際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
SINOPSIS 
Tujuh tahun yang lalu di Bandung, kecelakaan mobil terjadi. Gara-gara iseng memainkan setir mobil dan pedal gas, 
Ralphie Devorian Arras melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya. Dia merenggut nyawa Viora, adik bungsunya, dan 
merampas penglihatan Theola Deviria Arras, adik tersayangnya. 
Sejak saat itu Theola membenci kakaknya. Dia menganggap Ralphie telah merampas tiga hal terpenting dalam 
hidupnya: sepasang mata untuk melihat keindahan dunia, seorang adik yang paling manis, dan kepercayaannya akan kasih 
sayang seorang kakak. Ralphie yang merasa sangat bersalah memutuskan pergi dari rumah dan tak pernah kembali lagi. 
Kini, Ralphie dan Theola bertemu kembali. Dalam keadaaan tidak saling mengenal. Karena Ralphie menyamar 
sebagai Rabel, berandalan yang selalu membuat onar. 
Sesaat Rabel bahagia dengan identitas barunya, sebab kini dia bisa melindungi Theola dan menebus kesalahannya. 
Tapi kebahagiaan itu ternyata tak berlangsung lama. Sebab Theola yang tak pernah tahu siapa Rabel sebenarnya mulai 
jatuh cinta kepada Rabel. 
Di hari ulang tahun mama Rabel dan Theola, Rabel bertemu dengan mamanya. Di sana ia meminta suatu 
permohonan yang tidak mungkin. Rabel ingin menyumbangkan matanya untuk Theola. Tetapi pikiran Rabel ini ditolak tegas 
oleh mamanya. 
Ketika hari itu sudah berlalu, Arizona, musuh terbesar Rabel datang menjemput Theola di rumahnya untuk pergi. 
Tiba-tiba Rabel datang dengan keadaan mabuk. Ia menarik Theola masuk ke mobil yang dibawanya. Di jalan, kejadian 
tujuh tahun itu terulang kembali. Kecelakaan mobil terjadi. Rabel tidak mengalami luka serius namun Theola harus 
dioperasi. 
Rabel yang merasa malu dan sangat bersalah untuk kali kedua, memutuskan untuk mengalahkan kematian. Ia 
menelan sepuluh butir obat tidur. Rabel pun meninggal karena overdosis. Tetapi sebelum meninggal, Rabel sempat menulis 
surat yang isinya ingin mendonorkan matanya kepada Theola apabila ia meninggal. 
Theola memutuskan menerima hadiah sepasang mata itu sebagai tanda sayang pada Rabel. Theola melakukan 
operasi dan berhasil. Ia dapat melihat kembali. Tetapi Theola sadar bahwa pemberian itu bukan hanya sepasang mata 
melainkan dua pasang mata. Sepasang mata untuk melihat indahnya dunia yang warna-warni dan sepasang mata lagi 
untuk mengizinkan hatinya kembali melihat dan mempercayai kebesaran kasih sayang seorang kakak yang mungkin ada di 
dunia ini. 
------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 
UNSUR INTRINSIK 
Tema : Pengorbanan dan kasih sayang 
Alur 
Pemaparan :Keisengan Ralphie menjalankan mobil menimbulkan kecelakaan yang menyebabkan Viora meninggal 
dan mata Theola buta. 
Konflik1 :Theola menjadi sangat benci dengan kakaknya. Ia tak mau berhubungan lagi dengan Ralphie. 
Klimak 1 : Ralphie kabur dari rumah dan tak pernah bertemu Theola lagi. 
Leraian 1 : Raplhie dan Theola dipertemukan kembali oleh kedua sahabat Theola. 
Ralphie yang masih merasa bersalah tidak mau Theola mengenalinya. 
Konflik 2 : Ralphie menyamar sebagai Rabel, teman kedua sahabat Theola. 
Komflik 3 : Rabel ingin mendonorkan matanya kepada Theola sebagai tanda penebusan kesalahannya. Tetapi 
mamanya tidak menyetujuinya. 
Leraian 3 : Rabel yang merasa tertekan meminum minuman keras sehingga mabuk. 
Konflik 4 : Kejadian tujuh tahun lalu terulang, Rabel dan Theola mengalami kecelakaan mobil karena Rabel 
sedang mabuk. Rabel tidak mengalami luka serius sedang Theola harus dioperasi karena terjadi 
pendarahan. 
Klimaks 4 : Rabel putus asa. Ia bunuh diri dengan menelan 10 butir obat tidur. Sebelumnya dia menulis surat yang 
isinya ingin mendonorkan matanya kepada Theola jikalau dia meninggal. 
Leraian 4 : Rabel meninggal. Theola menerima pemberian sepasang mata dari Rabel. 
Penyelesaian : Theola melakukan operasi dan berhasil. Ia dapat melihat lagi. Dan cintanya jatuh di tangan Arizona. 
Penokohan 
1. Ralphie Devorian Arras (Rabel) 
 Baik 
Tugas Bahasa. Indonesia Page 1
 Ralphie berlari naik ke panggung. Dia menatap Theola hangat dan penuh kasih. Tangannya kemudian 
terulur. Menyentuh bulir air mata Theola dengan sangat perlahan, berusaha mengeringkan alirannya yang tak 
kunjung usai sambil menghibur Theola dengan kalimat-kalimat indahnya. 
 Nakal 
 Ralphie yang merasa kesal dan bosan, tiba-tiba mendapat sebuah ide di benaknya. Ia berpindah ke bangku 
pengemudi. Dengan wajah ceria, Ralphie menarik mundur tongkat persneling dan menginjak pedal gas. Mobil 
melaju kencang dan akhirnya menyerempet pohon tua di tepi jalan. 
 Penyayang 
 Iya, Theo Jangan pernah kuatir. Jangan pernah takut. Ada aku. Aku akan selalu menjaga kamu 
 Pemalak 
 Salah satu dari kedua cewek culun itu tergesa-gesa merogoh saku dan mengeluarkan uang dua puluh 
ribuan. Tangannya gemetar tak keruan saat meletakkan uang itu di atas tangan Rabel. 
 Pengecut 
 Theola semakin mendekatinya. Rabel menjadi semakin kalut. Dan dalam keadaan terdesak itulah muncul 
ide di kepalanya begitu saja, entah dari mana. Gini aja. Bilang gue temen main lo. Nama gue Rabel. Yang 
lainnya bisa kita obrolin setelah ini. Yang jelas Jangan sekali-sekali elo bilang gue Ralphie, kakak kandungnya 
yang paling dia benci di dunia, yang udah merenggut penglihatan dan adiknya! 
 Playboy 
 Huuh! Semua orang tau elo hobi ganti-ganti cewek sesering ganti baju. 
 Udah gue bilang dari dulu, jangan deket-deket sama playboy gembel satu ini, celoteh Arizona cuek. 
 Keras kepala 
 Rabel tetap memaksa Marva untuk tidak memberitahukan hal itu kepada Theola, bahkan sampai memohon 
di kaki Marva. 
 Mendengar celotehan panjang lebar Marva, tidak mengurung niat Rabel untuk mengulang perbuatan 
memalukannya itu. 
 Pemaki 
 Kening Rabel berkerut merah. Dia sudah siap menyemprot si kembar itu dengan makian yang biasa sering 
dilakukannya kalau si kembar salah padanya. 
 Bodoh 
 Gue gk naek kelas 2 tahun dan akhirnya gue di DO sama kepala sekolah, tutur Rabel terus terang. 
 Rela berkorban 
 Theola telah kukalahkan kematian untukmu. Telah kulewati perampas keberanianmu itu. Dan kini kamu 
telah bebas. Jadi, kupersembahkan sepasang mataku untukmu. Agar kamu bisa tersenyum lagi. 
RABEL 
2. Theola Deviria Arras 
 Periang 
Theola tertawa mendengar celotehan kedua sahabatnya itu. 
Theola menanggapinya dengan senyuman. Makasih, ya Theola meraih sebungkus dorayaki. Dan bergerak 
membukanya. 
 Mudah bergaul 
Hai, Rabel. Senang banget masih ada yang pengin kenalan sama gue, kata Theola sambil tersenyum lebar. 
Gue Arizona, Arizona mengulurkan tangannya. 
Theola, sahut Theola tanpa menyambut uluran tangan Arizona. 
 Tidak mudah dipengaruhi 
Jangan pernah nyatain cinta kalau elo nggak benar -benar jatuh cinta. 
Lagi pula, gue juga nggak bego-bego amat. Gue tau banget, cewek kayak gue udah pasti bukan cewek yang 
bisa bikin cowok jungkir-balik naksir gue cuma dalam dua-tiga kali bertemu. 
 Penurut 
Lalu Theola berbicara di telepon, dengan kalimat pertama berbunyi, Halo, iya Mama dan diakhiri dengan, Iya 
theola pulang sekarang Daah 
Rabel menarik Theola untuk ikut dengannya. Theola yang masih ragu akhirnya ikut masuk ke mobil pinjaman teman 
Rabel itu. 
 Munafik 
Bertemu dengan Ralphie? Merindukan Ralphie? Sunggukah keinginan itu tak pernah ada di dalam hatinya? Theola 
berharap dia bisa menjawab tidak. Nyatanya, dia sendiri tidak yakin dengan jawabannya. Karena, bukan satu-dua kali 
Theola tidur terlentang menghadap langit-langit kamarnya. Sambil berpikir, di mana kira-kira Ralphie berada? Apa yang 
dilakukannya sejak dia lari dari rumah? Di mana dia tinggal? Gimana cara dia bertahan hidup? Tetapi Theola langsung 
menepisnya jauh-jauh dan bersikap tak penah peduli di hadapan orang lain. 
Tugas Bahasa. Indonesia Page 2
Tiba-tiba semuanya tampak begitu jelas di mata Theola. Tembok kemunafikan yang membentengi hatinya runtuh 
seketika. Ada kerinduan amat menyakitkan yang selama ini ditutup-tutupinya setengah mati. 
3. Marva 
 Punk 
Kembaran Adiel itu penampilannya sangat funky. Rambutnya di cat warnah merah cherry dan lebih panjang di 
sebelah kanan. Dagunya bertindik. Begitu pula alisnya. Sebentar -sebentar keluar gelembung permen karet dari mulutnya. 
Kelopak matanya diwarnai dengan eye shadow warna hitam. 
 Setia kawan 
Marva dan Adiel sahabar terbaik Theola. Walaupun selama ini tinggal berbeda kota, hubungan Theola dan si 
kembar itu tidak pernah renggang. Setiap Theola ke Jakarta, mereka selalu menyempatkan diri jalan bareng. Begitu pula 
jika Marva dan Adiel datang ke Bandung khusus untuk mengunjungi Theola. Intinya, persahabatan Marva, Adiel, dan 
Theola tak bisa dipisahkan jarak dan waktu. 
 Perhatian 
Rabel! Pokoknya, elo akan liat! Gue akan temuin cara buat ngubah elo! Gue janji! pekik Marva pantang menyerah. 
Kita harus bikin Theola marah sama Rabel. Kalau perlu, kita bikin theola marah banget sama Rabel! Pokoknya, 
kita harus bikin Theola batal naksir sama Rabel! jelas Marva, pelan, tegas, dan yakin. 
God bless us! Adiel ngeliat mobil merah Iren ngebuntutin elo berdua. Dia langsung nelepon gue. Karen takut terjadi 
apa-apa, gue langsung manggil polisi, sementara Adiel berusaha melacak posisi elo berdua, jelas Marva panjang -lebar. 
 Keras kepala 
Tapi Marva rupanya cukup keras kepala. Dia tak terlihat gentar sedikit pun. Malahan, dia kini melipat tangannya dan 
mulai berceramah. 
Nggak bisa, Bel Itu namanya kita nipu Theola. Pokoknya gue gk mau ngebohongin Theola terus-terusan. Dia 
kan sahabat terbaik gue. 
 Berani 
Dan saat Rabel bau membelalakkan matanya untuk protes Marva tiba-tiba telah melemparkan dirinya. Cewek itu 
memejamkan matanya dan bibirnya langsung mengecup bibir Rabel. 
4. Adiel 
 Setia kawan 
Marva dan Adiel sahabar terbaik Theola. Walaupun selama ini tinggal berbeda kota, hubungan Theola dan si kembar 
itu tidak pernah renggang. Setiap Theola ke Jakarta, mereka selalu menyempatkan diri jalan bareng. Begitu pula jika Marva 
dan Adiel datang ke Bandung khusus untuk mengunjungi Theola. Intinya, persahabatan Marva, Adiel, dan Theola tak bisa 
dipisahkan jarak dan waktu. 
 Perduli 
Hati-hati ya, Theoo! seru Adiel agak cemas. 
Tenang Tenang Gue akan jaga elo, Theo, kata Adiel menenangkan, saat merasa Theola mempererat 
genggaman tangannya. 
Aduuuh, theeooo, syukurlah elo nggak kenapa-napa, masih dengan sangat lega, Adiel merangkul Theola 
erat-erat. 
5. Arizona 
 Baik 
Tapi Arizona tidak menjawab. Dia berjalan ke arah Theola dan membantunya berdiri. 
 Cerdas 
Theola pun tak memungkiri kehebatan Arizona dalam mengambil hati orang. Orang tuanya yang biasa 
superprotektif dibuat tidak berdaya oleh Arizona. 
 Gombal 
Datang ke rumah cewek cantik, pasti harus rapi dong? godanya sambil melirik Theola, berharap melihat pipi 
Theola sedikit merona, kalau perlu sampai merah padam. 
 Playboy 
Jadi, kalo elo pingin ngalahin Rabel, Theola nggak akan masuk ke dalam daftar cewek yang perlu elo rebut untuk 
membuktikan elo lebih hebat daripada Rabel! tutur Adiel kesal. 
 Rela berkorban 
Tepat sebelum kesadaran Theola menghilang, tiba-tiba Arizona menabraknya. Arizona menghimpit Theola dan 
melindungi Theola dari pukulan bertubi-tubi itu. Lantas tak aneh, tak ada sakit yang Theola rasakan. 
 Jujur 
Gue selalu jujur sama elo, Theola. Masa elo nggak tau? kata Arizona tegas. 
6. Iren 
 Cemburuan 
Itu dia orangnya, cewek ganjen yang mau ngerebut cowok orang! seru Iren dengan suara lantang. 
 Jahat 
Tugas Bahasa. Indonesia Page 3
Udah, kerjain tuh cewek sampe sadar kalo dia jangan seenaknya aja ngerebut cowok gue, bentak Iren pada 
kedua temannya. 
 Kejam 
Iren baru menghentikan preman-premannya memukuli Arizona setelah melihat Arizona sudah babak belur tidak 
berdaya. Kemudian ia meninggalkan begitu saya kakak tirinya itu yang tergolek pingsan di pinggir jalan. 
7. Mama Theola dan Ralphie 
 Perhatian 
Mama Theola yang cemas langsung menelpon Theola. Ponsel Theola diangkat oleh Marva kemudian diberikan 
kepada Theola. 
 Penyayang 
Sejak saat itu, mereka nggak pernah bisa memaksa gue, Bel. Sejak saat itu, semua cinta mereka yang tersisa 
dilimpahkan buat diri gue. Dan mereka begitu takut kehilangan gue. Mereka selalu menuruti kemauan gue Apalagi 
kemauan yang gue tunjukkan dengan sikap yang sangat keras seperti itu. 
Ralphie, panggil Mama sambil maju merangkulnya dengan sangat erat 
8. Papa Theola dan Ralphie 
 Penyayang 
Semua cinta mereka yang tersisa dilimpahkan buat diri gue. Dan mereka begitu takut kehilangan gue. Mereka selalu 
menuruti kemauan gue Apalagi kemauan yang gue tunjukkan dengan sikap yang sangat keras seperti itu. 
 Tegar 
Kita akan bisa melewati ini semua, Ma. Karena akan selalu ada kebahagiaan di setiap penderitaan, kata Papa 
penuh meyakinkan. 
Latar 
No Tempat Waktu Suasana Alat 
1 Di atas panggung Pagi hari Menjengkelkan, menyedihkan Pengeras suara (mikrofon) 
2 Di dalam sedan perak Sore hari 
Menyenangkan, tenang, 
menegangkan 
Game boy, kemudi mobil, 
pedal gas, tongkat persneling 
3 
Di dalam mobil berwarna 
hitam 
Pagi hari Tenang, gembira Kacamata hitam, tongkat 
4 
Di halaman belakang 
sekolah 
Pagi hari Menegangkan, menakutkan 
Uang dua puluh ribu dan lima 
puluh ribu 
5 Depan kamar Rabel Pagi hari Menjengkelkan Mobil berwarna biru 
6 Di dalam kafe Sore hari Ramai, menegangkan Tongkat 
7 Di dalam taksi Malam hari Gembira, penuh kerinduan Tongkat, rokok 
8 Di dalam kamar Theola Malam hari Menegangkan Tongkat, tempat tidur 
9 Di halaman depan sekolah Pagi hari Ramai, meriah Tongkat 
10 Di gudang sekolah Pagi hari Mencekam, menegangkan Tumpukan kursi, tongkat 
11 Di dalam rumah 
7 tahun yang 
lalu, pagi hari 
Menyedihkan, mengharukan Buku harian 
12 Di dalam taksi Siang hari Tenang, membingungkan Tongkat 
13 Di dalam kamar Marva Siang hari Tenang, menyedihkan Tape 
14 Di pinggir jalan Sore hari Panas, ramai, membingungkan Jam tangan 
15 Di Hypermarket Siang hari Ramai, menyenangkan 
Tongkat, kue dorayaki, kereta 
dorong 
16 Di dalam rumah Theola Sore hari Lucu, membingungkan Kue dorayaki beraneka rasa 
17 Di dalam toko buku Siang hari Menggembirakan Buku cerita 
18 Di depan toko buku Siang hari Menjengkelkan Kue dorayaki, tongkat 
19 Di pinggir jalan Siang hari Membingungkan Tongkat 
20 Di rumah Theola Sore hari Membingungkan Buku Braille 
21 Aula sekolah Sore hari Membingungkan, sunyi, hening 
22 Di kamar Theola Malam hari Menegangkan, menyedihkan Tisu, sofa, tempat tidur 
23 Di kamar Theola Siang hari Menyenangkan 
Tongkat, bunga anggrek 
bulan 
24 Di gedung pertunjukkan Siang hari Tenang, menggembirakan Tongkat 
25 
Di halaman parkir gedung 
pertunjukkan 
Sore hari Menegangkan, mencekam, panik Rokok, tongkat, balok kayu 
26 Di kamar Rabel Malam hari Panik, membingunkan 
Semangkuk mi instan, pigura 
usang 
27 Di kamar Theola Tengah malam Sunyi, mengejutkan Tempat tidur 
Tugas Bahasa. Indonesia Page 4
28 Di kamar Rabel Tengah malam Hening, mencemaskan Foto Theola 
29 Di kamar Adiel Siang hari Menyenangkan Handphone 
30 
Di depan rumah Adiel dan 
Marva 
Sore hari Panik, menegangkan, menakutkan Tongkat 
31 Di kamar Theola Siang hari Membingungkan Buku Braille 
32 Di depan kamar Rabel Siang hari Membingungkan Handphone 
33 Di kamar Marva Sore hari 
Memalukan, menjengkelkan, 
menyedihkan 
Tape, CD lagu 
34 
Di halam rumah Adiel dan 
Marva 
Sore hari Menyedihkan Tongkat 
35 Di kamar Adiel Malam hari Sunyi, hening Tempat tidur 
36 Di kamar Rabel Malam hari Kesal, membingungkan Tempat tidur 
37 Di rumah sakit Pagi hari Sepi, membosankan Piring, tempat tidur 
38 Di toko souvenir Siang hari Ramai, menggembirakan Patung bebek 
39 Di pinggir jalan Siang hari Panas, menegangkan Tongkat 
40 
Di rumah makan pinggir 
jalan 
Siang hari Membingungkan Tongkat 
41 Di pinggir jalan Sore hari 
Menjengkelkan, menegangkan, 
mencekam 
Mobil merah, tas, cermin 
42 Di ruang makan Sore hari 
Membahagiakan, mengejutkan, 
panik 
Kue ulang tahun 
43 Di taman Sore hari 
Gelisah, membahagiakan, 
mengharukan 
Bangku, rokok 
44 Di rumah Theola Siang hari 
Menjengkelkan, membingungkan, 
menegangkan 
Tongkat 
45 Di dalam mobil Rabel Siang hari 
Menjengkelkan, membingungkan, 
menegangkan 
Tongkat 
46 Di rumah sakit Sore hari 
Cemas, gelisah, menegangkan, 
menyedihkan 
Handphone, bangku 
47 
Di makam ayah angkat 
Rabel 
Sore hari Menyedihkan, mengharukan Ponsel tua 
48 Di kamar Rabel Malam hari 
Gelisah, menegangkan, 
menyedihkan 
Botol air mineral, botol 
berwarna biru terang, surat, 
buku tulis, kursi, meja 
49 Di rumah sakit Pagi hari 
Gelisah, mengejutkan, 
menjengkelkan, mengharukan 
3 buah surat dari Ralphie 
50 Di rumah sakit Pagi hari Gelisah, menegangkan Kacamata google 
51 Di kamar Rabel Pagi hari Menyedihkan, mengharukan Bingkai foto, sepucuk surat 
52 Di makam Rabel Siang hari Tenang, menyenangkan Kacamata google 
Sudut Pandang 
Novel ini menggunakan sudut padang orang ke-3 serba tahu. 
------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 
UNSUR EKSTRINSIK 
Alexandra Leirissa Yunadi 
(Perempuan) 
1. Pendidikan 
Alexandra Leirissa Yunadi merupakan seorang pelajar SMU karena cerita novel berputar pada kehidupan pelajar SMU. Dan 
Alexandra juga mengetahui bagaimana selak-beluk kehidupan anak remaja SMU pada umumnya. 
2. Agama 
Alexandra Leirissa Yunadi beragama Katolik karena pada bagian akhir cerita tertera nama Romo Robert Tarsisius pada 
sebuah nisan makam. 
3. Hobby 
a. Alexandra suka mendengarkan musik barat karena terdapat judul lagu-lagu barat, seperti: Crazy in Love (Beyonce). 
Tugas Bahasa. Indonesia Page 5
b. Alexandra suka menonton acara MTV karena di dalam cerita novel ada kalimat: video klip Toxicity System of Down yang 
diputar di MTV. 
4. Favorite 
a. Alexandra Leirissa Yunadi sangat mengidolakan Band Peterpan karena di cerita novel terdapat kata Peterpan yang dibuat 
agak berlebihan. 
b. Alexandra sangat menyukai kue Dorayaki karena di cerita novel terdapat kata kue Dorayaki yang disebutkan dalam 
banyak rasa. 
----------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
PENUTUP 
Kesimpulan 
Novel genre Teenlit berjudul Dua Pasang Mata karya Alexandra Leirissa Yunadi merupakan suatu novel yang patut 
diacungi jempol. Banyak hal-hal yang menarik dalam cerita novel ini. Karakter tokohnya juga tidak monoton. Bahasanya 
bahasa anak muda. Cerita dalam novel ini saling berkaitan dan membuat pembacanya menjadi penasaran dengan akhir 
ceritanya. Sangat bagus, menyentuh, dan berkesan. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari novel ini. Namun sayang 
kelemahannya cuma satu dimana bahasanya masih terkesan agak kaku meskipun sudah bahasa anak muda. 
Saran 
 Sebaiknya penerbit memcantumkan minimum umur membaca novel ini 
 Sebaiknya pembaca tidak meniru apa yang dilakukan Rebel yang bunuh diri 
 Sebaiknya pembaca tidak melakukan apa yang dilakukan Iren yang melakukan apa saja untuk medapatkan sesuatu 
 Sebaiknya pengarang menambahkan cerita untuk Marva dan Adiel 
Tugas Bahasa. Indonesia Page 6

More Related Content

Sinopsis

  • 1. SINOPSIS Tujuh tahun yang lalu di Bandung, kecelakaan mobil terjadi. Gara-gara iseng memainkan setir mobil dan pedal gas, Ralphie Devorian Arras melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya. Dia merenggut nyawa Viora, adik bungsunya, dan merampas penglihatan Theola Deviria Arras, adik tersayangnya. Sejak saat itu Theola membenci kakaknya. Dia menganggap Ralphie telah merampas tiga hal terpenting dalam hidupnya: sepasang mata untuk melihat keindahan dunia, seorang adik yang paling manis, dan kepercayaannya akan kasih sayang seorang kakak. Ralphie yang merasa sangat bersalah memutuskan pergi dari rumah dan tak pernah kembali lagi. Kini, Ralphie dan Theola bertemu kembali. Dalam keadaaan tidak saling mengenal. Karena Ralphie menyamar sebagai Rabel, berandalan yang selalu membuat onar. Sesaat Rabel bahagia dengan identitas barunya, sebab kini dia bisa melindungi Theola dan menebus kesalahannya. Tapi kebahagiaan itu ternyata tak berlangsung lama. Sebab Theola yang tak pernah tahu siapa Rabel sebenarnya mulai jatuh cinta kepada Rabel. Di hari ulang tahun mama Rabel dan Theola, Rabel bertemu dengan mamanya. Di sana ia meminta suatu permohonan yang tidak mungkin. Rabel ingin menyumbangkan matanya untuk Theola. Tetapi pikiran Rabel ini ditolak tegas oleh mamanya. Ketika hari itu sudah berlalu, Arizona, musuh terbesar Rabel datang menjemput Theola di rumahnya untuk pergi. Tiba-tiba Rabel datang dengan keadaan mabuk. Ia menarik Theola masuk ke mobil yang dibawanya. Di jalan, kejadian tujuh tahun itu terulang kembali. Kecelakaan mobil terjadi. Rabel tidak mengalami luka serius namun Theola harus dioperasi. Rabel yang merasa malu dan sangat bersalah untuk kali kedua, memutuskan untuk mengalahkan kematian. Ia menelan sepuluh butir obat tidur. Rabel pun meninggal karena overdosis. Tetapi sebelum meninggal, Rabel sempat menulis surat yang isinya ingin mendonorkan matanya kepada Theola apabila ia meninggal. Theola memutuskan menerima hadiah sepasang mata itu sebagai tanda sayang pada Rabel. Theola melakukan operasi dan berhasil. Ia dapat melihat kembali. Tetapi Theola sadar bahwa pemberian itu bukan hanya sepasang mata melainkan dua pasang mata. Sepasang mata untuk melihat indahnya dunia yang warna-warni dan sepasang mata lagi untuk mengizinkan hatinya kembali melihat dan mempercayai kebesaran kasih sayang seorang kakak yang mungkin ada di dunia ini. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ UNSUR INTRINSIK Tema : Pengorbanan dan kasih sayang Alur Pemaparan :Keisengan Ralphie menjalankan mobil menimbulkan kecelakaan yang menyebabkan Viora meninggal dan mata Theola buta. Konflik1 :Theola menjadi sangat benci dengan kakaknya. Ia tak mau berhubungan lagi dengan Ralphie. Klimak 1 : Ralphie kabur dari rumah dan tak pernah bertemu Theola lagi. Leraian 1 : Raplhie dan Theola dipertemukan kembali oleh kedua sahabat Theola. Ralphie yang masih merasa bersalah tidak mau Theola mengenalinya. Konflik 2 : Ralphie menyamar sebagai Rabel, teman kedua sahabat Theola. Komflik 3 : Rabel ingin mendonorkan matanya kepada Theola sebagai tanda penebusan kesalahannya. Tetapi mamanya tidak menyetujuinya. Leraian 3 : Rabel yang merasa tertekan meminum minuman keras sehingga mabuk. Konflik 4 : Kejadian tujuh tahun lalu terulang, Rabel dan Theola mengalami kecelakaan mobil karena Rabel sedang mabuk. Rabel tidak mengalami luka serius sedang Theola harus dioperasi karena terjadi pendarahan. Klimaks 4 : Rabel putus asa. Ia bunuh diri dengan menelan 10 butir obat tidur. Sebelumnya dia menulis surat yang isinya ingin mendonorkan matanya kepada Theola jikalau dia meninggal. Leraian 4 : Rabel meninggal. Theola menerima pemberian sepasang mata dari Rabel. Penyelesaian : Theola melakukan operasi dan berhasil. Ia dapat melihat lagi. Dan cintanya jatuh di tangan Arizona. Penokohan 1. Ralphie Devorian Arras (Rabel) Baik Tugas Bahasa. Indonesia Page 1
  • 2. Ralphie berlari naik ke panggung. Dia menatap Theola hangat dan penuh kasih. Tangannya kemudian terulur. Menyentuh bulir air mata Theola dengan sangat perlahan, berusaha mengeringkan alirannya yang tak kunjung usai sambil menghibur Theola dengan kalimat-kalimat indahnya. Nakal Ralphie yang merasa kesal dan bosan, tiba-tiba mendapat sebuah ide di benaknya. Ia berpindah ke bangku pengemudi. Dengan wajah ceria, Ralphie menarik mundur tongkat persneling dan menginjak pedal gas. Mobil melaju kencang dan akhirnya menyerempet pohon tua di tepi jalan. Penyayang Iya, Theo Jangan pernah kuatir. Jangan pernah takut. Ada aku. Aku akan selalu menjaga kamu Pemalak Salah satu dari kedua cewek culun itu tergesa-gesa merogoh saku dan mengeluarkan uang dua puluh ribuan. Tangannya gemetar tak keruan saat meletakkan uang itu di atas tangan Rabel. Pengecut Theola semakin mendekatinya. Rabel menjadi semakin kalut. Dan dalam keadaan terdesak itulah muncul ide di kepalanya begitu saja, entah dari mana. Gini aja. Bilang gue temen main lo. Nama gue Rabel. Yang lainnya bisa kita obrolin setelah ini. Yang jelas Jangan sekali-sekali elo bilang gue Ralphie, kakak kandungnya yang paling dia benci di dunia, yang udah merenggut penglihatan dan adiknya! Playboy Huuh! Semua orang tau elo hobi ganti-ganti cewek sesering ganti baju. Udah gue bilang dari dulu, jangan deket-deket sama playboy gembel satu ini, celoteh Arizona cuek. Keras kepala Rabel tetap memaksa Marva untuk tidak memberitahukan hal itu kepada Theola, bahkan sampai memohon di kaki Marva. Mendengar celotehan panjang lebar Marva, tidak mengurung niat Rabel untuk mengulang perbuatan memalukannya itu. Pemaki Kening Rabel berkerut merah. Dia sudah siap menyemprot si kembar itu dengan makian yang biasa sering dilakukannya kalau si kembar salah padanya. Bodoh Gue gk naek kelas 2 tahun dan akhirnya gue di DO sama kepala sekolah, tutur Rabel terus terang. Rela berkorban Theola telah kukalahkan kematian untukmu. Telah kulewati perampas keberanianmu itu. Dan kini kamu telah bebas. Jadi, kupersembahkan sepasang mataku untukmu. Agar kamu bisa tersenyum lagi. RABEL 2. Theola Deviria Arras Periang Theola tertawa mendengar celotehan kedua sahabatnya itu. Theola menanggapinya dengan senyuman. Makasih, ya Theola meraih sebungkus dorayaki. Dan bergerak membukanya. Mudah bergaul Hai, Rabel. Senang banget masih ada yang pengin kenalan sama gue, kata Theola sambil tersenyum lebar. Gue Arizona, Arizona mengulurkan tangannya. Theola, sahut Theola tanpa menyambut uluran tangan Arizona. Tidak mudah dipengaruhi Jangan pernah nyatain cinta kalau elo nggak benar -benar jatuh cinta. Lagi pula, gue juga nggak bego-bego amat. Gue tau banget, cewek kayak gue udah pasti bukan cewek yang bisa bikin cowok jungkir-balik naksir gue cuma dalam dua-tiga kali bertemu. Penurut Lalu Theola berbicara di telepon, dengan kalimat pertama berbunyi, Halo, iya Mama dan diakhiri dengan, Iya theola pulang sekarang Daah Rabel menarik Theola untuk ikut dengannya. Theola yang masih ragu akhirnya ikut masuk ke mobil pinjaman teman Rabel itu. Munafik Bertemu dengan Ralphie? Merindukan Ralphie? Sunggukah keinginan itu tak pernah ada di dalam hatinya? Theola berharap dia bisa menjawab tidak. Nyatanya, dia sendiri tidak yakin dengan jawabannya. Karena, bukan satu-dua kali Theola tidur terlentang menghadap langit-langit kamarnya. Sambil berpikir, di mana kira-kira Ralphie berada? Apa yang dilakukannya sejak dia lari dari rumah? Di mana dia tinggal? Gimana cara dia bertahan hidup? Tetapi Theola langsung menepisnya jauh-jauh dan bersikap tak penah peduli di hadapan orang lain. Tugas Bahasa. Indonesia Page 2
  • 3. Tiba-tiba semuanya tampak begitu jelas di mata Theola. Tembok kemunafikan yang membentengi hatinya runtuh seketika. Ada kerinduan amat menyakitkan yang selama ini ditutup-tutupinya setengah mati. 3. Marva Punk Kembaran Adiel itu penampilannya sangat funky. Rambutnya di cat warnah merah cherry dan lebih panjang di sebelah kanan. Dagunya bertindik. Begitu pula alisnya. Sebentar -sebentar keluar gelembung permen karet dari mulutnya. Kelopak matanya diwarnai dengan eye shadow warna hitam. Setia kawan Marva dan Adiel sahabar terbaik Theola. Walaupun selama ini tinggal berbeda kota, hubungan Theola dan si kembar itu tidak pernah renggang. Setiap Theola ke Jakarta, mereka selalu menyempatkan diri jalan bareng. Begitu pula jika Marva dan Adiel datang ke Bandung khusus untuk mengunjungi Theola. Intinya, persahabatan Marva, Adiel, dan Theola tak bisa dipisahkan jarak dan waktu. Perhatian Rabel! Pokoknya, elo akan liat! Gue akan temuin cara buat ngubah elo! Gue janji! pekik Marva pantang menyerah. Kita harus bikin Theola marah sama Rabel. Kalau perlu, kita bikin theola marah banget sama Rabel! Pokoknya, kita harus bikin Theola batal naksir sama Rabel! jelas Marva, pelan, tegas, dan yakin. God bless us! Adiel ngeliat mobil merah Iren ngebuntutin elo berdua. Dia langsung nelepon gue. Karen takut terjadi apa-apa, gue langsung manggil polisi, sementara Adiel berusaha melacak posisi elo berdua, jelas Marva panjang -lebar. Keras kepala Tapi Marva rupanya cukup keras kepala. Dia tak terlihat gentar sedikit pun. Malahan, dia kini melipat tangannya dan mulai berceramah. Nggak bisa, Bel Itu namanya kita nipu Theola. Pokoknya gue gk mau ngebohongin Theola terus-terusan. Dia kan sahabat terbaik gue. Berani Dan saat Rabel bau membelalakkan matanya untuk protes Marva tiba-tiba telah melemparkan dirinya. Cewek itu memejamkan matanya dan bibirnya langsung mengecup bibir Rabel. 4. Adiel Setia kawan Marva dan Adiel sahabar terbaik Theola. Walaupun selama ini tinggal berbeda kota, hubungan Theola dan si kembar itu tidak pernah renggang. Setiap Theola ke Jakarta, mereka selalu menyempatkan diri jalan bareng. Begitu pula jika Marva dan Adiel datang ke Bandung khusus untuk mengunjungi Theola. Intinya, persahabatan Marva, Adiel, dan Theola tak bisa dipisahkan jarak dan waktu. Perduli Hati-hati ya, Theoo! seru Adiel agak cemas. Tenang Tenang Gue akan jaga elo, Theo, kata Adiel menenangkan, saat merasa Theola mempererat genggaman tangannya. Aduuuh, theeooo, syukurlah elo nggak kenapa-napa, masih dengan sangat lega, Adiel merangkul Theola erat-erat. 5. Arizona Baik Tapi Arizona tidak menjawab. Dia berjalan ke arah Theola dan membantunya berdiri. Cerdas Theola pun tak memungkiri kehebatan Arizona dalam mengambil hati orang. Orang tuanya yang biasa superprotektif dibuat tidak berdaya oleh Arizona. Gombal Datang ke rumah cewek cantik, pasti harus rapi dong? godanya sambil melirik Theola, berharap melihat pipi Theola sedikit merona, kalau perlu sampai merah padam. Playboy Jadi, kalo elo pingin ngalahin Rabel, Theola nggak akan masuk ke dalam daftar cewek yang perlu elo rebut untuk membuktikan elo lebih hebat daripada Rabel! tutur Adiel kesal. Rela berkorban Tepat sebelum kesadaran Theola menghilang, tiba-tiba Arizona menabraknya. Arizona menghimpit Theola dan melindungi Theola dari pukulan bertubi-tubi itu. Lantas tak aneh, tak ada sakit yang Theola rasakan. Jujur Gue selalu jujur sama elo, Theola. Masa elo nggak tau? kata Arizona tegas. 6. Iren Cemburuan Itu dia orangnya, cewek ganjen yang mau ngerebut cowok orang! seru Iren dengan suara lantang. Jahat Tugas Bahasa. Indonesia Page 3
  • 4. Udah, kerjain tuh cewek sampe sadar kalo dia jangan seenaknya aja ngerebut cowok gue, bentak Iren pada kedua temannya. Kejam Iren baru menghentikan preman-premannya memukuli Arizona setelah melihat Arizona sudah babak belur tidak berdaya. Kemudian ia meninggalkan begitu saya kakak tirinya itu yang tergolek pingsan di pinggir jalan. 7. Mama Theola dan Ralphie Perhatian Mama Theola yang cemas langsung menelpon Theola. Ponsel Theola diangkat oleh Marva kemudian diberikan kepada Theola. Penyayang Sejak saat itu, mereka nggak pernah bisa memaksa gue, Bel. Sejak saat itu, semua cinta mereka yang tersisa dilimpahkan buat diri gue. Dan mereka begitu takut kehilangan gue. Mereka selalu menuruti kemauan gue Apalagi kemauan yang gue tunjukkan dengan sikap yang sangat keras seperti itu. Ralphie, panggil Mama sambil maju merangkulnya dengan sangat erat 8. Papa Theola dan Ralphie Penyayang Semua cinta mereka yang tersisa dilimpahkan buat diri gue. Dan mereka begitu takut kehilangan gue. Mereka selalu menuruti kemauan gue Apalagi kemauan yang gue tunjukkan dengan sikap yang sangat keras seperti itu. Tegar Kita akan bisa melewati ini semua, Ma. Karena akan selalu ada kebahagiaan di setiap penderitaan, kata Papa penuh meyakinkan. Latar No Tempat Waktu Suasana Alat 1 Di atas panggung Pagi hari Menjengkelkan, menyedihkan Pengeras suara (mikrofon) 2 Di dalam sedan perak Sore hari Menyenangkan, tenang, menegangkan Game boy, kemudi mobil, pedal gas, tongkat persneling 3 Di dalam mobil berwarna hitam Pagi hari Tenang, gembira Kacamata hitam, tongkat 4 Di halaman belakang sekolah Pagi hari Menegangkan, menakutkan Uang dua puluh ribu dan lima puluh ribu 5 Depan kamar Rabel Pagi hari Menjengkelkan Mobil berwarna biru 6 Di dalam kafe Sore hari Ramai, menegangkan Tongkat 7 Di dalam taksi Malam hari Gembira, penuh kerinduan Tongkat, rokok 8 Di dalam kamar Theola Malam hari Menegangkan Tongkat, tempat tidur 9 Di halaman depan sekolah Pagi hari Ramai, meriah Tongkat 10 Di gudang sekolah Pagi hari Mencekam, menegangkan Tumpukan kursi, tongkat 11 Di dalam rumah 7 tahun yang lalu, pagi hari Menyedihkan, mengharukan Buku harian 12 Di dalam taksi Siang hari Tenang, membingungkan Tongkat 13 Di dalam kamar Marva Siang hari Tenang, menyedihkan Tape 14 Di pinggir jalan Sore hari Panas, ramai, membingungkan Jam tangan 15 Di Hypermarket Siang hari Ramai, menyenangkan Tongkat, kue dorayaki, kereta dorong 16 Di dalam rumah Theola Sore hari Lucu, membingungkan Kue dorayaki beraneka rasa 17 Di dalam toko buku Siang hari Menggembirakan Buku cerita 18 Di depan toko buku Siang hari Menjengkelkan Kue dorayaki, tongkat 19 Di pinggir jalan Siang hari Membingungkan Tongkat 20 Di rumah Theola Sore hari Membingungkan Buku Braille 21 Aula sekolah Sore hari Membingungkan, sunyi, hening 22 Di kamar Theola Malam hari Menegangkan, menyedihkan Tisu, sofa, tempat tidur 23 Di kamar Theola Siang hari Menyenangkan Tongkat, bunga anggrek bulan 24 Di gedung pertunjukkan Siang hari Tenang, menggembirakan Tongkat 25 Di halaman parkir gedung pertunjukkan Sore hari Menegangkan, mencekam, panik Rokok, tongkat, balok kayu 26 Di kamar Rabel Malam hari Panik, membingunkan Semangkuk mi instan, pigura usang 27 Di kamar Theola Tengah malam Sunyi, mengejutkan Tempat tidur Tugas Bahasa. Indonesia Page 4
  • 5. 28 Di kamar Rabel Tengah malam Hening, mencemaskan Foto Theola 29 Di kamar Adiel Siang hari Menyenangkan Handphone 30 Di depan rumah Adiel dan Marva Sore hari Panik, menegangkan, menakutkan Tongkat 31 Di kamar Theola Siang hari Membingungkan Buku Braille 32 Di depan kamar Rabel Siang hari Membingungkan Handphone 33 Di kamar Marva Sore hari Memalukan, menjengkelkan, menyedihkan Tape, CD lagu 34 Di halam rumah Adiel dan Marva Sore hari Menyedihkan Tongkat 35 Di kamar Adiel Malam hari Sunyi, hening Tempat tidur 36 Di kamar Rabel Malam hari Kesal, membingungkan Tempat tidur 37 Di rumah sakit Pagi hari Sepi, membosankan Piring, tempat tidur 38 Di toko souvenir Siang hari Ramai, menggembirakan Patung bebek 39 Di pinggir jalan Siang hari Panas, menegangkan Tongkat 40 Di rumah makan pinggir jalan Siang hari Membingungkan Tongkat 41 Di pinggir jalan Sore hari Menjengkelkan, menegangkan, mencekam Mobil merah, tas, cermin 42 Di ruang makan Sore hari Membahagiakan, mengejutkan, panik Kue ulang tahun 43 Di taman Sore hari Gelisah, membahagiakan, mengharukan Bangku, rokok 44 Di rumah Theola Siang hari Menjengkelkan, membingungkan, menegangkan Tongkat 45 Di dalam mobil Rabel Siang hari Menjengkelkan, membingungkan, menegangkan Tongkat 46 Di rumah sakit Sore hari Cemas, gelisah, menegangkan, menyedihkan Handphone, bangku 47 Di makam ayah angkat Rabel Sore hari Menyedihkan, mengharukan Ponsel tua 48 Di kamar Rabel Malam hari Gelisah, menegangkan, menyedihkan Botol air mineral, botol berwarna biru terang, surat, buku tulis, kursi, meja 49 Di rumah sakit Pagi hari Gelisah, mengejutkan, menjengkelkan, mengharukan 3 buah surat dari Ralphie 50 Di rumah sakit Pagi hari Gelisah, menegangkan Kacamata google 51 Di kamar Rabel Pagi hari Menyedihkan, mengharukan Bingkai foto, sepucuk surat 52 Di makam Rabel Siang hari Tenang, menyenangkan Kacamata google Sudut Pandang Novel ini menggunakan sudut padang orang ke-3 serba tahu. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ UNSUR EKSTRINSIK Alexandra Leirissa Yunadi (Perempuan) 1. Pendidikan Alexandra Leirissa Yunadi merupakan seorang pelajar SMU karena cerita novel berputar pada kehidupan pelajar SMU. Dan Alexandra juga mengetahui bagaimana selak-beluk kehidupan anak remaja SMU pada umumnya. 2. Agama Alexandra Leirissa Yunadi beragama Katolik karena pada bagian akhir cerita tertera nama Romo Robert Tarsisius pada sebuah nisan makam. 3. Hobby a. Alexandra suka mendengarkan musik barat karena terdapat judul lagu-lagu barat, seperti: Crazy in Love (Beyonce). Tugas Bahasa. Indonesia Page 5
  • 6. b. Alexandra suka menonton acara MTV karena di dalam cerita novel ada kalimat: video klip Toxicity System of Down yang diputar di MTV. 4. Favorite a. Alexandra Leirissa Yunadi sangat mengidolakan Band Peterpan karena di cerita novel terdapat kata Peterpan yang dibuat agak berlebihan. b. Alexandra sangat menyukai kue Dorayaki karena di cerita novel terdapat kata kue Dorayaki yang disebutkan dalam banyak rasa. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- PENUTUP Kesimpulan Novel genre Teenlit berjudul Dua Pasang Mata karya Alexandra Leirissa Yunadi merupakan suatu novel yang patut diacungi jempol. Banyak hal-hal yang menarik dalam cerita novel ini. Karakter tokohnya juga tidak monoton. Bahasanya bahasa anak muda. Cerita dalam novel ini saling berkaitan dan membuat pembacanya menjadi penasaran dengan akhir ceritanya. Sangat bagus, menyentuh, dan berkesan. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari novel ini. Namun sayang kelemahannya cuma satu dimana bahasanya masih terkesan agak kaku meskipun sudah bahasa anak muda. Saran Sebaiknya penerbit memcantumkan minimum umur membaca novel ini Sebaiknya pembaca tidak meniru apa yang dilakukan Rebel yang bunuh diri Sebaiknya pembaca tidak melakukan apa yang dilakukan Iren yang melakukan apa saja untuk medapatkan sesuatu Sebaiknya pengarang menambahkan cerita untuk Marva dan Adiel Tugas Bahasa. Indonesia Page 6