1. Sistem Respirasi Manusia dan Hewan
DISUSUN OLEH
Mohammad Badar ( 28 )
12 IPA 2
SMA NEGERI 24 BANDUNG
Jl.A.H.Nasution no.27 Ujung Berung tlp/fax (022) 7800196
Kota Bandung
www.sman24bdg.sch.id tahun ajaran 2013-2014
2. MODUL
Sistem Pernafasan
Bernafas merupakan salah satu dari ciri ciri ahluk hidup yang sangat penting.
Tanpa melakukan proses bernafas, mahluk hidup tidak akan hidup. Mengapa hal ini
bisa terjadi? Hal ini bisa terjadi karena sel sel tubuh kita membutuhkan oksign dalam
beraktifitas (metabolisme). Oksigen didapatkan melalui proses bernafas yakni
menghirup nafas. Selain membutuhkan oksigen, sel juga mengeluarkan gas
karbndioksida hasil dari metabolisme. Keberadaan gas karbondioksida pada tubuh
akan menimbulkan penyakit bagi tubuh kita. Maka, gas karbondioksida ini dikeluarkan
dari tubuh juga melalui proses bernafas yakni saat mengeluatkan nafas. Tapi tahukah
kalian mengenai alat alat apa saja yang membantu kamu bernafas dan bagaimana
proses kita bernafas yang sesungguhnya?. Sebagai siswa yang cerdas, kalian perlu
tahu hal tersebut. Pada modul ini, kalian akan memahami berbagai sistem dalam
kehidupan manusia, yakni sistem penafasan pada manusia sehingga kamu bisa
mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan
kesehatan. Secara khusus, kamu diharapkan mampu:
1. Menjelaskan macam organ penyusun sistem pernapasan pada manusia.
2. Membandingkan proses inspirasi dan proses ekspirasi pada sistem pernapasan.
3. Mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan yang dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
1
3. A. Pengertian
1. Pengetian Bernafas
Sehari hari kita melakukan pernafasan untuk memenuhi kebutuhan oksigen
tubuh kita. Nah, pengertian dari bernafas adalah upaya dari mahluk hidup untuk
memasukkan gas oksigen ke dalam tubuh dan mengeluarkan gas karbondioksida ke
luar tubuh. Di dalam tubuh, oksigen tersebut dibutuhkan guna untuk membakar zat
makanan. Peristiwa pembakaran zat makanan di dalam tubuh dengan menggunakan
oksigen disebut oksidasi biologi atau respirasi aerob.
Pernafasan mempunyai dua arti, yaitu proses pertukaan gas antara mahluk
hidup dengan lingkungannya dan proses dihasilkannya energi oleh sel. Pernafasan
melibatkan keseluruhan proses yang menyebabkan pergerakan pasif oksigen dari
atmosfir ke jaringan untuk menunjang metabolisme sel serta pergerakan pasif
karbondioksida selanjutnya yang merupakan produk sisa metabolisme dari jaringan ke
atmosfer. Sebagian orang menganggap bahwa pernafasan sebagai proses menarik dan
mengeluarkan nafas. Namun, dalam fisiologi, pernafasan mempunyai arti yang lebih
luas.
Sistem pernafasan mencakup saluran pernafasan yang berjalan ke paru, paru
itu sendiri dan struktur struktur toraks (dada) yang terlibat menimbulkan gerakan udara
keluar masuk paru melalui saluran pernafasan. Saluran pernafasan adalah saluran
yang mengangkut udara antara atmosfir ke paru, tempat bertukarnya gas gas antara
udara dan darah berlangsung.
2.
Alat pernafasan
Untuk bernafas, manusia memerlukan alat pernafasan. Alat pernafasan
berfungsi untuk mengambil oksigen dari atmosfir dan mengeluarkan karbondioksida
dari dalam tubuh. Sistem pernafasan tubuh manusia terdiri dari hidung, pangkal
tenggorokan (laring), batang tenggorokan (trakea), cabang batang tenggorokan
(bronkus), dan paru paru.
2
4. Berikut, struktur dan fungsi masing masing alat tersebut akan dibahas:
1.
Rongga hidung
Saluran pernafasan berawal di saluran hidung. Rongga hidung merupkan tempat yang
paling awal dmasuki udara pernafasan. Udara pernafasan masuk melalui lubang hidung
menuju rongga hidung yang dilengkapi dengan silia dan selaput lendir yang berguna
untuk menyaring debu, melekatkan kooran pada rambut hidung, mengatur suhu udara
pernafasan, dan menyelidiki adanya bau udara. Maka dari itu, sebaiknya bernafas
melalui hidung karena udara yang dihirup akan mengalami tiga perlakuan tersebut.
3
5. 2.
Pangkal tenggorok (laring)
Setelah melewati hidung, udara masuk ke pangkal tenggorokan melalui faring.
Faring adalah hulu kerongkongan. Faring adalah saluran bersama sistem pernafasan
dan sistem pencernaan. Terdapat saluran yang berjalan pada faring, yakni saluran ke
trakea dan ke esofagus. Pada faring terdapat mekanisme mekanisme refleks untuk
menutup trakea selama proses menelan, sehingga makanan masuk ke esofagus dan
tidak ke salran nafas. Esofagus tetap tertutup kecuali sewaktu menelan, untuk mncegah
udara masuk ke lambung sewaktu kita bernafas.
Laring terletak pada pintu masuk trakea,
memiliki penonjolan di bagian depan yang membentuk jakun. Dalam faring terdapat
selaput suara yang keregangannya diatur oleh serabut serabut otot sehingga dapat
mengatur tinggi rendahnya nada suara ditentukan oleh aliran udara yang melewati
selaput suara. Pita suara ini terentang di bukaan laring yang dapat meregang dan
diposisikan dalam berbagai bentuk oleh otot otot laring. Pada saat udara mengalir cepat
melewati pita suara yang tegang, pita suara tersebut bergetar untuk menghasilkan
bermacam macam bunyi. Lidah, bibir, dan langit langit lunak memodifikasi bunyi
menjadi pola pola yang dapat dikenal. Pada saat menelan, pita suara mengambil posisi
rapat satu sama lain untuk menutup pintu masuk ke trakea.
4
6. 3.
Batang tenggorok (trakea)
Dinding batang tenggorok (trakea) dan dinding bronkus terdiri dari tiga lapisan. Lapisan
lapisan itu secara berturut turut dari dalam adalah lapisan epitelium (bersilia dab
berlendir), lapisan tulang rawan dengan otot polos, dan lapisan terluar terdiri dari
jaringan pengikat. Batang tenggorokan terletak pada daerah leher yakni di depan
esofagus. Trakea merupakan pipa yang terdiri dari gelang gelang tulang rawan.
Rambur getarberfungsi menolak debu atau benda asing yang masuk bersama udara.
Akibat ari penolakan secara paksa tersebut kita namakan bersin.
4.
Cabang batang tenggorok (bronkus)
Trakea terbagi menjadi dua cabang utama yakni bronkus kanan dan kiri yang masing
masing masuk ke dalam paru paru. Tempat percabangan ini disebut bifurkasi. Dalam
5
7. paru paru, bronkus bercabang menjadi bronkiolus. Bronkiolis adalah percabangan
bronkus yang terus bercabang cabang menjadi saluran nafas yang semakin kecil,
pendek dan banyak. Dinding dinding bronki dan sebagian besar bronkiolus juga
ditunjang oleh cincin tulang rawan. Di ujung ujung bronkiolus terkumpul alveolus, yakni
kantong udara kecil tempat terjadinya pertukaran gas gas antara udara dan darah.
5.
Paru paru
Paru paru terletak di rongga dada di atas sekat diafragma. Diafragma adalah sekat
rongga badan berbentuk kubah yang membatasi rongga dada dan rongga perut.
Efesiensi pertukaran udara di dalam paru paru meningkat oleh karena adanya
diafragma. Permukaan sebelah dalam rongga dada dan permukaan luar paru
paru diselimuti oleh membran tipis ialah pleura. Dengan perantara lapisan cairan tipis
yang terdapat diantara kedua selaput tadi, pleura pleura melekat dengan erat pada
pleura rongga dada. Paru paru kanan terdiri atas dua gelambir, dan paru paru kiri terdiri
dari 3 gelambir. Telah dijelaskan tai bahwa pada paru paru terdiri dari bronkus,
bronkiolus dan alveolus. Sebenarnya hanya di alveolus inilah pertukaran gas terjadi.
Terdapat kira kira 300 juta alveolus dalam kedua paru paru orang dewasa dan
memberikan daerah permukaan total 160 m2 untuk pertukaran gas.
6
8. Dinding alveolus mengandung kapiler darah oksigen yang terdapat pada
alveolus berdifusi menembus dinding alveolus, lalu menembus didnding kapiler darah
yang mengelilingi alveolus.
Setelah itu, oksigen masuk ke dalam pembuluh darah
merah. Ikatan antara hemoglobin dengan oksigen membentuk oksihemoglobin. Dengan
demikian, oksigen diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh dalam bentuk oksihemoglobin.
Volume udara dalam paru paru orang dewasa kurang lebih 5 liter. Kemampuan
paru paru menampung udara disebut daya tampung paru paru atau kapasitas paru paru.
Volume udara pada paru paru tergantung pada besar kecilnya paru paru, kekuatan
bernafas, dan cara bernafas.
Rangkuman
·
Bernafas adalah upaya dari mahluk hidup untuk memasukkan gas oksigen ke dalam
tubuh dan mengeluarkan gas karbondioksida ke luar tubuh.
·
Saluran pernafasan adalah saluran yang mengangkut udara antara atmosfir ke paru,
tempat bertukarnya gas gas antara udara dan darah berlangsung.
·
Alat pernafasan berfungsi untuk mengambil oksigen dari atmosfir dan mengeluarkan
karbondioksida dari dalam tubuh. Sistem pernafasan tubuh manusia terdiri dari hidung,
pangkal tenggorokan (laring), batang tenggorokan (trakea), cabang batang tenggorokan
(bronkus), dan paru paru.
·
Gelembung alveolus merupakan tempat bertukarnya oksigen ke dalam darah dan
karbondioksida ke alveolus. Oksigen ke dalam darah kemudian diedarkan keseluruh sel
tubuh.
7
9. ·
Dinding alveolus mengandung kapiler darah oksigen yang terdapat pada alveolus
berdifusi menembus dinding alveolus, lalu menembus didnding kapiler darah yang
mengelilingi alveolus
8
10. B. Mekanisme Pernafasan
Agar udara dapat keluar masuk bagian paru tempat terjainya pertukaran gas
tersebut, keseluruhan saluran pernafasan dari pintu masuk melalui bronkiolus terminal
ke alveolus harus tetap terbuka. Trakea dan bronkus besar merupakan saluran tidak
berotot dan cukup kaku yang dikelilingi oleh serangkaian cincin tulang rawan yang
mencegah komprensi saluran tersebut. Bronkiolus yang lebih kecil tidak memiliki tulang
rawan yang menahannya tetap terbuka.
Alveolus adalah kantung udara berdinding tipis, dapat mengembang dan
berbentuk seperti anggur yang terdapat diujung percabangan saluran pernafasan.
Dinding alveolus terdiri dari satu lapisan sel alveolus dimana dikelilingi oleh kapiler
kapiler darah. Di dalam alveolus terjadi pertukaran gas. Oksigen yang masuk ke dalam
pembuluh kapiler darah secara difusi dengan menembus dinding alveolus yang sangat
tipis. Secara bersamaan karbondioksida dan oksigen berdifusi antara pembuluh kapiler
dan alveolus. Gas oksigen dari alveolus berikatan dengan hemoglobin pada darah.
Sedangkan karbondioksida pada alveolus dikeluarkan ke luar tubuh.
Saat bernafas terdapat dua proses yang penting, yakni isnpirasi dan ekspirasi.
Inspirasi
adalah
proses
menarik
nafas,
sedangkan
ekspirasi
adalah
proses
menghembuskan nafas. Udara masuk ke dalam paru paru karena terjadi kerja otot
antar tulang rusuk dan diafragma. Pernafasan dengan menggunakan otot antar tulang
rusuk disebut pernafasan dada, sedangkan pernafasan dengan menggunakan otot
diafragma disebut pernafasan perut. Secara rinci tentang proses bernafas adalah
sebagai berikut:
1.
Inspirasi
Pada pernafasan dada di tandai dengan adanya adanya gerakan otot antar tulang
rusuk. Pada saat otot antar tulang rusuk berkontraksi, terjadi peningkatan volume
rongga dada sehingga meningkat pula volume paru paru. Dengan peregangan tulang
tulang antar rusuk yang dikontrol oleh otot interkostal interna dan otot interkostal
eksterna proses tersebut terjadi diperkuat dengan kontraksi diafragma. Otot
interkolostal eksterna berkontraksi dan menarik tulang rusuk ke atas dan keluar.
Kontraksi diafragma membuat diafrgama datar, mengakibatkan peningkatan volume
rongga dada, yang selanjutnya merentangkan paru paru dan udara dari atmosfer
mengalir ke dalam paru paru.
9
11. 2.
Ekspirasi
Pada waktu ekpirasi, otot otot interkostal ekternal kendur serta sifat paru paru kenyal,
sehingga diafragma juga kembali ke posisi semula yakni melengkung keatas sehingga
paru paru kembali pada ukuran sebelumnya sehingga udara dalam paru paru terdesak
keluar.
Tentu saja kita dapat bernafas lebih dalam. Menurut kesadaran maupun
sebagai akibat dari kekenyalan paru paru. Inspirasi yang kuat sebenarnya merupakan
akibat kontraksi yang lebih kuat dari diafragma dan otot otot unterkostal eksterna.
Sedangkan ekspirasi yang kuat tergantung pada kendurnya kekenyalan otot otot
intekostal dan paru paru. Otot otot interkostal interna menarik tulang tulang rusuk ke
bawh dan ke arah dalam, sehingga mengurangi volume rongga dada lebih lanjut. Pada
waktu yang sama, dinding otot perut berkontraksi, mendesak lambung, hati dan
sebagainya ke arah atas pada diafragma dan mengurangi volume rongga dada.
Dengan inspirasi dan ekspirasi yang kuat seorang laki laki dewasa dapat mengalirkan 4
liter udara dalam paru parunya setiap kali pernafasan yang dikenal dengan kapasitas
vital paru paru.
Jadi, aliran udara dalam paru paru (alveolus) terjadi karena perbedaan tekanan
udara atmosfir dengan tekanan udara dalam alveolus. Perbedaan tekanan tersebut
disebabkan oleh perubahan volume rongga dada dan rongga perut akibat gerakan
kontraksi dan relaksasi otot interkostal, otot diafragma dan otot perut.
Oksigen dibutuhkan dalam semua kegiatan tubuh. Oleh karena itu pemasukan
oksigen dari luar ke dalam tubuh tidak boleh terhenti. Difusi oksigen dari paru paru ke
sel sel jaringan tubuh terjadi akibat perbedaan tekanan oksigen. Pengangkutan
oksigen dalam tubuh dilakukan oleh plasma darah dan hemoglobin (Hb). Sebagian
besar oksigen diangkut oleh Hb dalam bentuk oksihemoglobin. Hemoglobin bisa
melepas dan mengikat oksigen dan karbondioksia. Difusi karbondiksida dari jaringan ke
dalam aliran darah dan paru paru juga disebabkan oleh perbedaan tekanan
karbondioksida. Oleh karena itu, karbondioksida dalam jaringan akan diangkut ke
alveolus dalam paru paru.
Setelah kalian mengeluatkan nafas, kalian masih dapat mengeluarkan udara
lagi dari paru paru dengan menghembuskan nafas sekuat kuatnya. Udara yang dapat
dikeluarkan kuat kuat adalah udara suplementer. Volume udara suplementer pada
orang dewasa adalah 1,5 liter. Apabila kalian menarik nafas sedalam alamnya dan
menghembuskannya sekuat kuatnya, volume yang masuk kurang lebih 3,5 - 4 liter. Hal
ini disebut kapasitas vital paru paru.
10
12. Sebanyak 1 – 1,5 liter udara tetap tinggal di dalam paru paru walaupun kita telah
menghembuskan nafas sekuat kuatnya yang disebut udara residu.
Rangkuman
·
Dalam pernafasan keseluruhan saluran pernafasan dari pintu masuk melalui
bronkiolus terminal ke alveolus harus tetap terbuka
·
Dinding alveolus terdiri dari satu lapisan sel alveolus dimana dikelilingi oleh kapiler
kapiler darah. Di dalam alveolus terjadi pertukaran gas
·
Saat bernafas terdapat dua proses yang penting, yakni isnpirasi dan ekspirasi.
Inspirasi
adalah
proses
menarik
nafas,
sedangkan
ekspirasi
adalah
proses
menghembuskan nafas.
·
Difusi oksigen dari paru paru ke sel sel jaringan tubuh terjadi akibat perbedaan
tekanan oksigen
·
Proses bernafas, meliputi pengambilan oksigen untuk oksidasi biologi yang
menghasilkan energi serta pengeluaran zat sisa berupa karbondioksida dan uap air.
11
13. C. Respirasi pada Hewan
Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat O2 dapat berdifusi masuk
dan sebaliknya CO2 dapat berdifusi keluar.
Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan
yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paruparu buku, bahkan
ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen
berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu,
porifera, dan coelenterata. Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi dari lingkungan
melalui rongga tubuh.
Gbr. Berbagai macam alat respirasi pada hewan
1. Alat Respirasi pada Serangga
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan
arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka
luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang
berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel
men punyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel
terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan
tertutup saat serangga beristirahat.
12
14. Gbr. Trakea pada serangga
Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju
pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi
cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan
alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh
sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel
tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan kapiler pada sistem
pengangkutan (transportasi) pada vertebrata.
Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang, adalah sebagai berikut :
Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya CO2
keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada
volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di
luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya 02 masuk ke trakea.
Sistem trakea berfungsi mengangkut OZ dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan
sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan
demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan
untuk mengangkut gas pernapasan.
Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan.
Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan tabung
pernapasan ke perxnukaan air untuk mengambil udara.
13
15. Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air
dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai gelembung udara di
organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2 dalam
gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.
Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap
udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa insang.
Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea.
2. Alat Pernapasan pada Kalajengking dan Laba-laba
Kalajengking dan laba-laba besar (Arachnida) yang hidup di darat memiliki alat
pernapasan berupa paru-paru buku, sedangkan jika hidup di air bernapas dengan
insang buku.
Paru-paru buku memiliki gulungan yang berasal dari invaginasi perut. Masing-masing
paru-paru buku ini memiliki lembaran-lembaran tipis (lamela) yang tersusun berjajar.
Paruparu buku ini juga memiliki spirakel tempat masuknya oksigen dari luar.
Keluar masuknya udara disebabkan oleh gerakan otot yang terjadi secara teratur.
Gbr. Irisan melintang paru-paru buku pada laba-laba
Baik insang buku maupun paru-paru buku keduanya mempunyai fungsi yang sama
seperti fungsi paru-paru pada vertebrata.
14
16. 3. Alat Pernapasan pada Ikan
Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis
berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan
dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah.
Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung
banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki
banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar.
Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum,
sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai
alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator.
Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang
dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur.
Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang
kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele.
Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung
renang yang terletak di dekat punggung.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada
fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02 diikat oleh kapiler darah
untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi,
C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang
diekskresikan keluar tubuh.
Selain dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu insang
luar. Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah salamander.
4. Alat Pernapasan pada Katak
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali
pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga
mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler
yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang
15
17. hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi
masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga
mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam
keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah
berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea)
kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon
dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paruparu lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran
oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit.
Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak bernapas juga dengan
paruparu walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru mamalia.
Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat
bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentukbentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan
rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.
Gbr. alat pernafasan katak
16
18. Gbr. Mekanisme pernafasan kata
Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat
mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk lewat
selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung di paru-paru.
Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut. Otot Sternohioideus berkonstraksi
sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane.
Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi
sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen
masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen
diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya, karbon
dioksida dilepaskan ke lingkungan. Mekanisme ekspirasi adalah sebagai berikut. Otototot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru tertekan
keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup dan sebaliknya koane
membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti
dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil. Dengan
mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon dioksida keluar.
5. Alat Pernapasan pada Reptilia
Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paruparu reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi
memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas tidak efektif.
Pada kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru lebih kompleks, dengan beberapa
belahanbelahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru pada
17
19. beberapa jenis kadal misalnya bunglon Afrika mempunyai pundi-pundi hawa cadangan
yang memungkinkan hewan tersebut melayang di udara.
6. Alat Pernapasan pada Burung
Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paruparu burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh
tulang rusuk.
Jalur pernapasan pada burung berawal di lubang hidung. Pada tempat ini, udara masuk
kemudian diteruskan pada celah tekak yang terdapat pada dasar faring yang
menghubungkan trakea. Trakeanya panjang berupa pipa bertulang rawan yang
berbentuk cincin, dan bagian akhir trakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus
kanan dan bronkus kiri. Dalam bronkus pada pangkal trakea terdapat sirink yang pada
bagian dalamnya terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar.
Bergetarnya selaput itu menimbulkan suara. Bronkus bercabang lagi menjadi
mesobronkus yang merupakan bronkus sekunder dan dapat dibedakan menjadi
ventrobronkus (di bagian ventral) dan dorsobronkus ( di bagian dorsal). Ventrobronkus
dihubungkan dengan dorsobronkus, oleh banyak parabronkus (100 atau lebih).
Parabronkus berupa tabung tabung kecil. Di parabronkus bermuara banyak kapiler
sehingga memungkinkan udara berdifusi. Selain paru-paru, burung memiliki 8 atau 9
perluasan paru-paru atau pundi-pundi hawa (sakus pneumatikus) yang menyebar
sampai ke perut, leher, dan sayap. Pundi-pundi hawa berhubungan dengan paru-paru
dan berselaput tipis. Di pundi-pundi hawa tidak terjadi difusi gas pernapasan; pundipundi hawa hanya berfungsi sebagai penyimpan cadangan oksigen dan meringankan
tubuh. Karena adanya pundi-pundi hawa maka pernapasan pada burung menjadi
efisien. Pundi-pundi hawa terdapat di pangkal leher (servikal), ruang dada bagian
depan (toraks anterior), antara tulang selangka (korakoid), ruang dada bagian belakang
(toraks posterior), dan di rongga perut (kantong udara abdominal).
Masuknya udara yang kaya oksigen ke paru-paru (inspirasi) disebabkan adanya
kontraksi otot antartulang rusuk (interkostal) sehingga tulang rusuk bergerak keluar dan
tulang dada bergerak ke bawah. Atau dengan kata lain, burung mengisap udara dengan
cara memperbesar rongga dadanya sehingga tekanan udara di dalam rongga dada
18
20. menjadi kecil yang mengakibatkan masuknya udara luar. Udara luar yang masuk
sebagian kecil tinggal di paru-paru dan sebagian besar akan diteruskan ke pundi- pundi
hawa sebagai cadangan udara.
Udara pada pundi-pundi hawa dimanfaatkan hanya pada saat udara (OZ) di paruparu
berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya. Saat sayap mengepak
atau diangkat ke atas maka kantung hawa di tulang korakoid terjepit sehingga oksigen
pada tempat itu masuk ke paru-paru. Sebaliknya, ekspirasi terjadi apabila otot
interkostal relaksasi maka tulang rusuk dan tulang dada kembali ke posisi semula,
sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar dari tekanan di udara
luar akibatnya udara dari paru-paru yang kaya karbon dioksida keluar. Bersamaan
dengan mengecilnya rongga dada, udara dari kantung hawa masuk ke paru-paru dan
terjadi pelepasan oksigen dalam pembuluh kapiler di paru-paru. Jadi, pelepasan
oksigen di paru-paru dapat terjadi pada saat ekspirasi maupun inspirasi.
Bagan pernapasan pada burung di saat hinggap adalah sebagai berikut.
Burung mengisap udara → udara mengalir lewat bronkus ke pundi-pundi hawa bagian
belakang → bersamaan dengan itu udara yang sudah ada di paru-paru mengalir ke
pundipundi hawa → udara di pundi-pundi belakang mengalir ke paru-paru → udara
menuju pundipundi hawa depan.
Kecepatan respirasi pada berbagai hewan berbeda bergantung dari berbagai hal,
antara lain, aktifitas, kesehatan, dan bobot tubuh.
19
21. D. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernafasan
Terdapat beberapa gangguan pada sistem pernafasan yakni gangguan pada
alat alat pernafasannya. Secra umum, gangguan tersebut dapat disebabkan oleh
kuman, polusi udara, atau faktor keturunan. Batuk adalah salah satu bentuk refleks
sebagai cara untuk melindungi paru paru terhadap zat zat yang mengganggu. Batk
yang berskala kecil bisa menandakan hal yang biasa, karena merupakan cara menjaga
saluran pernafasan tetap bersih. Akan tetapi dengan batuk keras, kuat dan terus
menerus menandakan terjadinya infeksi pada saluran pernafasan. Berikut penjelasan
macam macam penyakit dan kelainan pada sistem pernafasan:
1.
Influenza adalah infeksi virus pada sistem pernafasan yang ditandai dengan
peradangan mukosa pada rongga hidung, faring, dan rasa sakit kepala. Sering timbul
demam dan menggigil.
2.
Bronkitis, adalah peradangan dari satu atau lebih bronkus, yang disebabkan oleh
infeksi virus, terkena dingin, menghirup bahan bahan polutan. . Peradangan ini
menimbulkan batuk yang dalam dan menghasilkan dahak. Penyakit ini ditandai dengan
nyeri dada terutama ketika batuk.
3.
Asma, adalah keadaan yang ditandai dengan serangan berulang yakni terjadi
penyempitan pada saluran pernafasan utama pada paru paru. Asma biasanya
disebabkan karena reaksi alergi, infeksi bakteri dan lain hal. Penyakit ini tidak menular
dan biasanya merupakan penyakit turunan.
4.
TBC (Tuberculosis), adalah penyakit yang menyerang paru paru hingga ke alveolus,
TBC dapat menggagu prose difusi oksigen karena timbulnya bintil bintil kecil ada
alveolus yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penderita biasanya
batuk berat, yang dapat disertai batuk darah dan badan menjadi kurus.
5.
Pneumonia, adalah penyakit peradangan pada paru paru, khususnya pada alveolus.
Peradangan
ini
disebabkan
oleh
infeksi
bakteri Diplococcus
pneumoniae yang
menyebabkan radang pada dinding alveolus. Akibat peradangan tersebut, alveolus
dipenuhi oleh nanah, lendir, atau cairan lainnya sehingga oksigen sulit mencapai aliran
darah.
6.
Pleuritis, adalah peradangan pada selaput pembungkus pleura. Peradangan ini
biasanya timbul akibat infeksi dari paru paru atau organ lain yang berdekatan dengan
paru paru. Akibat peradangan ini, terdapat cairan yng berlebihan pada pleura sehingga
penderitanya akan merasa nyeri pada dada ketika bernafas.
20
22. Rangkuman
 Secara umum, gangguan pada sistem pernafasan dapat disebabkan oleh kuman,
polusi udara, atau faktor keturunan.
 Batuk keras, kuat dan terus menerus menandakan terjadinya infeksi pada
saluran pernafasan
 Beberapa contoh kelainan dan penyakit pada sistem pernafasan antara lain
Influenza Bronkitis, Asma, TBC (Tuberculosis), Pneumonia, dan Pleuritis
21