際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
SKALA VALIDITAS
MMPI adalah salah satu tes pertama yang mengembangkan skala-skala untuk
mendeteksi apakah responden menjawab dengan cara yang akan membuat hasil-
hasilnya secara kesleuruhan tidak valid.
Skala ? atau Cannot Say (SC)
Skala ? (disingkat ? atau CS) bukan benar-benar sebuah skala formal tetapi
sekedar merepresentasikan jumlah item yang dibiarkan tidak terjawab pada lembar
profil. Kegunaan mencatat jumlah pertanyaan yang tidak terjawab adalah memberikan
salah satu dari beberapa indeks validitas sebuah protocol. Jika 30 item atau lebih
dibiarkan tidak terjawab, protocol itu kemungkinan besar tidak valid dan tidak ada
interpretasi lebih jauh yang perlu diupayakan. Hal ini semata-mata karena jumlah item
yang telah direspon tidak cukup, yang berarti informasi yang tersedia untuk menskor
skala kurang. Jadi, hasil-hasilnya kurang dapat dipercaya. Untuk meminimalkan
jumlah respon cannot say, klient seharusnya di dorong untuk menjawab seluruh
pertanyaan.
Skala VRIN
VRIN terdiri dari pasangan-pasangan pertanyaan terpilih yang diharapkan
untuk dijawab secara konsisten jika orang itu mendekati tes dengan cara yang valid.
Setiap pasangan item memiliki isi yang mirip atau berlawanan.
Skala TRIN
Skala ini sama sepperti skala VRIN akan tetapi, hanya pasangan-pasangan
dengan isi berlawanan yang di masukan.
Skala F
Skala ini mengukur sejauh mana seseorang menjawab dengan cara yang
atipikal dan menyimpang. Item-item dengan skala F MMPI dna MMPI-2 diseleksi
berdasrakan dukungan oleh kurang dari 10% populasi. Jadi, dari segi definisi statistic,
mereka merefleksikan cara berfikir yang nonkonvensional. Skor tinggi pada skala F
biasanya disertai oleh skor-skoryang tinggi pada banyak skala klinis. Skor tinggi sering
dapat digunakan sebagai indicator umum patologi. Seseorang yang mempunyai skor
tinggi mugnkin juga faking bad, yang bias menginvilidasi protokolnya.
Skala Fb
Keempat puluh item Fb MMPI-2 dirancang untuk mengidentifikasi cara
merespon fake bad (pura-pura sakit) untuk 197 item terakhirnya. Tanpa skala Fb,
tidak aka nada pengecekan pada validitas beberapa item selanjutnya.
Skala Fp
Oleh akrena skala F biasanay terelevasi pada pasien-pasien psikiatrik, sering
kali sulit untuk membedakan anatar para penyandang psikopatologi sejati dengan
mereka yang menyandang sedikit patologi, tetapi berpura-pura sakit.
Skala FBS
Fake bad scale (FBS) dikembangkan dengan harapan bahwa skala ini akan
dapat mendeteksi pihak yang mengajukan tuntutan cedera pribadi yang membesar-
besarkan masalahnya . studi-studi lain mengindikasikannya sebagai salah satu skala
terbaik MMPI-2 untuk mendeteksi kepura-puraan.
Skala L
Skala L atau lie (kebohongan) terdiri atas 15 item yang mengindikasikan sejauh
mana seorang klien berusaha mendeskripsikan dirinya dengan cara positif yang tidak
realistis. Jadi, mereka yang mendapat skor tinggi mendeskripsikan dirinya secara
terlalu perfeksionis dan idealis.
Skala K
Skala ini dorancang untuk medeteksi klient-klient yang terlalu positif dalam
mendeskripsikan dirinya. Jadi, skala ii mempunyai kesamaan dengan skala L. akan
tetapi, skala K, lebih subtil dna efektif. Bila hanya individu-individu yang na誰f, moralistic
dan tidak rumit saja yang akan mendapatkan skor tinggi pada skala L, orang yang
lebih cerdas dan pintar secara psikologis mungkin mempunyai skor K yang mungkin
sedikit lebih tinggi meskipun mungkin tidak menunjukan elevasi pada skala L.
Skala S
Skala S dikembangkan dengan harapan bahwa skala bias mengidentifikasikan
dengan lebih akurat orang yang berusaha tampak terlalu baik. Kelima puluh item skala
S dikembangkan dengan mencatat perbedaan-perbedaan dalam dukungan dalam
terhadap item antara orang dalam situasi perkejaan yang cenderung menampilkan
dirinya secara ekstrem positif dan sempel respon normative. Jadi, orang yang
mendukung beberapa item ini dengan jumlah tinggi menampilkan dirinya sebagai
orang yang rukun dengan orang lain, bebas dari masalah psikologi, dan mempunyai
keyakinan yang kuat terhadap kebaikan manusia. Skala ini tampaknya tidak efektif
dalam mendiskriminasikan antara nonpasien yang diminta menampilkan dirinya
secara ekstrem positif dan orang yang diminta untuk merespon secara jujur.
SKALA KLINIS
Hypochondriasis (Hs)
Skala 1 awalnya dirancang untuk membedakan penderita hipokondriasis
dengan para pasien dengan tipe-tipe psikiatrik lainnya. Meskipun skla itu dapat
menunjukan diagnosis hipokondriasis, namun skala itu paling berguna sebagai
sebuah skala untuk mengindikasikan berbagai macam karakteristik kepribadian,
tetapi belum tentu konsisten dengan diagnostic untuk hipokondriasis.
Depression
Kelima puluh tujuh item skala dua berhubungan dnegan brooding, kelmabanan
fisik, perasaan depresi yang subjektif, apati mental, dan malfungsi fisik.skor tinggi
mungkin mengindikasikan berbagai kesulitan disalahsatu bidang atau lebih. Orang
yang mendapat skor tinggi pada skala 2 biasanay dideskripsikan sebagai orang
yang uska mengkritik dirinya, menarik diri, suka menyendiri, pendiam
dan retiring (mengundurkan diri).
Hysteria
Dirancang untuk mengindikasikan psien-pasien yang telah mengembangkan
gangguan-gangguan atua motorik-motorik yang berbasis psikogenetik. Fitur
penting orang yang mempunyai skor tinggi pada skala ini adalah mereka secara
stimulan melaporkan keluhan-keluhan fisik tertentu, tetapi juga
menggunakan gaya pengingkaran dimana mereka mungkin mengekspresikan
optimism secara berlebih-lebihan.
Psychopathic deviant
Skala ini untuk mengetes tingkat penyesuaian social seseorang secraa umum.
Pertanyaan-pertanyaannya berhubungan dengan bidang-bidang seperti derajat
pengasingan diri dari keluarga, kedap social, masalah dengan sekolah dan figure
otoritas, dan pengasiangan dari diri sendiri dan masyarakat.
Masculinity-feminity
Skala ini dirancang untuk mengidentifikasi laki-laki yang mengalami maslaah
dnegan perasaan homoseksual dan kebingungan identitas gender. Akan tetapi,
upaya ini kurang berhasil karena skor yang tinggi tampaknya tidak mempunyai
kaitan yang jelas dengan preferensi seksual.
Paranoia
Untuk mengidentifikasi orang dengan kondisi atau keadaan paranoid. Ia
mengukur derajat sensitifitas interpersonal, kebijakan-diri, dankecurigaan
seseorang. Elevasi ringan pada skala 6 menunjukan bahwa orang itu emosional,
berhati lembut, dan mengalami sensitivitas interpersonal. Bila elevasi lebih tinggi,
kecurigaan dan sensitifitas seseorang menjadi lebih ekstrim dan konsisten dalam
proses-proses psikotik.
Psychasthenia
Keempat puluh delapan item pada skala 7 awalnya dirancnag untuk mengukur
sindroma psikastenia.
Schizophrenia
Skala ini dirancnag untuk mengidentifikasi orang yang mengalam kondisi
skizofrenik atau mirip. Tujuan ini sebagian berhasil dalam arti bahwa diagnosis
skizofrenia muncul sebagai sebuah kemungkinana dalam kasus ornag yang
mendapat skor ekstreem tinggi. Akan tetapi, bahkan orang yang mendapat skor
cukupo tinggipun belumtentu memenuhi criteria skizoprenia.
Hypomania
Keempat puluh enam item pada skala 9 awalnya dikembangkan untuk
mengidentifikasikan ornag yang mengalami gejala-gejala hipomanik. Gejala-gejala
ini mungkin mencakup periode-periode siklis euphoria, iritabilitas yang mengikat,
dan aktivitas tidak produktif yang eksesif yang mungkin digunakan sebagai
distraksi untuk menghancurkan depresi. Skala ini efektif buakn hanay dalam
mengidentifikasi orang dengan kondisis manic tingkat sedang, tetapi juga dalam
mengidentififkasi karakteristik kelompok-kelompok bukan pasien.
Social introversion
Skala ini dikembangkan dari person wahasiswa pada pertanyaan-pertanyaan
yang terkait dnegan kontinumintroversi-ekstraversi. Skala ini divalidasi
berdasarkan sejauh mana mahasiswa ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan
social. Skor yang tinggi menunjukan bawha responden pemalu, mempunyai
keterampilan social yang terbatas, merasa tidak nyaman dlaam interaksi sososial,
dan menarik diri dari banyak situasi interpersonal.
RELIABILITAS & VALIDITAS
Studi-studi reliabilitas MMPI orisinal itu menunjukan bahwa MMPI itu mempunyai
tingkat stabilitas temporal dan konsistensi internal yang sedang-sedang saja. Hunsley,
Hanson dan Parker (1988) melakukan sebuah meta-analisis terhadap studi-studi yang
dilakukan terhadap MMPI antara tahun 1970 dan 1981 dan menyimpulakan semua MMPI
cukup reliable, yang nilai-nilainya berkisar mulai serendah 0,71 (sakala Ma) sampai
setinggi0,84 (skala Pt).
Skala validitas ini dalam MMPI-2 RF adalah revisi kecil dari mereka yang terdapat
dalam MMPI-2, yang meliputi tiga jenis dasar dari langkah-langkah validitas: orang-orang
yang dirancang untuk mendeteksi non-merespons atau tidak konsisten menanggapi (SSP,
VRIN, Trin), yang dirancang untuk mendeteksi ketika klien atas pelaporan atau melebih-
lebihkan prevalensi atau keparahan gejala psikologis (F, Fb, Fp, FBS), dan yang dirancang
untuk mendeteksi apabila tes-taker berada di bawah-pelaporan atau mengecilkan gejala
psikologis (L, K) ). Sebuah tambahan baru dengan skala validitas untuk MMPI-2 RFmencakup
atas pelaporan skala skala gejala somatik (Fs).
Singkatan
Dalamversi
baru
Deskripsi Menilai
CNS 1 1 "Tidak bisa Katakanlah" Pertanyaan belum terjawab
L 1 1 Berbohong Klien "berpura-pura baik"
F 1 1 Kejarangan
Klien "berpura-pura buruk" (dalam
paruh pertama uji)
K K 1 1 Defensif Penolakan / menghindar
Fb Fb 2 2 Kembali F
Klien "berpura-pura buruk" (dalam
setengah terakhir uji)
VRIN VRIN 2 2 Variabel Respon Inkonsistensi
pasangan menjawab pertanyaan
serupa / berlawanan tidak
konsisten
TRIN 2 2 Respon Benar Inkonsistensi
menjawab pertanyaan semua
benar / semua palsu
FK 2 2 F minus K
kejujuran tanggapan uji / tidak
berpura-pura baik atau buruk
S 2 2
Superlative Self-Presentation
Superlatif Self-Presentasi
meningkatkan pada skala K,
"muncul terlalu baik"
Fp 2 2 F-Psychopathology penyajian dalam setting klinis
Fs Fs 2 RF 2 RF Jarang somatik Respon Overreporting gejala somatik

More Related Content

Skala validitas

  • 1. SKALA VALIDITAS MMPI adalah salah satu tes pertama yang mengembangkan skala-skala untuk mendeteksi apakah responden menjawab dengan cara yang akan membuat hasil- hasilnya secara kesleuruhan tidak valid. Skala ? atau Cannot Say (SC) Skala ? (disingkat ? atau CS) bukan benar-benar sebuah skala formal tetapi sekedar merepresentasikan jumlah item yang dibiarkan tidak terjawab pada lembar profil. Kegunaan mencatat jumlah pertanyaan yang tidak terjawab adalah memberikan salah satu dari beberapa indeks validitas sebuah protocol. Jika 30 item atau lebih dibiarkan tidak terjawab, protocol itu kemungkinan besar tidak valid dan tidak ada interpretasi lebih jauh yang perlu diupayakan. Hal ini semata-mata karena jumlah item yang telah direspon tidak cukup, yang berarti informasi yang tersedia untuk menskor skala kurang. Jadi, hasil-hasilnya kurang dapat dipercaya. Untuk meminimalkan jumlah respon cannot say, klient seharusnya di dorong untuk menjawab seluruh pertanyaan. Skala VRIN VRIN terdiri dari pasangan-pasangan pertanyaan terpilih yang diharapkan untuk dijawab secara konsisten jika orang itu mendekati tes dengan cara yang valid. Setiap pasangan item memiliki isi yang mirip atau berlawanan. Skala TRIN Skala ini sama sepperti skala VRIN akan tetapi, hanya pasangan-pasangan dengan isi berlawanan yang di masukan. Skala F Skala ini mengukur sejauh mana seseorang menjawab dengan cara yang atipikal dan menyimpang. Item-item dengan skala F MMPI dna MMPI-2 diseleksi berdasrakan dukungan oleh kurang dari 10% populasi. Jadi, dari segi definisi statistic, mereka merefleksikan cara berfikir yang nonkonvensional. Skor tinggi pada skala F biasanya disertai oleh skor-skoryang tinggi pada banyak skala klinis. Skor tinggi sering dapat digunakan sebagai indicator umum patologi. Seseorang yang mempunyai skor tinggi mugnkin juga faking bad, yang bias menginvilidasi protokolnya. Skala Fb Keempat puluh item Fb MMPI-2 dirancang untuk mengidentifikasi cara merespon fake bad (pura-pura sakit) untuk 197 item terakhirnya. Tanpa skala Fb, tidak aka nada pengecekan pada validitas beberapa item selanjutnya. Skala Fp Oleh akrena skala F biasanay terelevasi pada pasien-pasien psikiatrik, sering kali sulit untuk membedakan anatar para penyandang psikopatologi sejati dengan mereka yang menyandang sedikit patologi, tetapi berpura-pura sakit. Skala FBS Fake bad scale (FBS) dikembangkan dengan harapan bahwa skala ini akan dapat mendeteksi pihak yang mengajukan tuntutan cedera pribadi yang membesar-
  • 2. besarkan masalahnya . studi-studi lain mengindikasikannya sebagai salah satu skala terbaik MMPI-2 untuk mendeteksi kepura-puraan. Skala L Skala L atau lie (kebohongan) terdiri atas 15 item yang mengindikasikan sejauh mana seorang klien berusaha mendeskripsikan dirinya dengan cara positif yang tidak realistis. Jadi, mereka yang mendapat skor tinggi mendeskripsikan dirinya secara terlalu perfeksionis dan idealis. Skala K Skala ini dorancang untuk medeteksi klient-klient yang terlalu positif dalam mendeskripsikan dirinya. Jadi, skala ii mempunyai kesamaan dengan skala L. akan tetapi, skala K, lebih subtil dna efektif. Bila hanya individu-individu yang na誰f, moralistic dan tidak rumit saja yang akan mendapatkan skor tinggi pada skala L, orang yang lebih cerdas dan pintar secara psikologis mungkin mempunyai skor K yang mungkin sedikit lebih tinggi meskipun mungkin tidak menunjukan elevasi pada skala L. Skala S Skala S dikembangkan dengan harapan bahwa skala bias mengidentifikasikan dengan lebih akurat orang yang berusaha tampak terlalu baik. Kelima puluh item skala S dikembangkan dengan mencatat perbedaan-perbedaan dalam dukungan dalam terhadap item antara orang dalam situasi perkejaan yang cenderung menampilkan dirinya secara ekstrem positif dan sempel respon normative. Jadi, orang yang mendukung beberapa item ini dengan jumlah tinggi menampilkan dirinya sebagai orang yang rukun dengan orang lain, bebas dari masalah psikologi, dan mempunyai keyakinan yang kuat terhadap kebaikan manusia. Skala ini tampaknya tidak efektif dalam mendiskriminasikan antara nonpasien yang diminta menampilkan dirinya secara ekstrem positif dan orang yang diminta untuk merespon secara jujur. SKALA KLINIS Hypochondriasis (Hs) Skala 1 awalnya dirancang untuk membedakan penderita hipokondriasis dengan para pasien dengan tipe-tipe psikiatrik lainnya. Meskipun skla itu dapat menunjukan diagnosis hipokondriasis, namun skala itu paling berguna sebagai sebuah skala untuk mengindikasikan berbagai macam karakteristik kepribadian, tetapi belum tentu konsisten dengan diagnostic untuk hipokondriasis. Depression Kelima puluh tujuh item skala dua berhubungan dnegan brooding, kelmabanan fisik, perasaan depresi yang subjektif, apati mental, dan malfungsi fisik.skor tinggi mungkin mengindikasikan berbagai kesulitan disalahsatu bidang atau lebih. Orang yang mendapat skor tinggi pada skala 2 biasanay dideskripsikan sebagai orang yang uska mengkritik dirinya, menarik diri, suka menyendiri, pendiam dan retiring (mengundurkan diri). Hysteria Dirancang untuk mengindikasikan psien-pasien yang telah mengembangkan gangguan-gangguan atua motorik-motorik yang berbasis psikogenetik. Fitur penting orang yang mempunyai skor tinggi pada skala ini adalah mereka secara stimulan melaporkan keluhan-keluhan fisik tertentu, tetapi juga
  • 3. menggunakan gaya pengingkaran dimana mereka mungkin mengekspresikan optimism secara berlebih-lebihan. Psychopathic deviant Skala ini untuk mengetes tingkat penyesuaian social seseorang secraa umum. Pertanyaan-pertanyaannya berhubungan dengan bidang-bidang seperti derajat pengasingan diri dari keluarga, kedap social, masalah dengan sekolah dan figure otoritas, dan pengasiangan dari diri sendiri dan masyarakat. Masculinity-feminity Skala ini dirancang untuk mengidentifikasi laki-laki yang mengalami maslaah dnegan perasaan homoseksual dan kebingungan identitas gender. Akan tetapi, upaya ini kurang berhasil karena skor yang tinggi tampaknya tidak mempunyai kaitan yang jelas dengan preferensi seksual. Paranoia Untuk mengidentifikasi orang dengan kondisi atau keadaan paranoid. Ia mengukur derajat sensitifitas interpersonal, kebijakan-diri, dankecurigaan seseorang. Elevasi ringan pada skala 6 menunjukan bahwa orang itu emosional, berhati lembut, dan mengalami sensitivitas interpersonal. Bila elevasi lebih tinggi, kecurigaan dan sensitifitas seseorang menjadi lebih ekstrim dan konsisten dalam proses-proses psikotik. Psychasthenia Keempat puluh delapan item pada skala 7 awalnya dirancnag untuk mengukur sindroma psikastenia. Schizophrenia Skala ini dirancnag untuk mengidentifikasi orang yang mengalam kondisi skizofrenik atau mirip. Tujuan ini sebagian berhasil dalam arti bahwa diagnosis skizofrenia muncul sebagai sebuah kemungkinana dalam kasus ornag yang mendapat skor ekstreem tinggi. Akan tetapi, bahkan orang yang mendapat skor cukupo tinggipun belumtentu memenuhi criteria skizoprenia. Hypomania Keempat puluh enam item pada skala 9 awalnya dikembangkan untuk mengidentifikasikan ornag yang mengalami gejala-gejala hipomanik. Gejala-gejala ini mungkin mencakup periode-periode siklis euphoria, iritabilitas yang mengikat, dan aktivitas tidak produktif yang eksesif yang mungkin digunakan sebagai distraksi untuk menghancurkan depresi. Skala ini efektif buakn hanay dalam mengidentifikasi orang dengan kondisis manic tingkat sedang, tetapi juga dalam mengidentififkasi karakteristik kelompok-kelompok bukan pasien. Social introversion Skala ini dikembangkan dari person wahasiswa pada pertanyaan-pertanyaan yang terkait dnegan kontinumintroversi-ekstraversi. Skala ini divalidasi berdasarkan sejauh mana mahasiswa ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan social. Skor yang tinggi menunjukan bawha responden pemalu, mempunyai keterampilan social yang terbatas, merasa tidak nyaman dlaam interaksi sososial, dan menarik diri dari banyak situasi interpersonal.
  • 4. RELIABILITAS & VALIDITAS Studi-studi reliabilitas MMPI orisinal itu menunjukan bahwa MMPI itu mempunyai tingkat stabilitas temporal dan konsistensi internal yang sedang-sedang saja. Hunsley, Hanson dan Parker (1988) melakukan sebuah meta-analisis terhadap studi-studi yang dilakukan terhadap MMPI antara tahun 1970 dan 1981 dan menyimpulakan semua MMPI cukup reliable, yang nilai-nilainya berkisar mulai serendah 0,71 (sakala Ma) sampai setinggi0,84 (skala Pt). Skala validitas ini dalam MMPI-2 RF adalah revisi kecil dari mereka yang terdapat dalam MMPI-2, yang meliputi tiga jenis dasar dari langkah-langkah validitas: orang-orang yang dirancang untuk mendeteksi non-merespons atau tidak konsisten menanggapi (SSP, VRIN, Trin), yang dirancang untuk mendeteksi ketika klien atas pelaporan atau melebih- lebihkan prevalensi atau keparahan gejala psikologis (F, Fb, Fp, FBS), dan yang dirancang untuk mendeteksi apabila tes-taker berada di bawah-pelaporan atau mengecilkan gejala psikologis (L, K) ). Sebuah tambahan baru dengan skala validitas untuk MMPI-2 RFmencakup atas pelaporan skala skala gejala somatik (Fs). Singkatan Dalamversi baru Deskripsi Menilai CNS 1 1 "Tidak bisa Katakanlah" Pertanyaan belum terjawab L 1 1 Berbohong Klien "berpura-pura baik" F 1 1 Kejarangan Klien "berpura-pura buruk" (dalam paruh pertama uji) K K 1 1 Defensif Penolakan / menghindar Fb Fb 2 2 Kembali F Klien "berpura-pura buruk" (dalam setengah terakhir uji) VRIN VRIN 2 2 Variabel Respon Inkonsistensi pasangan menjawab pertanyaan serupa / berlawanan tidak konsisten TRIN 2 2 Respon Benar Inkonsistensi menjawab pertanyaan semua benar / semua palsu FK 2 2 F minus K kejujuran tanggapan uji / tidak berpura-pura baik atau buruk S 2 2 Superlative Self-Presentation Superlatif Self-Presentasi meningkatkan pada skala K, "muncul terlalu baik" Fp 2 2 F-Psychopathology penyajian dalam setting klinis Fs Fs 2 RF 2 RF Jarang somatik Respon Overreporting gejala somatik