ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

a. Bentuk-bentuk sistem persamaan linear dua variabel

    1) Perbedaan PLDV dan SPLDV

       a) Persamaan linear dua variabel (PLDV)

         Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang memiliki dua

         variabel dan pangkat masing-masing variabelnya satu. Jika dua variabel

         tersebut x dan y, maka PLDV-nya dapat dituliskan :

         ax + by = c         dengan a, b ≠ 0

         Contoh :

         1). 2x + 2y = 3

         2). y = 3x -2

         3). 6y + 4 = 4x

       b) Sistem persamaan linear dua variabel (SLDV)

         SPLDV adalah suatu system persamaan yang terdiri atas dua persamaan

         linear (PLDV) dan setiap persamaan mempunyai dua variabel. Bentuk

         umum SPLDV adalah:

          ax + by = c

         px + qy = r ; dengan a, b, p, q ≠ 0

         Contoh :

         1). 3x + 2y = 7 dan x = 3y + 4

               7x   4y         2 x −y
                  =    −10 dan            =3
               2    3              4
         2).
x− y= 3
                                                        
      3). x – y = 3 dan x + y = -5 atau dapat ditulis
                                                        x+ y= − 5

2). Menyatakan suatu variabel dengan variabel lain pada persamaan linear

   Contoh :

   Diketahui persamaan x + y = 5, jika variabel x dinyatakan dealam variabel

   y menjadi :

   x+y=5

   ⇔x=5–y

3). Mengenal variabel dan koefisien pada SPLDV

   Contoh :

   Diketahui SPLDV : 2x + 4y = 12 dan 3x – y = 5

    Variabel SPLDV adalah x dan y

    Konstanta SPLDV adalah 12 dan 5

    Koefisien x dari SPLDV adalah 2 dan 3

    Koefisien y dari SPLDV adalah 4 dan -1

 4). Akar dan Bukan akar SPLDV

           Dalam sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) terdapat

    pengganti-pengganti dari variabel sehingga kedua persamaan menjadi

    benar. Pengganti-pengganti variabel yang demikian disebut penyelesaian

    atau akar dari sistem persamaan linear dua variabel. Apabila pasangan

    pengganti menyebabkan salah satu atau kedua persamaan menjadi
kalimat tidak benar disebut bukan penyelesaian atau bukan akar dari

        SPLDV tersebut.

        Contoh :

        Diketahui SPLDV : 2x – y = 3 dan x + y = 3

        Tunjukkan bahwa x = 2 dan y = 1 merupakan akar dari SPLDV tersebut .

        Jawab :

         2x – y = 3

            Jika x = 2 dan y = 1 disubstitusikan pada persamaan diperoleh

            2x - y = 3

            ⇔ 2(2) – 1 = 3

            ⇔ 3 = 3 (benar)

         x+y=3

            jika x = 2 dan y = 1 disubstitusikan pada persamaan diperoleh

            x+y=3

            ⇔2+1=3

            ⇔ 3 = 3 (benar)

            Jadi, x = 2 dan y = 1 merupakan akar dari SPLDV 2x – y = 3 dan x +

            y=3

b. Penyelesaian SPLDV

  Untuk menentukan penyelesaian atau kar dari SPLDV dapat ditentukan dengan

  3 cara, yaitu metode grafik, metode substitusi, metode eliminasi.

  1. Metode grafik
Prinsip dari metode grafik yaitu mencari koordinat titik potong grafik dari

               kedua persamaan. Dari contoh diatas apabila dikerjakan dengan metode

               grafik sebagai berikut.




               x+y=4
                                             x+y=4
 x      0        4
 y      4        0                                        4
(x,y   (0,4    (4,0)                  x – 2y = - 2

 )      )                                                 3                             x – 2y = -2
                                                          2                     (2,2)
                   x        0          -2
                   y        1           0
                                                          1
                  (x,y)   (0,1)     (-2,0)

                                                                        Gambar 1.1
                                                -2     -1Grafik perpotongan x + 3 = 4 dan x – 2y = -2
                                                                   1     2      y      4



               Dari grafik terlihat kedua grafik berpotongan di (2,2). Koordinat titik

               potong (2,2) merupakan penyelesaiannya

               Jadi, penyelesaiannya x = 2 dan y = 2

            2. Metode substitusi

               Hal ini dilakukan dengan cara memasukkan atau mengganti salah satu

               variabel dengan variabel dari persamaan kedua.

               Contoh :

               Tentukan penyelesaian dari SPLDV : x + y = 4 dan x – 2y = -2 dengan

               metode substitusi!

               Jawab :
 x+y=4⇒x=4–y

 x = 4 – y disubstitusikan pada x – 2y = - 2 akan diperoleh :

   x – 2y = - 2

   ⇔ (4 – y ) – 2y = - 2

   ⇔ 4 – 3y = - 2

   ⇔ -3y = -6

           −6
           −3
   ⇔y=          =2

 selanjutnya untuk y =2 disubstitusikan pada salah satu persamaan, misalnya

   ke persamaan x + y = 4, maka diperoleh :

   x+y=4

   ⇔x+2=4

   ⇔x=4–2=2

   Jadi, penyelesaianya adalah x = 2 dan y = 2

2. Metode eliminasi

   Caranya sebagai berikut :

   a. Menyamakan salah satu koefisien dan pasangan suku dua persamaan

       bilangan yang sesuai.

   b. Jika tanda pasanganan suku sama, kedua persamaan di kurangkan.

   c. Jika tanda pasangan suku berbeda, kedua suku persamaan ditambahkan

   Contoh :

   Tentukan penyelesaian dari SPLDV : x + y = 4 dan x – 2y = -2 dengan

   metode eliminasi!
Jawab :

 Mengeliminir peubah x

   x+y =4

   x – 2y = - 2

       3y = 6

        y=2

 Mengeliminir peubah y

   x+y =4         •2   2x + 2y = 8

   x – 2y = - 2   •1   x – 2y = -2

                        3x     =6

                          x    =2

 Jadi, penyelesaianya adalah x = 2 dan y = 2

More Related Content

Sistem persamaan-linear-dua-variabel

  • 1. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel a. Bentuk-bentuk sistem persamaan linear dua variabel 1) Perbedaan PLDV dan SPLDV a) Persamaan linear dua variabel (PLDV) Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang memiliki dua variabel dan pangkat masing-masing variabelnya satu. Jika dua variabel tersebut x dan y, maka PLDV-nya dapat dituliskan : ax + by = c dengan a, b ≠ 0 Contoh : 1). 2x + 2y = 3 2). y = 3x -2 3). 6y + 4 = 4x b) Sistem persamaan linear dua variabel (SLDV) SPLDV adalah suatu system persamaan yang terdiri atas dua persamaan linear (PLDV) dan setiap persamaan mempunyai dua variabel. Bentuk umum SPLDV adalah: ax + by = c px + qy = r ; dengan a, b, p, q ≠ 0 Contoh : 1). 3x + 2y = 7 dan x = 3y + 4 7x 4y 2 x −y = −10 dan =3 2 3 4 2).
  • 2. x− y= 3  3). x – y = 3 dan x + y = -5 atau dapat ditulis x+ y= − 5 2). Menyatakan suatu variabel dengan variabel lain pada persamaan linear Contoh : Diketahui persamaan x + y = 5, jika variabel x dinyatakan dealam variabel y menjadi : x+y=5 ⇔x=5–y 3). Mengenal variabel dan koefisien pada SPLDV Contoh : Diketahui SPLDV : 2x + 4y = 12 dan 3x – y = 5  Variabel SPLDV adalah x dan y  Konstanta SPLDV adalah 12 dan 5  Koefisien x dari SPLDV adalah 2 dan 3  Koefisien y dari SPLDV adalah 4 dan -1 4). Akar dan Bukan akar SPLDV Dalam sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) terdapat pengganti-pengganti dari variabel sehingga kedua persamaan menjadi benar. Pengganti-pengganti variabel yang demikian disebut penyelesaian atau akar dari sistem persamaan linear dua variabel. Apabila pasangan pengganti menyebabkan salah satu atau kedua persamaan menjadi
  • 3. kalimat tidak benar disebut bukan penyelesaian atau bukan akar dari SPLDV tersebut. Contoh : Diketahui SPLDV : 2x – y = 3 dan x + y = 3 Tunjukkan bahwa x = 2 dan y = 1 merupakan akar dari SPLDV tersebut . Jawab :  2x – y = 3 Jika x = 2 dan y = 1 disubstitusikan pada persamaan diperoleh 2x - y = 3 ⇔ 2(2) – 1 = 3 ⇔ 3 = 3 (benar)  x+y=3 jika x = 2 dan y = 1 disubstitusikan pada persamaan diperoleh x+y=3 ⇔2+1=3 ⇔ 3 = 3 (benar) Jadi, x = 2 dan y = 1 merupakan akar dari SPLDV 2x – y = 3 dan x + y=3 b. Penyelesaian SPLDV Untuk menentukan penyelesaian atau kar dari SPLDV dapat ditentukan dengan 3 cara, yaitu metode grafik, metode substitusi, metode eliminasi. 1. Metode grafik
  • 4. Prinsip dari metode grafik yaitu mencari koordinat titik potong grafik dari kedua persamaan. Dari contoh diatas apabila dikerjakan dengan metode grafik sebagai berikut. x+y=4 x+y=4 x 0 4 y 4 0 4 (x,y (0,4 (4,0) x – 2y = - 2 ) ) 3 x – 2y = -2 2 (2,2) x 0 -2 y 1 0 1 (x,y) (0,1) (-2,0) Gambar 1.1 -2 -1Grafik perpotongan x + 3 = 4 dan x – 2y = -2 1 2 y 4 Dari grafik terlihat kedua grafik berpotongan di (2,2). Koordinat titik potong (2,2) merupakan penyelesaiannya Jadi, penyelesaiannya x = 2 dan y = 2 2. Metode substitusi Hal ini dilakukan dengan cara memasukkan atau mengganti salah satu variabel dengan variabel dari persamaan kedua. Contoh : Tentukan penyelesaian dari SPLDV : x + y = 4 dan x – 2y = -2 dengan metode substitusi! Jawab :
  • 5.  x+y=4⇒x=4–y  x = 4 – y disubstitusikan pada x – 2y = - 2 akan diperoleh : x – 2y = - 2 ⇔ (4 – y ) – 2y = - 2 ⇔ 4 – 3y = - 2 ⇔ -3y = -6 −6 −3 ⇔y= =2  selanjutnya untuk y =2 disubstitusikan pada salah satu persamaan, misalnya ke persamaan x + y = 4, maka diperoleh : x+y=4 ⇔x+2=4 ⇔x=4–2=2 Jadi, penyelesaianya adalah x = 2 dan y = 2 2. Metode eliminasi Caranya sebagai berikut : a. Menyamakan salah satu koefisien dan pasangan suku dua persamaan bilangan yang sesuai. b. Jika tanda pasanganan suku sama, kedua persamaan di kurangkan. c. Jika tanda pasangan suku berbeda, kedua suku persamaan ditambahkan Contoh : Tentukan penyelesaian dari SPLDV : x + y = 4 dan x – 2y = -2 dengan metode eliminasi!
  • 6. Jawab :  Mengeliminir peubah x x+y =4 x – 2y = - 2 3y = 6 y=2  Mengeliminir peubah y x+y =4 •2 2x + 2y = 8 x – 2y = - 2 •1 x – 2y = -2 3x =6 x =2 Jadi, penyelesaianya adalah x = 2 dan y = 2