Dokumen tersebut membahas tentang perdagangan eceran (ritel) dan agribisnis. Ia mendefinisikan perdagangan eceran, membedakan ritel tradisional dan modern, menjelaskan jenis-jenis usaha ritel dan organisasi ritel, kelebihan dan kelemahan ritel, serta dampak pembangunan pasar ritel tradisional dan modern terhadap produk agribisnis.
1 of 14
Downloaded 48 times
More Related Content
Sistem Agribisnis: Pedagang eceran (Retail)
1. PERDAGANGAN
ECERAN (RITEL)
AGRIBISNIS
Kelompok 1
Gea Anggun Pratiwi 150510130223
Silfiya Amaliyana Saefas
150510130239
Gita Andrawina Cendekia
150510130240
Riri Fanti Nurani
150510130246
Indah Ayuningsari
150510130261
Agroteknologi F 2013
2. Definisi Pedagang Eceran
Menurut Kotler, perdagangan eceran adalah semua
perdagangan yang berkenaan dengan penjualan barang-
barang dan jasa-jasa secara langsung kepada konsumen
akhir untuk penggunaan pribadi, bukan penggunaan
bisnis
Menurut Levy and weitz (1993 : 6) :
Retailing is a business that sells product and services
to consumers for their personal or family use. A retailer
is the final business on a distribution channel that links
manufacturers with consumers.
5. Retail Tradisional dan Ritel Modern
Retail Tradisional
Tempat yang tidak terlalu luas
Barang yang dijual terbatas jenisnya
Sistem pengelolaan/ manajemen masih
sederhana
Memungkinkan terjadinya proses tawar
menawar.
Retail Modern
Menawarkan tempat lebih luas
Banyak jenis barang yang dijual
Manajemen lebih terkelola
Tidak adanya proses tawar menawar
Menggunakan konsep melayani sendiri
atau biasa disebut swalayan.
9. Macam-Macam Usaha Eceran
Door to Door Retailing
Cara menjual barang dengan menjajakan dari rumah ke rumah.
General Store
Suatu bentuk toko yang melayani hampir segala macam
kebutuhan konsumen.
Single Line Store
Pedagang eceran memusatkan perhatiannya pada satu kelompok
barang dagangan saja.
Mail Order Retailing
Pedagang eceran ini menawarkan barangnya melalui pos dengan
mengirimkan calon konsumen katalog barang yang biasanya
dilengkapi dengan gambar barang yang ditawarkan.
Vending Machines
Penjualan dengan Vending Machines adalah suatu penjualan
barang konsumsi kepada konsumen akhir melalui mesin secara
otomatis.
10. Jenis-jenis Utama Organisasi Eceran
Toko Jaringan Korporat
Dua gerai atau lebih yang biasanya dimiliki
dan dikendalikan dengan melakukan
pembelian dan perdagangan terpusat dan
menjual lini dagangan yang mirip.
Jaringan Sukarela
Kelompok pengecer independen yang
disponsori pedagang besar yang
melakukan pembelian besar-besaran dan
perdagangan umum.
Koperasi Pengecer
Pengecer independen yang membentuk
organisasi pembelian pusat dan melakukan
kegiatan promosi bersama.
11. Jenis-jenis Utama Organisasi Eceran
Koperasi Konsumen
Perusahaan eceran yang dimiliki pelanggannya.
Penduduk menyerahkan uang untuk membuka
toko mereka sendiri, memberikan suara untuk
menetapkan kebijakannya, memilih suatu
kelompok untuk mengelolanya dan menerima
deviden keanggotaan.
Organisasi Waralaba
Perhimpunan berdasarkan kontrak antara
pemberi waralaba (produsen, pedagang besar,
organisasi jasa) dan pemegang waralaba
(pengusaha independen yg membeli hak untuk
memilki dan menjalankan satu atau beberapa unit
dalam sistem waralaba)
Konglomerat Perdagangan
Perusahaan berbentuk bebas yg menggabungkan
beberapa lini eceran yg berbeda-beda dan
terbentuk dibawah kepemilikan yg terpusat,
bersama suatu penggabungan distribusi dan
manajemen.
12. Kelebihan dan
Kelemahan Retail
Kelebihan
Modal yang diperlukan cukup
kecil, namun keuntungan yang
diperoleh cukup besar.
Umumnya lokasi usaha ritel
strategis. Mereka mendekatkan
tempat wisata dengan tepat
berkumpul konsumen, seperti
didekat pemukiman penduduk,
terminal bis, atau kantor-kantor.
Dalam ritel skala kecil,
hubungan antara peritel dengan
pelanggan cukup dekat, karena
adanya komunikasi dua arah
antara pelanggan dengan
peritel.
Kelemahan
Keahlian dalam mengelola toko ritel
berskala kecil kurang diperhatikan
oleh peritel. Usaha ritel berskala
kecil terkadang dianggap hanyalah
sebagai pendapatan tambahan
sebagai pengisi waktu luang,
sehingga peritel kurang
memperhatikan aspek pengelolaan
usahanya.
Administrasi kurang atau bahkan
tidak diperhatikan oleh peritel,
sehingga terkadang uang atau
modalnya habis tidak terlacak.
Promosi usaha tidak dapat
dilakukan maksimal, sehingga ada
usaha ritel yang tidak diketahui oleh
calon pembeli atau pelanggan.
13. Dampak Pembangunan Pasar Eceran Tradisional dan Modern
terhadap Produk Agribisnis
Mempermudah dan memperlancar
pengembangan agribisnis dengan
mempermudah subsistem
pemasaran dan distribusi produk
agribisnis.
Menyediakan lapangan kerja
khususnya bagi pekerja informal
seperti pedagang kaki lima,
asongan, dan warung.
Meningkatkan nilai gizi konsumen,
misalnya dalam pemenuhan buah
dan sayur yang saat ini banyak
dijual di pasar swalayan sehingga
mudah didapat oleh konsumen.