2. Abstraksi
ï‚› Penderita penyakit jantung di Indonesia
semakin meningkat setiap tahunnya.
Tenaga medis yang propesional sangat
terbatas sehingga masyarakat awam
enggan memeriksakan kesehatan
jantungnya. Dengan perkembanganya
teknologi sistem pakar maka aplikasi
sistem ini bisa mendiagnosis penyakit
jantung
3. Latar Belakang
Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi
manusia. Jantung adalah pusat kehidupan bagi
manusia. Faktor kesehatan jantung juga dipengaruhi
oleh pola makanan dan pola fikir manusia tersebut.
Tanda – tanda penyakit jantung pada manusia antara
lain sebagai berikut : nafas berat, rasa sakit pada
rahang, rasa sakit pada punggung, berkeringat
dingin, pingsan, gemetaran, rasa panas pada dada.
Salah satu jenis penyakit jantung pada manusia
adalah penyakit jantung Kongenital / bawaan.
Penyakit ini mempunyai ciri – ciri gejala sesak
nafas, sering mengalami infeksi paru, dan berat badan
akan sedikit berkurang
4. Sistem Pakar Dalam mendiognosis
Penyakit Jantung
ï‚› Berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan, seorang dokter dapat membuat
perkiraan yang nalar tentang apakah gejala-gejala itu
mengisyaratkan serangan jantung atau tidak. Kecurigaannya
mungkin diperkuat oleh penampilan si penderita, tingkat
tekanan darah dan bunyi detak jantung. Dokter mungkin akan
mengirimnya ke pemeriksaan ECG dan uji darah, tetapi bila
masih merasakan nyeri, dokter barangkali akan memberi
suntikan penghilangrasa nyeri sebelum pemeriksaan itu. Ini
karena nyeri yang menakutkan dapat membawa ke jurang
yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan gejala jantung.
Nyeri itu juga dapat menimbulkan dampak psikologis jangka
panjang.
5. Sistem Pakar Dalam mendiognosis
Penyakit Jantung
ï‚› ECG pertama mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda
serangan jantung dan mungkin pemeriksaan itu harus
diulang. Kadang-kadang uji yang kedua pun masih tidak
menunjukkan perubahan, dan selama hal ini, diagnosis
akan bergantung pada pemeriksaan darah. Jantung,
seperti semua sel tubuh lain, mengandung bahan-bahan
kimia khusus yang disebut enzim. Ketika sel-sel jantung
mengalami kerusakan, enzim-enzim yang dilepaskan
beredar bersama aliran darah. Setelah sebuah serangan
jantung, kadar sebagian enzim ini langsung naik, tetapi
selanjutnya enzim-enzim tersebut lekas mengurai dan
karena itu tidak terdeteksi lagi setelah sehari atau dua hari;
ada enzim yang baru dilepaskan beberapa jam atau
bebera hari kemudian tetap tinggal dalam darah selama
beberapa hari atau bahkan beberapa
minggu.(http://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_jantung)
6. Ada beberapa gejala yang
lebih spesifik, antara lain:
ï‚› Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang
disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme
yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan
perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul
jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya
nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa
orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri
sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
ï‚› Sesak napas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung.
Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di
paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
ï‚› Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran
darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan
penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk
mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap
atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
ï‚› Palpitasi (jantung berdebar-debar)
ï‚› Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung
yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa
menyebabkan pusing dan pingsan
10. Aturan reprenstasi bersarkan
database
Aturan Rerperentasi untuk menetukan penyakit
Perikarditis
ï‚› IF A01
ï‚› AND A02, AND A03 ,AND A04
ï‚› THEN penyakit Perikarditis
Aturan Rerperentasi untuk menetukan penyakit
Heart Valve disease/ Katup :
ï‚› IF A01
ï‚› AND A05, AND A06, AND A07, AND A08
ï‚› THEN Heaet valve disease / Katup jantung
11. Aturan Rerperentasi untuk menetukan penyakit Heart Valve disease/ Katup :
ï‚› IF A02
ï‚› AND A09, AND A10, AND A11, AND A12, AND A13, AND A14, AND A15
ï‚› THEN JANTUNG KORONER
Aturan Rerperentasi untuk menetukan penyakit Heart Valve disease/ Katup :
ï‚› IF A16
ï‚› AND A17, AND A18, AND A19, AND A20, AND A21, AND A22, AND A23
ï‚› AND A24
ï‚› THEN ARITMIA
Aturan Rerperentasi untuk menetukan penyakit Heart Valve disease/ Katup :
ï‚› IF A02
ï‚› AND A27, AND A128, AND A29, AND A30, AND A31, AND A32, AND A23
ï‚› AND A26, AND A12
ï‚› THEN GAGAL JANTUNG
12. Relasi Tabel untuk Sistem Pakar
Penyakit
Analisis_Hasil Kd_penyakit
Id Nm_penyakit
Nama Nm_latin
Kelamin Definisi Relasi
Pekerjaan solusi
Kd_penyakit Kd_penyakit
Gejala Kd_gejala
Kd_gejala
Nm_gejala
13. Metode Inferensi
ï‚› 1. Runut Maju (Forward Chaining)
Runut maju berarti menggunakan himpunan aturan
kondisi-aksi. Dalam metode ini, data digunakan
untuk menentukan aturan mana yang akan
digunakan,kemudian aturan tersebut di jalankan.
ï‚› 2. Runut Balik (Backward Chaining)
Runut balik merupakan metode penalaran
kebalikan dari runut maju. Dalam runut
balik, penalaran dimulai dengan tujuan menurut
balik ke jalur yang akan mengarahkan ke tujuan
tersebut (Giarattano dan Riley, 1994).