際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Skizofrenia Paranoid
Oleh Anggita Oksyrana, 1206243192
Skizofrenia paranoid adalah salah satu jenis skizofrenia dimana pasien memiliki
waham (keyakinan palsu) bahwa ada seseorang atau sekelompok individu berupaya
menyerang mereka atau anggota keluarga mereka (Nordqvist, 2010). Skizofrenia paranoid
adalah salah satu jenis skizofrenia dengan karakteristik klasik mengalami waham (keyakinan
palsu) dan mendengar hal-hal yang tidak nyata (Mayo Clinic Inc.). Menurut kamus kesehatan
Mediloxicon, skizofrenia paranoid terutama ditandai dengan delusi penganiayaan dan
megalomania (khayalan tentang kekuasaan dan kebesaran diri). Dengan demikian,
skizofrenia paranoid dapat disimpulkan sebagai salah satu jenis skizofrenia dengan
karakteristik utama pasien mengalami waham penganiayaan dan waham kebesaran diri.
Skizofrenia paranoid adalah jenis skizofrenia yang paling umum. Kebanyakan
penderita skizofrenia paranoid juga memiliki halusinasi pendengaran, yakni mendengar halhal yang tidak nyata layaknya penderita skizofrenia jenis lainnya.Penderita skizofrenia
paranoid dapat memiliki kemampuan berpikir dan berfungsi yang lebih baik dalam kehidupan
sehari-hari dibandingkan dengan penderita skizofrenia jenis lainnya. Penderita tidak
mengalami masalah berarti dengan daya ingat, konsentrasi, ataupun ketidakmampuan untuk
menunjukkan emosi. Meski demikian, skizofrenia paranoid merupakan masalah serius, yakni
kondisi yang dapat menyebabkan banyak komplikasi termasuk perilaku bunuh diri.
Tanda dan Gejala
Gejala adalah sesuatu yang dirasakan indera pasien dan dijelaskan oleh pasien sendiri,
sedangkan tanda adalah sesuatu yang dijelaskan oleh orang lain, misalnya pemberitahuan
dokter atau perawat. Tanda dan gejala skizofrenia paranoid meliputi, pasien akan relatif
stabil, delusi sering paranoid (gangguan pikiran berupa kecemasan atau ketakutan yang
sangat berlebihan), biasanya disertai halusinasi pendengaran dan gangguan persepsi.
Beberapa gejala yang tidak menonjol antara lain, gangguan kemauan, kemampuan
mempengaruhi, berbicara, dan katatonia (gangguan psikomotor berupa gerakan-gerakan yang
melibatkan kedua ekstrim gerakan). Berikut adalah tanda dan gejala skizofrenia paranoid.
Tanda dan Gejala
Waham

Keterangan
Keyakinan yang tidak nyata, seperti keyakinan bahwa ada individu
atau sekelompok individu yang akan mencelakai pasien dan waham
kebesaran diri

Halusinasi auditori

Mendengar suara-suara yang tidak ada. Halusinasi visual dapat juga
terjadi, tetapi jarang.
Ansietas (kecemasan)

Pasien mengalami periode kecemasan yang tinggi.

Anger (kemarahan)

Pasien dapat mengalami keadaan emosional ini berkisar dari ringan
sampai berat.

Detasemen

Kadang-kadang menjadi pendiam dan acuh.

Agresi dan kekerasan

Perilaku yang mengarah pada tujuan menyakiti orang lain.

Merendahkan

Menggurui dan merasa lebih daripada orang lain.

Curiga

Mudah curiga terhadap orang lain.

Pikiran dan perilaku Pasien mengharapkan kematian.
bunuh diri
Tanda dan gejala lainnya antara lain:
 Menarik diri dari lingkungan sosial

 Peningkatan konsumsi obat dan alkohol

 Perubahan suasana hati

 Mengubah pola makan atau tidur

 Putus asa

 Mengucapkan selamat tinggal kepada orang-

 Memberikan barang-barang kepunyaan
kepada orang-orang di sekitranya.

orang di sekitarnya dengan cara tertentu
seolah-olah akan pergi untuk selamanya

Penyebab
Penyebab skizofrenia paranoid tidak dapat dipastikan. Penelitian menunjukkan bahwa
kebanyakan bentuk skizofrenia disebabkan oleh disfungsi otak. Kemungkinan besar disfungsi
otak ini disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan pemicu lingkungan.
Para ahli berpikir bahwa ketidakseimbangan slah satu neurotransmiter yakni dopamin
terlibat dalam timbulnya skizofrenia. Ketidakseimbangan ini paling mungkin disebabkan oleh
gen yang menyebabkan kerentanan terhadap skizofrenia. Beberapa ilmuwan juga
menyebutkan neurotransmiter lain yang mungkin terlibat seperti serotonin. Perubahan fungsi
otak, seperti persepsi, emosi, dan perilaku cenderung menyimpulkan bahwa otak adalah sisi
bilogis skizofrenia.
Faktor Risiko
Meskipun penyebab pasti skizofrenia paranoid tidak diketahui, faktor-faktor tertentu
tampaknya meningkatkan risiko berkembang atau memicu skizofrenia paranoid. Faktor risiko
skizofrenia paranoid pada dasarnya sama dengan faktor risiko skizofrenia jenis lainnya.
Berikut adalah faktor-faktor yang meningkatkan risiko skizofrenia paranoid.
Faktor
Genetik

Keterangan
Individu dengan riwayat keluarga skizofrenia memiliki risiko
yang lebih tinggi. Jika tidak ada riwayat skizofrenia dalam
keluarga, risiko individu mengalami skizofrenia kurang dari
1%. Risiko sebesar 10% pada individu yang salah satu orang
tuanya merupakan penderita.

Infeksi virus janin

Janin yang terinfeksi virus memiliki risiko yang lebih tinggi.

Malnutrisi janin

Janin yang menderita kekurangan gizi selama masa kehamilan
ibu memiliki risiko yang lebih tinggi.

Stress selama awal kehidupan

Stres berat di awal kehidupan dapat menjadi faktor
penyumbang terhadap perkembangan skizofrenia.

Trauma masa kanak-kanak

Trauma pada masa kanak-kanak meningkatkan risiko
skizofrenia.

Usia parental saat bayi lahir

Bayi yang lahir dari orang tua yang berusia lebih tua memiliki
risiko yang lebih tinggi.

Obat

Penggunaan

obat

yang

mempengaruhi

pikiran

dapat

meningkatkan risiko.
Komplikasi
Jika skizofrenia paranoid tidak diobati, akan timbul risiko kesehatan mental yang
berat, kesehatan fisik, masalah keuangan, perilaku, dan hukum, yang mungkin memiliki
dampak besar terhadap setiap bagian kehidupan individu. Kemungkinan komplikasi yang
terjadi antara lain:
 Depresi

 Perilaku destruktif pada diri sendiri

 Pikiran dan perilaku bunuh diri

 Penyalahgunaan zat

 Malnutrisi

 Konflik keluarga

 Masalah hygiene

 Gangguan

 Ketidakmampuan untuk bekerja atau
belajar

kesehatan

akibat

obat

antipsikotik
 Penyakit jantung dan paru (berhubungan

 Pengangguran

dengan merokok, karena sejumlah besar

 Kemiskinan

penderita skizofrenia perokok berat dan

 Tunawisma

teratur)

 Penahanan
 Menjadi korban kejahatan
Referensi:
Diana.

(2010).
Gejala
Skizofrenia
Paranoid.
Medicalera.
Diakses
dari
http://medicalera.com/3/10240/gejala-skizofrenia-paranoid pada Kamis, 7 November
2013 Pukul 13.57.

Mayo Clinic Staff. (2010). Paranoid Schizophrenia. Mayo Clinic. Diakses dari
http://www.mayoclinic.com/health/paranoid-schizophrenia/DS00862 pada Kamis, 7
November 2013 Pukul 14.15.
Nordqvist, Christian. (2010). What Is Paranoid Schizophrenia? What Causes Paranoid
Schizophrenia?.
Medical
News
Today.
Diakses
dari
http://www.medicalnewstoday.com/articles/192621.php pada Kamis, 7 November
2013 Pukul 14.10.
Williams, Lippincott, dan Wilkins. (2000). Buku Saku Psikiatri, ed. 6, trans. Martiana W. S.
Nasrun. Jakarta: EGC.

More Related Content

Skizofrenia Paranoid

  • 1. Skizofrenia Paranoid Oleh Anggita Oksyrana, 1206243192 Skizofrenia paranoid adalah salah satu jenis skizofrenia dimana pasien memiliki waham (keyakinan palsu) bahwa ada seseorang atau sekelompok individu berupaya menyerang mereka atau anggota keluarga mereka (Nordqvist, 2010). Skizofrenia paranoid adalah salah satu jenis skizofrenia dengan karakteristik klasik mengalami waham (keyakinan palsu) dan mendengar hal-hal yang tidak nyata (Mayo Clinic Inc.). Menurut kamus kesehatan Mediloxicon, skizofrenia paranoid terutama ditandai dengan delusi penganiayaan dan megalomania (khayalan tentang kekuasaan dan kebesaran diri). Dengan demikian, skizofrenia paranoid dapat disimpulkan sebagai salah satu jenis skizofrenia dengan karakteristik utama pasien mengalami waham penganiayaan dan waham kebesaran diri. Skizofrenia paranoid adalah jenis skizofrenia yang paling umum. Kebanyakan penderita skizofrenia paranoid juga memiliki halusinasi pendengaran, yakni mendengar halhal yang tidak nyata layaknya penderita skizofrenia jenis lainnya.Penderita skizofrenia paranoid dapat memiliki kemampuan berpikir dan berfungsi yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan penderita skizofrenia jenis lainnya. Penderita tidak mengalami masalah berarti dengan daya ingat, konsentrasi, ataupun ketidakmampuan untuk menunjukkan emosi. Meski demikian, skizofrenia paranoid merupakan masalah serius, yakni kondisi yang dapat menyebabkan banyak komplikasi termasuk perilaku bunuh diri. Tanda dan Gejala Gejala adalah sesuatu yang dirasakan indera pasien dan dijelaskan oleh pasien sendiri, sedangkan tanda adalah sesuatu yang dijelaskan oleh orang lain, misalnya pemberitahuan dokter atau perawat. Tanda dan gejala skizofrenia paranoid meliputi, pasien akan relatif stabil, delusi sering paranoid (gangguan pikiran berupa kecemasan atau ketakutan yang sangat berlebihan), biasanya disertai halusinasi pendengaran dan gangguan persepsi. Beberapa gejala yang tidak menonjol antara lain, gangguan kemauan, kemampuan mempengaruhi, berbicara, dan katatonia (gangguan psikomotor berupa gerakan-gerakan yang melibatkan kedua ekstrim gerakan). Berikut adalah tanda dan gejala skizofrenia paranoid. Tanda dan Gejala Waham Keterangan Keyakinan yang tidak nyata, seperti keyakinan bahwa ada individu atau sekelompok individu yang akan mencelakai pasien dan waham kebesaran diri Halusinasi auditori Mendengar suara-suara yang tidak ada. Halusinasi visual dapat juga
  • 2. terjadi, tetapi jarang. Ansietas (kecemasan) Pasien mengalami periode kecemasan yang tinggi. Anger (kemarahan) Pasien dapat mengalami keadaan emosional ini berkisar dari ringan sampai berat. Detasemen Kadang-kadang menjadi pendiam dan acuh. Agresi dan kekerasan Perilaku yang mengarah pada tujuan menyakiti orang lain. Merendahkan Menggurui dan merasa lebih daripada orang lain. Curiga Mudah curiga terhadap orang lain. Pikiran dan perilaku Pasien mengharapkan kematian. bunuh diri Tanda dan gejala lainnya antara lain: Menarik diri dari lingkungan sosial Peningkatan konsumsi obat dan alkohol Perubahan suasana hati Mengubah pola makan atau tidur Putus asa Mengucapkan selamat tinggal kepada orang- Memberikan barang-barang kepunyaan kepada orang-orang di sekitranya. orang di sekitarnya dengan cara tertentu seolah-olah akan pergi untuk selamanya Penyebab Penyebab skizofrenia paranoid tidak dapat dipastikan. Penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan bentuk skizofrenia disebabkan oleh disfungsi otak. Kemungkinan besar disfungsi otak ini disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan pemicu lingkungan. Para ahli berpikir bahwa ketidakseimbangan slah satu neurotransmiter yakni dopamin terlibat dalam timbulnya skizofrenia. Ketidakseimbangan ini paling mungkin disebabkan oleh gen yang menyebabkan kerentanan terhadap skizofrenia. Beberapa ilmuwan juga menyebutkan neurotransmiter lain yang mungkin terlibat seperti serotonin. Perubahan fungsi otak, seperti persepsi, emosi, dan perilaku cenderung menyimpulkan bahwa otak adalah sisi bilogis skizofrenia. Faktor Risiko Meskipun penyebab pasti skizofrenia paranoid tidak diketahui, faktor-faktor tertentu tampaknya meningkatkan risiko berkembang atau memicu skizofrenia paranoid. Faktor risiko skizofrenia paranoid pada dasarnya sama dengan faktor risiko skizofrenia jenis lainnya. Berikut adalah faktor-faktor yang meningkatkan risiko skizofrenia paranoid.
  • 3. Faktor Genetik Keterangan Individu dengan riwayat keluarga skizofrenia memiliki risiko yang lebih tinggi. Jika tidak ada riwayat skizofrenia dalam keluarga, risiko individu mengalami skizofrenia kurang dari 1%. Risiko sebesar 10% pada individu yang salah satu orang tuanya merupakan penderita. Infeksi virus janin Janin yang terinfeksi virus memiliki risiko yang lebih tinggi. Malnutrisi janin Janin yang menderita kekurangan gizi selama masa kehamilan ibu memiliki risiko yang lebih tinggi. Stress selama awal kehidupan Stres berat di awal kehidupan dapat menjadi faktor penyumbang terhadap perkembangan skizofrenia. Trauma masa kanak-kanak Trauma pada masa kanak-kanak meningkatkan risiko skizofrenia. Usia parental saat bayi lahir Bayi yang lahir dari orang tua yang berusia lebih tua memiliki risiko yang lebih tinggi. Obat Penggunaan obat yang mempengaruhi pikiran dapat meningkatkan risiko. Komplikasi Jika skizofrenia paranoid tidak diobati, akan timbul risiko kesehatan mental yang berat, kesehatan fisik, masalah keuangan, perilaku, dan hukum, yang mungkin memiliki dampak besar terhadap setiap bagian kehidupan individu. Kemungkinan komplikasi yang terjadi antara lain: Depresi Perilaku destruktif pada diri sendiri Pikiran dan perilaku bunuh diri Penyalahgunaan zat Malnutrisi Konflik keluarga Masalah hygiene Gangguan Ketidakmampuan untuk bekerja atau belajar kesehatan akibat obat antipsikotik Penyakit jantung dan paru (berhubungan Pengangguran dengan merokok, karena sejumlah besar Kemiskinan penderita skizofrenia perokok berat dan Tunawisma teratur) Penahanan Menjadi korban kejahatan
  • 4. Referensi: Diana. (2010). Gejala Skizofrenia Paranoid. Medicalera. Diakses dari http://medicalera.com/3/10240/gejala-skizofrenia-paranoid pada Kamis, 7 November 2013 Pukul 13.57. Mayo Clinic Staff. (2010). Paranoid Schizophrenia. Mayo Clinic. Diakses dari http://www.mayoclinic.com/health/paranoid-schizophrenia/DS00862 pada Kamis, 7 November 2013 Pukul 14.15. Nordqvist, Christian. (2010). What Is Paranoid Schizophrenia? What Causes Paranoid Schizophrenia?. Medical News Today. Diakses dari http://www.medicalnewstoday.com/articles/192621.php pada Kamis, 7 November 2013 Pukul 14.10. Williams, Lippincott, dan Wilkins. (2000). Buku Saku Psikiatri, ed. 6, trans. Martiana W. S. Nasrun. Jakarta: EGC.