2. Proses pengeluaran terdiri atas 3, yaitu:
1. Defekasi
2. Ekskresi
3. Sekresi
Defekasi: proses pengeluaran zat sisa – sia makanan (feses) melalui
anus
- zat yang dikeluarkan: feses, zat sisa pencernaan
- proses pengeluaran zat sisanya tidak melibatkan kerja sel
Ekskresi: proses pengeluaran zat sisa – sisa metabolisme baik berupa
zat cair maupun gas
- zat yang dikeluarkan: karbon dioksida (CO2), air (H2O),
amonia, urea, asam urat, zat warna empedu
- proses pengeluarannya melibatkan kerja sel
Sekresi: proses pengeluaran getah oleh sel dan kelenjar yang masih
dibutuhkan oleh tubuh
- zat yang dikeluarkan: hormon, enzim, lendir dari sel dan
kelenjar (kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin)
3. Organ ekskresi manusia
1. Ginjal (ren)
Terletak pada rongga pelvic
zat yang dikeluarkan: urine, zat racun
Fungsi pada sistem ekskresi:
- Mengeluarkan zat sisa berupa urea (sisa pembongkaran
protein)
- Mengeluarkan zat – zat sisa berupa racun, misal obat –
obatan
2. Paru – paru (pulmo)
Terletak pada rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri
Zat yang dikeluarkan: karbon dioksida (CO2), uap air (H2O)
Fungsi pada sistem ekskresi:
• Tempat proses pertukaran gas oksigen dengan karbon
4. Organ ekskresi manusia
3. Hati (hepar)
Terletak pada rongga perut sebelah kanan, tepat dibawah diafragma
Zat yang dikeluarkan: urea, cairan empedu
Fungsi pada sistem ekskresi:
• Sebagai tempat pembongkaran dan pembentukan protein
• Menawarkan racun
• Mengeluarkan hasil pembongkaran Hb (bilirubin dan biliverdin)
1. Kulit (integumen)
Terletak pada seluruh permukaan tubuh manusia
Zat yang dikeluarkan: air (H2O), garam mineral, dalam bentuk keringat
Fungsi pada sistem ekskresi:
• Mengurangi kehilangan air
• Mengatur suhu tubuh
• Mengeksresikan zat berupa keringat
5. Organ ekskresi manusia
5. Usus besar (colon)
Terletak pada rongga perut dengan panjang +- 1 meter
Zat yang dikeluarkan: logam berat beracun
Fungsi pada sistem ekskresi:
• Mengeluarkan logam berat yang beracun
6. metabolisme
1. Metabolisme monosakarida (zat penyusun karbon
(C), hidrogen (H), oksigen (O)); energi + CO2 +
H2O
2. Metabolisme asam amino; energi + CO2 + H2O +
NH4OH + NH3(gas)
3. Metabolisme asam lemak dan gliserol (zat
penyusun karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O));
energi + CO2 + H2O
8. 1. Filtrasi (penyeringan)
Terjadi di glomerolus
Menghasilkan urine primer (filtrat glomerolus)
2. Reabsorbsi (penyerapan kembali)
Terjadi di tubulus kontroktus prosimal, lengkung henle
Menghasilkan urine sekunder
3. Augmentasi (penambahan zat – zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh)
Terjadi di tubulus kontroktus distal
Menghasilkan urine sesungguhnya
4. Kemudian urine sesungguhnya dikumpulakan ke pelvis renalis melalaui saluran tubulus
kontroktus kolektivus
5. Dari pelvis renalis disalurkan lagi ke kandung kemih (vesica urinaria) melalui saluran ureter
6. Kemudian dikeluarkan melalui saluran uretra
Struktur ginjal & proses
pembentukan urine
9. Kandungan zat urine
• Urine primer (filtrat glomerolus)
Air, protein, glukosa, asam amino, urea, ion anorganik
meniral (Ca2+ + Na2+), asam urat, kreatinin
• Urine sekunder
Air, garam, urea, pigmen empedu (bilirubin & biliverdin)
• Urine sesungguhnya
Air, urea, asam urat, amoniat, kreatinin, asam laktat,
asam fosfat, asam sulfat, klorida, vitamin C, obat –
obatan
11. kulit
• Proses pembentukan keringat
Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan
kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal
ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah
tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan
dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam
dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama
larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari
kelenjar keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh,
sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap
normal.
12. Pengaturan suhu tubuh
Pada saat cuaca dingin/panas pembuluh darah pada kulit
melukan penyempitan/pelebaran pori – pori saat cuaca
panas. Pori – pori akan membesar seiring dengan
dikeluarkannya dan suhu panas tubuh yang mencegah kulit
kering. Kemudian sebaliknya jika cuaca dingin, pori pori akan
merapat untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat.
14. Gangguan pada sistem
ekskresi
• Gangguan pada ginjal
• Albuminuria: terdapatnya molekul albumin dan protein di dalam
urine
• Nefritis: peradangan pada nefron karena streetococcus yang
masuk melalui saluran pernafasan
• Polyurea: kelainan frekuensi diuresis/buang air kecil akibat
kelebihan produksi air seni
• Oliguria: kelainan frekuensi diuresis/buang air kecil akibat
kekurangan produksi air seni (<1ml/Kg bb/jam)
15. • Gangguan pada hormon
Diabetes Melitus
Diabetes mellitus atau kencing manis adalah penyakit yang ditandai
dengan kelebihan kadar glukosa dalam darah. Hal itu dikarenakan
kurangnya produksi hormon insulin yang berfungsi mengubah
glukosa menjadi glikogen di dalam darah kita. Karena glukosa darah
tidak ada yang mengubah menjadi bentuk lain maka akibatnya terjadi
penumpukan jumlah glukosa di dalam darah sehingga
mengakibatkan tingginya konsentrasi gula di darah kita. Umumnya
diabetes melitus disebabkan oleh rusaknya sebagian kecil atau
sebagian besar dari sel-sel betha dari pulau-pulau Langerhans pada
pankreas yang berfungsi menghasilkan insulin, akibatnya terjadi
kekurangan insulin.
16. Diabetes Insipidus
Diabetes Insipidus adalah penyakit terlalu banyak kencing yang
disebabkan karena tubuh kekurangan hormon ADH (antidiuretic
hormone). Hormon ADH adalah senyawa hormon yang berfungsi
menstimulasi tubulus ginjal untuk menyerap air lebih banyak dari
urine yang akan dibuang keluar tubuh. Karena kurangnya hormon
ADH tersebut akibatnya ginjal tidak dapat menyerap kelebihan air
yang terlalu banyak sehingga kelebihan air tersebut akan langsung
dibuang keluar begitu saja tanpa ada penyerapan kembali. Nah, hal
inilah yang mengakibatkan tubuh kita mengeluarkan air kencing yang
terlalu banyak melebihi jumlah normal.
17. • Gangguan pada kulit
• Jerawat: gangguan pada kulit yang berlaku pada rongga
yang akhir baligh disebabkan oleh perubahan hormon
• Eksim: peradangan hebat yang menyebabkan pembentukan
lepuh/gelembung kecil pada kulit yang akhitnya pecah dan
mengeluarkan cairan
• Kudis (scabies): penyakit yang disebabkan oleh tungau
(mite) Sarcoptes scabei yang dicirikan dengan kecopeng,
kebotakan, kegatalan
• Privitus kutanea: gejala rasa gatal yang dipacu oleh iritasi
saraf sensori venver