際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Bahan paparan ini disampaikan dalam Diskusi #20TahunReformasi
Pengelolaan Energi dan Sumber Daya Alam
Jumat, 25 Mei 2018
Situasi Energi Indonesia
pasca Reformasi 1998
Fabby Tumiwa
Institute for Essential
Services Reform (IESR)
25.05.2018
Situasi energi Indonesia setelah 20 tahun reformasi
 Minyak dan gas bumi tidak lagi menjadi andalan komoditas ekspor
 Menurunnya pesona sektor migas
 Oil peak terjadi pada 1990 dengan produksi 1,65 juta bph, setelah itu terus
menurun hingga mencapai 0,78  0,80 juta bph pada 2018
 Produksi dan konsumsi batu bara meningkat
 Produksi dari sekitar 70 juta ton pada 1998, menjadi 420 juta ton pada 2017
 Konsumsi domestik dari 20 juta ton pada akhir 1990 menjadi 80 juta ton pada
2017
 Batubara menjadi komoditas ekspor andalan
 Penurunan penerimaan negara dari sektor migas
Situasi Energi Indonesia Pasca Reformasi 1998
Situasi Energi Indonesia Pasca Reformasi 1998
Situasi kelistrikan
 Kapasitas pembangkit listrik meningkat 2x lipat dalam 20 tahun
 Konsumsi listrik per kapita meningkat 3x lipat
 Pembangkit bahan bakar fossil masih dominan (+/-85 - 88% dari total
kapasitas pembangkit)
 Pembangkit energi terbarukan (hydro dan geothermal) meningkat
dari sisi kapasitas tapi prosentase-nya tidak terlalu banyak berubah.
 Elektrifikasi meningkat dari 50% di 1998 menjadi 93% di 2017.
Situasi Energi Indonesia Pasca Reformasi 1998
Situasi Energi Indonesia Pasca Reformasi 1998
Situasi Energi Indonesia Pasca Reformasi 1998

More Related Content

Situasi Energi Indonesia Pasca Reformasi 1998

  • 1. Bahan paparan ini disampaikan dalam Diskusi #20TahunReformasi Pengelolaan Energi dan Sumber Daya Alam Jumat, 25 Mei 2018
  • 2. Situasi Energi Indonesia pasca Reformasi 1998 Fabby Tumiwa Institute for Essential Services Reform (IESR) 25.05.2018
  • 3. Situasi energi Indonesia setelah 20 tahun reformasi Minyak dan gas bumi tidak lagi menjadi andalan komoditas ekspor Menurunnya pesona sektor migas Oil peak terjadi pada 1990 dengan produksi 1,65 juta bph, setelah itu terus menurun hingga mencapai 0,78 0,80 juta bph pada 2018 Produksi dan konsumsi batu bara meningkat Produksi dari sekitar 70 juta ton pada 1998, menjadi 420 juta ton pada 2017 Konsumsi domestik dari 20 juta ton pada akhir 1990 menjadi 80 juta ton pada 2017 Batubara menjadi komoditas ekspor andalan Penurunan penerimaan negara dari sektor migas
  • 6. Situasi kelistrikan Kapasitas pembangkit listrik meningkat 2x lipat dalam 20 tahun Konsumsi listrik per kapita meningkat 3x lipat Pembangkit bahan bakar fossil masih dominan (+/-85 - 88% dari total kapasitas pembangkit) Pembangkit energi terbarukan (hydro dan geothermal) meningkat dari sisi kapasitas tapi prosentase-nya tidak terlalu banyak berubah. Elektrifikasi meningkat dari 50% di 1998 menjadi 93% di 2017.