3. Situasi energi Indonesia setelah 20 tahun reformasi
Minyak dan gas bumi tidak lagi menjadi andalan komoditas ekspor
Menurunnya pesona sektor migas
Oil peak terjadi pada 1990 dengan produksi 1,65 juta bph, setelah itu terus
menurun hingga mencapai 0,78 0,80 juta bph pada 2018
Produksi dan konsumsi batu bara meningkat
Produksi dari sekitar 70 juta ton pada 1998, menjadi 420 juta ton pada 2017
Konsumsi domestik dari 20 juta ton pada akhir 1990 menjadi 80 juta ton pada
2017
Batubara menjadi komoditas ekspor andalan
Penurunan penerimaan negara dari sektor migas
6. Situasi kelistrikan
Kapasitas pembangkit listrik meningkat 2x lipat dalam 20 tahun
Konsumsi listrik per kapita meningkat 3x lipat
Pembangkit bahan bakar fossil masih dominan (+/-85 - 88% dari total
kapasitas pembangkit)
Pembangkit energi terbarukan (hydro dan geothermal) meningkat
dari sisi kapasitas tapi prosentase-nya tidak terlalu banyak berubah.
Elektrifikasi meningkat dari 50% di 1998 menjadi 93% di 2017.