1. SINOPSIS
Tujuh tahun yang lalu di Bandung, kecelakaan mobil terjadi. Gara-gara iseng memainkan setir mobil dan pedal gas,
Ralphie Devorian Arras melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya. Dia merenggut nyawa Viora, adik bungsunya, dan
merampas penglihatan Theola Deviria Arras, adik tersayangnya.
Sejak saat itu Theola membenci kakaknya. Dia menganggap Ralphie telah merampas tiga hal terpenting dalam
hidupnya: sepasang mata untuk melihat keindahan dunia, seorang adik yang paling manis, dan kepercayaannya akan kasih
sayang seorang kakak. Ralphie yang merasa sangat bersalah memutuskan pergi dari rumah dan tak pernah kembali lagi.
Kini, Ralphie dan Theola bertemu kembali. Dalam keadaaan tidak saling mengenal. Karena Ralphie menyamar
sebagai Rabel, berandalan yang selalu membuat onar.
Sesaat Rabel bahagia dengan identitas barunya, sebab kini dia bisa melindungi Theola dan menebus kesalahannya.
Tapi kebahagiaan itu ternyata tak berlangsung lama. Sebab Theola yang tak pernah tahu siapa Rabel sebenarnya mulai
jatuh cinta kepada Rabel.
Di hari ulang tahun mama Rabel dan Theola, Rabel bertemu dengan mamanya. Di sana ia meminta suatu
permohonan yang tidak mungkin. Rabel ingin menyumbangkan matanya untuk Theola. Tetapi pikiran Rabel ini ditolak tegas
oleh mamanya.
Ketika hari itu sudah berlalu, Arizona, musuh terbesar Rabel datang menjemput Theola di rumahnya untuk pergi.
Tiba-tiba Rabel datang dengan keadaan mabuk. Ia menarik Theola masuk ke mobil yang dibawanya. Di jalan, kejadian
tujuh tahun itu terulang kembali. Kecelakaan mobil terjadi. Rabel tidak mengalami luka serius namun Theola harus
dioperasi.
Rabel yang merasa malu dan sangat bersalah untuk kali kedua, memutuskan untuk mengalahkan kematian. Ia
menelan sepuluh butir obat tidur. Rabel pun meninggal karena overdosis. Tetapi sebelum meninggal, Rabel sempat menulis
surat yang isinya ingin mendonorkan matanya kepada Theola apabila ia meninggal.
Theola memutuskan menerima hadiah sepasang mata itu sebagai tanda sayang pada Rabel. Theola melakukan
operasi dan berhasil. Ia dapat melihat kembali. Tetapi Theola sadar bahwa pemberian itu bukan hanya sepasang mata
melainkan dua pasang mata. Sepasang mata untuk melihat indahnya dunia yang warna-warni dan sepasang mata lagi
untuk mengizinkan hatinya kembali melihat dan mempercayai kebesaran kasih sayang seorang kakak yang mungkin ada di
dunia ini.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
UNSUR INTRINSIK
Tema : Pengorbanan dan kasih sayang
Alur
Pemaparan :Keisengan Ralphie menjalankan mobil menimbulkan kecelakaan yang menyebabkan Viora meninggal
dan mata Theola buta.
Konflik1 :Theola menjadi sangat benci dengan kakaknya. Ia tak mau berhubungan lagi dengan Ralphie.
Klimak 1 : Ralphie kabur dari rumah dan tak pernah bertemu Theola lagi.
Leraian 1 : Raplhie dan Theola dipertemukan kembali oleh kedua sahabat Theola.
Ralphie yang masih merasa bersalah tidak mau Theola mengenalinya.
Konflik 2 : Ralphie menyamar sebagai Rabel, teman kedua sahabat Theola.
Komflik 3 : Rabel ingin mendonorkan matanya kepada Theola sebagai tanda penebusan kesalahannya. Tetapi
mamanya tidak menyetujuinya.
Leraian 3 : Rabel yang merasa tertekan meminum minuman keras sehingga mabuk.
Konflik 4 : Kejadian tujuh tahun lalu terulang, Rabel dan Theola mengalami kecelakaan mobil karena Rabel
sedang mabuk. Rabel tidak mengalami luka serius sedang Theola harus dioperasi karena terjadi
pendarahan.
Klimaks 4 : Rabel putus asa. Ia bunuh diri dengan menelan 10 butir obat tidur. Sebelumnya dia menulis surat yang
isinya ingin mendonorkan matanya kepada Theola jikalau dia meninggal.
Leraian 4 : Rabel meninggal. Theola menerima pemberian sepasang mata dari Rabel.
Penyelesaian : Theola melakukan operasi dan berhasil. Ia dapat melihat lagi. Dan cintanya jatuh di tangan Arizona.
Penokohan
1. Ralphie Devorian Arras (Rabel)
Baik
Tugas Bahasa. Indonesia Page 1
2. Ralphie berlari naik ke panggung. Dia menatap Theola hangat dan penuh kasih. Tangannya kemudian
terulur. Menyentuh bulir air mata Theola dengan sangat perlahan, berusaha mengeringkan alirannya yang tak
kunjung usai sambil menghibur Theola dengan kalimat-kalimat indahnya.
Nakal
Ralphie yang merasa kesal dan bosan, tiba-tiba mendapat sebuah ide di benaknya. Ia berpindah ke bangku
pengemudi. Dengan wajah ceria, Ralphie menarik mundur tongkat persneling dan menginjak pedal gas. Mobil
melaju kencang dan akhirnya menyerempet pohon tua di tepi jalan.
Penyayang
Iya, Theo Jangan pernah kuatir. Jangan pernah takut. Ada aku. Aku akan selalu menjaga kamu
Pemalak
Salah satu dari kedua cewek culun itu tergesa-gesa merogoh saku dan mengeluarkan uang dua puluh
ribuan. Tangannya gemetar tak keruan saat meletakkan uang itu di atas tangan Rabel.
Pengecut
Theola semakin mendekatinya. Rabel menjadi semakin kalut. Dan dalam keadaan terdesak itulah muncul
ide di kepalanya begitu saja, entah dari mana. Gini aja. Bilang gue temen main lo. Nama gue Rabel. Yang
lainnya bisa kita obrolin setelah ini. Yang jelas Jangan sekali-sekali elo bilang gue Ralphie, kakak kandungnya
yang paling dia benci di dunia, yang udah merenggut penglihatan dan adiknya!
Playboy
Huuh! Semua orang tau elo hobi ganti-ganti cewek sesering ganti baju.
Udah gue bilang dari dulu, jangan deket-deket sama playboy gembel satu ini, celoteh Arizona cuek.
Keras kepala
Rabel tetap memaksa Marva untuk tidak memberitahukan hal itu kepada Theola, bahkan sampai memohon
di kaki Marva.
Mendengar celotehan panjang lebar Marva, tidak mengurung niat Rabel untuk mengulang perbuatan
memalukannya itu.
Pemaki
Kening Rabel berkerut merah. Dia sudah siap menyemprot si kembar itu dengan makian yang biasa sering
dilakukannya kalau si kembar salah padanya.
Bodoh
Gue gk naek kelas 2 tahun dan akhirnya gue di DO sama kepala sekolah, tutur Rabel terus terang.
Rela berkorban
Theola telah kukalahkan kematian untukmu. Telah kulewati perampas keberanianmu itu. Dan kini kamu
telah bebas. Jadi, kupersembahkan sepasang mataku untukmu. Agar kamu bisa tersenyum lagi.
RABEL
2. Theola Deviria Arras
Periang
Theola tertawa mendengar celotehan kedua sahabatnya itu.
Theola menanggapinya dengan senyuman. Makasih, ya Theola meraih sebungkus dorayaki. Dan bergerak
membukanya.
Mudah bergaul
Hai, Rabel. Senang banget masih ada yang pengin kenalan sama gue, kata Theola sambil tersenyum lebar.
Gue Arizona, Arizona mengulurkan tangannya.
Theola, sahut Theola tanpa menyambut uluran tangan Arizona.
Tidak mudah dipengaruhi
Jangan pernah nyatain cinta kalau elo nggak benar -benar jatuh cinta.
Lagi pula, gue juga nggak bego-bego amat. Gue tau banget, cewek kayak gue udah pasti bukan cewek yang
bisa bikin cowok jungkir-balik naksir gue cuma dalam dua-tiga kali bertemu.
Penurut
Lalu Theola berbicara di telepon, dengan kalimat pertama berbunyi, Halo, iya Mama dan diakhiri dengan, Iya
theola pulang sekarang Daah
Rabel menarik Theola untuk ikut dengannya. Theola yang masih ragu akhirnya ikut masuk ke mobil pinjaman teman
Rabel itu.
Munafik
Bertemu dengan Ralphie? Merindukan Ralphie? Sunggukah keinginan itu tak pernah ada di dalam hatinya? Theola
berharap dia bisa menjawab tidak. Nyatanya, dia sendiri tidak yakin dengan jawabannya. Karena, bukan satu-dua kali
Theola tidur terlentang menghadap langit-langit kamarnya. Sambil berpikir, di mana kira-kira Ralphie berada? Apa yang
dilakukannya sejak dia lari dari rumah? Di mana dia tinggal? Gimana cara dia bertahan hidup? Tetapi Theola langsung
menepisnya jauh-jauh dan bersikap tak penah peduli di hadapan orang lain.
Tugas Bahasa. Indonesia Page 2
3. Tiba-tiba semuanya tampak begitu jelas di mata Theola. Tembok kemunafikan yang membentengi hatinya runtuh
seketika. Ada kerinduan amat menyakitkan yang selama ini ditutup-tutupinya setengah mati.
3. Marva
Punk
Kembaran Adiel itu penampilannya sangat funky. Rambutnya di cat warnah merah cherry dan lebih panjang di
sebelah kanan. Dagunya bertindik. Begitu pula alisnya. Sebentar -sebentar keluar gelembung permen karet dari mulutnya.
Kelopak matanya diwarnai dengan eye shadow warna hitam.
Setia kawan
Marva dan Adiel sahabar terbaik Theola. Walaupun selama ini tinggal berbeda kota, hubungan Theola dan si
kembar itu tidak pernah renggang. Setiap Theola ke Jakarta, mereka selalu menyempatkan diri jalan bareng. Begitu pula
jika Marva dan Adiel datang ke Bandung khusus untuk mengunjungi Theola. Intinya, persahabatan Marva, Adiel, dan
Theola tak bisa dipisahkan jarak dan waktu.
Perhatian
Rabel! Pokoknya, elo akan liat! Gue akan temuin cara buat ngubah elo! Gue janji! pekik Marva pantang menyerah.
Kita harus bikin Theola marah sama Rabel. Kalau perlu, kita bikin theola marah banget sama Rabel! Pokoknya,
kita harus bikin Theola batal naksir sama Rabel! jelas Marva, pelan, tegas, dan yakin.
God bless us! Adiel ngeliat mobil merah Iren ngebuntutin elo berdua. Dia langsung nelepon gue. Karen takut terjadi
apa-apa, gue langsung manggil polisi, sementara Adiel berusaha melacak posisi elo berdua, jelas Marva panjang -lebar.
Keras kepala
Tapi Marva rupanya cukup keras kepala. Dia tak terlihat gentar sedikit pun. Malahan, dia kini melipat tangannya dan
mulai berceramah.
Nggak bisa, Bel Itu namanya kita nipu Theola. Pokoknya gue gk mau ngebohongin Theola terus-terusan. Dia
kan sahabat terbaik gue.
Berani
Dan saat Rabel bau membelalakkan matanya untuk protes Marva tiba-tiba telah melemparkan dirinya. Cewek itu
memejamkan matanya dan bibirnya langsung mengecup bibir Rabel.
4. Adiel
Setia kawan
Marva dan Adiel sahabar terbaik Theola. Walaupun selama ini tinggal berbeda kota, hubungan Theola dan si kembar
itu tidak pernah renggang. Setiap Theola ke Jakarta, mereka selalu menyempatkan diri jalan bareng. Begitu pula jika Marva
dan Adiel datang ke Bandung khusus untuk mengunjungi Theola. Intinya, persahabatan Marva, Adiel, dan Theola tak bisa
dipisahkan jarak dan waktu.
Perduli
Hati-hati ya, Theoo! seru Adiel agak cemas.
Tenang Tenang Gue akan jaga elo, Theo, kata Adiel menenangkan, saat merasa Theola mempererat
genggaman tangannya.
Aduuuh, theeooo, syukurlah elo nggak kenapa-napa, masih dengan sangat lega, Adiel merangkul Theola
erat-erat.
5. Arizona
Baik
Tapi Arizona tidak menjawab. Dia berjalan ke arah Theola dan membantunya berdiri.
Cerdas
Theola pun tak memungkiri kehebatan Arizona dalam mengambil hati orang. Orang tuanya yang biasa
superprotektif dibuat tidak berdaya oleh Arizona.
Gombal
Datang ke rumah cewek cantik, pasti harus rapi dong? godanya sambil melirik Theola, berharap melihat pipi
Theola sedikit merona, kalau perlu sampai merah padam.
Playboy
Jadi, kalo elo pingin ngalahin Rabel, Theola nggak akan masuk ke dalam daftar cewek yang perlu elo rebut untuk
membuktikan elo lebih hebat daripada Rabel! tutur Adiel kesal.
Rela berkorban
Tepat sebelum kesadaran Theola menghilang, tiba-tiba Arizona menabraknya. Arizona menghimpit Theola dan
melindungi Theola dari pukulan bertubi-tubi itu. Lantas tak aneh, tak ada sakit yang Theola rasakan.
Jujur
Gue selalu jujur sama elo, Theola. Masa elo nggak tau? kata Arizona tegas.
6. Iren
Cemburuan
Itu dia orangnya, cewek ganjen yang mau ngerebut cowok orang! seru Iren dengan suara lantang.
Jahat
Tugas Bahasa. Indonesia Page 3
4. Udah, kerjain tuh cewek sampe sadar kalo dia jangan seenaknya aja ngerebut cowok gue, bentak Iren pada
kedua temannya.
Kejam
Iren baru menghentikan preman-premannya memukuli Arizona setelah melihat Arizona sudah babak belur tidak
berdaya. Kemudian ia meninggalkan begitu saya kakak tirinya itu yang tergolek pingsan di pinggir jalan.
7. Mama Theola dan Ralphie
Perhatian
Mama Theola yang cemas langsung menelpon Theola. Ponsel Theola diangkat oleh Marva kemudian diberikan
kepada Theola.
Penyayang
Sejak saat itu, mereka nggak pernah bisa memaksa gue, Bel. Sejak saat itu, semua cinta mereka yang tersisa
dilimpahkan buat diri gue. Dan mereka begitu takut kehilangan gue. Mereka selalu menuruti kemauan gue Apalagi
kemauan yang gue tunjukkan dengan sikap yang sangat keras seperti itu.
Ralphie, panggil Mama sambil maju merangkulnya dengan sangat erat
8. Papa Theola dan Ralphie
Penyayang
Semua cinta mereka yang tersisa dilimpahkan buat diri gue. Dan mereka begitu takut kehilangan gue. Mereka selalu
menuruti kemauan gue Apalagi kemauan yang gue tunjukkan dengan sikap yang sangat keras seperti itu.
Tegar
Kita akan bisa melewati ini semua, Ma. Karena akan selalu ada kebahagiaan di setiap penderitaan, kata Papa
penuh meyakinkan.
Latar
No Tempat Waktu Suasana Alat
1 Di atas panggung Pagi hari Menjengkelkan, menyedihkan Pengeras suara (mikrofon)
2 Di dalam sedan perak Sore hari
Menyenangkan, tenang,
menegangkan
Game boy, kemudi mobil,
pedal gas, tongkat persneling
3
Di dalam mobil berwarna
hitam
Pagi hari Tenang, gembira Kacamata hitam, tongkat
4
Di halaman belakang
sekolah
Pagi hari Menegangkan, menakutkan
Uang dua puluh ribu dan lima
puluh ribu
5 Depan kamar Rabel Pagi hari Menjengkelkan Mobil berwarna biru
6 Di dalam kafe Sore hari Ramai, menegangkan Tongkat
7 Di dalam taksi Malam hari Gembira, penuh kerinduan Tongkat, rokok
8 Di dalam kamar Theola Malam hari Menegangkan Tongkat, tempat tidur
9 Di halaman depan sekolah Pagi hari Ramai, meriah Tongkat
10 Di gudang sekolah Pagi hari Mencekam, menegangkan Tumpukan kursi, tongkat
11 Di dalam rumah
7 tahun yang
lalu, pagi hari
Menyedihkan, mengharukan Buku harian
12 Di dalam taksi Siang hari Tenang, membingungkan Tongkat
13 Di dalam kamar Marva Siang hari Tenang, menyedihkan Tape
14 Di pinggir jalan Sore hari Panas, ramai, membingungkan Jam tangan
15 Di Hypermarket Siang hari Ramai, menyenangkan
Tongkat, kue dorayaki, kereta
dorong
16 Di dalam rumah Theola Sore hari Lucu, membingungkan Kue dorayaki beraneka rasa
17 Di dalam toko buku Siang hari Menggembirakan Buku cerita
18 Di depan toko buku Siang hari Menjengkelkan Kue dorayaki, tongkat
19 Di pinggir jalan Siang hari Membingungkan Tongkat
20 Di rumah Theola Sore hari Membingungkan Buku Braille
21 Aula sekolah Sore hari Membingungkan, sunyi, hening
22 Di kamar Theola Malam hari Menegangkan, menyedihkan Tisu, sofa, tempat tidur
23 Di kamar Theola Siang hari Menyenangkan
Tongkat, bunga anggrek
bulan
24 Di gedung pertunjukkan Siang hari Tenang, menggembirakan Tongkat
25
Di halaman parkir gedung
pertunjukkan
Sore hari Menegangkan, mencekam, panik Rokok, tongkat, balok kayu
26 Di kamar Rabel Malam hari Panik, membingunkan
Semangkuk mi instan, pigura
usang
27 Di kamar Theola Tengah malam Sunyi, mengejutkan Tempat tidur
Tugas Bahasa. Indonesia Page 4
5. 28 Di kamar Rabel Tengah malam Hening, mencemaskan Foto Theola
29 Di kamar Adiel Siang hari Menyenangkan Handphone
30
Di depan rumah Adiel dan
Marva
Sore hari Panik, menegangkan, menakutkan Tongkat
31 Di kamar Theola Siang hari Membingungkan Buku Braille
32 Di depan kamar Rabel Siang hari Membingungkan Handphone
33 Di kamar Marva Sore hari
Memalukan, menjengkelkan,
menyedihkan
Tape, CD lagu
34
Di halam rumah Adiel dan
Marva
Sore hari Menyedihkan Tongkat
35 Di kamar Adiel Malam hari Sunyi, hening Tempat tidur
36 Di kamar Rabel Malam hari Kesal, membingungkan Tempat tidur
37 Di rumah sakit Pagi hari Sepi, membosankan Piring, tempat tidur
38 Di toko souvenir Siang hari Ramai, menggembirakan Patung bebek
39 Di pinggir jalan Siang hari Panas, menegangkan Tongkat
40
Di rumah makan pinggir
jalan
Siang hari Membingungkan Tongkat
41 Di pinggir jalan Sore hari
Menjengkelkan, menegangkan,
mencekam
Mobil merah, tas, cermin
42 Di ruang makan Sore hari
Membahagiakan, mengejutkan,
panik
Kue ulang tahun
43 Di taman Sore hari
Gelisah, membahagiakan,
mengharukan
Bangku, rokok
44 Di rumah Theola Siang hari
Menjengkelkan, membingungkan,
menegangkan
Tongkat
45 Di dalam mobil Rabel Siang hari
Menjengkelkan, membingungkan,
menegangkan
Tongkat
46 Di rumah sakit Sore hari
Cemas, gelisah, menegangkan,
menyedihkan
Handphone, bangku
47
Di makam ayah angkat
Rabel
Sore hari Menyedihkan, mengharukan Ponsel tua
48 Di kamar Rabel Malam hari
Gelisah, menegangkan,
menyedihkan
Botol air mineral, botol
berwarna biru terang, surat,
buku tulis, kursi, meja
49 Di rumah sakit Pagi hari
Gelisah, mengejutkan,
menjengkelkan, mengharukan
3 buah surat dari Ralphie
50 Di rumah sakit Pagi hari Gelisah, menegangkan Kacamata google
51 Di kamar Rabel Pagi hari Menyedihkan, mengharukan Bingkai foto, sepucuk surat
52 Di makam Rabel Siang hari Tenang, menyenangkan Kacamata google
Sudut Pandang
Novel ini menggunakan sudut padang orang ke-3 serba tahu.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
UNSUR EKSTRINSIK
Alexandra Leirissa Yunadi
(Perempuan)
1. Pendidikan
Alexandra Leirissa Yunadi merupakan seorang pelajar SMU karena cerita novel berputar pada kehidupan pelajar SMU. Dan
Alexandra juga mengetahui bagaimana selak-beluk kehidupan anak remaja SMU pada umumnya.
2. Agama
Alexandra Leirissa Yunadi beragama Katolik karena pada bagian akhir cerita tertera nama Romo Robert Tarsisius pada
sebuah nisan makam.
3. Hobby
a. Alexandra suka mendengarkan musik barat karena terdapat judul lagu-lagu barat, seperti: Crazy in Love (Beyonce).
Tugas Bahasa. Indonesia Page 5
6. b. Alexandra suka menonton acara MTV karena di dalam cerita novel ada kalimat: video klip Toxicity System of Down yang
diputar di MTV.
4. Favorite
a. Alexandra Leirissa Yunadi sangat mengidolakan Band Peterpan karena di cerita novel terdapat kata Peterpan yang dibuat
agak berlebihan.
b. Alexandra sangat menyukai kue Dorayaki karena di cerita novel terdapat kata kue Dorayaki yang disebutkan dalam
banyak rasa.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
PENUTUP
Kesimpulan
Novel genre Teenlit berjudul Dua Pasang Mata karya Alexandra Leirissa Yunadi merupakan suatu novel yang patut
diacungi jempol. Banyak hal-hal yang menarik dalam cerita novel ini. Karakter tokohnya juga tidak monoton. Bahasanya
bahasa anak muda. Cerita dalam novel ini saling berkaitan dan membuat pembacanya menjadi penasaran dengan akhir
ceritanya. Sangat bagus, menyentuh, dan berkesan. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari novel ini. Namun sayang
kelemahannya cuma satu dimana bahasanya masih terkesan agak kaku meskipun sudah bahasa anak muda.
Saran
Sebaiknya penerbit memcantumkan minimum umur membaca novel ini
Sebaiknya pembaca tidak meniru apa yang dilakukan Rebel yang bunuh diri
Sebaiknya pembaca tidak melakukan apa yang dilakukan Iren yang melakukan apa saja untuk medapatkan sesuatu
Sebaiknya pengarang menambahkan cerita untuk Marva dan Adiel
Tugas Bahasa. Indonesia Page 6