1. Pengantar Teknologi Informasi
SISTEM BILANGAN
MODUL-4
Tujuan Belajar
Memahami jenis-jenis sistem bilangan
yang dikenal sistem komputer.
Memahami cara melakukan konversi antar
sistem bilangan.
SISTEM BILANGAN
Definisi :
Sistem Bilangan (number system) adalah suatu cara
untuk mewakili besaran dari suatu item fisik.
Sistem bilangan yang banyak digunakan manusia
adalah desimal, yaitu sistem bilangan yang
menggunakan 10 macam simbol untuk mewakili suatu
besaran.
Logika komputer diwakili oleh 2 elemen 2 keadaan (two-state
elements), yaitu : keadaan off (tidak ada arus) dan
keadaan on (ada arus), yang disebut sistem bilangan
binary
Jenis-jenis Sistem Bilangan
Sistem bilangan menggunakan suatu bilangan dasar
atau basis (base atau disebut juga radix) yang tertentu.
Suatu sistem bilangan, senantiasa mempunyai Base
(radix), absolute digit dan positional (place) value.
Basis yang dipergunakan dimasing-masing sistem
bilangan tergantung dari jumlah nilai bilangan yang
dipergunakan.
Sistem Bilangan Desimal (Decimal Numbering
System) dengan basis 10, menggunakan 10 macam
simbol bilangan.
Sistem Bilangan Biner (Binary Numbering System)
dengan basis 2, menggunakan 2 macam simbol
bilangan
Sistem Bilangan Octal (Octenary Numbering System),
dengan basis 8, menggunakan 8 macam simbol
bilangan
Sistem Bilangan Hexadesimal (Hexadenary
Numbering System) dg basis 16, menggunakan 16
macam simbol bilangan
Konversi Bilangan
Setiap angka pada suatu sistem bilangan dapat dikonversikan
(disamakan/diubah) ke dalam sistem bilangan yang lain. Di bawah ini
dibuat konversi (persamaan) dari 4 sistem bil. yang akan dipelajari :
DEC OCT HEX BIN
0 0 0 0000
1 1 1 0001
2 2 2 0010
3 3 3 0011
4 4 4 0100
5 5 5 0101
6 6 6 0110
7 7 7 0111
8 10 8 1000
9 11 9 1001
DEC OCT HEX BIN
10 12 A 1010
11 13 B 1011
12 14 C 1100
13 15 D 1101
14 16 E 1110
15 17 F 1111
16 20 10 10000
17 21 11 10001
18 22 12 10010
Dan seterusnya.
TinO DwiantOrO 1
2. Pengantar Teknologi Informasi
SISTEM BILANGAN DESIMAL
Menggunakan 10 macam simbol bilangan berbentuk 10 digit
angka, yaitu : 0,1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9.
Dapat berbentuk integer desimal (decimal integer atau
pecahan desimal (decimal fraction)
Contoh : nilai 8598 adalah integer desimal (bilangan bulat), yang
dapat diartikan :
absolute value
position value atau place-value
8 x 103 = 8000
5 x 102 = 500
9 x 101 = 90
8 x 100 = 8
Absolute value merupakan nilai mutlak dari masing2 digit
bilangan.
Position value (nilai posisi) merupakan penimbang atau
bobot dari masing2 digit tergantung dari letak posisinya
yaitu bernilai basis dipangkatkan dengan urutan
posisinya.
Posisi digit Position Value
(dari kanan)
100 = 1
101 = 10
102 = 100
103 = 1000
104 = 10000
1
2
3
4
5
Sehingga nilai 8598 dapat juga
diartikan sebagai
(8x1000) + (5 x 100) + (9 x 10)
+ (8 x 1)
SISTEM BILANGAN BINARI
Menggunakan 2 macam simbol bilangan berbentuk 2
digit angka, yaitu 0 dan 1.
Binari menggunakan basis 2.
Contoh : 1 0 0 1
1 x 20 = 1
0 x 21 = 0
0 x 22 = 0
1 x 23 = 8
9
+
SISTEM BILANGAN OKTAL
Menggunakan 8 macam simbol bilangan, yaitu : 0, 1, 2,
3, 4, 5, 6, dan 7.
Menggunakan basis 8.
Position value sistem bilangan oktal merupakan
perpangkatan darinilai 8
Posisi digit Position Value
(dari kanan)
80 = 1
81 = 8
82 = 64
83 = 512
84 = 4096
1
2
3
4
5
SISTEM BILANGAN HEXADISIMAL
Menggunakan 16 macam simbol, yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E dan F.
Menggunakan basis 16.
Digunakan terutama pada komputer2 mini, misalnya :
IBM System 360, Data Generals Nova, PDP-11 DEC,
Honeywell, dan beberapa komputer mini lainnya.
Posisi digit Position Value
(dari kanan)
160 = 1
161 = 16
162 = 256
163 = 4096
164 = 65536
1
2
3
4
5
KONVERSI BILANGAN
dari DESIMAL ke BINARI, OKTAL dan HEXA
Metode yang paling banyak digunakan adalah metode sisa
(remainder method), dimana bilangan desimal yang akan
dikonversi di bagi dengan basis bilangan konversi
kemudian diambil sisanya sampai tidak dapat dibagi lagi.
TinO DwiantOrO 2
3. Pengantar Teknologi Informasi
Desimal ke Binary
Contoh :
Bilangan desimal 45 akan dikonversi ke Binary, maka
hasilnya :
45 : 2 = 22 + sisa 1
22 : 2 = 11 + sisa 0
11 : 2 = 5 + sisa 1
5 : 2 = 2 + sisa 1
2 : 2 = 1 + sisa 0
1 0 1 1 0 1
Maka 4510 = 101101
Desimal ke Oktal
Contoh :
Bilangan desimal 385, dalam bilangan oktal bernilai :
385 : 8 = 48 sisa 1
48 : 8 = 6 sisa 0
6 0 1
Maka 38510 = 6018
Desimal ke Hexa
Dengan menggunakan remainder method, dengan
pembaginya adalah basis dari bilangan hexadesimal,
yaitu 16, maka bilangan desimal 1583 sama dengan :
1583 : 16 = 98 + sisa 15 = F
98 : 16 = 6 + sisa 2 = 2
6 2 F
Maka 158310 = 62F16
KONVERSI BILANGAN
dari BINARI ke DESIMAL, OKTAL dan HEXA
Binari Desimal Binari Oktal Binari Hexa
Setiap 4 bil.biner
dikelompokkan dari
kanan ke kiri. Setiap
kelompok dicari
bilangan hexanya
Setiap 3 bil.biner
dikelompokkan dari
kanan ke kiri. Setiap
kelompok dicari
bilangan oktalnya
Dari kanan ke kiri
place-value dikalikan
dnegan absolute digit
bilangan binari awal
1012 = 10 101102 = .. 8 1011010 = 16
0001 0110
1 6
010 110
2 6
(1x22)+(0x21)+
(1x20) = 4 + 0 + 1
= 5
1012 = 510 101102 = 268 1011010 = 1616
KONVERSI BILANGAN
dari OKTAL ke DESIMAL, BINER dan HEXA
Oktal Desimal Oktal Biner Oktal Hexa
Mengkorversikan
masing2 digit oktal ke
3 digit binari
Dari kanan ke kiri
place-value dikalikan
dnegan absolute digit
bilangan oktal awal
3248 = 10 65028 = .. 2
6 5 0 2
110 | 101 | 000 | 010
65028 =
1101010000102
(3x82)+(2x81)+(4x80)
= (3x64)+(2x8)+(4x1)
= 192+16+4 = 212
3248 = 21210
Konversikan
terlebih dahulu
bil.oktal ke
binary, kemudian
konversikan
binery ke
hexadecimal
KONVERSI BILANGAN
dari HEXA ke DESIMAL, BINER dan OKTAL
Hexa Desimal Hexa Biner Hexa Oktal
Mengkorversikan
masing2 digit hexa ke
4 digit binari
Dari kanan ke kiri
place-value dikalikan
dnegan absolute digit
bilangan hexa awal
B6A16 = 10 D416 = .. 2
D 4
1101| 0100
11x162+6x161+10x160
= 11x256+6x16+10x1
= 2816+96+10=2922
B6A16 = 292210 D416 = 110101002
Konversikan terlebih
dahulu hexa ke
binary, kemudian
konversikan binery ke
oktal
TinO DwiantOrO 3
4. Pengantar Teknologi Informasi
OPERASI ARITHMATIKA
Operasi aritmatika yang dilakukan
diantaranya:
penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian, pangkat, akar, dsb. Operasi
Arithmatika yang dibahas hanya
PENJUMLAHAN dan PERKALIAN.
Khusus Program D-III
Penjumlahan Bilangan Binari
Penjumlahan bilangan BINARI dilakukan dengan cara
yang sama seperti hanya penjumlahan bilangan desimal.
Dasar penjumlahan untuk masing2 digit bilangan binari
adalah :
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 0 = 1
1 + 1 = 0
dengan carry of 1, yaitu 1+1=2, karena
digit terbesar binari hanya 1
Khusus Program D-III
Contoh Penjumlahan Bineri
1 1 1 1
1 0 1 0 0
1 0 0 0 1 1
Khusus Program D-III
+
Perkalian Bilangan Binari
Dasar perkalian untuk masing2
digit bil.binari adalah:
0 x 0 = 0
1 x 0 = 0
0 x 1 = 0
1 x 1 = 1
1110
1100
------- x
0000
0000
1110
1110
--------------- +
10101000
TinO DwiantOrO 4