際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Skenario B Blok 13 Tahun 2014 
Adi, anak laki-laki, berusia 5 tahun, merupakan anak keempat dari enam bersaudara. Ayah Adi 
bekerja sebagai tukang becak dan ibunya adalah buruh cuci pakaian. Selagi ibunya bekerja, Adi dibiarkan 
bermain di sekitar rumah. Karena tidak ada yang mengawasi, Adi sering bermain tanpa menggunakan 
alas kaki. Sehari-hari Adi sekeluarga hanya makan nasi dan kecap, sesekali dengan tambahan telur atau 
tempe. 
Adi dibawa ibunya ke puskesmas karena wajahnya terlihat pucat sejak sebulan yang lalu. Adi 
juga tampak lesu dan mudah lelah serta terengah-engah saat bermain. Dokter kemudian melakukan 
beberapa pemeriksaan. 
Pemeriksaan fisik: 
Keadaan umum : pucat, lemah 
HR: 90 x/menit , RR: 22x/menit, Temp: 36,60 C, TD: 120/80 mmHg 
Konjuctiva palpebral anemis (+/+) 
Cheilitis positif, 
Lidah : atropi papil 
Koilonychia positif 
Abdomen : hepar dan lien tidak teraba 
Tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening 
Laboratorium: 
Hb: 7,6 g/dL, Ht: 22 vol%, RBC: 3.055.000/mm3 , WBC: 7.400/mm3 , trombosit: 386.000/mm3, Diff. count 
: 0/8/5/55/28/4, MCV: 72 fL, MCH: 25 pg, MCHC: 34%, LED : 40mm/jam. 
Besi serum 30 mikrogram/L, TIBC 560 mikrogram/dL, ferritin 5ng/mL 
Gambaran apusan darah tepi: 
Eritrosit : mikrositik hipokrom, anisopoikilositosis, chigar-shaped cell, pencil cell 
Leukosit : jumlah cukup, eosinophilia, morfologi normal 
Trombosit: Jumlah cukup, penyebaran merata, morfologi normal 
Kesan : Anemia mikrositik hipokrom disertai eosinophilia suspek defisiensi besi
Feses : 
Darah samar : positif 
Telur cacing tambang : positif 
KLARIFIKASI ISTILAH : 
1. EOSINOFILIA : peningkatan abnormal eosinophil di dalam darah 
2. cheilitis : peradangan pada bibir 
3. pucat : perubahan warna menjadi keputihan atau pudar 
4. anisopoikilositosis : adanya eritrosit yang kurannya bervariasi dan bentuknya abnormal dalam darah 
5. koilonychias : dystrophy kuku jari dengan kuku menjadi tipis dan cekung dengan tepi meninggi 
6. ferritin : kompleks besi apoferritin yang merupakan bentuk utama penyimpanan besi di dalam tubuh 
7. TIBC (total iron binding capacity) : pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui jumlah transferrin yang 
berada dalam sirkulasi darah. TIBC setara dnegan total transferrin dalam tubuh. 
8. lemah : kurang bertenaga, tidak kuat atau lembut, tidak keras. Melemahkan, menjadi lemah atau 
menyebabkan tidak kuat. 
9. cigar-shaped cell : sel darah merah yang terbentuk seperti rokok biasanya diasosiasikan dengan 
hereditary eliptositosis atau dapat ditemukan pada anemia defisiensi besi dan status patolagikal lain 
yang menurunkan produksi darah merah. 
10. Mikrositik hipokrom : Anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi, keracunan timbal, atau 
thalassemia. Kondisi sel eritrosit yang ukurannya mengecil dan warnanya pucat. 
11. Atrofi papil lidah : Pengecilan ukuran sel atau jaringan atau organ pada papil lidah. 
12. Feses darah samar ; PEMERIKSAAN yang berperan penting dalam deteksi dini keganasan usus besar 
perdarahan saluran cerna dan anemia. 
II. Identifikasi Masalah
1. Adi, anak laki-laki, berusia 5 tahun, berasal dari keluarga menengah kebawah, bermain tanpa 
menggunakan alas kaki sehari-hari hanya makan dengan nasi kecap sesekali dengan tambahan telur 
atau tempe. 
2. Adi dibawa ibunya ke puskesmas karena wajahnya terlihat pucat sejak sebulan yang lalu. Adi juga 
tampak lesu dan mudah lelah serta terengah-engah saat bermain. Dokter kemudian melakukan 
beberapa pemeriksaan. 
3. Pemeriksaan fisik: 
Keadaan umum : pucat, lemah 
HR: 90 x/menit , RR: 22x/menit, Temp: 36,60 C, TD: 120/80 mmHg 
Konjuctiva palpebral anemis (+/+) 
Cheilitis positif, 
Lidah : atropi papil 
Koilonychia positif 
Abdomen : hepar dan lien tidak teraba 
Tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening 
4. Laboratorium: 
Hb: 7,6 g/dL, Ht: 22 vol%, RBC: 3.055.000/mm3 , WBC: 7.400/mm3 , trombosit: 386.000/mm3, Diff. count 
: 0/8/5/55/28/4, MCV: 72 fL, MCH: 25 pg, MCHC: 34%, LED : 40mm/jam. 
Besi serum 30 mikrogram/L, TIBC 560 mikrogram/dL, ferritin 5ng/mL 
5. Gambaran apusan darah tepi: 
Eritrosit : mikrositik hipokrom, anisopoikilositosis, chigar-shaped cell, pencil cell 
Leukosit : jumlah cukup, eosinophilia, morfologi normal 
Trombosit: Jumlah cukup, penyebaran merata, morfologi normal 
Kesan : Anemia mikrositik hipokrom disertai eosinophilia suspek defisiensi besi 
6. Feses : 
Darah samar : positif
Telur cacing tambang : positif 
III. Analisis Masalah 
1. Adi, anak laki-laki, berusia 5 tahun, berasal dari keluarga menengah kebawah, sering bermain tanpa 
menggunakan alas kaki sehari-hari hanya makan dengan nasi kecap sesekali dengan tambahan telur 
atau tempe. 
a. Bagaimana status gizi Adi dengan keadaan keluarga menengah kebawah dan sehari-hari makan 
dengan nasi kecap sesekali dengan tambahan telur atau tempe? (kandungan makanannya juga) 
b. Bagaimana status gizi normal pada anak berusia 5 tahun? 
c. Apa hubungan status ekonomi Adi dengan penyakit yang dideritanya? 
d. bagaimana hubungan Adi sering bermain tanpa alas kaki dengan penyakit yang dideritanya? 
e. Apa dampak makanan sehari-hari Andi dengan system imunnya? 
f. Apa hubungan usia dan jenis kelamin dengan penyakit ini? 
2. Adi dibawa ibunya ke puskesmas karena wajahnya terlihat pucat sejak sebulan yang lalu. Adi juga 
tampak lesu dan mudah lelah serta terengah-engah saat bermain. Dokter kemudian melakukan 
beberapa pemeriksaan. 
a. Apa saja penyebab pucat secara umum dan hubungannya dengan kasus ini? 
b. Bagaimana mekanisme terjadinya pucat? 
c. Apa saja penyebab lesu dan mudah lelah serta terengah-engah saat bermain pada kasus ini? 
3. Pemeriksaan fisik: 
Keadaan umum : pucat, lemah 
HR: 90 x/menit , RR: 22x/menit, Temp: 36,60 C, TD: 120/80 mmHg 
Konjuctiva palpebral anemis (+/+) 
Cheilitis positif, 
Lidah : atropi papil 
Koilonychia positif
Abdomen : hepar dan lien tidak teraba 
Tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening 
a. Apa interpretasi dari pemeriksaan fisik tersebut? 
b. Bagaimana mekanisme dari keabnormalitas dari pemeriksaan fisik? 
c. Bagaimana cara pemeriksaan fisik pada Cheilitis, Koilonychia, Atropi papil lidah? (gambar) 
d. Mengapa tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening walaupun terinfeksi cacing? 
4. Laboratorium: 
Hb: 7,6 g/dL, Ht: 22 vol%, RBC: 3.055.000/mm3 , WBC: 7.400/mm3 , trombosit: 386.000/mm3, Diff. count 
: 0/8/5/55/28/4, MCV: 72 fL, MCH: 25 pg, MCHC: 34%, LED : 40mm/jam. 
Besi serum 30 mikrogram/L, TIBC 560 mikrogram/dL, ferritin 5ng/mL 
a. Apa interpretasi dari pemeriksaan laboratorium tersebut? 
b. Apa mekanisme abnormal dari pemeriksaan laboratorium tersebut? 
c. Bagaimana cara pemeriksaan besi serum, TIBC, dan ferritin ? 
d. Bagaimana metabolisme besi? 
e. Apa pemeriksaan laboratorium yang diperlukan selain diatas? 
5. Gambaran apusan darah tepi: 
Eritrosit : mikrositik hipokrom, anisopoikilositosis, chigar-shaped cell, pencil cell 
Leukosit : jumlah cukup, eosinophilia, morfologi normal 
Trombosit: Jumlah cukup, penyebaran merata, morfologi normal 
Kesan : Anemia mikrositik hipokrom disertai eosinophilia suspek defisiensi besi 
a. Apa saja jenis anemia (morfologinya), apa yang membedakannya, penyebabnya ? 
b. Bagaimana indicator (nilai) dikatakan seseorang menderita mikrositik hipokrom? 
c. Apa saja penyebab umum eosinophilia dan penyebab yang berkaitan dengan kasus? 
d. Dalam kondisi apa ditemukan kelainan-kelainan eritrosit yang ada? 
e. Bagaimana proses eritrophoesis? 
6. Feses :
Darah samar : positif 
Telur cacing tambang : positif 
a. Bagaimana siklus hidup cacing tambang dan pengaruhnya bagi tubuh? 
b. Bagaimana gambaran mikroskopik dari telur cacing tambang? 
c. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan feses darah samar? 
d. Mengapa (penyebab) pemeriksaan feses darah samar Adi positif? 
e. Bagaimana pencegahan agar tidak terinfeksi cacing tambang? 
f. Bagaimana penataklasaan infeksi cacing tambang? 
g. Bagaimana kerja system imun tubuh dalam menghadapi infeksi cacing tambang? 
h. Dari segala pemeriksaan ini apa saja differential diagnostic dari kasus ini? 
LEARNING ISSUE 
1. Eritrosit (morfologi, jenis, proses awal, eritrophoesis) (heri, dita, inan) 
2. Cacing tambang (morfologi, siklus hidup, gejala, penyebab, pencegahan, penatalaksanaan) (kak keke, 
indah) 
3. Anemia (jenis-jenis,morfologi,perbedaannya) (filia, om yogi) 
4. Pemeriksaan untuk menegakan diagnosis infeksi cacing tambang (frischa, yayak) 
5. Pemeriksaan untuk menegakan diagnosis anemia (panji, ihsan) 
6. Status gizi dan system imun (dyah, wulan)
Darah samar : positif 
Telur cacing tambang : positif 
a. Bagaimana siklus hidup cacing tambang dan pengaruhnya bagi tubuh? 
b. Bagaimana gambaran mikroskopik dari telur cacing tambang? 
c. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan feses darah samar? 
d. Mengapa (penyebab) pemeriksaan feses darah samar Adi positif? 
e. Bagaimana pencegahan agar tidak terinfeksi cacing tambang? 
f. Bagaimana penataklasaan infeksi cacing tambang? 
g. Bagaimana kerja system imun tubuh dalam menghadapi infeksi cacing tambang? 
h. Dari segala pemeriksaan ini apa saja differential diagnostic dari kasus ini? 
LEARNING ISSUE 
1. Eritrosit (morfologi, jenis, proses awal, eritrophoesis) (heri, dita, inan) 
2. Cacing tambang (morfologi, siklus hidup, gejala, penyebab, pencegahan, penatalaksanaan) (kak keke, 
indah) 
3. Anemia (jenis-jenis,morfologi,perbedaannya) (filia, om yogi) 
4. Pemeriksaan untuk menegakan diagnosis infeksi cacing tambang (frischa, yayak) 
5. Pemeriksaan untuk menegakan diagnosis anemia (panji, ihsan) 
6. Status gizi dan system imun (dyah, wulan)

More Related Content

Skenario b blok 13 tahun 2014

  • 1. Skenario B Blok 13 Tahun 2014 Adi, anak laki-laki, berusia 5 tahun, merupakan anak keempat dari enam bersaudara. Ayah Adi bekerja sebagai tukang becak dan ibunya adalah buruh cuci pakaian. Selagi ibunya bekerja, Adi dibiarkan bermain di sekitar rumah. Karena tidak ada yang mengawasi, Adi sering bermain tanpa menggunakan alas kaki. Sehari-hari Adi sekeluarga hanya makan nasi dan kecap, sesekali dengan tambahan telur atau tempe. Adi dibawa ibunya ke puskesmas karena wajahnya terlihat pucat sejak sebulan yang lalu. Adi juga tampak lesu dan mudah lelah serta terengah-engah saat bermain. Dokter kemudian melakukan beberapa pemeriksaan. Pemeriksaan fisik: Keadaan umum : pucat, lemah HR: 90 x/menit , RR: 22x/menit, Temp: 36,60 C, TD: 120/80 mmHg Konjuctiva palpebral anemis (+/+) Cheilitis positif, Lidah : atropi papil Koilonychia positif Abdomen : hepar dan lien tidak teraba Tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening Laboratorium: Hb: 7,6 g/dL, Ht: 22 vol%, RBC: 3.055.000/mm3 , WBC: 7.400/mm3 , trombosit: 386.000/mm3, Diff. count : 0/8/5/55/28/4, MCV: 72 fL, MCH: 25 pg, MCHC: 34%, LED : 40mm/jam. Besi serum 30 mikrogram/L, TIBC 560 mikrogram/dL, ferritin 5ng/mL Gambaran apusan darah tepi: Eritrosit : mikrositik hipokrom, anisopoikilositosis, chigar-shaped cell, pencil cell Leukosit : jumlah cukup, eosinophilia, morfologi normal Trombosit: Jumlah cukup, penyebaran merata, morfologi normal Kesan : Anemia mikrositik hipokrom disertai eosinophilia suspek defisiensi besi
  • 2. Feses : Darah samar : positif Telur cacing tambang : positif KLARIFIKASI ISTILAH : 1. EOSINOFILIA : peningkatan abnormal eosinophil di dalam darah 2. cheilitis : peradangan pada bibir 3. pucat : perubahan warna menjadi keputihan atau pudar 4. anisopoikilositosis : adanya eritrosit yang kurannya bervariasi dan bentuknya abnormal dalam darah 5. koilonychias : dystrophy kuku jari dengan kuku menjadi tipis dan cekung dengan tepi meninggi 6. ferritin : kompleks besi apoferritin yang merupakan bentuk utama penyimpanan besi di dalam tubuh 7. TIBC (total iron binding capacity) : pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui jumlah transferrin yang berada dalam sirkulasi darah. TIBC setara dnegan total transferrin dalam tubuh. 8. lemah : kurang bertenaga, tidak kuat atau lembut, tidak keras. Melemahkan, menjadi lemah atau menyebabkan tidak kuat. 9. cigar-shaped cell : sel darah merah yang terbentuk seperti rokok biasanya diasosiasikan dengan hereditary eliptositosis atau dapat ditemukan pada anemia defisiensi besi dan status patolagikal lain yang menurunkan produksi darah merah. 10. Mikrositik hipokrom : Anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi, keracunan timbal, atau thalassemia. Kondisi sel eritrosit yang ukurannya mengecil dan warnanya pucat. 11. Atrofi papil lidah : Pengecilan ukuran sel atau jaringan atau organ pada papil lidah. 12. Feses darah samar ; PEMERIKSAAN yang berperan penting dalam deteksi dini keganasan usus besar perdarahan saluran cerna dan anemia. II. Identifikasi Masalah
  • 3. 1. Adi, anak laki-laki, berusia 5 tahun, berasal dari keluarga menengah kebawah, bermain tanpa menggunakan alas kaki sehari-hari hanya makan dengan nasi kecap sesekali dengan tambahan telur atau tempe. 2. Adi dibawa ibunya ke puskesmas karena wajahnya terlihat pucat sejak sebulan yang lalu. Adi juga tampak lesu dan mudah lelah serta terengah-engah saat bermain. Dokter kemudian melakukan beberapa pemeriksaan. 3. Pemeriksaan fisik: Keadaan umum : pucat, lemah HR: 90 x/menit , RR: 22x/menit, Temp: 36,60 C, TD: 120/80 mmHg Konjuctiva palpebral anemis (+/+) Cheilitis positif, Lidah : atropi papil Koilonychia positif Abdomen : hepar dan lien tidak teraba Tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening 4. Laboratorium: Hb: 7,6 g/dL, Ht: 22 vol%, RBC: 3.055.000/mm3 , WBC: 7.400/mm3 , trombosit: 386.000/mm3, Diff. count : 0/8/5/55/28/4, MCV: 72 fL, MCH: 25 pg, MCHC: 34%, LED : 40mm/jam. Besi serum 30 mikrogram/L, TIBC 560 mikrogram/dL, ferritin 5ng/mL 5. Gambaran apusan darah tepi: Eritrosit : mikrositik hipokrom, anisopoikilositosis, chigar-shaped cell, pencil cell Leukosit : jumlah cukup, eosinophilia, morfologi normal Trombosit: Jumlah cukup, penyebaran merata, morfologi normal Kesan : Anemia mikrositik hipokrom disertai eosinophilia suspek defisiensi besi 6. Feses : Darah samar : positif
  • 4. Telur cacing tambang : positif III. Analisis Masalah 1. Adi, anak laki-laki, berusia 5 tahun, berasal dari keluarga menengah kebawah, sering bermain tanpa menggunakan alas kaki sehari-hari hanya makan dengan nasi kecap sesekali dengan tambahan telur atau tempe. a. Bagaimana status gizi Adi dengan keadaan keluarga menengah kebawah dan sehari-hari makan dengan nasi kecap sesekali dengan tambahan telur atau tempe? (kandungan makanannya juga) b. Bagaimana status gizi normal pada anak berusia 5 tahun? c. Apa hubungan status ekonomi Adi dengan penyakit yang dideritanya? d. bagaimana hubungan Adi sering bermain tanpa alas kaki dengan penyakit yang dideritanya? e. Apa dampak makanan sehari-hari Andi dengan system imunnya? f. Apa hubungan usia dan jenis kelamin dengan penyakit ini? 2. Adi dibawa ibunya ke puskesmas karena wajahnya terlihat pucat sejak sebulan yang lalu. Adi juga tampak lesu dan mudah lelah serta terengah-engah saat bermain. Dokter kemudian melakukan beberapa pemeriksaan. a. Apa saja penyebab pucat secara umum dan hubungannya dengan kasus ini? b. Bagaimana mekanisme terjadinya pucat? c. Apa saja penyebab lesu dan mudah lelah serta terengah-engah saat bermain pada kasus ini? 3. Pemeriksaan fisik: Keadaan umum : pucat, lemah HR: 90 x/menit , RR: 22x/menit, Temp: 36,60 C, TD: 120/80 mmHg Konjuctiva palpebral anemis (+/+) Cheilitis positif, Lidah : atropi papil Koilonychia positif
  • 5. Abdomen : hepar dan lien tidak teraba Tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening a. Apa interpretasi dari pemeriksaan fisik tersebut? b. Bagaimana mekanisme dari keabnormalitas dari pemeriksaan fisik? c. Bagaimana cara pemeriksaan fisik pada Cheilitis, Koilonychia, Atropi papil lidah? (gambar) d. Mengapa tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening walaupun terinfeksi cacing? 4. Laboratorium: Hb: 7,6 g/dL, Ht: 22 vol%, RBC: 3.055.000/mm3 , WBC: 7.400/mm3 , trombosit: 386.000/mm3, Diff. count : 0/8/5/55/28/4, MCV: 72 fL, MCH: 25 pg, MCHC: 34%, LED : 40mm/jam. Besi serum 30 mikrogram/L, TIBC 560 mikrogram/dL, ferritin 5ng/mL a. Apa interpretasi dari pemeriksaan laboratorium tersebut? b. Apa mekanisme abnormal dari pemeriksaan laboratorium tersebut? c. Bagaimana cara pemeriksaan besi serum, TIBC, dan ferritin ? d. Bagaimana metabolisme besi? e. Apa pemeriksaan laboratorium yang diperlukan selain diatas? 5. Gambaran apusan darah tepi: Eritrosit : mikrositik hipokrom, anisopoikilositosis, chigar-shaped cell, pencil cell Leukosit : jumlah cukup, eosinophilia, morfologi normal Trombosit: Jumlah cukup, penyebaran merata, morfologi normal Kesan : Anemia mikrositik hipokrom disertai eosinophilia suspek defisiensi besi a. Apa saja jenis anemia (morfologinya), apa yang membedakannya, penyebabnya ? b. Bagaimana indicator (nilai) dikatakan seseorang menderita mikrositik hipokrom? c. Apa saja penyebab umum eosinophilia dan penyebab yang berkaitan dengan kasus? d. Dalam kondisi apa ditemukan kelainan-kelainan eritrosit yang ada? e. Bagaimana proses eritrophoesis? 6. Feses :
  • 6. Darah samar : positif Telur cacing tambang : positif a. Bagaimana siklus hidup cacing tambang dan pengaruhnya bagi tubuh? b. Bagaimana gambaran mikroskopik dari telur cacing tambang? c. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan feses darah samar? d. Mengapa (penyebab) pemeriksaan feses darah samar Adi positif? e. Bagaimana pencegahan agar tidak terinfeksi cacing tambang? f. Bagaimana penataklasaan infeksi cacing tambang? g. Bagaimana kerja system imun tubuh dalam menghadapi infeksi cacing tambang? h. Dari segala pemeriksaan ini apa saja differential diagnostic dari kasus ini? LEARNING ISSUE 1. Eritrosit (morfologi, jenis, proses awal, eritrophoesis) (heri, dita, inan) 2. Cacing tambang (morfologi, siklus hidup, gejala, penyebab, pencegahan, penatalaksanaan) (kak keke, indah) 3. Anemia (jenis-jenis,morfologi,perbedaannya) (filia, om yogi) 4. Pemeriksaan untuk menegakan diagnosis infeksi cacing tambang (frischa, yayak) 5. Pemeriksaan untuk menegakan diagnosis anemia (panji, ihsan) 6. Status gizi dan system imun (dyah, wulan)
  • 7. Darah samar : positif Telur cacing tambang : positif a. Bagaimana siklus hidup cacing tambang dan pengaruhnya bagi tubuh? b. Bagaimana gambaran mikroskopik dari telur cacing tambang? c. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan feses darah samar? d. Mengapa (penyebab) pemeriksaan feses darah samar Adi positif? e. Bagaimana pencegahan agar tidak terinfeksi cacing tambang? f. Bagaimana penataklasaan infeksi cacing tambang? g. Bagaimana kerja system imun tubuh dalam menghadapi infeksi cacing tambang? h. Dari segala pemeriksaan ini apa saja differential diagnostic dari kasus ini? LEARNING ISSUE 1. Eritrosit (morfologi, jenis, proses awal, eritrophoesis) (heri, dita, inan) 2. Cacing tambang (morfologi, siklus hidup, gejala, penyebab, pencegahan, penatalaksanaan) (kak keke, indah) 3. Anemia (jenis-jenis,morfologi,perbedaannya) (filia, om yogi) 4. Pemeriksaan untuk menegakan diagnosis infeksi cacing tambang (frischa, yayak) 5. Pemeriksaan untuk menegakan diagnosis anemia (panji, ihsan) 6. Status gizi dan system imun (dyah, wulan)