Sistem suspensi berfungsi untuk menyerap kejutan dan getaran pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata. Sistem ini terdiri dari peredam kejut, pegas, ball joint, stabilizer bar, dan komponen lainnya. Ada beberapa jenis sistem suspensi seperti independen, rigid, MacPherson Strut, dan lain-lain. Sistem suspensi dapat diklasifikasikan menjadi pasif, aktif, dan semi-aktif berdasarkan kemampuannya meng
Dokumen tersebut merangkum tentang sistem suspensi pada kendaraan ringan. Sistem suspensi berfungsi untuk menghubungkan roda dengan body kendaraan serta mengurangi kejutan dari permukaan jalan. Terdiri dari spring, shock absorber, suspension arm, ball joint, dan komponen lainnya. Ada dua jenis suspensi yaitu rigid dan independent, masing-masing memiliki karakteristik berbeda. Jenis-jenis suspensi depan dan belakang meliputi macph
Dokumen tersebut membahas tentang ban dan pelek mobil, mulai dari fungsi, konstruksi, jenis, pola, dimensi, spesifikasi, tanda, pemeliharaan, proses pembuatan, penggantian, dan keseimbangan roda.
This document contains information about the main components of an automobile engine. It discusses the cylinder head, cylinder block, piston, connecting rod, crankshaft, camshaft and valves. The piston converts combustion pressure into rotational motion via the connecting rod and crankshaft. The cylinder head covers the cylinder block and contains intake and exhaust valves, spark plugs and other components. The document provides diagrams and descriptions of each key engine part and how they work together in the engine's operation.
Motor bakar atau mesin pembakaran internal bekerja dengan membakar bahan bakar di dalam ruang bakar untuk menggerakkan piston yang kemudian menggerakkan poros engkol, dengan komponen utama seperti blok silinder, kepala silinder, piston, dan poros engkol. Mesin terdiri atas bagian atas, tengah, dan bawah, serta sistem pendinginan, bahan bakar, pengapian, dan pelumasan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pelumasan pada mesin, terutama fungsinya untuk mencegah kontak langsung antara bagian-bagian bergesekan, melindungi dari karat, meredam suara, dan pendingin. Juga dibahas tentang jenis sistem pelumasan kering dan basah pada mesin 4 tak serta sistem pelumasan terpisah pada mesin 2 tak seperti autolube, CCI, dan superlube. Dokumen ini memberikan panduan untuk pemeriksaan k
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kemudi kendaraan yang meliputi berbagai komponennya seperti roda kemudi, poros kemudi, gear kemudi, penghubung kemudi, suspensi roda depan, dan penyetelannya. Komponen-komponen tersebut bekerja sama untuk mengarahkan roda depan agar kendaraan dapat dikendalikan dengan aman dan nyaman.
Sistem rem tromol pada sepeda motor bekerja dengan mengubah energi gerak menjadi panas melalui gesekan antara kanvas rem dan tromol/drum. Rem dapat dioperasikan secara mekanik atau hidrolis untuk memperlambat atau menghentikan laju kendaraan. Komponen utamanya terdiri atas kanvas, anchor pen, cam, per pembalik, dan tromol/drum.
1) Mekanisme katup berfungsi untuk membuka dan menutup saluran masuk dan buang pada saat yang tepat sesuai proses kerja motor; 2) Ada beberapa jenis mekanisme katup berdasarkan letak poros nok dan jumlah katup, seperti SOHC dan DOHC; 3) Katup, bos katup, dan pegas katup bekerja bersama untuk membuka dan menutup saluran dengan rapat.
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Purwadi ae
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang konstruksi dan cara kerja sistem kemudi pada kendaraan. Sistem kemudi berfungsi untuk mengatur arah roda depan sesuai dengan keinginan pengemudi dengan memutar roda kemudi. Ada dua jenis sistem kemudi, yaitu manual dan power steering. Dokumen juga menjelaskan komponen-komponen utama sistem kemudi seperti roda kemudi, poros utama, gigi kemudi, lengan penghubung, serta
Sistem CVT (Continuously Variable Transmission) merupakan sistem transmisi otomatis yang dapat mengubah rasio putaran silinder mesin secara terus-menerus tanpa terputus untuk mencapai perpindahan gigi yang halus. Sistem ini menggunakan dua puli bergerak yang dihubungkan dengan sabuk V untuk mengubah rasio putaran antara poros masukan dan keluaran sesuai dengan kecepatan kendaraan. Sistem CVT mampu mengoptimalkan putaran mesin
Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan (Tune Up)AGUS MAWAHIB
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur tune up mesin bensin yang mencakup tujuan, prinsip kerja, prosedur-prosedur yang dilakukan seperti membersihkan filter udara, menyetel katup, busi, dan komponen lainnya, serta tugas akhir untuk mengevaluasi pemahaman materi tune up mesin bensin.
Dokumen tersebut membahas tentang motor bakar, meliputi pengertian, pembagian, klasifikasi, cara kerja, dan komponen utama motor bakar. Secara khusus dijelaskan mengenai motor bakar Otto (bensin), diesel, dan Wankel beserta perbandingan prinsip kerjanya.
Sistem pelumasan mesin diesel berfungsi untuk melapisi dan memisahkan permukaan logam yang bergesekan dengan lapisan tipis oli pelumas agar tingkat keausan berkurang dan umur mesin optimal. Sistem ini terdiri dari komponen seperti karter oli, pompa oli, filter oli, dan pendingin oli. Oli disirkulasikan ke bagian-bagian seperti bantalan, sistem katup, cincin piston, dan pin piston untuk mendinginkan, membersihkan, dan meminimalkan gesekan
Makalah ini membahas tentang sistem suspensi dan rem pada kendaraan. Pada bagian sistem suspensi, dijelaskan definisi, fungsi, dan jenis-jenis suspensi yang umum digunakan seperti suspensi pegas daun, MacPherson, dan lainnya. Sedangkan pada sistem rem, dijelaskan prinsip kerja rem, fungsi rem, dan permasalahan yang sering terjadi pada sistem rem seperti gejala rem membanting dan pedal rem terlalu kasar.
Dokumen tersebut membahas tentang wheel alignment pada kendaraan. Wheel alignment adalah penyetelan geometri roda depan yang terdiri dari camber, steering axis inclination, caster, toe angle, dan turning radius guna menjamin stabilitas dan pengendalian kendaraan. Parameter-parameter tersebut perlu diatur sesuai sistem suspensi, penggerak, dan kemudi agar kinerja kendaraan optimal dan komponen tahan lama.
Motor bakar atau mesin pembakaran internal bekerja dengan membakar bahan bakar di dalam ruang bakar untuk menggerakkan piston yang kemudian menggerakkan poros engkol, dengan komponen utama seperti blok silinder, kepala silinder, piston, dan poros engkol. Mesin terdiri atas bagian atas, tengah, dan bawah, serta sistem pendinginan, bahan bakar, pengapian, dan pelumasan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pelumasan pada mesin, terutama fungsinya untuk mencegah kontak langsung antara bagian-bagian bergesekan, melindungi dari karat, meredam suara, dan pendingin. Juga dibahas tentang jenis sistem pelumasan kering dan basah pada mesin 4 tak serta sistem pelumasan terpisah pada mesin 2 tak seperti autolube, CCI, dan superlube. Dokumen ini memberikan panduan untuk pemeriksaan k
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kemudi kendaraan yang meliputi berbagai komponennya seperti roda kemudi, poros kemudi, gear kemudi, penghubung kemudi, suspensi roda depan, dan penyetelannya. Komponen-komponen tersebut bekerja sama untuk mengarahkan roda depan agar kendaraan dapat dikendalikan dengan aman dan nyaman.
Sistem rem tromol pada sepeda motor bekerja dengan mengubah energi gerak menjadi panas melalui gesekan antara kanvas rem dan tromol/drum. Rem dapat dioperasikan secara mekanik atau hidrolis untuk memperlambat atau menghentikan laju kendaraan. Komponen utamanya terdiri atas kanvas, anchor pen, cam, per pembalik, dan tromol/drum.
1) Mekanisme katup berfungsi untuk membuka dan menutup saluran masuk dan buang pada saat yang tepat sesuai proses kerja motor; 2) Ada beberapa jenis mekanisme katup berdasarkan letak poros nok dan jumlah katup, seperti SOHC dan DOHC; 3) Katup, bos katup, dan pegas katup bekerja bersama untuk membuka dan menutup saluran dengan rapat.
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Purwadi ae
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang konstruksi dan cara kerja sistem kemudi pada kendaraan. Sistem kemudi berfungsi untuk mengatur arah roda depan sesuai dengan keinginan pengemudi dengan memutar roda kemudi. Ada dua jenis sistem kemudi, yaitu manual dan power steering. Dokumen juga menjelaskan komponen-komponen utama sistem kemudi seperti roda kemudi, poros utama, gigi kemudi, lengan penghubung, serta
Sistem CVT (Continuously Variable Transmission) merupakan sistem transmisi otomatis yang dapat mengubah rasio putaran silinder mesin secara terus-menerus tanpa terputus untuk mencapai perpindahan gigi yang halus. Sistem ini menggunakan dua puli bergerak yang dihubungkan dengan sabuk V untuk mengubah rasio putaran antara poros masukan dan keluaran sesuai dengan kecepatan kendaraan. Sistem CVT mampu mengoptimalkan putaran mesin
Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan (Tune Up)AGUS MAWAHIB
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur tune up mesin bensin yang mencakup tujuan, prinsip kerja, prosedur-prosedur yang dilakukan seperti membersihkan filter udara, menyetel katup, busi, dan komponen lainnya, serta tugas akhir untuk mengevaluasi pemahaman materi tune up mesin bensin.
Dokumen tersebut membahas tentang motor bakar, meliputi pengertian, pembagian, klasifikasi, cara kerja, dan komponen utama motor bakar. Secara khusus dijelaskan mengenai motor bakar Otto (bensin), diesel, dan Wankel beserta perbandingan prinsip kerjanya.
Sistem pelumasan mesin diesel berfungsi untuk melapisi dan memisahkan permukaan logam yang bergesekan dengan lapisan tipis oli pelumas agar tingkat keausan berkurang dan umur mesin optimal. Sistem ini terdiri dari komponen seperti karter oli, pompa oli, filter oli, dan pendingin oli. Oli disirkulasikan ke bagian-bagian seperti bantalan, sistem katup, cincin piston, dan pin piston untuk mendinginkan, membersihkan, dan meminimalkan gesekan
Makalah ini membahas tentang sistem suspensi dan rem pada kendaraan. Pada bagian sistem suspensi, dijelaskan definisi, fungsi, dan jenis-jenis suspensi yang umum digunakan seperti suspensi pegas daun, MacPherson, dan lainnya. Sedangkan pada sistem rem, dijelaskan prinsip kerja rem, fungsi rem, dan permasalahan yang sering terjadi pada sistem rem seperti gejala rem membanting dan pedal rem terlalu kasar.
Dokumen tersebut membahas tentang wheel alignment pada kendaraan. Wheel alignment adalah penyetelan geometri roda depan yang terdiri dari camber, steering axis inclination, caster, toe angle, dan turning radius guna menjamin stabilitas dan pengendalian kendaraan. Parameter-parameter tersebut perlu diatur sesuai sistem suspensi, penggerak, dan kemudi agar kinerja kendaraan optimal dan komponen tahan lama.
Sistem suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem suspensi pada kendaraan, termasuk komponen-komponen utamanya seperti pegas, shock absorber, stabilizer bar, serta beberapa tipe suspensi seperti suspensi rigid axle, independent suspension, MacPherson strut, dan double wishbone.
Diferensial dapat diartikan sebagai tingkat perubahan suatu fungsi atas adany...muhammadrobiansyah21
Ìý
Diferensial dapat diartikan sebagai tingkat perubahan suatu fungsi atas adanya perubahan variabel bebas dari fungsi tersebut. Maka diferensial dapat diartikan sebagai tingkat perubahan dari setiap variabel y sebagai tanggapan terhadap suatu perubahan dalam variabel x
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem rem pada kendaraan, mencakup prinsip kerja, jenis, dan komponen utama rem seperti master silinder, boster rem, katup pengimbang, rem anti-lock, serta rem tromol.
Sistem suspensi dirancang untuk menahan getaran akibat kontak roda dengan jalan serta mesin, sehingga menyediakan kenyamanan berkendara. Ada dua jenis utama suspensi sepeda motor: depan dan belakang, yang berfungsi menopang bagian depan dan belakang secara terpisah. Dokumen ini menjelaskan komponen, jenis, dan cara perawatan sistem suspensi sepeda motor.
2. Pengertian
• Sistem Suspensi adalah sistem
yang dirancang untuk menyerap
kejutan dan getaran yang terjadi
pada kendaraan akibat
permukaan jalan yang tidak rata.
3. Fungsi Utama Suspensi
• Menyerap Getaran, Osilasi, dan Kejutan
• Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi
• Menambah traksi roda
• Menopang bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara roda
4. Komponen-Komponen Suspensi
Peredam Kejut (Shock Absorber) berfungsi untuk
meredam atau melawan osilasi yang disebabkan pegas
saat menyerap kejutan
Pegas (Spring) berfungsi untuk menyerap kejutan
yang diterima dari jalan dan getaran pada roda-roda
agar tidak sampai ke bodi serta meningkatkan
kemampuan cengkraman roda terhadap jalan
8. Komponen-Komponen Suspensi
Batang Penahan (Strut Bar) berfungsi
untuk menahan lower arm agar tidak
bergerak maju dan mundur pada saat
menerima kejutan dari permukaan jalan
yang tidak rata atau dorongan akibat
terjadinya pengereman
9. Komponen-Komponen Suspensi
Bumper terdiri dari bounding dan rebounding bumper yang dipasang sebagai
pelindung frame, axle, shock absorber, dan lain-lain pada waktu pegas mengerut
dan mengembang di luar batas maksimumnya sehingga tidak terjadi kerusakan
pada komponen-komponen tersebut.
10. Tipe dan Struktur Suspensi
Suspensi Rigid Suspensi Independen
• Pada suspensi independent roda kiri dan
kanan tidak dihubungkan oleh axle Kedua
roda dapat bergerak secara bebas tanpa
saling mem- pengaruhi.
• Digunakan pada suspensi depan mobil
penumpang dan truck kecil juga suspensi
belakang mobil penumpang.
• Pada suspensi rigid roda kiri dan kanan
dihubungkan oleh satu axle.
• banyak digunakan pada suspensi depan
dan belakang kendaraan niaga (truck)
juga suspensi belakang mobil penumpang.
Hal ini karena konstruksinya kuat dan
sederhana.
11. Jenis-Jenis Suspensi
• Per daun merupakan sistem suspensi yang mungkin paling tua pada kendaraan.
Bentuknya merupakan gabungan dari beberapa batang besi yang lentur dengan
tersusun menumpuk.
• Kelebihan: konstruksi yang sederhana dan kokoh, mampu menahan beban berat
serta mendistribusikan beban muatan secara merata pada rangka kendaraan.
• Kelemahan: Kenyamanan berkendara yang kurang.
Suspensi Per Daun
12. Jenis-Jenis Suspensi
• Suspensi dengan model MacPherson Strut cukup
populer digunakan untuk mobil-mobil di Indonesia.
• Dimensinya yang kompak serta murahnya ongkos
produksi ditambah dengan kinerja yang cukup baik
mungkin menjadi alasan pabrikan memilih sistem
suspensi yang dapat digunakan pada roda depan
ataupun roda belakang mobil ini.
• Kelemahan: Menimbulkan body roll ketika
kendaraan menikung tajam, getaran suspensi
disalurkan ke body kendaraan.
Suspensi MacPherson Strut
13. Jenis-Jenis Suspensi
• Ciri yang menonjol dari kontruksi
suspensi jenis ini adalah adanya
dua buah lengan yang menopang
sistem suspensi yaitu lower arm
dan upper arm.
• Kelebihan: sudut geometri roda
akan tetap konstan/tetap saat
menikung.
• Kelemahan: Ball joint sering
rusak, konstruksi lebih rumit dari
MacPherson Strut.
Suspensi Double Wishbone
14. Jenis-Jenis Suspensi
• Sistem ini menggunakan beberapa
lengan lateral dan juga lengan
membujur, yang dapat beraksi untuk
menyesuaikan panjang, renggang atau
juga tekanan yang diterima.
• Kelebihan: Daya cengkram roda yang
sempurna dan lebih mudah dalam
pengendalian di jalan jelek.
• Kelemahan: Konstruksi lebih rumit
daripada double wishbone.
Suspensi Multilink
15. Klasifikasi Suspensi
Suspensi Pasif
• Sistem konvensional yang terdiri dari
pegas dan peredam
Suspensi Aktif
• Sistem suspensi dengan kendali
elektronis yang bisa secara otomatis
mengatur kekerasan suspensi
Keterangan :
xr : permukaan jalan
ms : massa badan mobil
mu : massa roda
cd : koefisien peredam
ks : koefisien pegas
kt : koefisien pegas
pada roda
xs : pergerakan badan
mobil
xu : pergerakan roda
Keterangan :
Mb : massa badan
kendaraan
Mw : massa roda
C : koefisien redaman peredam
K : koefisien pegas
Kt : koefisien pegas pada roda
U,f : gaya keluaran aktuator
R : permukaan jalan
Z : posisi massa roda
Zb : posisi massa badan mobil
Zd : posisi aktuator
16. Klasifikasi Suspensi
Suspensi Semi-Aktif
• Sistem suspensi semi-aktif
menggunakan sistem suspensi
konvensional dengan menambah
peredam yang dapat diatur. Keterangan :
xr : permukaan jalan
ms : massa badan mobil
mu : massa roda
cd : koefisien peredam
ks : koefisien pegas
kt : koefisien pegas pada roda
xs : pergerakan badan mobil
xu : pergerakan roda
17. Klasifikasi Suspensi
Suspensi Pasif
• Kelebihan: maintenance paling
mudah, harga lebih murah dari
suspensi semi-aktif.
• Kelemahan: kenyamanan dan
stabilitas kurang dibandingkan
suspensi lain.
• Penggunaan: kendaraan-kendaraan
murah.
Suspensi Aktif
• Kelebihan: kenyamanan dan
kestabilan paling baik.
• Kelemahan: maintenance paling sulit
dan harga paling mahal dibandingkan
suspensi lain.
• Penggunaan: belum digunakan,
karena terlalu berat, besar dan mahal
untuk produksi komersial dan
suspensi ini dilarang di Formula 1.
18. Klasifikasi Suspensi
• Kelebihan: kestabilan dan kenyamanan lebih baik dari suspensi pasif.
• Kelemahan: maintenance lebih sulit dari suspensi pasif dan harga juga
lebih mahal.
• Penggunaan: kendaraan-kendaraan kelas atas dan mobil balap.
Suspensi Semi-Aktif