Dokumen ini membahas sistem pengapian konvensional pada mesin, termasuk komponen-komponennya seperti saklar pengapian, kumparan pengapian, distributor pengapian, busi, dan cara perawatannya seperti membersihkan bagian-bagian dan mengatur waktu pengapian.
1 of 19
More Related Content
Sistem pengapian
1. SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL
Oleh
TRI RATNO WIBOWO ( 044071 )
RIZKI KURNIAWAN AKBAR ()
MAMAN RAMDHANSYAH ( )
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata kuliah Media
Pembelajaran yang diberikan oleh Drs. Dedi Supriawan M.Pd.
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2008
4. RANGKAIAN PRIMER
Rangkaian primer
merupakan jalur untuk arus
tegangan rendah dari baterai
dan terdiri dari komponen-
komponen berikut:
Saklar Pengapian
Lilitan Primer Coil
Kontak Point Distributor
Kondensor
5. RANGKAIAN SEKUNDER
Rangkaian sekunder
merupakan jalur untuk arus
tegangan tinggi yang
ditingkatkan oleh coil dan
terdiri dari komponen-
komponen berikut:
Lilitan Sekunder Coil
Lengan Rotor Distributor
Tutup Distributor
Busi-Busi
6. KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN
Saklar penyalaan/Kunci kontak
Saklar atau kunci kontak jika dinyalakan akan menghubungkan
baterai dengan motor starter, sehingga akan mengoprasikan
motor starter.
Kumparan pengapian/ignition koil
Fungsinya untuk menaikan tegangan dari tegangan baterai 12V menjadi
(25000V-47000V) agar dapat terjadi loncatan bunga api listrik pada
elektroda busi sehingga dapat memungkinkan terjadinya pembakaran
diruang bakar.
7. Distributor pengapian/ignition distributor
Pada bagian ini termasuk juga pemutus kontak (platina) dan kondensor.
Fungsi distributor adalah:
Busi/spark plug
Badan busi mempunyai kulit luar dari logam, sedangkan didalamnya
merupakan insulator yang terbuat dari keramik. Keramik ini berfungsi
mengisolasi elektroda pusat dengan cangkang luarnya yang terbuat
dari logam. Elektroda pusa membawa arus listrik tegangan tinggi dari
koil penyalaan.
Sebagai pemutus kontak/platina berperan bagaikan saklar ON-OFF
dari hubungan koil, dan waktunya diatur melalui poros kam.
Pembagi lonjakan tegangan tinggi melalui titik kontak kabel busi
sehingga terjadi loncatan bunga api listrik pada busi–busi agar menyala
pada saat sesuai dengan perintah firing order. Perintah penyalaan
adalah pengaturan urutan penyalaan busi ruang bakar silinder-silinder.
Poros distributor digerakan melalui roda gigi spiral oleh poros kam
(camshaft).
8. Pemutus kontak platina/ breaker contact
Satu ujung titik kontak terpasang pada plat pegas dan titik kontak yang
lain statis. Satu ujung titik kontak platina digerakan oleh kam pada
poros distributor, dengan jumlah tonjolan lobe sama dengan jumlah
silinder ruang bakar (dengan besar sudut sama). Tonjolan ka mini saat
berotasi berfungsi untuk membuat ujung titik kontak platina naik-turun
sehingga terjadi buka-tutup hubungan sirkuit utama. Ujung satu titik
kontak platina (bagian statis) terhubung dengan ground, sedangkan
yang satunya lagi bergerak terhubung dengan koil.
9. ALAT - ALAT
Multi Tester
Multi tester
Obeng (+) dan Obeng (-)
Tang pemotong kabel
19. Terima Kasih
Terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu membantu pembuatan tugas ini
terutama:
- Drs. Dedi Supriawan M.Pd
Terima Kasih Atas Bimbingannya dan masukan
–masukan yang positive bagi kelompok kami
- Untuk rekan – rekan mahasiswa yang
mengontrak mata kuliah media
pembelajaranTerima kasih atas masukannya