1. B Y . N U R F A D H I L L A H , A M D . A K .
SISTEM PERSARAFAN
2. SISTEM SARAF
Saraf
Berbicara, tertawa, berlari,
duduk, bekerja, sekolah, dll
Menggaruk saat
tidur, membalikkan
badan
Sedih, bahagia
Denyut jantung,
paru paru
bernafas
3. SEL SARAF
Sistem saraf dibangun oleh sel sel saraf
(neuron) yang bentuk dan fungsinya berbeda
beda. Satu sel saraf tersusun dari badan sel,
dendrit dan akson.
4. 1. Apa itu Akson ?
2. Apa itu dendrit ?
3. Apa itu badan sel ?
6. Berdasarkan struktur dan fungsinya sel saraf
dikelompokkan menjadi 3 macam :
Sel
Sar
af
Sel saraf sensorik : bekerja
menerima rangsangan dari luar
untuk dilanjutkan ke sel saraf
berikutnya
Sel saraf motorik : bekerja
menerima rangsang atau perintah
dari pusat saraf (otak dan sum
sum tulang belakang) dan
merambatkan impuls ke efektorSel saraf penghubung : terletak di
pusat saraf. Bekerja
menghubungkan sel sel saraf
8. Saraf penghubung menerima impuls
saraf dari saraf saraf sensorik,
kemudian menyampaikan impuls
tersebut ke pusat saraf. Setelah pusat
saraf menterjemahkan impuls saraf
menjadi sebuah pesan, pesan tersebut
disapampaikan oleh saraf penghubung
melalui aksonnya kepada saraf
motorik.
10. Apa itu Impuls ?
Apa itu Sinapsis ?
Apa itu Selaput mielin ?
12. Refleks adalah suatu gerak yang tidak
disadari disebabkan oleh rangsang yang
kuat.
Misalnya : tersentuh api/ benda tajam,
tangan/ kaki akan diangkat sebelum rasa
panas atau rasa sakit menjalar.
Mengapa Demikian ?
Lengkung Refleks
17. Sum Sum Tulang Belakang
Merupakan lanjutan dari otak.
Tersusun atas jaringan saraf yaitu sel sel
saraf (neuron) dan sel sel penyokongnya,
yaitu neuroglia atau sel sel glia.
Teletak dibagian punggung, dilindungi
dalam tulang belakang.
Manusia memiliki 33 vertebra yaitu 7 di
leher, 12 di daerah belakang dada, 5 di
pinggang, 5 di panggul, dan 4 di tulang ekor.
18. Saraf Tepi
Saraf tepi adalah perluasan atau
percabangan dari otak dan sum sum
tulang belakang
Terletak di luar pusat saraf
Terdapat diseluruh tubuh seperti otot,
kelenjar, tulang, ataupun sel sel tubuh.
Merupakan alat penyampai rangsang tubuh
ke pusat saraf untuk di respon
19. ADA 3 KELOMPOK SARAF TEPI BERDASARKAN
STRUKTUR DAN LETAKNYA :
1. Saraf Kranial
12 pasang saraf kranial terdiri dari
saraf sensorik dan saraf motorik,
menerima informasi dan
mengendalikannya dalam bentuk aksi
dari berbagai organ dan bagian
bagian kepala, diantaranya mata,
telinga, hidung, lidah, dan wajah.
20. Nomor, nama, jenis dan fungsi saraf kranial
NO Nama Neuron Jenis Neuron Mengatur dalam Hal
I. Olfaktorius Sensorik Penciuman
II. Optikus Sensorik Melihat
III. Okulomatorus Motorik Mengerling
IV. Traklearis Motorik Mengunyah
V. Trigeminus Motorik Menggerakkan bola mata
Sensorik Sakit, tekanan, pedas dan suhu
VI. Abdusen Motorik Menggerakkan bola mata
VII. Fasialis Motorik Mimik muka
Sensorik Mengecap
VIII. Vestibuloakustikus Sensorik Keseimbangan dan mendengar
IX. Glosofaringus Motorik Menelan
Sensorik Mengecap
X. Vagus Motorik Menelan, sekresi getah lambung
Sensorik Sakit dan lapar
XI.
XII.
Aksesorius
Hipoglosus
Motorik
Motorik
Bicara, menggerakkan kepala
Bicara, mengunyah, menelan
21. 2. Saraf Spinal
Sum sum tulang belakang membentuk
banyak pasangan saraf. Pada manusia
terdapat 31 pasang saraf.
Setiap pasang saraf keluar dari celah yang
terbentuk antara 2 vertebra.
Setiap pasang saraf tersebut merespon
rangsang kegiatan tubuh diluar daerah
kepala.
Seluruh saraf spinal merupakan gabungan
saraf sensorik (aferen) dan motorik (eferen)
22. Disusun oleh kinerja saraf saraf
motorik yang terdapat pada sumsum
tulang belakang yang mengatur
gerakan gerakan dalam tubuh.
Seperti gerakan otot jantung, gerakan
otot otot saluran pencernaan,
sekresi hormon dan enzim oleh
kelenjar.
Sistem saraf otonom bekerja di bawah
kontrol saraf tak sadar.
23. Ada 2 macam sistem saraf otonom yang
bekerja antagonis
1. Sistem saraf parasimpatetik >> sel sel
sarafnya berasal dari sumsum tulang
leher dan sumsum ruas terbawah tulang
belakang.
2. Sistem saraf simpatetik >> sel sel
sarafnya keluar dari sumsum bagian
tengah ruas ruas tulang belakang.
24. Pada umumnya, kedua sistem saraf otonom
bekerja pada organ yang sama, misalnya
sistem simpatetik mengeluarkan hormon
norepinephrin yang meningkatkan kecepatan
denyut jantung, maka sistem parasimpatetik
mengeluarkan hormon asetilkolin yang
memperlambat denyut jantung akibat kerja
hormon norepinephrin.