ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Sistem ekskresi pada HATI
HATI
Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh
manusia (Beratnya bisa sekitar 2 kg) yang terletak di
rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
Hati menghasilkan enzim arginase yang
dapat mengubah arginin menjadi ornitin dan urea.
Ornitin yang terbentuk dapat mengikat NH3 dan CO2
yang bersifat racun .
Hati juga menghasilkan cairan empedu yang
berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah
tua dan rusak yang dihancurkan di dalam limpa.
Sel darah merah (hemoglobin) didalam hati
akan dipecah menjadi hemin dan globin. Hemin
diubah menjadi zat warna empedu, (bilirubin &
biliverdin). Zat warna ini akan memberi warna pada
feses & urine jadi warna kuning dan globin dipakai
kembali untuk menghasilkan sel darah merah yang
baru.
FUNGSI HATI
a. MELAKUKAN PEROMBAKAN ERITROSIT
Sel – sel hati yang bertugas merombak eritrosit disebut sel
histiosit. Melalui sel tersebut, hemoglobin akan diuraikan
menjadi senyawa hemin, zat besi (Fe), dan globin.
Dalam hati, senyawa hemin diubah menjadi zat warna (bilirubin
dan biliverdin) lalu dikirim ke usus dan setelah melalui proses
tertentu dibuang ke luar tubuh bersama feses. Dalam usus, zat
warna empedu (berwarna hijau biru) dioksidasi menjadi urobilin
(berwarna kuning coklat) yang berfungsi memberi warna pada
feses dan urine.
Sementara itu, zat besi tertahan dan disimpan dalam hati atau
dikembalikan ke sumsum tulang sedangkan globin digunakan lagi
untuk pembentukan eritrosit baru dan metabolisme protein.
Proses Pembentukan Hemoglobin
di dalam Hati
Sel darah merah yang sudah tua dipecah
didalam hati.
Hb Fe
Globin
Hemin
Sumsum tulang
Metabolisme
protein
Pembentukan Hb baru
bilirubin urobilin
urine
feses
FUNGSI HATI
b) Menetralisir racun sehingga tidak membahayakan tubuh,
kemudian racun ini dikeluarkan melalui urine.
c) Mengubah glukosa menjadi glikogen untuk mengatur
kadar gula dalam darah.
d) Sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan warna empedu
dan urine. Setiap hari, hati menghasilkan empedu mencapai
½ liter.
e) Tempat sintesis beberapa zat. Hati menghasilkan enzim
arginase yang mengubah arginin menjadi ornifin dan urea.
Ornifin yang terbentuk dapat meningkatkan NH3 dan CO2
yang bersifat racun.
FUNGSI HATI
f) Hati menghasilkan empedu yang berasal dari hemoglobin sel darah
merah yang telah tua. Empedu disimpan di dalam kantung empedu dan
merupakan cairan hijau serta berasa pahit. Empedu mengandung
kolesterol, garam empedu, garam mineral, dan pigmen bilirubin dan
biliverdin. Empedu ini berfungsi untuk mencerna lemak agar mudah
diserap tubuh, membantu daya absorpsi lemak di usus, mengaktifkan
enzim lipase, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat
yang larut dalam air.
g) Hati merombak sel-sel darah merah yang sudah tua.
Hemoglobin dalam darah tersebut dipecah menjadi zat besi, globin, dan
heme. Zat besi dan globin dipakai kembali untuk menghasilkan sel darah
merah yang baru. Sedangkan, heme dirombak menjadi bilirubin dan
biliverdin yang berwarna hijau biru. Zat warna empedu ini mengalami
oksidasi di dalam usus menjadi urobilin yang memberi warna kekuningan
pada feses dan urine.
FUNGSI HATI
f) Hati menghasilkan empedu yang berasal dari hemoglobin sel darah
merah yang telah tua. Empedu disimpan di dalam kantung empedu dan
merupakan cairan hijau serta berasa pahit. Empedu mengandung
kolesterol, garam empedu, garam mineral, dan pigmen bilirubin dan
biliverdin. Empedu ini berfungsi untuk mencerna lemak agar mudah
diserap tubuh, membantu daya absorpsi lemak di usus, mengaktifkan
enzim lipase, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat
yang larut dalam air.
g) Hati merombak sel-sel darah merah yang sudah tua.
Hemoglobin dalam darah tersebut dipecah menjadi zat besi, globin, dan
heme. Zat besi dan globin dipakai kembali untuk menghasilkan sel darah
merah yang baru. Sedangkan, heme dirombak menjadi bilirubin dan
biliverdin yang berwarna hijau biru. Zat warna empedu ini mengalami
oksidasi di dalam usus menjadi urobilin yang memberi warna kekuningan
pada feses dan urine.
STRUKTUR HATI
Permukaan posterior hati berbentuk cekung dan terdapat celah
transversal sepanjang 5 cm dari sistem porta hepatis. Omentum minor terdapat
mulai dari sistem porta yang mengandung arteri hepatica, vena porta dan duktus
koledokus. Sistem porta terletak di depan vena kava dan dibalik kandung empedu.
Permukaan anterior yang cembung dibagi menjadi 2 lobus oleh adanya
perlekatan ligamentum falsiform yaitu lobus kiri dan lobus kanan yang berukuran
kira-kira 2 kali lobus kiri. Hati terbagi 8 segmen dengan fungsi yang berbeda.
Pada dasarnya, garis cantlie yang terdapat mulai dari vena cava sampai
kandung empedu telah membagi hati menjadi 2 lobus fungsional, dan dengan
adanya daerah dengan vaskularisasi relatif sedikit, kadang-kadang dijadikan batas
reseksi. Secara mikroskopis didalam hati manusia terdapat 50.000-100.000 lobuli,
setiap lobulus berbentuk heksagonal yang terdiri atas sel hati berbentuk kubus
yang tersusun radial mengelilingi vena sentralis.
Hati tersusun menjadi unit-unit fungsional yang dikenal sebagi lobulus
yaitu susunan heksagonal jaringan yang mengelilingi sebuah vena sentral. Hati
memiliki bagian terkecil yang disebut sel hati (hepatosit).
STRUKTUR HATI
STRUKTUR HATI
Bagian luar hati diselaputi oleh kapsula hepatika.
Dalam jaringan hati terdapat beberapa pembuluh
darah yaitu arteri hepatika dan vena portal hepati
ka.30% darah di hati yang diangkut arteri hepatika
merupakan darah kaya oksigen. Sedangkan 70%
sisanya diangkut oleh vena portal hepatika
mengangkut sari-sari makananan dari usus halus.
Pertemuan antara pembuluh arteri hepatika dan vena
portal hepatika membentuk sinosoid dimana
spesialisasi sel terjadi sehingga membentuk sel
kupffer.
STRUKTUR HATI
PENYAKIT DAN GANGGUAN
PADA HATI
Penyakit hepatitis (penyakit kuning) disebabkan
oleh virus. Virus hepatitis dapat menular melalui
makanan, minuman, jarum suntik, dan transfusi
darah. Penderita hepatitis mengalami kerusakan
pada sel hatinya, sehingga empedu beredar ke
seluruh tubuh. Akibatnya, warna tubuh menjadi
kekuningan. Ada beberapa jenis hepatitis, yaitu:
1. Hepatitis A, dapat ditularkan melalui makanan
dan minuman. Ditandai dengan infeksi dalam
jangka waktu lama. Pengobatan dapat dilakukan
dengan pemberian antibodi dan vaksin.
PENYAKIT DAN GANGGUAN PADA
HATI
2. Hepatitis B ditularkan melalui darah atau cairan tubuh
yang terinfeksi, atau dari ibu ke bayi yang dilahirkan.
Kebanyakan penderita dapat sembuh dan mendapat
kekebalan. Tetapi, ada juga yang berkembang menjadi
penyakit hati kronis bahkan menjadi kanker. Penderita
dapat sembuh dengan interferon, obat penghenti
perbanyakan virus dan pemberian vaksin.
3. Hepatitis C, ditularkan melalui cairan tubuh(Darah).
Hepatitis C juga dapat menyebabkan kanker hati, tetapi
biasanya tidak menimbulkan gejala. Hepatitis C sulit
didiagnosis, dan menimbulkan gejala yang parah,
biasanya 20 tahun setelah infeksi terjadi. Penyakit ini
belum ada vaksinnya, tetapi pemberian interferon dan
obat-obatan yang dapat menghambat perbanyakan virus
dapat membantu.
PENYAKIT DAN GANGGUAN PADA
HATI
4. Penyakit kuning
Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya
saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu
tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas
jari, sehingga masuk ke dalam darah dan warna darah
menjadi kuning. Kulit penderita tampak pucat
kekuningan, bagian putih bola mata berwarna
kekuningan, dan kuku jaripun berwarna kuning. Hal ini
terjadi karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh
darah yang mengangkut darah berwarna kekuningan
karena bercampur dengan cairan empedu.
PENYAKIT DAN GANGGUAN PADA
HATI
5. Sirosis Hati (Pengerasan Organ Hati)
Penyakit hati kronik yang dianggap dalam dunia kedokteran penyakit
irreversible, ditandai dengan kerusakan pada jaringan hati. Namun masih
diusahakan perbaikan, untuk menunda proses kerusakan lebih lanjut.
Gejalanya :
Kembung, banyak angin di perut, nyeri pada daerah ulu hati.
Perut mengeras dan membesar.
Demam dan meriang, juga sulit untuk bergerak.
Penyebabnya :
Kebiasaan mengkonsumsi obat-obatan dan minuman ber-alkohol.
Infeksi oleh virus dan bakteri.
Adanya sel tumor dan kanker, sehingga menghambat kerja organ liver.
Penumpukan racun dalam tubuh yang berlebihan dan kurang istirahat.
PENYAKIT DAN GANGGUAN PADA
HATI
SIROSIS PADA HATI
Sistem ekskresi pada HATI

More Related Content

Sistem ekskresi pada HATI

  • 2. HATI Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (Beratnya bisa sekitar 2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma. Hati menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornitin dan urea. Ornitin yang terbentuk dapat mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat racun . Hati juga menghasilkan cairan empedu yang berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua dan rusak yang dihancurkan di dalam limpa. Sel darah merah (hemoglobin) didalam hati akan dipecah menjadi hemin dan globin. Hemin diubah menjadi zat warna empedu, (bilirubin & biliverdin). Zat warna ini akan memberi warna pada feses & urine jadi warna kuning dan globin dipakai kembali untuk menghasilkan sel darah merah yang baru.
  • 3. FUNGSI HATI a. MELAKUKAN PEROMBAKAN ERITROSIT Sel – sel hati yang bertugas merombak eritrosit disebut sel histiosit. Melalui sel tersebut, hemoglobin akan diuraikan menjadi senyawa hemin, zat besi (Fe), dan globin. Dalam hati, senyawa hemin diubah menjadi zat warna (bilirubin dan biliverdin) lalu dikirim ke usus dan setelah melalui proses tertentu dibuang ke luar tubuh bersama feses. Dalam usus, zat warna empedu (berwarna hijau biru) dioksidasi menjadi urobilin (berwarna kuning coklat) yang berfungsi memberi warna pada feses dan urine. Sementara itu, zat besi tertahan dan disimpan dalam hati atau dikembalikan ke sumsum tulang sedangkan globin digunakan lagi untuk pembentukan eritrosit baru dan metabolisme protein.
  • 4. Proses Pembentukan Hemoglobin di dalam Hati Sel darah merah yang sudah tua dipecah didalam hati. Hb Fe Globin Hemin Sumsum tulang Metabolisme protein Pembentukan Hb baru bilirubin urobilin urine feses
  • 5. FUNGSI HATI b) Menetralisir racun sehingga tidak membahayakan tubuh, kemudian racun ini dikeluarkan melalui urine. c) Mengubah glukosa menjadi glikogen untuk mengatur kadar gula dalam darah. d) Sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan warna empedu dan urine. Setiap hari, hati menghasilkan empedu mencapai ½ liter. e) Tempat sintesis beberapa zat. Hati menghasilkan enzim arginase yang mengubah arginin menjadi ornifin dan urea. Ornifin yang terbentuk dapat meningkatkan NH3 dan CO2 yang bersifat racun.
  • 6. FUNGSI HATI f) Hati menghasilkan empedu yang berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu disimpan di dalam kantung empedu dan merupakan cairan hijau serta berasa pahit. Empedu mengandung kolesterol, garam empedu, garam mineral, dan pigmen bilirubin dan biliverdin. Empedu ini berfungsi untuk mencerna lemak agar mudah diserap tubuh, membantu daya absorpsi lemak di usus, mengaktifkan enzim lipase, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air. g) Hati merombak sel-sel darah merah yang sudah tua. Hemoglobin dalam darah tersebut dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin dipakai kembali untuk menghasilkan sel darah merah yang baru. Sedangkan, heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang berwarna hijau biru. Zat warna empedu ini mengalami oksidasi di dalam usus menjadi urobilin yang memberi warna kekuningan pada feses dan urine.
  • 7. FUNGSI HATI f) Hati menghasilkan empedu yang berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu disimpan di dalam kantung empedu dan merupakan cairan hijau serta berasa pahit. Empedu mengandung kolesterol, garam empedu, garam mineral, dan pigmen bilirubin dan biliverdin. Empedu ini berfungsi untuk mencerna lemak agar mudah diserap tubuh, membantu daya absorpsi lemak di usus, mengaktifkan enzim lipase, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air. g) Hati merombak sel-sel darah merah yang sudah tua. Hemoglobin dalam darah tersebut dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin dipakai kembali untuk menghasilkan sel darah merah yang baru. Sedangkan, heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang berwarna hijau biru. Zat warna empedu ini mengalami oksidasi di dalam usus menjadi urobilin yang memberi warna kekuningan pada feses dan urine.
  • 8. STRUKTUR HATI Permukaan posterior hati berbentuk cekung dan terdapat celah transversal sepanjang 5 cm dari sistem porta hepatis. Omentum minor terdapat mulai dari sistem porta yang mengandung arteri hepatica, vena porta dan duktus koledokus. Sistem porta terletak di depan vena kava dan dibalik kandung empedu. Permukaan anterior yang cembung dibagi menjadi 2 lobus oleh adanya perlekatan ligamentum falsiform yaitu lobus kiri dan lobus kanan yang berukuran kira-kira 2 kali lobus kiri. Hati terbagi 8 segmen dengan fungsi yang berbeda. Pada dasarnya, garis cantlie yang terdapat mulai dari vena cava sampai kandung empedu telah membagi hati menjadi 2 lobus fungsional, dan dengan adanya daerah dengan vaskularisasi relatif sedikit, kadang-kadang dijadikan batas reseksi. Secara mikroskopis didalam hati manusia terdapat 50.000-100.000 lobuli, setiap lobulus berbentuk heksagonal yang terdiri atas sel hati berbentuk kubus yang tersusun radial mengelilingi vena sentralis. Hati tersusun menjadi unit-unit fungsional yang dikenal sebagi lobulus yaitu susunan heksagonal jaringan yang mengelilingi sebuah vena sentral. Hati memiliki bagian terkecil yang disebut sel hati (hepatosit).
  • 10. STRUKTUR HATI Bagian luar hati diselaputi oleh kapsula hepatika. Dalam jaringan hati terdapat beberapa pembuluh darah yaitu arteri hepatika dan vena portal hepati ka.30% darah di hati yang diangkut arteri hepatika merupakan darah kaya oksigen. Sedangkan 70% sisanya diangkut oleh vena portal hepatika mengangkut sari-sari makananan dari usus halus. Pertemuan antara pembuluh arteri hepatika dan vena portal hepatika membentuk sinosoid dimana spesialisasi sel terjadi sehingga membentuk sel kupffer.
  • 12. PENYAKIT DAN GANGGUAN PADA HATI Penyakit hepatitis (penyakit kuning) disebabkan oleh virus. Virus hepatitis dapat menular melalui makanan, minuman, jarum suntik, dan transfusi darah. Penderita hepatitis mengalami kerusakan pada sel hatinya, sehingga empedu beredar ke seluruh tubuh. Akibatnya, warna tubuh menjadi kekuningan. Ada beberapa jenis hepatitis, yaitu: 1. Hepatitis A, dapat ditularkan melalui makanan dan minuman. Ditandai dengan infeksi dalam jangka waktu lama. Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian antibodi dan vaksin.
  • 13. PENYAKIT DAN GANGGUAN PADA HATI 2. Hepatitis B ditularkan melalui darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, atau dari ibu ke bayi yang dilahirkan. Kebanyakan penderita dapat sembuh dan mendapat kekebalan. Tetapi, ada juga yang berkembang menjadi penyakit hati kronis bahkan menjadi kanker. Penderita dapat sembuh dengan interferon, obat penghenti perbanyakan virus dan pemberian vaksin. 3. Hepatitis C, ditularkan melalui cairan tubuh(Darah). Hepatitis C juga dapat menyebabkan kanker hati, tetapi biasanya tidak menimbulkan gejala. Hepatitis C sulit didiagnosis, dan menimbulkan gejala yang parah, biasanya 20 tahun setelah infeksi terjadi. Penyakit ini belum ada vaksinnya, tetapi pemberian interferon dan obat-obatan yang dapat menghambat perbanyakan virus dapat membantu.
  • 14. PENYAKIT DAN GANGGUAN PADA HATI 4. Penyakit kuning Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam darah dan warna darah menjadi kuning. Kulit penderita tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku jaripun berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah berwarna kekuningan karena bercampur dengan cairan empedu.
  • 15. PENYAKIT DAN GANGGUAN PADA HATI 5. Sirosis Hati (Pengerasan Organ Hati) Penyakit hati kronik yang dianggap dalam dunia kedokteran penyakit irreversible, ditandai dengan kerusakan pada jaringan hati. Namun masih diusahakan perbaikan, untuk menunda proses kerusakan lebih lanjut. Gejalanya : Kembung, banyak angin di perut, nyeri pada daerah ulu hati. Perut mengeras dan membesar. Demam dan meriang, juga sulit untuk bergerak. Penyebabnya : Kebiasaan mengkonsumsi obat-obatan dan minuman ber-alkohol. Infeksi oleh virus dan bakteri. Adanya sel tumor dan kanker, sehingga menghambat kerja organ liver. Penumpukan racun dalam tubuh yang berlebihan dan kurang istirahat.
  • 16. PENYAKIT DAN GANGGUAN PADA HATI SIROSIS PADA HATI