati
Tidak ragu-ragu
Tidak menomersatukan kekuatan materi
Tawakal dan yakin pertolongan Allah SWT
16. Bentuk Syajaah menurut
Imam Syahid Hasan Al- Banna
Ash-Sharahah fil haq (terus terang dalam
kebenaran), tidak plin-plan.
Kitmanus-sirr (menyebunyikan rahasia, tidak
membukanya, apalagi menyebarkanluaskannya).
Apapun yang dia hadapi dalam menyimpan rahasia
itu, ia tetap mempertahankannya, sepatah pun
tidak mengatakannya.
17. Contd
Al Itiraf bil khatha (mengakui kesalahan),tidak
lempar batu sembunyi tangan, menutupi kesalahan
apalagi mengemasnya dengan kemasan-kemasan
kebenaran.
Al Inshaf minan-nafs (obyektif terhadap diri sendiri),
hati boleh panas, telinga boleh merah akan
tetapi akal pikiran tetap jenih dan memilih cara
mengekspresikan kemarahannya dalam bentuk yang
paling tepat.
18. Tawadhu
Pengertian Tawadhu adalah rendah hati, tidak
sombong.
Pengertian yang lebih dalam adalah kalau kita tidak
melihat diri kita memiliki nilai lebih dibandingkan
hamba Allah yang lainnya.
Orang yang tawadhu adalah orang menyadari bahwa
semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari
Allah SWT.
19.
Tawadhu merupakan salah satu bagian
dari akhlak mulia jadi sudah selayaknya kita
sebagai umat muslim bersikap tawadhu,
karena tawadhu merupakan salah satu
akhlak terpuji yang wajib dimiliki oleh
setiap umat Islam.
20.
Rasulullah SAW bersabda:
Tiada berkurang harta karena sedekah, dan
Allah tiada menambah pada seseorang yang
memaafkan melainkan kemuliaan. Dan tiada
seseorang yang bertawadhu kepada Allah,
melainkan dimuliakan (mendapat izzah) oleh
Allah. (HR. Muslim)
21. Berikut beberapa ayat-ayat Al Quran yang
menegaskan perintah Allah SWT untuk
senantiasa bersikap tawadhu dan menjauhi sikap
sombong
22.
Dan janganlah kalian berjalan di atas bumi ini dengan
menyombongkan diri, karena kalian tidak akan mampu
menembus bumi atau menjulang setinggi gunung.
(QS al-Isra-37).
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu
(ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan
rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa
mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang
mengandung) keselamatan.
(QS. Al Furqaan: 63)
23.
Tidak diragukan lagi bahwa Sesungguhnya
Allah mengetahui apa yang mereka
rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang sombong. (QS: an-Nahl: 23)
24. Tanda Orang Tawadhu
Disaat seseorang semakin bertambah ilmunya
maka semakin bertambah pula sikap tawadhu
dan kasih sayangnya.
Dan semakin bertambah amalnya maka semakin
meningkat pula rasa takut dan waspadanya.
Setiap kali bertambah usianya maka semakin
berkuranglah ketamakan nafsunya.
25. Contd
Setiap kali bertambah hartanya maka
bertambahlah kedermawanan dan kemauannya
untuk membantu sesama.
Dan setiap kali bertambah tinggi kedudukan dan
posisinya maka semakin dekat pula dia dengan
manusia dan berusaha untuk menunaikan
berbagai kebutuhan mereka serta bersikap
rendah hati kepada mereka.
26. Al Wafa
Al-Wafa adalah sebuah kosakata dalam
bahasa Arab.
Al-Wafa ini bisa dikatakan seperti kacang
tidak lupa kulitnya.
27. Contoh sikap Al Wafa
Ketika kita dahulu miskin, saat ini kita kaya, maka
kita tidak lupa akan kondisi kita dahulu saat kita
miskin.
Dahulu kita bodoh, dan saat ini kita merasa pintar,
maka kita tidak lupa akan kondisi kita dahulu ketika
kita masih bodoh.
Dahulu kita menganggur, dan saat ini kita mendapat
pekerjaan, maka kita tidak lupa pada saat dahulu kita
pernah menganggur.
28.
Sikap wafa ini bisa kita representasikan
dengan kita selalu bersyukur akan kondisi
kita saat ini, dan selalu mengingat akan
karunia Allah yang telah kita terima saat
ini dengan memperhatikan kondisikondisi kita saat dahulu.
29. Ar Rahmaan
Ar Rahmaan diartikan sebagai Maha
Pengasih
Pengasih apabila diartikan sebagai
Perasaan sayang
30.
Pertama harus dipahami apabila Maha
Pengasih maka maknanya ialah segala
sesuatunya diberi atau dikasih oleh Allah.
Sesuatu yang sudah diberikan akan menjadi
milik si penerima
31. Taawun
Taawun berasal dari bahasa Arab
Taawana, Yataaawuna, Taawuna,
yang artinya tolong-menolong, gotongroyong, bantu-membantu dengan
sesama manusia.
32.
Pentingnya Taawun
Manusia adalah makhluk yang lemah tak
mampu mencukupi kebutuan hidupnya sendiri
tanpa bantuan pihak lain.
Agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
manusia perlu mengadakan kerja sama, tolongmenolong dan bantu-membantu dalam
berbagai hal.
33. Perintah Untuk Taawun
Perintah untuk Taawun ada dalam Q.S. Al-Maidah 5:2
o
o
o
o
Menurut ayat tersebut tidak setiap bentuk tolong-menolong
itu baik, melainkan ada juga yang tidak baik.
Tolong-menolong yang baik adalah apabila mengarah pada
kebaikan dan ketaqwaan sesuai petunjuk agama.
Adapun tolong-menolong yang menyangkut masalah dosa
dan permusuhan termasuk perkara yang dilarang agama.
Tolong-menolong bebas dilakukan dengan siapapun
(termasuk non muslim), selama tidak menyangkut masalah
akidah dan ibadah. Dalam hal akidah dan ibadah tidak ada
kompromi antara agama yang satu dengan yang lain.
35.
1. Al- muin wal Mustain
Yaitu orang yang memberi pertolongan dan
juga minta tolong. Orang ini memiliki sikap
timbal balik dan inshaf (seimbang). Ia
laksanakan kewajibannya dan ia juga mengambil
apa yang menjadi haknya.
36.
2. La Yuin wa la Yastain
Yaitu orang yang tidak mau menolong dan juga tidak
minta tolong. Ia ibarat orang yang hidup sendirian dan
terasing, tidak mendapatkan kebaikan, namun juga tidak
mendapat kejelekan orang.
3. Yastain wa la Yuin.
Yaitu orang yang maunya minta tolong saja, namun
tidak pernah mau menolong. Ia adalah orang yang paling
tercela, terhina dan terendah. Ia sama sekali tidak punya
semangat berbuat baik dan tidak punya perasaan
khawatir mengganggu orang.
37.
4. Yuin wa la Yastain
Yaitu orang yang selalu menolong orang lain,
namun dia tidak meminta balasan pertolongan
mereka. Ini merupakan orang yang paling mulia dan
berhak mendapatkan pujian. Tidak pernah merasa
berat di dalam memberi bantuan dan tidak pernah
mau berpangku tangan ketika ada orang lain butuh
pertolongan.
38. Faedah Taawun
Dengan tolong-menolong, pekerjaan akan dapat
terselesaikan dengan lebih sempurna dan mempercepat
tercapainya target pekerjaan
Taawun melahirkan cinta dan belas kasih antara orang
yang saling menolong dan menepis berbagai macam
fitnah.
Taawun akan memudahkan pekerjaan, memperbanyak
orang yang berbuat baik, menampakkan persatuan dan
saling membantu. Jika dibiasakan, maka itu akan menjadi
modal kehidupan sebuah ummat.