4. Definisi
Sistem berbasis komputer
yang secara automatis dan
menyimpan informasi
keuangan penting pada
organisasi profit, non-profit,
dan pemerintahan
Tujuan : meningkatkan akses
terhadap informasi sehingga
mengurangi biaya jangka
panjang
5. Kategori SIK
OBrien (2002) membagi kategori utama kedalam:
Sistem Informasi
Keuangan
Manajemen Kas Manajemen Investasi Penganggaran Modal
Perencanaan
keuangan
Meramalkan dan
mengatur posisi
kas
Mengatur investasi Mengevaluasi
resiko dan
pengembalian
belanja modal
Meramalkan kinerja
keuangan dan
kebutuhan dana
Informasi realtime
atau periodik
Portofolio investasi Evaluasi protabilitas
dan dampak
keuangan
Neural computing
Defisit atau surplus
kas
Integrasi dengan
informasi external
NPV, IRR, pay back
period
9. Financial statements
Uses and management
of funds
Financial statistics
for control
Operational
databases
Databases
of valid
transactions
for each
TPS
Transaction
processing
systems
Business
transactions
Business
transactions
Internet
or
Extranet
Financial
MIS
Business
transactions
Databases of
external data
Databases of
internal data
Financial
DSS
Financial
ES
Financial
applications
databases
Customers,
Suppliers
10. MODEL SISTEM INFORMASI KEUANGAN
Gambar 8.2. Model Sistem Informasi Keuangan
Database
Subsistem
peramalan
Subsistem
manajemen
dana
Subsistem
pengendalian
Subsistem
informasi
akuntansi
Subsistem
Audit Internal
Subsistem
intelejen
keuangan
Sumber
internal
Sumber
lingkungan
User
11. Subsistem Input adalah data-data yang dimasukkan ke dalam database,
yang nantinya akan diolah melalui subsistem output menjadi informasi.
Data yang dimasukkan dalam subsistem input bisa dari internal maupun
eksternal.
Subsistem Informasi Akuntansi merekam data-data
transaksi keuangan perusahaan baik internal maupun
eksternal. Transaksi internal misalnya pembiayaan
operasional perusahaan. Sedangkan transaksi eksternal
misalnya yang berhubungan dengan bank, kantor
pajak, pemegang saham, investasi.
12. Subsistem Audit Internal merekam data-data
hasil audit internal terhadap cara kerja konsep
sistem informasi keuangan, apakah sudah
berjalan dengan baik dan benar menurut
standar akuntansi yang berlaku.
Terdiri dari :
Audit Keuangan : memverifikasi kecocokan
transaksi yang terjadi dengan bukti-bukti
yang ada
Audit Operasional : memvalidasi efektifitas
prosedur. Misalnya memvalidasi apakah
dalam suatu prosedur terdapat celah untuk
terjadinya manipulasi atau tidak.
Audit concurrent : sama seperti audit
operasional, hanya dilakukan pada saat
obyek audit sedang berjalan.
Audit Rancangan Sistem Pengendalian
Intern : untuk memvalidasi apakah sistem
sudah berjalan sesuai yang diharapkan.
13. Subsistem Intelijen Keuangan merekam data-data
atau informasi dari eksternal (lingkungan), seperti :
informasi dari pemegang saham, informasi dari
masyarakat keuangan dan informasi dari
pemerintah.
Informasi dari pemegang saham
misalnya : tingkat pengembalian
yang diharapkan (Return on
Equity), kebijakan pembagian
dividen yang diharapkan
Informasi dari masyarakat
keuangan misalnya : nilai tukar
mata uang (kurs), kondisi pasar
saham, tingkat pengembalian
obligasi, prospek investasi di suatu
daerah atau untuk suatu bisnis,
dsb
Informasi dari pemerintah
misalnya : tingkat suku
bunga, peraturan pajak,
peraturan pasar modal,
insentif untuk investasi
tertentu, dsb
Database keuangan menyimpan semua data dari subsistem input dalam
kelompok-kelompok file yang mudah untuk diambil oleh subsistem output
dan diolah menjadi informasi.
14. Subsistem Output mengolah data dari database
menjadi informasi menurut kategori kebutuhan
pemakai.
Subsistem Peramalan adalah subsistem output yang digunakan untuk
memprediksi kondisi masa depan, baik jangka pendek maupun jangka
panjang.
Peramalan jangka pendek misalnya peramalan penjualan tahun depan
berdasarkan trend pertumbuhan pasar, kondisi ekonomi jangka pendek
(inflasi, kenaikan upah, kenaikan harga bbm, dsb)
Peramalan jangka panjang misalnya peramalan pertumbuhan dan ekspansi bisnis
berdasarkan perkiraan kondisi ekonomi makro, peramalan kebutuhan investasi
dan pendanaan.
Metode peramalan bisa dilakukan dengan metode kuantitatif dan metode non
kuantitatif
Metode kuantitatif bisa menggunakan analisa regresi sederhana atau analisa
regresi multipel.
Metode non kuantitatif adalah melakukan analisa non kuantitatif terhadap output
kuantitatif. Misalnya para eksekuti melakukan diskusi untuk menganalisa /
menelaah hasil kuantitatif dari suatu riset atau survei.
15. Subsistem Manajemen Dana adalah subsistem output yang
digunakan untuk mengatur arus kas dengan cara
memproyeksikan arus kas masuk dan arus kas keluar. Tidak
hanya arus kas untuk operasional rutin perusahaan, tetapi
juga arus kas untuk pendanaan investasi dan penambahan
modal kerja jika proyeksi penjualan bertambah.
Subsistem Pengendalian adalah subsistem output yang
digunakan untuk mengendalikan realisasi alokasi dana terhadap
anggaran yang telah ditetapkan. Subsistem Pengendalian bisa
digunakan untuk menilai kinerja suatu departemen dengan
parameter rasio.
16. Tambahan
Beberapa rasio keuangan yang umum dipakai untuk mengukur kinerja suatu
departemen adalah :
1. Inventory Turn Over
2. Inventory Period
3. Account Receivable Turn Over
4. Receivable Period
5. Payable Turnover
6. Payable Period
7. Total Asset Turnover
8. Gross Profit Ratio
9. Operating Margin Ratio
10.Profit Margin Ratio
11.Return on Equity
12.Return on Asset
Dan sebagainya.....
17. Keempat Kebijakan tersebut di atas akan mempengaruhi Model Sistem
Informasi Keuangan yang dibentuk. Misalnya : subsistem input Informasi
Akuntansi harus bisa memberikan data yang diperlukan dalam
memutuskan kebijakan operasi. Subsistem input Intelijen Keuangan
harus bisa memberikan informasi tentang harapan pemegang saham
tentang kebijakan pembagian dividen, dsb.
Tambahan
Kebijakan Keuangan ada 4, yaitu :
1.Kebijakan Operasi
2.Kebijakan Investasi
3.Kebijakan Pendanaan
4.Kebijakan Cash Payout (Pembagian Dividen)
18. Contoh Aplikasi FIS
FIS
New System is Oracle Based
- Very Robust, Modular System
- Web based access
Enhanced ability to encumber
funds
- Enhanced capabilities and
future growth
Enhanced ad-hoc reporting
with access to University Wide
data
FRS
Current hardware based on IBM
mainframe
Old technology
Expensive to maintain
(Maintenance and repair parts)
(obyek : universitas)
19. FRS vs FIS
Two modules
Accounts Payable (AP)
Financial Accounting
Interfaces with local programs
PARS (Labor Distribution)
Central Invoicing (Accounts
Receivable)
Fixed Assets
Other software interfaces with FRS
CASHNet Receipts
HRIS (PeopleSoft) Payroll
Budgets (PeopleSoft)
BRS
eForms
Different Modules for different financial functions
Projects / Awards (Grants)
General Ledger (GL)
Accounts Payable (AP)
Accounts Receivable (AR)
Labor Distribution (LD)
Purchasing (Purch)
Fixed Assets (FA)
Other software interfaces with FIS Modules
CASHNet Receipts
HRIS (PeopleSoft) Payroll
Budgets (PeopleSoft)
BRS
eForms
21. eForms
CASHNet
STARS
Budget
HRIS Payroll
FIS Module Overview
General Ledger
Projects /Grants
Accounting
Purchasing
Accounts Payable
Labor
Distribution
Fixed Assets
Accounts
Receivable
BRS
Human Resources
Cash Management
Consumable
Inventory
HRIS Payroll Flow
Labor
Distribution
Projects
HRIS
Payroll
General
Ledger
22. User Input to System
CASHNet
Receipts and expenditure of funds
(money)
General
Ledger
ProjectsCASHNet
Non-Grant Process Flow
General
Ledger
CASHNet
Accounts
Receivable
Grant Process Flow
eForms
Payables and other users as present
Funding Information Section
Vendor and Purchaser Information Section
Example of Payment Voucher Header
Document Header
Projects
eForms
General
Ledger
Accounts
Payable