Pubertas merupakan proses dimana seorang individu yang belum dewasa akan mendapatkan ciri-ciri fisik dan sifat yang memungkinkannya mampu bereproduksi. Proses ini dipengaruhi oleh hormon gonad dan adrenal yang disekresi oleh hipofisis anterior. Tanda-tanda pubertas berbeda antara laki-laki dan perempuan namun secara umum menunjukkan perkembangan seksual sekunder.
1 of 33
Downloaded 186 times
More Related Content
Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)
2. Pubertas merupakan proses dimana seorang individu
yang belum dewasa akan mendapatkan ciri-ciri fisik dan
sifat yang memungkinkannya mampu bereproduksi.
Pada anak laki-laki, pubertas sebagian besar merupakan
respon tubuh terhadap kerja androgen yang meluas,
disekresi oleh testis yang baru aktif dibawah pengaruh
gonadotropin yang disekresi oleh hipofisis anterior.
Pada anak perempuan, pubertas sebagian besar
merupakan respon tubuh terhadap kerja estrogen yang
meluas, yang disekresi oleh ovarium dibawah pengaruh
gonadotropin yang disekresi oleh hipofisis anterior.
Tanda-tanda progresi perkembangan pubertas mudah
diprediksi, namun onset usia pubertas diseluruh belahan
dunia berbeda karena dipengaruhi oleh etnik,nutrisi,
genetik dan faktor lingkungan lainnya.
4. Tanda pubertas male dilihat dari pembesaran testis
pada usia 9-14 tahun (Amerika Utara dan Eropa).
Ciri-ciri sekunder lainnya akan tampak dalam 2-2.5
tahun kemudian.
Rambut wajah tampak paling akhir belum tumbuh
sempurna sampai usia 20-25 tahun.
Perubahan fisik pada pubertas male dibagi
berdasarkan 5 tahap menurut sistem Tanner dan
Marshall.
7. Adrenarke adalah istilah yang menggambarkan peran
kelenjar adrenal terhadap pubertas.
Pada pria perngaruh kelenjar adrenal dalam pubertas
sebesar 5%.
Mekanisme kerja:
Kelenjar adrenal mensekresi dan mensintesis androgen
seperti; androstenedion, dehidroepiandrosteron (DHEA),
dan dehidroepiandrosteron sulfat (DHEAS) dikonversi
diperifer menjadi testosteron (T) dan dihidrotestosteron
(DHT).
Pengaruh (T) dan (DHT): menstimulasi pertumbuhan
rambut pubis, rambut aksila dan perkembangan kelenjar
sebasea aksila.
Adrenarke tidak dipengaruhi oleh ACTH dan tidak saling
bergantung dengan proses pubarke.
8. Pematangan testis:
Produksi androgen oleh sel leydig (massanya < 10 %) testosteron
yang dihasilkan pada masa pubertas meningkat 10 kali dibandingkan
sebelumnya.
Pertumbuhan tubulus seminiferus massa tubulus seminiferus
mempengaruhi ukuran testis.
Dimulainya spermatogenesis.
Proses ini dipengaruhi oleh aksis HHG melibatkan GnRH.
Juvenil pause : Perlambatan kerja generator pulse GnRH di hipotalamus,
yang menyebabkan kadar FSH dan LH rendah di hipofisis dan plasma,
yang terjadi pada usia kanak-kanak sebelum pubertas.
Awal pubertas terjadi karena:
Lepasnya inhibisi SSP terhadap generator pulse GnRH (mekanisme dan
lokasinya belum jelas).
Suatu penelitian menunjukkan adanya pengaruh hormon leptin yang
diproduksi oleh sel-sel lemak terhadap pematangan generator pulse
GnRH.
9. Pembesaran laring.
Suara yang lebih dalam.
Peningkatan massa tulang.
Peningkatan massa dan kekuatan otot skelet.
Penebalan kulit.
Peningkatan dan penebalan rambut pada batang
tubuh, pubis, aksila dan wajah.
Kesemua perubahan di atas disebabkan oleh
testosteron dan metabolitnya pada masa pubertas.
10. Pertumbuhan somatik dapat terjadi karena interaksi:
Steroid seks gonad
Hormon pertumbuhan (growth hormon, GH)
Faktor pertumbuhan yang menyerupai insulin (insulin-like growth factor I, IGF-I)
Insulin dan tiroksin (penting dalam optimalisasi pertumbuhan)
Pembentukan tulang dilakukan oleh testosteron secara tidak langsung:
Pertumbuhan terus terjadi sampai penyatuan epifisis tulang panjang (dilakukan
oleh steroid seks [kemungkinan estrogen]), biasanya pada usia 21 tahun.
Penentu genetik pertumbuhan tulang male dilakukan oleh kromosom X; namun
penentuan tinggi akhir dewasa dilakukan oleh kromosom Y.
Tinggi akhir male dewasa dipengaruhi oleh: IMT pada masa pubertas, nutrisi dan
lamanya pubertas.
Peningkatan massa otot dipengaruhi testosteron (androgen) secara langsung:
Kadar androgen dengan peningkatan massa otot berbanding lurus.
Oleh karena kadar androgen di sirkulasi pada pria lebih banyak dibanding wanita,
maka massa otot pria lebih besar dibanding wanita.
12. Tanda pubertas female dilihat dari perkembangan
payudara pada usia antara 8 dan 10 tahun (Amerika
Serikat dan Eropa).
Ciri-ciri seksual sekunder dialami 2.5 tahun kemudian.
Puncak dari pubertas female ditandai dengan
menstruasi.
Usia rerata menarke adalah 12.8 賊 1.2 tahun (ras
Kaukasia) dan sekitar 4-8 bulan lebih awal pada ras
Afrika-Amerika.
Perubahan fisik pubertas female dibagi menjadi 5 tahap
menurut sistem Tanner dan Marshall.
15. Terjadi pada usia 6-8 tahun, lebih awal 2 tahun sebelum
onset pubertas.
Adrenal mensekresi dan menintesis: androstenedion,
dehidroepiandrosteron (DHEA), dan dehidroepiandrosteron
sulfat (DHEA-S).
DHEA dan DHEA-S berperan pada pertumbuhan awal
rambut pubis aksila serta sintesis dan sekresi kelenjar
sebasea.
Pertumbuhan rambut pubis dan aksila bersamaan dengan
perkembangan payudara merupakan tanda onset pubertas
pada female.
Adrenarke terjadi karena mekanisme intrinsik yang telah
terprogram oleh kelenjar adrenal.
Adrenarke tidak dipengaruhi oleh ACTH dan fungsi ovarium,
dan merupakan peristiwa yang terkait dengan peristiwa
pubarke.
16. Menarke menggambarkan onset siklus menstruasi.
Menarke merupakan puncak dari rangkaian peristiwa kompleks yang meliputi
pematangan aksis HHO (hipotalamus-hipofisis-ovarium) untuk memproduksi ovum
ataupun endometrium matang sehingga dapat menunjang zigot jika terjadi pembuahan.
Tahap pematangan aksis HHO yang menyebabkan ovulasi:
Peningkatan pelepasan FSH dan LH dari kelenjar hipofisis;
Pengenalan dan respon ovarium terhadap gondotrpin sehingga memungkinkan
terjadinya produksi steroid ovarium (estrogen dan progesteron);
Terbentuknya pengaturan umpan balik positif pada kelenjar hipotalamus dan hipofisis
oleh estrogen.
Mekanisme leptin melepas inhibisi SSP generator pulse GnRH:
Pematangan ovarium saat pubertas menyebabkan dimulainya produksi estrogen oleh sel-
sel granulosa yang mengelilingi ovum.
Tahun-tahun pertama setelah menarke pengaturan umpan balik positif hipotalamus
terhadap estrogen ovarium belum matang Siklus menstruasi tidak teratur dan
anovulasi (tidak terbentuk korpus luetum).
Setelah 5 tahun, 90% anak perempuan mengalami siklus menstruasi yang teratur dan
ovulatoir.
17. Telarke merupakan istilah yang menggambarkan tentang
perkembangan payudara.
Kelenjar mammae, atau payudara merupakan turunan
lapisan ektoderm yang sangat sensitif terhadap hormon.
Susunan payudara saat lahir: terdiri atas duktus laktiferus
dan alveoli.
Proses perkembangan payudara:
18. Rambut pubis.
Keratinisasi (kornifikasi)mukosa vagina.
Pembesaran labia minor dan labia mayor.
Pembesaran uterus.
Peningkatan timbunan lemak di pinggul dan
paha.
Kesemua perubahan di atas disebabkan oleh
estrogen ovarium pada masa pubertas.
19. Mekanisme induksi pertumbuhan tulang oleh steroid seks
pada female sama dengan male (BAB 12).
Pertumbuhan struktural female berhenti pada usia rerata 17
tahun.
Anak dengan lemak tubuh yang banyak akan mengalami
masa pubertas yang lebih cepat.
Alasan tinggi badan akhir male lebih tinggi dibandingkan
female:
50% disebabkan karena female mengalami pubertas lebih
cepat 2 tahun dibandingkan male, sehingga mengalami
pertumbuhan pra-pubertas yang pendek (perbedaan 12
cm).
50% sisanya karena kecepatan pertumbuhan female lebih
lambat dibandingkan male.
21. Prekositas seksual adalah timbulnya ciri-ciri seksual sekunder sebelum usia 8 tahun
(female) dan sebelum 9 tahun (male).
Penyebab: akibat peningkatan produksi steroid seks oleh karena peningkatan sekresi
gonadotropin atau karena penyakit intrinsik pada adrenal, ovarium atau testis.
Bentuk-bentuk pubertas prekoks:
Prekositas seksual komplet/sejati Pubertas prekoks disebabkan oleh peningkatan
gonadotropin hipofisis.
Prekositas seksual inkomplet (perifer) Pubertas prekoks disebabkan oleh penyakit
yang berasal gonad atau adrenal.
Prekositas isoseksual Perkembangan seksual dini yang terjadi konsisten dengan
seks genetik atau gonad.
Prekositas heteroseksual/kontraseksual Pubertas prekoks yang berhubungan
dengan feminisasi pada male atau virilisasi pada female.
Setiap anak dengan prekositas seksual harus segera dievaluasi karena:
Beberapa anak tersebut menderita penyakit serius yang berhubungan dengan
kelainan ini.
Tanpa memperhatikan etiologinya, perkembangan seksual yang terjadi sebelum usia
6-7 tahun dapat berhubungan dengan perawakan pendek pada masa dewasa jika
tidak diobati.
Prekositas seksual tidak disertai dengan pematangan psikoseksual terhadap
pelecehan seksual.
22. Penyebab:
Aktivasi prematur dari aksis HHG.
Lesi pada sistem saraf pusat seperti: neoplasma (astrositoma, ependimoma, dan
kraniofaringioma), trauma, hidrosefalus, ensefalitis pasca infeksi, defek otak
kongenital, sklerosis tuberosa, neurofibromatosis tipe 1, dan hamartoma.
Hipotiroidisme primer dapat menyebabkan pubertas prekoks peningkatan TSH
menyebabkan peningkatan stimulasi gonadotropin di ovarium atau reseptor FSH
ditempati oleh TSH terdapat tambahan klinis berupa prolaktinemia dan galaktorea.
Kondisi setelah pengobatan hiperplasia adrenal kongenital koreksi produksi
androgen yang berlebihan lepasnya umpan balik negatif hipotalamus GnRH +
gonadotropin diproduksi berlebihan pubertas prekoks.
Diagnosis:
Klinis: tanda pubertas muncul lebih dini dengan urutan kronologi yang sesuai.
Pengukuran konsentrasi gonadotropin dan steroid seks serum berada dalam kadar
normal pascapubertas.
Pemeriksaan denyut gonadotropin memiliki sifat dan regulasi umpan balik yang
sama dengan orang dewasa.
Penanganan:
Hilangkan penyakit penyebabnya.
Pemberian terapi agonis atau antagonis GnRH menekan aksis HHG.
23. Penyebab dasar: sekresi berlebihan dari estrogen oleh ovarium dan
adrenal (female), atau sekresi berlebihan testosteron oleh testis dan
adrenal (male).
Pada male, prekositas bentuk ini yang pernah didapatkan adalah
pada kasus:
Tumor sel leydig tetis.
Hiperplasia adrenal kongenital, adenoma adrenal, atau kanker
adrenal.
Pada Female, kelainan bentuk ini didapatkan pada kasus:
Kista ovarium yang berfungsi secara otonom jumlah estrogen
yang dihasilkan tergantung ukuran kista diterapi dengan
pemberian progestin.
Tumor sel teka.
Sindrom Peutz-jeghers pigmentasi mukokutan, poliposis
gastrointestinal dan tumor korda seksual gonad.
Sindrom McCune-Albright bercak hiperpigmentasi cafe-au-lait
pada beberapa ovarium sekresi estrogen berlebihan oleh
folikel yang telah mengalami luteinisasi.
24. Pubertas prekoks yang berlawanan jenis kelamin akan mengalami
perkembangan rambut pubis atau hirsutisme.
Penyebab:
Hiperplasia adrenal kongenital defek multiple pada jalur
steroid sintetis.
Defisiensi 21-hidroksilase adrenal terjadi pada 0.1 -1%
populasi berupa virilisasi terlambat, adrenarke prematur,
penyakit ovarium polikistik dan oligomenorea pascapubertas
diagnosis dengan pemeriksaan 17-hidroksiprogesteron
(terjadi peningkatan).
Defisiensi 11硫-hidroksilase jarang.
Defisiensi 3硫-hidroksisiteroid dehidrogenase jarang.
Tumor adrenal bersifat ganas, agresif dan fatal.
Tumor sel leydig atau sel sertoli ovarium (sering menyebabkan
virilisasi) jarang menyebabkan pubertas prekoks.
25. Prekositas seksual heteroseksual jarang terjadi pada anak
laki-laki.
Klinis:
Ginekomastia
Pertumbuhan tulang yang diakselerasi.
Testis berukuran pra-pubertas petunjuk kuat adanya
sumber estrogen di adrenal atau di testis.
Penyebab:
aromatisasi androstenedion ekstraglandular (jarang).
Neoplasma adrenal mensekresi estrogen.
Kelainan ini pernah juga didapatkan pada feminisasi tumor
testis pada anak laki-laki dengan sindrom Peuts-Jeghers.
27. Pubertas terlambat adalah tidak ditemukannya ciri-ciri sekual sekunder pada
female berusia 13 tahun dan male berusia 16 tahun.
Penyebab pubertas terlambat:
Keterlambatan pubertas konstitusional menyertai keterlambatan
pertumbuhan.
Hipogonadisme Hipogondotropik gangguan kelenjar hipotalamus atau
kelenjar hipofisis sehingga sekresi gonadotropin tidak adekuat.
Hipogonadisme Hipergonadotropik gangguan pada gonad sehingga
mencegah sekresi steroid seks yang cukup.
Pentingnya diagnosis pubertas terlambat:
Mendeteksi secara dini keadaan serius yang menyertai.
Kelainan yang menetap pada fenotipe seperti anak-anak dapat berdampak
sosial saat remaja dan dewasa.
Dapat menimbulkan osteopenia (kegagalan pembentukan tulang normal)
meningkatkan resiko fraktur pada tulang-tulang penyangga tubuh seperti
vertebra, panggul, dan tulang-tulang panjang.
Pengobatan: dengan melakukan pemberian suplemen hormon
estrogen/progesteron dan testosteron jika terdapat hipogonadisme
berkepanjangan dan pola sekresi steroid seks yang sesuai usia tidak berfungsi.
28. Sebelum mempertimbangkan diagnosis keterlambatan
pubertas jenis ini, terlebih dahulu harus menyingkirkan
penyebab patologisnya.
Keterlambatan pubertas ini ditandai dengan pola
kecepatan pertumbuhan linear dan sekresi GnRH yang
sesuai dengan usia tulang.
Contoh:
Pada female, pubertas dimulai saat usia tulang 12 tahun.
Jika seorang female berusia 13 tahun dengan usia tulang
11 tahun dan belum mengalami perkembangan ciri-ciri
seksual sekunder mengalami keterlambatan pubertas
konstitusional.
29. Tanda klinis: Defisiensi sekresi GnRH, FSH atau LH pulsatil yang menyebabkan infantilisme seksual.
Defisiensi GnRH pada hipogonadisme hipogonadotropik permanen disebabkan oleh:
Defek genetik hipotalamus Sindrom Kalmann
Defek pada perkembangan hipotalamus Jarang terjadi, namun memperngaruhi growth hormon (perawakan pendek).
Lesi destruktif yang melibatkan hipotalamus dan tangkai hipofisis Neoplasma SSP
Sindrom Kalmann
Diturunkan secara genetik melalui taut seks kromosom X bersifat dominan autosom.
Lebih sering terjadi pada male dibandingkan female.
Patofisiologi:
Neoplasma SSP
Umumnya neoplasma yang berada di ekstraseluler dan menhambat produksi atau pengiriman hormon-hormon tropik
hipofisis ke kelenjar hipofisis.
Kraniofaringioma yang sering menyebabkan keterlambatan pubertas (lokasinya antara hipotalamus dan hipofisis).
Adenoma hipofisis (female) klinis berupa amenorea primer dengan ciri-ciri seksual sekunder yang berkembang.
Neurofibromatosis (Sindrom Von Recklinghausen).
Tumor Sel Germinal.
30. Penyebab: malnutrisi, kelainan psikiatrik dan penyakit
kronik.
Malnutrisi sangat sensitif terhadap female dibadningkan
male penurunan berat badan < 80% dapat menyebabkan
pubertas terlambat.
Kelainan yang dapat menimbulkan hipogonadisme
hipogondotropik fungsional:
Anoreksia Nervosa Menimbulkan defisiensi GnRH oleh
karena kurangnya massa tubuh disertai dengan
amenorea primer dan sekunder.
Bulimia Nervosa Amenorea tidak berhubungan dengan
kurangnya massa tubuh.
Latihan fisik yang intenif dan latihan pada atlet
menghambat sekresi GnRH.
31. Penyebab tersering: disgenesis gonad.
Patofisologi:
Kelainan disgenesis gonad pada hipogonadisme hipergonadotropik:
Sindrom Klinefelter terjadi pada 1 /500-1000 bayi male.
Kariotipe: 47XXY (90%), 46XX dengan translokasi pada daerah
penentu seks pria (SRY) menjadi kromosom X (10%).
Mengalami ginekomastia terdapat produksi estrogen sejalan
dengan jumlah testosteron.
Memiliki testis berukuran kecil produksi testosteron sedikit (10%
pada kasus berat dan 50% pada kasus berat).
Tinggi badan dewasa normal bahkan sangat tinggi kurangnya
tetosteron mempengaruhi masa penutupan epifisis.
Memiliki rambut pubis kelenjar adrenal normal (adrenarke).
Saat dewasa akan mengalami infertilitas (tubulus seminiferus
spermatogonium kurang).
32. Sindrom Turner terjadi pada 1 /5000 bayi female.
Kariotipe: 45X, biasanya mengalami keguguran saat konsepsi.
Klinis : perawakan pendek, Webbed Neck, mikrognatia, dada
bidang, kelainan sisi kiri jantung, kelainan ginjal dan
gastrointetinal.
Ovariumnya berubah menjadi jaringan ikat (streak
gonad/gonad bergaris).
Uterus dan tuba fallopi mengecil tidak ada estrogen.
Kelainan Genetik Steroidogenesis = Hiperplasia adrenal
kongenital
Hiperplasia adrenal kongenital lipoid.
Defisiensi 3硫-hidroksisteroid dehidrogenase
Defisiensi 17留-hidroksilase / 17, 20-Liase
Defisiensi 20,22-desmolase