ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Sistem Telekomunikasi
S1 Teknik Elektro
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Teknokrat Indonesia
Semester Genap
2018/2019
Pengkodean (Coding)
(Amarudin, S.Kom., M.Eng.)
Chapter 6
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa dapat mengenal dan menjelaskan:
• Coding
• Sinyal dan Spektrum
• Kanal Transmisi
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Pengkodean (Coding)
• Pengantar Coding
• Sinyal dan Spektrum (Review)
• Kanal Transmisi
• Source Coding
• Cryptography
• Channel Coding
• Line Coding
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
• Dalam Sistem Telekomunikasi, pengkodean (coding) dapat
dikelompokkan sbb:
Macam-macam Pengkodean (Coding)
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Tujuan Pengkodean
• Source Coding
– Efficiency (menghemat transmisi dan memori)
• Cryptography
– Security (mengamankan informasi)
• Channel Coding
– Reliable (agar transmisi dapat lebih handal, error sekecil mungkin)
• Line Coding
– Menyesuaikan spektrum/bandwidth sinyal dgn
karakteristik/bandwidth kanal transmisi serta membantu proses
sinkronisasi.
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Sistem Komunikasi Digital
• Suatu sistem komunikasi digital dapat digambarkan dalam blok diagram
sederhana sbb:
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Sistem Komunikasi Digital (2)
• Bila encoder dan decoder diuraikan ke dalam blok-blok diagram yang
lebih rinci maka sistem komunikasi digital menjadi sbb:
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Pengkodean (Coding)
• Pengantar Coding
• Sinyal dan Spektrum (Review)
• Kanal Transmisi
• Source Coding
• Cryptography
• Channel Coding
• Line Coding
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Sinyal dan Spektrum
• Sinyal komunikasi merupakan besaran yang selalu berubah
terhadap waktu.
• Setiap sinyal dapat dinyatakan dalam domain waktu (time domain)
maupun dalam domain frekuensi (frequency domain).
• Ekspresi sinyal di dalam domain waktu disebut gelombang atau bentuk
gelombang (waveform). Untuk melihat sinyal dalam domain waktu
digunakan oscilloscope.
• Ekspresi sinyal di dalam domain frekuensi disebut spektrum (spectrum).
Untuk melihat sinyal dalam domain frekuensi digunakan spectrum
analyzer.
• Sinyal di dalam domain waktu merupakan penjumlahan dari
komponen-komponen spektrum sinusoidal.
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
• Untuk menghubungkan sinyal dalam domain waktu dengan sinyal di dalam
domain frekuensi digunakan Analisis Fourier.
– Deret Fourier untuk sinyal periodik
– Transformasi Fourier untuk sinyal non-periodik (dan bisa juga untuk
sinyal periodik)
• Spektrum sinyal
– Sinyal periodik : spektrum diskrit
– Sinyal non-periodik : spektrum kontinu
• Bandwidth adalah lebar pita frekuensi yang terkandung dalam suatu sinyal,
yaitu frekuensi tertinggi dikurang frekuensi terrendah.
BW = fhigh –flow
Sinyal dan Spektrum (2)
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Sinyal dan Spektrum (3)
10
Waveform
(time
domain)
Spectrum
(frequency
domain)
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Pulsa Segi Empat Periodik
Konstruksi sinyal pulsa segi empat dari sinyal sinusoidal:
A
B
C
A+B
A+B+C
f1 f [Hz]
f1 f [Hz]3f1
f1 3f1 5f1 f[Hz]
Time domain Frequency domain
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Sinyal Pulsa;
non-periodik vs periodik
12
single pulse
(non-periodik)
pulse train
(periodik)
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Rectangular-Pulse vs Sinc-Pulse
Rectangular
pulse
Frequency
Time
FT
IFT
FT
IFT
Note: FT = Fourier Transform, IFT = Inverse Fourier Transform
Sinc pulse
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Pengkodean (Coding)
• Pengantar Coding
• Sinyal dan Spektrum (Review)
• Kanal Transmisi
• Source Coding
• Cryptography
• Channel Coding
• Line Coding
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Kanal Transmisi
• Kanal transmisi adalah suatu media elektrikal yang menjembatani sumber
dan tujuan, bisa berupa pasangan kabel, kabel coaxial, radio, atau serat
optik
• Faktor pembatas utama utk laju data (data rate)pada semua kanal transmisi
adalah:
– Bandwidth kanal
– Noise
• Kanal komunikasi membutuhkan bandwidth transmisi yang cukup untuk
mengakomodir spektrum sinyal. Jika tidak demikian, maka akan terjadi distorsi
yang berat.
• Setiap kanal komunikasi mempunyai bandwidth yang terbatas.
• Semakin tinggi data rate, berarti pulsa digital yang digunakan semakin singkat
durasinya, maka semakin lebar spektrumnya. Sehingga membutuhkan
bandwidth kanal yang lebih lebar untuk transmisi.
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
• Jika misalnya durasi pulsa adalah T = 1 ms, maka komponen spektrum yg paling kuat berada di
bawah 1 kHz 1/T = 1/(1 ms) = 1.000/s = 1kHz.
• Dari hasil di atas kita punya rule of thumb bahwa kita dapatmengirimkan
1.000 pulsa seperti di atas di dalam satu detik melalui kanal yang bandwidthnya 1 kHz (sama
dengan sinyal biner berkecepatan 1kbps).
• Untuk menaikkan kecepatan data (data rate), kita harus menurunkan durasi pulsa tetapi
konsekuensinya lebar spektrum akan naik sehingga membutuhkan bandwidth yang lebih lebar
– Misalnya bila ingin menaikkan data rate menjadi 10 kali lebih tinggi, maka kita harus
menggunakan pulsa yang 10 kali lebih singkat dan membutuhkan bandwidth yang 10 kali
lebih lebar.
time domain of a pulse
frequency domain of a pulse
Contoh #1
This is baseband transmission
(no modulation involved)
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Durasi Pulsa vs Bandwidth
17
Time [secon]
Frequency [Hz]
T
Time [secon]
Frequency [Hz]
• Durasi pulsa berbanding terbalik thdp bandwidth sinyal.
• Pada transmisi baseband: BW = 1/T.
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
• Contoh di atas menunjukkan sebuah pulsa yang dikirimkan sebagai frekuensi radio
(menggunakan modulasi amplitude shift keying(ASK)).
• Terlihat bahwa spektrum terkonsentrasi pada frekuensi pembawafc
(bukan pada frekuensi 0 seperti pada contohsebelumnya).
• Perhatikan bahwa lebar spektrum di sekitar frekuensi pembawa hanya tergantung
pada durasi pulsa T seperti pada contohsebelumnya.
• Jika data rate kita naikkan (dengan mempersingkat durasi pulsa), maka spektrum akan
melebar sehingga dibutuhkan bandwidth frekuensiradio yang lebih lebar.
Contoh #2
This is passband transmission
(modulation involved)
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Esensi dari dua contoh tadi...
• Bandwidth merupakan faktor pembatasutama untuk transmisi.
• Dari dua contoh tersebut kita bisa menyimpulkan adanya hubungan
antara data rate dengan bandwidth yang diperlukan.
• Dengan menurunkan data rate kita bisa menaikkan kapasitas jaringan.
– Sebagai contoh; oleh karena alasan ini maka penggunaan speech-
coding yg efesien sangat diperlukan pada sistem komunikasi selular:
Tujuannya agar jumlah pembicaraan di dalam jaringan bisa ditingkatkan
walaupun kapasitas jaringan tetap.
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Bandwidth Sinyal vs
Bandwidth Kanal Transmisi
• Ilustrasi gelombang pulsa segi-empat 500 Hz ketika ditransmisikan melalui
kanal degan bandwidth yg berbeda:
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Bandwidth Kanal Transmisi
• Misalkan pulsa segi empat (rectangular pulse) dgn durasi T yg
dilewatkan pd kanal lowpass ideal dgn bandwidth B.
• Sbg contoh; T = 1 ms, maka pulsa terdistorsi yg ditunjukkan
pd gambar adlh dgn B = 2·1/T = 2 kHz, B = 1/T = 1 kHz,
B = 1/2·1/T = 500 Hz, dan B = 1/4·1/T = 250 Hz.
• Distorsi yg berupa pelebaran pulsa ini akan memunculkan
intersymbol interference (ISI).
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Bandwidth Transmisi dan Symbol Rate
• Pada transmisi baseband, suatu sinyal digital dengan lajur simbol per
sekon (bauds), membutuhkan bandwidth transmisi B (dalam Hz):
• Ingat: symbol rate tidak harus sama dengan data rate (bit rate) karena
satu simbol dapat saja membawa lebih dari satu bit.
B  r 2
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Maximum Symbol Rate
• Symbol rate r maksimum untuk transmisi sinyal melalui suatu
kanal dengan bandwidth B adalah:
r ï‚£ 2B
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Symbol Rate vs Bit Rate
• Paad komunikasi digital, digunakan simbol- simbol diskrit.
• Sistem biner hanya memiliki dua nilai yang direpresentasikan oleh digit
1 dan 0.
• Untuk meningkatkan data rate, kita dapat menggunakan simbol dengan
banyak nilai. Misalkan dengan pulsa empat nilai (level) kita dapat
mengirimkan ekivalen dari kata-kata biner 2-bit 00, 01, 10, dan 11.
Sehingga setiap pulsa akan mengangkut informasi 2 bit, maka 1 baud
akan setara 2 bps.
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Symbol Rate vs Bit Rate (2)
• Secara umum, bit rate tergantung pada
modulation rate sbb:
rb  k r bps
dimana rb adalah bit rate, k adalah jumlah bit dalam
setiap simbol, dan r adalah symbol rate.
• Lalu, banyaknya nilai simbol adalah M = 2k maka
bit rate dapat juga diberikan oleh
rb  r log2 M bps
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Symbol Rate vs Bit Rate (3)
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Symbol Rate vs Bit Rate (4)
Contoh 1
• Hitunglah bit rate transmisi jika baud rate (symbol rate) adalah 1200
dan ada dua bit data per simbol!
Jawab:
Symbol rate, r = 1200 Jumlah bit per simbol,
k = 2 Maka: bit rate, rb = r ·k
rb = 1200 x 2 = 2400bps
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Kapasitas Kanal
• Bandwidth suatu kanal merupakan batas untuk symbol rate (dalam
bauds) tapi tidak untuk information data rate.
• Pada tahun 1948, Claude Shannon mempublikasikan suatu studi tentang
data rate maksimum secara teoritis untuk kasus kanal dengan noise acak
(thermal).
• Kita mengukur noise relatif thdp sinyal dgn istilah S/N. Noise menurunkan
kebenaran (fidelity) pada komunikasi analog dan menghasilkan galat
(error) pada komunikasi digital. S/N biasanya dinyatakan dalam decibel.
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
• Dengan melibatkan bandwidth dan noise dalam perhitungan, Shannon
menyatakan bahwa transmisi bebas error melalui suatu kanal dapat
dicapai apabila bit rate-nya tidak melebihi kapasitas maksimum C dari
kanal tersebut yang diberikan oleh
dimana C adalah maximum information data rate (disebut juga
kapasitas kanal) dalam satuan bps; B adalah bandwidth dlm Hz; S
adalah daya sinyal; N adlh daya noise; dan S/N rasio daya sinyal
terhadap
daya noise (note: S/N disini adlh rasio daya absolut, bukan dlm dB).
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Kapasitas Kanal (2)
Contoh 2
Bandwidth link telepon dari sentral ke rumah
adalah B = 3400 Hz – 300 Hz = 3100 Hz
Asumsi bahwa Signal-to-noise ratio
sekitar 30 dB = 10 log10(S/N)
Karenanya, kapasitas kanal
 S/N = 1030/10 = 1000C = B log2 (1 + S/N)
= 3100 · log2(1001)
= 3100 · 9,97
= 30898 bps
~= 31 kbps
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Bandwidth Transmisi Passband
• Transmisi passband adalah transmisi yang menggunakan modulasi
(modulation), yaitu penumpangan sinyal informasi pada sinyal
pembawa (carrier) yg berupa gelombang kontinu (continous wave).
• Modulasi ini disebut juga continous wave modulation (CW
modulation) atau carrier wave modulation.
• Pada transmisi digital passband, modulasi memindahkan spektrum
sinyal pulsa dari frekuensi rendah ke frekuensi carrier, dan dgn
demikian bandwidth menjadi dua kali lipat dibandingkan dengan sistem
baseband.
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Time
[secon]
Frequency
[Hz]
Durasi Pulsa vs Bandwidth
3
• Pada Transmisi Baseband
• Pada Transmisi Passband
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Bandwidth Transmisi Passband (2)
• Sehingga pd transmisi passband (misalnya sistem radio), symbol
rate harus lebih kecil atau sama dengan bandwidth transmisi
dimana:
r adalah symbol rate (bauds)
B adalah bandwidth transmisi (Hz).
r ï‚£ B
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Contoh 3
• Assume that the transmission channel is an ideal lowpass channel with a
bandwidth of 4 kHz. The maximum symbol rate via this channel is r ≤
2â‹…B= 8 kbauds; that is, we can transmit up to 8,000 independent signals,
symbols, in a second. [To transmit the same symbol rate through a
bandpass channel, we would need a bandwidth of 8 kHz according to
(4.12); see also Figure 4.2].
Catatan:
 Bandpass channel maksudnya kanal pada sinyal carrier.
 Formula (4.12) ada di halaman 150 buku Anttalainen.
 Figure 4.2 ada di halaman 128 buku Anttalainen.
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Pengkodean (Coding)
• Pengantar Coding
• Sinyal dan Spektrum (Review)
• Kanal Transmisi
• Source Coding
• Cryptography
• Channel Coding
• Line Coding
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Pengkodean Sumber
(Source Coding)
37
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Lossless Compression
• Kompresi ini ditujukan utk mencapai nilai entropy dari suatu sumber
informasi, karenanya disebut juga entropy coding.
• Entropy adalah rata-rata nilai informasi dari simbol-symbol yang
dikeluarkan oleh sumber.
• Entropy menyatakan nilai minimum dari banyaknya bit rata-rata utk
merepresentasikan simbol-simbol dari sumber, atau merupakan batas
kompresi yg mungkin dicapai tanpa kehilangan informasi.
• Di antara algoritma-algoritma lossless coding, adalah Huffman
coding, Fano coding, Shannon- Fano coding, Arithmetic coding, dan
Lempel-Ziv coding.
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Contoh Huffman Codes
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Lossy Compression
• Kompresi jenis ini mentoleransi sedikit kehilangan informasi.
• Umumnya dipakai pada pengkodean suara, citra, dan video.
• Beberapa contoh metode kompresi ini adalah: PCM (A-law dan µ-law),
DPCM, ADPCM, DCT, Wavelet, Fractal, dll.
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Pengkodean (Coding)
• Pengantar Coding
• Sinyal dan Spektrum (Review)
• Kanal Transmisi
• Source Coding
• Cryptography
• Channel Coding
• Line Coding
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Cryptography
• Cryptography adalah mekanisme pengamanan data/informasi agar
tidak dapat dibaca oleh pihak ketiga (yang tidak berwenang) selama
proses transmisi ataupun penyimpanan.
• Pada pengirim dilakukan proses encryption sedangkan pada
penerima dilakukan proses decryption.
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
• Cryptography dapat dilakukan berlapis (berkali-kali), biasanya pada
presentasion layer dan physical layer.
• Pada physical layer, Encyption – Decryption dpt dilakukan berbasis blok
yaitu blok per blok data ataupun dpt jg berbasis aliran data (stream).
• Berikut ini adlh contoh Encyption – Decryption berbasis aliran data
pada layer fisik:
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Cryptography (2)
Pengkodean (Coding)
• Pengantar Coding
• Sinyal dan Spektrum (Review)
• Kanal Transmisi
• Source Coding
• Cryptography
• Channel Coding
• Line Coding
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Pengkodean Kanal (Channel Coding)
• Pengkodean kanal (channel coding) adalah pengkodean yg
bertujuan agar transmisi informasi menjadi lbh lebih handal, atau
BER menjadi sekecil mungkin.
• Jika pd source coding batas capaiannya adlh entropy, maka pd
channel coding batas capaiannya adlh kapasitas kanal.
• Secara teknis, channel coding dilakukan dgn penambahan bit-bit
redundant pd deretan bit informasi (message) di sisi pengirim dgn
algoritma tertentu, kemudian di penerima dgn memanfaatkan bit-bit
redundant ini dan juga bit-bit informasi akan dilakukan deteksi atau
koreksi pada bit-bit informasi ygerror.
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Channel Coding (2)
• Ada dua jenis channel coding:
– Error detection
– Error correction
• Pada error detection coding, sistem (penerima) hanya mendeteksi
apakah telah terjadi error yaitu adanya bit yg salah? Jika YA maka
penerima akan meminta pengirim utk mengirim ulang suatu
blok/paket data (retransmisi).
• Pd error correction coding, penerima dgn algoritma decoding
tertentu melakukan sendiri koreksi error bila ada bit data yg salah.
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
• Beberapa contoh error detection codes:
– Parity Checking
– Longitudinal Redundancy Check (LRC)
– Cyclic Redundancy Check (CRC)
• Beberapa contoh error correction codes:
– Hamming Codes
– Cyclic Codes
– Convolutional Codes
– Turbo Codes
– LDPC Codes
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Channel Coding (3)
Parity Checking Coding
Contoh (Error Detection):
Even Parity pada Karakter ASCII
• A  1000001 menjadi 01000001
• D  1000100 menjadi 01000100
• L  1001100 menjadi 11001100
• 8  0111000 menjadi 10111000
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Convolutional Codes
• Contoh (Error Correction):
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Pengkodean (Coding)
• Pengantar Coding
• Sinyal dan Spektrum (Review)
• Kanal Transmisi
• Source Coding
• Cryptography
• Channel Coding
• Line Coding
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Line Coding
• Line coding adalah mengubah simbol-simbol dari suatu sumber
informasi ke bentuk lain utk ditransmisikan.
• Operasi encoding pada sisi pengirim berupa transformasi message digital ke
deretan simbol baru. Sedangkan operasi decoding pada sisi penerima
berupa proses sebaliknya yaitu mengkonversikan kembali deretan terkode ke
message aslinya.
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
• Tujuan line coding adalah:
– membuat bentuk spektrum sinyal digital sesuai utk suatu media
komunikasi (transmisi) tertentu.
– membantu sinkronisasi pd receiver.
– dpt juga utk meningkatkan data rate.
• Sistem yg hanya menggunakan line coding tapi tdk
menggunakan modulasi disebut sistem transmisi pita dasar
(baseband transmission systems).
• Tetapi pada sistem transmisi bandpass misalnya sistem
radio, digunakan keduanya (coding dan modulasi).
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Line Coding (2)
Contoh Line Coding
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Terminologi Line Code
• Unipolar
− Semua elemen sinyal mempunyai tanda yg sama
• Polar
− Satu state logic direpresentasikan dg tegangan positif dan yg
lainnya dg tegangan negatif
• Bipolar
− Salah satu state logic direpresentasikan dg dua
tegangan (positif dan negatif) dan state lainnya dgn tanpa
sinyal.
• NRZ (Non-Return-to-Zero)
– Durasi sinyal utuh sepanjang periode simbol
• RZ (Return-to-Zero)
– Durasi sinyal adlh setengah dr periode simbol, dan setengah
lagi adlh nol
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
• Data rate
− Laju transmisi data dalam bits per second (bps)
• Durasi atau panjang satu bit
− Waktu yg diperlukan transmitter utk emisi bit
• Modulation rate
− Laju (rate) dimana level sinyal berubah
− Diukur dalam baud = elemen sinyal per second
• Mark and Space
− Biner 1 dan Biner 0
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Terminologi Line Code (2)
Line Coding (Summary)
1 0 1 0 1 1 0 01
Unipolar
NRZ
NRZ-Inverted
(Differential
Encoding)
Bipolar
Encoding
Manchester
Encoding
Differential
Manchester
Encoding
Polar NRZ
1 = +V
0 = 0
1 = +V
0 = V
1 = change
0 = no change
1 = change
0 = 0
1 = + to
0 = to +
1 = change
0 = no change
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Spektrum Beberapa Line Code
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Referensi
 Tarmo Anttalainen, Introduction to Telecommunications Network Engineering,
2nd Edition, Artech House, 2003.
 Nihal Kularatna & Dileeka Dias, Essentials of Modern Telecommunications Systems,
Artech House, 2003.
 Anu Gokhale, Introduction to Telecommunications, Delmar Thomson Learning,
2004.
 Uke Kurniawan Usman, Pengantar Ilmu Telekomunikasi, Penerbit Informatika,
2010.
 Muhammad Daud Nurdin, Bahan Kuliah Sistem Telekomunikasi 2015/2016
(lengkap), available : http://repository.unimal.ac.id/2596/, accessed on 2019.
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Thank You
Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia

More Related Content

What's hot (20)

Dasar Sistem Telekomunikasi
Dasar Sistem TelekomunikasiDasar Sistem Telekomunikasi
Dasar Sistem Telekomunikasi
Afdan Rojabi
Ìý
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistem
rajareski ekaputra
Ìý
PSK (Phase Shift Keying)
PSK (Phase Shift Keying)PSK (Phase Shift Keying)
PSK (Phase Shift Keying)
nisa setyawan
Ìý
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Uofa_Unsada
Ìý
Dasar Telekomunikasi - ºÝºÝߣ week 10 - pensinyalan
Dasar Telekomunikasi - ºÝºÝߣ week 10 - pensinyalanDasar Telekomunikasi - ºÝºÝߣ week 10 - pensinyalan
Dasar Telekomunikasi - ºÝºÝߣ week 10 - pensinyalan
Beny Nugraha
Ìý
8 kuantisasi
8 kuantisasi8 kuantisasi
8 kuantisasi
Simon Patabang
Ìý
PPT Teleponi
PPT Teleponi PPT Teleponi
PPT Teleponi
Fathan Hakim
Ìý
Bab 3 dasar dasar sistem komunikasi
Bab 3 dasar dasar sistem komunikasiBab 3 dasar dasar sistem komunikasi
Bab 3 dasar dasar sistem komunikasi
EKO SUPRIYADI
Ìý
1 sinyal
1  sinyal1  sinyal
1 sinyal
Simon Patabang
Ìý
Tugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PMTugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PM
Information and Technology
Ìý
Et3041 15
Et3041 15Et3041 15
Et3041 15
Ano's Andespen
Ìý
ºÝºÝߣ minggu 6 jul
ºÝºÝߣ minggu 6 julºÝºÝߣ minggu 6 jul
ºÝºÝߣ minggu 6 jul
Setia Juli Irzal Ismail
Ìý
Unit 6 penyearah gelombang
Unit 6 penyearah gelombangUnit 6 penyearah gelombang
Unit 6 penyearah gelombang
Dedi Riwanto
Ìý
Makalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingMakalah phase shift keying
Makalah phase shift keying
ampas03
Ìý
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalMakalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Risdawati Hutabarat
Ìý
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
Khairul Jakfar
Ìý
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerakBab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
ampas03
Ìý
Rangkaian Konverter
Rangkaian KonverterRangkaian Konverter
Rangkaian Konverter
Syauqi Asyhabira
Ìý
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal DigitalKonsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
Fajar Sany
Ìý
Teori Sampling and Hold
Teori Sampling and HoldTeori Sampling and Hold
Teori Sampling and Hold
Syauqina Idzni Adzhani
Ìý
Dasar Sistem Telekomunikasi
Dasar Sistem TelekomunikasiDasar Sistem Telekomunikasi
Dasar Sistem Telekomunikasi
Afdan Rojabi
Ìý
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistem
rajareski ekaputra
Ìý
PSK (Phase Shift Keying)
PSK (Phase Shift Keying)PSK (Phase Shift Keying)
PSK (Phase Shift Keying)
nisa setyawan
Ìý
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Uofa_Unsada
Ìý
Dasar Telekomunikasi - ºÝºÝߣ week 10 - pensinyalan
Dasar Telekomunikasi - ºÝºÝߣ week 10 - pensinyalanDasar Telekomunikasi - ºÝºÝߣ week 10 - pensinyalan
Dasar Telekomunikasi - ºÝºÝߣ week 10 - pensinyalan
Beny Nugraha
Ìý
PPT Teleponi
PPT Teleponi PPT Teleponi
PPT Teleponi
Fathan Hakim
Ìý
Bab 3 dasar dasar sistem komunikasi
Bab 3 dasar dasar sistem komunikasiBab 3 dasar dasar sistem komunikasi
Bab 3 dasar dasar sistem komunikasi
EKO SUPRIYADI
Ìý
Unit 6 penyearah gelombang
Unit 6 penyearah gelombangUnit 6 penyearah gelombang
Unit 6 penyearah gelombang
Dedi Riwanto
Ìý
Makalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingMakalah phase shift keying
Makalah phase shift keying
ampas03
Ìý
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalMakalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Risdawati Hutabarat
Ìý
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
Khairul Jakfar
Ìý
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerakBab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
ampas03
Ìý
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal DigitalKonsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
Fajar Sany
Ìý

Similar to ºÝºÝߣ Chapter 6 Pengkodean (20)

Chapter9 sinyal komunikasi
Chapter9 sinyal komunikasiChapter9 sinyal komunikasi
Chapter9 sinyal komunikasi
Universitas Teknokrat Indonesia
Ìý
Chapter7 Sistem Transmisi
Chapter7 Sistem TransmisiChapter7 Sistem Transmisi
Chapter7 Sistem Transmisi
Universitas Teknokrat Indonesia
Ìý
Aa komdat03 sinyal transmisi
Aa komdat03 sinyal transmisiAa komdat03 sinyal transmisi
Aa komdat03 sinyal transmisi
Irmha Surya
Ìý
2. Dasar Transmisi Data.pptx
2. Dasar Transmisi Data.pptx2. Dasar Transmisi Data.pptx
2. Dasar Transmisi Data.pptx
materiunama
Ìý
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple AccessChapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Universitas Teknokrat Indonesia
Ìý
Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasiPresentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
styo14
Ìý
Chapter10 Modulasi
Chapter10 ModulasiChapter10 Modulasi
Chapter10 Modulasi
Universitas Teknokrat Indonesia
Ìý
Telekomunikasi Analog dan Digital - ºÝºÝߣ week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - ºÝºÝߣ week 12 - modulasi digitalTelekomunikasi Analog dan Digital - ºÝºÝߣ week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - ºÝºÝߣ week 12 - modulasi digital
Beny Nugraha
Ìý
pertemuan 3 transmisi data digitalf 2020.pptx
pertemuan 3 transmisi data digitalf 2020.pptxpertemuan 3 transmisi data digitalf 2020.pptx
pertemuan 3 transmisi data digitalf 2020.pptx
agusmahardiananta2
Ìý
Modul 4 - Komunikasi Data
Modul 4 - Komunikasi DataModul 4 - Komunikasi Data
Modul 4 - Komunikasi Data
jagoanilmu
Ìý
Per 2
Per 2Per 2
Per 2
lukee11
Ìý
2. Konsep Sistem Telekomunikasi.ppt
2. Konsep Sistem Telekomunikasi.ppt2. Konsep Sistem Telekomunikasi.ppt
2. Konsep Sistem Telekomunikasi.ppt
RidhaMayaFazaLubis
Ìý
Pulse code modulation
Pulse code modulationPulse code modulation
Pulse code modulation
Ramadhan Ramadhan
Ìý
Aa komdat06 jenis & metode transmisi
Aa komdat06 jenis & metode transmisiAa komdat06 jenis & metode transmisi
Aa komdat06 jenis & metode transmisi
Irmha Surya
Ìý
Komdat3. Gangguan Pada Jaringan Transmisi.pptx
Komdat3. Gangguan Pada Jaringan Transmisi.pptxKomdat3. Gangguan Pada Jaringan Transmisi.pptx
Komdat3. Gangguan Pada Jaringan Transmisi.pptx
FeryAntony1
Ìý
16067356 teknologi-jaringan-bawah-air
16067356 teknologi-jaringan-bawah-air16067356 teknologi-jaringan-bawah-air
16067356 teknologi-jaringan-bawah-air
Lina Ernita
Ìý
Telekomunikasi Analog dan Digital - ºÝºÝߣ week 9 transmisi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - ºÝºÝߣ week 9   transmisi digitalTelekomunikasi Analog dan Digital - ºÝºÝߣ week 9   transmisi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - ºÝºÝߣ week 9 transmisi digital
Beny Nugraha
Ìý
Chapter3 Sistem Komunikasi Telepon
Chapter3 Sistem Komunikasi TeleponChapter3 Sistem Komunikasi Telepon
Chapter3 Sistem Komunikasi Telepon
Universitas Teknokrat Indonesia
Ìý
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
Enchenk
Ìý
Aa komdat03 sinyal transmisi
Aa komdat03 sinyal transmisiAa komdat03 sinyal transmisi
Aa komdat03 sinyal transmisi
Irmha Surya
Ìý
2. Dasar Transmisi Data.pptx
2. Dasar Transmisi Data.pptx2. Dasar Transmisi Data.pptx
2. Dasar Transmisi Data.pptx
materiunama
Ìý
Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasiPresentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
styo14
Ìý
Telekomunikasi Analog dan Digital - ºÝºÝߣ week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - ºÝºÝߣ week 12 - modulasi digitalTelekomunikasi Analog dan Digital - ºÝºÝߣ week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - ºÝºÝߣ week 12 - modulasi digital
Beny Nugraha
Ìý
pertemuan 3 transmisi data digitalf 2020.pptx
pertemuan 3 transmisi data digitalf 2020.pptxpertemuan 3 transmisi data digitalf 2020.pptx
pertemuan 3 transmisi data digitalf 2020.pptx
agusmahardiananta2
Ìý
Modul 4 - Komunikasi Data
Modul 4 - Komunikasi DataModul 4 - Komunikasi Data
Modul 4 - Komunikasi Data
jagoanilmu
Ìý
Per 2
Per 2Per 2
Per 2
lukee11
Ìý
2. Konsep Sistem Telekomunikasi.ppt
2. Konsep Sistem Telekomunikasi.ppt2. Konsep Sistem Telekomunikasi.ppt
2. Konsep Sistem Telekomunikasi.ppt
RidhaMayaFazaLubis
Ìý
Aa komdat06 jenis & metode transmisi
Aa komdat06 jenis & metode transmisiAa komdat06 jenis & metode transmisi
Aa komdat06 jenis & metode transmisi
Irmha Surya
Ìý
Komdat3. Gangguan Pada Jaringan Transmisi.pptx
Komdat3. Gangguan Pada Jaringan Transmisi.pptxKomdat3. Gangguan Pada Jaringan Transmisi.pptx
Komdat3. Gangguan Pada Jaringan Transmisi.pptx
FeryAntony1
Ìý
16067356 teknologi-jaringan-bawah-air
16067356 teknologi-jaringan-bawah-air16067356 teknologi-jaringan-bawah-air
16067356 teknologi-jaringan-bawah-air
Lina Ernita
Ìý
Telekomunikasi Analog dan Digital - ºÝºÝߣ week 9 transmisi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - ºÝºÝߣ week 9   transmisi digitalTelekomunikasi Analog dan Digital - ºÝºÝߣ week 9   transmisi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - ºÝºÝߣ week 9 transmisi digital
Beny Nugraha
Ìý
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
Enchenk
Ìý

More from Universitas Teknokrat Indonesia (6)

Chapter 15 Internet dan Jaringan Konvergensi
Chapter 15 Internet dan Jaringan KonvergensiChapter 15 Internet dan Jaringan Konvergensi
Chapter 15 Internet dan Jaringan Konvergensi
Universitas Teknokrat Indonesia
Ìý
Chapter 14 teknologi jaringan akses
Chapter 14 teknologi jaringan aksesChapter 14 teknologi jaringan akses
Chapter 14 teknologi jaringan akses
Universitas Teknokrat Indonesia
Ìý
Chapter 13 Komunikasi Data Lengkap
Chapter 13 Komunikasi Data LengkapChapter 13 Komunikasi Data Lengkap
Chapter 13 Komunikasi Data Lengkap
Universitas Teknokrat Indonesia
Ìý
Chapter 12 komunikasi nirkabel
Chapter 12 komunikasi nirkabelChapter 12 komunikasi nirkabel
Chapter 12 komunikasi nirkabel
Universitas Teknokrat Indonesia
Ìý
Chapter4 Pengantar Jaringan Telekomunikasi
Chapter4 Pengantar Jaringan TelekomunikasiChapter4 Pengantar Jaringan Telekomunikasi
Chapter4 Pengantar Jaringan Telekomunikasi
Universitas Teknokrat Indonesia
Ìý
Chapter2 Dasar Sistem Telekomunikasi
Chapter2 Dasar Sistem TelekomunikasiChapter2 Dasar Sistem Telekomunikasi
Chapter2 Dasar Sistem Telekomunikasi
Universitas Teknokrat Indonesia
Ìý

Recently uploaded (7)

Pengantar Bisnis - 6 Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengantar Bisnis - 6 Manajemen Sumber Daya ManusiaPengantar Bisnis - 6 Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengantar Bisnis - 6 Manajemen Sumber Daya Manusia
AndiNurkholis1
Ìý
Rancangan Pengajaran Harian Reka Bentuk Teknologi WEEK 1.docx
Rancangan Pengajaran Harian Reka Bentuk Teknologi WEEK 1.docxRancangan Pengajaran Harian Reka Bentuk Teknologi WEEK 1.docx
Rancangan Pengajaran Harian Reka Bentuk Teknologi WEEK 1.docx
AinNajihah48
Ìý
Legalitas Pada E-Commerce-14 Legalitas Pada E-Commerce-14Legalitas Pada E-Com...
Legalitas Pada E-Commerce-14 Legalitas Pada E-Commerce-14Legalitas Pada E-Com...Legalitas Pada E-Commerce-14 Legalitas Pada E-Commerce-14Legalitas Pada E-Com...
Legalitas Pada E-Commerce-14 Legalitas Pada E-Commerce-14Legalitas Pada E-Com...
ssuserff26b8
Ìý
Design Algoritma Pemrograman Tingkat Lanjut
Design Algoritma Pemrograman Tingkat LanjutDesign Algoritma Pemrograman Tingkat Lanjut
Design Algoritma Pemrograman Tingkat Lanjut
rony setyawansyah
Ìý
Tangkin4d Menjadi Platfom Yang paling Mudah Di mainkan Dan Meraih Kemenangan ...
Tangkin4d Menjadi Platfom Yang paling Mudah Di mainkan Dan Meraih Kemenangan ...Tangkin4d Menjadi Platfom Yang paling Mudah Di mainkan Dan Meraih Kemenangan ...
Tangkin4d Menjadi Platfom Yang paling Mudah Di mainkan Dan Meraih Kemenangan ...
TANGKI4D
Ìý
Pengantar Bisnis - 5 Pengelolaan & Pengorganisasian Bisnis
Pengantar Bisnis - 5 Pengelolaan & Pengorganisasian BisnisPengantar Bisnis - 5 Pengelolaan & Pengorganisasian Bisnis
Pengantar Bisnis - 5 Pengelolaan & Pengorganisasian Bisnis
AndiNurkholis1
Ìý
Technopreneurship - 3 Ide dan Prinsip Bisnis
Technopreneurship - 3 Ide dan Prinsip BisnisTechnopreneurship - 3 Ide dan Prinsip Bisnis
Technopreneurship - 3 Ide dan Prinsip Bisnis
AndiNurkholis1
Ìý
Pengantar Bisnis - 6 Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengantar Bisnis - 6 Manajemen Sumber Daya ManusiaPengantar Bisnis - 6 Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengantar Bisnis - 6 Manajemen Sumber Daya Manusia
AndiNurkholis1
Ìý
Rancangan Pengajaran Harian Reka Bentuk Teknologi WEEK 1.docx
Rancangan Pengajaran Harian Reka Bentuk Teknologi WEEK 1.docxRancangan Pengajaran Harian Reka Bentuk Teknologi WEEK 1.docx
Rancangan Pengajaran Harian Reka Bentuk Teknologi WEEK 1.docx
AinNajihah48
Ìý
Legalitas Pada E-Commerce-14 Legalitas Pada E-Commerce-14Legalitas Pada E-Com...
Legalitas Pada E-Commerce-14 Legalitas Pada E-Commerce-14Legalitas Pada E-Com...Legalitas Pada E-Commerce-14 Legalitas Pada E-Commerce-14Legalitas Pada E-Com...
Legalitas Pada E-Commerce-14 Legalitas Pada E-Commerce-14Legalitas Pada E-Com...
ssuserff26b8
Ìý
Design Algoritma Pemrograman Tingkat Lanjut
Design Algoritma Pemrograman Tingkat LanjutDesign Algoritma Pemrograman Tingkat Lanjut
Design Algoritma Pemrograman Tingkat Lanjut
rony setyawansyah
Ìý
Tangkin4d Menjadi Platfom Yang paling Mudah Di mainkan Dan Meraih Kemenangan ...
Tangkin4d Menjadi Platfom Yang paling Mudah Di mainkan Dan Meraih Kemenangan ...Tangkin4d Menjadi Platfom Yang paling Mudah Di mainkan Dan Meraih Kemenangan ...
Tangkin4d Menjadi Platfom Yang paling Mudah Di mainkan Dan Meraih Kemenangan ...
TANGKI4D
Ìý
Pengantar Bisnis - 5 Pengelolaan & Pengorganisasian Bisnis
Pengantar Bisnis - 5 Pengelolaan & Pengorganisasian BisnisPengantar Bisnis - 5 Pengelolaan & Pengorganisasian Bisnis
Pengantar Bisnis - 5 Pengelolaan & Pengorganisasian Bisnis
AndiNurkholis1
Ìý
Technopreneurship - 3 Ide dan Prinsip Bisnis
Technopreneurship - 3 Ide dan Prinsip BisnisTechnopreneurship - 3 Ide dan Prinsip Bisnis
Technopreneurship - 3 Ide dan Prinsip Bisnis
AndiNurkholis1
Ìý

ºÝºÝߣ Chapter 6 Pengkodean

  • 1. Sistem Telekomunikasi S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Teknokrat Indonesia Semester Genap 2018/2019
  • 2. Pengkodean (Coding) (Amarudin, S.Kom., M.Eng.) Chapter 6 Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 3. Tujuan Pembelajaran Mahasiswa dapat mengenal dan menjelaskan: • Coding • Sinyal dan Spektrum • Kanal Transmisi Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 4. Pengkodean (Coding) • Pengantar Coding • Sinyal dan Spektrum (Review) • Kanal Transmisi • Source Coding • Cryptography • Channel Coding • Line Coding Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 5. • Dalam Sistem Telekomunikasi, pengkodean (coding) dapat dikelompokkan sbb: Macam-macam Pengkodean (Coding) Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 6. Tujuan Pengkodean • Source Coding – Efficiency (menghemat transmisi dan memori) • Cryptography – Security (mengamankan informasi) • Channel Coding – Reliable (agar transmisi dapat lebih handal, error sekecil mungkin) • Line Coding – Menyesuaikan spektrum/bandwidth sinyal dgn karakteristik/bandwidth kanal transmisi serta membantu proses sinkronisasi. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 7. Sistem Komunikasi Digital • Suatu sistem komunikasi digital dapat digambarkan dalam blok diagram sederhana sbb: Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 8. Sistem Komunikasi Digital (2) • Bila encoder dan decoder diuraikan ke dalam blok-blok diagram yang lebih rinci maka sistem komunikasi digital menjadi sbb: Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 9. Pengkodean (Coding) • Pengantar Coding • Sinyal dan Spektrum (Review) • Kanal Transmisi • Source Coding • Cryptography • Channel Coding • Line Coding Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 10. Sinyal dan Spektrum • Sinyal komunikasi merupakan besaran yang selalu berubah terhadap waktu. • Setiap sinyal dapat dinyatakan dalam domain waktu (time domain) maupun dalam domain frekuensi (frequency domain). • Ekspresi sinyal di dalam domain waktu disebut gelombang atau bentuk gelombang (waveform). Untuk melihat sinyal dalam domain waktu digunakan oscilloscope. • Ekspresi sinyal di dalam domain frekuensi disebut spektrum (spectrum). Untuk melihat sinyal dalam domain frekuensi digunakan spectrum analyzer. • Sinyal di dalam domain waktu merupakan penjumlahan dari komponen-komponen spektrum sinusoidal. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 11. • Untuk menghubungkan sinyal dalam domain waktu dengan sinyal di dalam domain frekuensi digunakan Analisis Fourier. – Deret Fourier untuk sinyal periodik – Transformasi Fourier untuk sinyal non-periodik (dan bisa juga untuk sinyal periodik) • Spektrum sinyal – Sinyal periodik : spektrum diskrit – Sinyal non-periodik : spektrum kontinu • Bandwidth adalah lebar pita frekuensi yang terkandung dalam suatu sinyal, yaitu frekuensi tertinggi dikurang frekuensi terrendah. BW = fhigh –flow Sinyal dan Spektrum (2) Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 12. Sinyal dan Spektrum (3) 10 Waveform (time domain) Spectrum (frequency domain) Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 13. Pulsa Segi Empat Periodik Konstruksi sinyal pulsa segi empat dari sinyal sinusoidal: A B C A+B A+B+C f1 f [Hz] f1 f [Hz]3f1 f1 3f1 5f1 f[Hz] Time domain Frequency domain Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 14. Sinyal Pulsa; non-periodik vs periodik 12 single pulse (non-periodik) pulse train (periodik) Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 15. Rectangular-Pulse vs Sinc-Pulse Rectangular pulse Frequency Time FT IFT FT IFT Note: FT = Fourier Transform, IFT = Inverse Fourier Transform Sinc pulse Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 16. Pengkodean (Coding) • Pengantar Coding • Sinyal dan Spektrum (Review) • Kanal Transmisi • Source Coding • Cryptography • Channel Coding • Line Coding Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 17. Kanal Transmisi • Kanal transmisi adalah suatu media elektrikal yang menjembatani sumber dan tujuan, bisa berupa pasangan kabel, kabel coaxial, radio, atau serat optik • Faktor pembatas utama utk laju data (data rate)pada semua kanal transmisi adalah: – Bandwidth kanal – Noise • Kanal komunikasi membutuhkan bandwidth transmisi yang cukup untuk mengakomodir spektrum sinyal. Jika tidak demikian, maka akan terjadi distorsi yang berat. • Setiap kanal komunikasi mempunyai bandwidth yang terbatas. • Semakin tinggi data rate, berarti pulsa digital yang digunakan semakin singkat durasinya, maka semakin lebar spektrumnya. Sehingga membutuhkan bandwidth kanal yang lebih lebar untuk transmisi. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 18. • Jika misalnya durasi pulsa adalah T = 1 ms, maka komponen spektrum yg paling kuat berada di bawah 1 kHz 1/T = 1/(1 ms) = 1.000/s = 1kHz. • Dari hasil di atas kita punya rule of thumb bahwa kita dapatmengirimkan 1.000 pulsa seperti di atas di dalam satu detik melalui kanal yang bandwidthnya 1 kHz (sama dengan sinyal biner berkecepatan 1kbps). • Untuk menaikkan kecepatan data (data rate), kita harus menurunkan durasi pulsa tetapi konsekuensinya lebar spektrum akan naik sehingga membutuhkan bandwidth yang lebih lebar – Misalnya bila ingin menaikkan data rate menjadi 10 kali lebih tinggi, maka kita harus menggunakan pulsa yang 10 kali lebih singkat dan membutuhkan bandwidth yang 10 kali lebih lebar. time domain of a pulse frequency domain of a pulse Contoh #1 This is baseband transmission (no modulation involved) Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 19. Durasi Pulsa vs Bandwidth 17 Time [secon] Frequency [Hz] T Time [secon] Frequency [Hz] • Durasi pulsa berbanding terbalik thdp bandwidth sinyal. • Pada transmisi baseband: BW = 1/T. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 20. • Contoh di atas menunjukkan sebuah pulsa yang dikirimkan sebagai frekuensi radio (menggunakan modulasi amplitude shift keying(ASK)). • Terlihat bahwa spektrum terkonsentrasi pada frekuensi pembawafc (bukan pada frekuensi 0 seperti pada contohsebelumnya). • Perhatikan bahwa lebar spektrum di sekitar frekuensi pembawa hanya tergantung pada durasi pulsa T seperti pada contohsebelumnya. • Jika data rate kita naikkan (dengan mempersingkat durasi pulsa), maka spektrum akan melebar sehingga dibutuhkan bandwidth frekuensiradio yang lebih lebar. Contoh #2 This is passband transmission (modulation involved) Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 21. Esensi dari dua contoh tadi... • Bandwidth merupakan faktor pembatasutama untuk transmisi. • Dari dua contoh tersebut kita bisa menyimpulkan adanya hubungan antara data rate dengan bandwidth yang diperlukan. • Dengan menurunkan data rate kita bisa menaikkan kapasitas jaringan. – Sebagai contoh; oleh karena alasan ini maka penggunaan speech- coding yg efesien sangat diperlukan pada sistem komunikasi selular: Tujuannya agar jumlah pembicaraan di dalam jaringan bisa ditingkatkan walaupun kapasitas jaringan tetap. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 22. Bandwidth Sinyal vs Bandwidth Kanal Transmisi • Ilustrasi gelombang pulsa segi-empat 500 Hz ketika ditransmisikan melalui kanal degan bandwidth yg berbeda: Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 23. Bandwidth Kanal Transmisi • Misalkan pulsa segi empat (rectangular pulse) dgn durasi T yg dilewatkan pd kanal lowpass ideal dgn bandwidth B. • Sbg contoh; T = 1 ms, maka pulsa terdistorsi yg ditunjukkan pd gambar adlh dgn B = 2·1/T = 2 kHz, B = 1/T = 1 kHz, B = 1/2·1/T = 500 Hz, dan B = 1/4·1/T = 250 Hz. • Distorsi yg berupa pelebaran pulsa ini akan memunculkan intersymbol interference (ISI). Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 24. Bandwidth Transmisi dan Symbol Rate • Pada transmisi baseband, suatu sinyal digital dengan lajur simbol per sekon (bauds), membutuhkan bandwidth transmisi B (dalam Hz): • Ingat: symbol rate tidak harus sama dengan data rate (bit rate) karena satu simbol dapat saja membawa lebih dari satu bit. B  r 2 Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 25. Maximum Symbol Rate • Symbol rate r maksimum untuk transmisi sinyal melalui suatu kanal dengan bandwidth B adalah: r ï‚£ 2B Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 26. Symbol Rate vs Bit Rate • Paad komunikasi digital, digunakan simbol- simbol diskrit. • Sistem biner hanya memiliki dua nilai yang direpresentasikan oleh digit 1 dan 0. • Untuk meningkatkan data rate, kita dapat menggunakan simbol dengan banyak nilai. Misalkan dengan pulsa empat nilai (level) kita dapat mengirimkan ekivalen dari kata-kata biner 2-bit 00, 01, 10, dan 11. Sehingga setiap pulsa akan mengangkut informasi 2 bit, maka 1 baud akan setara 2 bps. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 27. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia Symbol Rate vs Bit Rate (2)
  • 28. • Secara umum, bit rate tergantung pada modulation rate sbb: rb  k r bps dimana rb adalah bit rate, k adalah jumlah bit dalam setiap simbol, dan r adalah symbol rate. • Lalu, banyaknya nilai simbol adalah M = 2k maka bit rate dapat juga diberikan oleh rb  r log2 M bps Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia Symbol Rate vs Bit Rate (3)
  • 29. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia Symbol Rate vs Bit Rate (4)
  • 30. Contoh 1 • Hitunglah bit rate transmisi jika baud rate (symbol rate) adalah 1200 dan ada dua bit data per simbol! Jawab: Symbol rate, r = 1200 Jumlah bit per simbol, k = 2 Maka: bit rate, rb = r ·k rb = 1200 x 2 = 2400bps Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 31. Kapasitas Kanal • Bandwidth suatu kanal merupakan batas untuk symbol rate (dalam bauds) tapi tidak untuk information data rate. • Pada tahun 1948, Claude Shannon mempublikasikan suatu studi tentang data rate maksimum secara teoritis untuk kasus kanal dengan noise acak (thermal). • Kita mengukur noise relatif thdp sinyal dgn istilah S/N. Noise menurunkan kebenaran (fidelity) pada komunikasi analog dan menghasilkan galat (error) pada komunikasi digital. S/N biasanya dinyatakan dalam decibel. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 32. • Dengan melibatkan bandwidth dan noise dalam perhitungan, Shannon menyatakan bahwa transmisi bebas error melalui suatu kanal dapat dicapai apabila bit rate-nya tidak melebihi kapasitas maksimum C dari kanal tersebut yang diberikan oleh dimana C adalah maximum information data rate (disebut juga kapasitas kanal) dalam satuan bps; B adalah bandwidth dlm Hz; S adalah daya sinyal; N adlh daya noise; dan S/N rasio daya sinyal terhadap daya noise (note: S/N disini adlh rasio daya absolut, bukan dlm dB). Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia Kapasitas Kanal (2)
  • 33. Contoh 2 Bandwidth link telepon dari sentral ke rumah adalah B = 3400 Hz – 300 Hz = 3100 Hz Asumsi bahwa Signal-to-noise ratio sekitar 30 dB = 10 log10(S/N) Karenanya, kapasitas kanal  S/N = 1030/10 = 1000C = B log2 (1 + S/N) = 3100 · log2(1001) = 3100 · 9,97 = 30898 bps ~= 31 kbps Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 34. Bandwidth Transmisi Passband • Transmisi passband adalah transmisi yang menggunakan modulasi (modulation), yaitu penumpangan sinyal informasi pada sinyal pembawa (carrier) yg berupa gelombang kontinu (continous wave). • Modulasi ini disebut juga continous wave modulation (CW modulation) atau carrier wave modulation. • Pada transmisi digital passband, modulasi memindahkan spektrum sinyal pulsa dari frekuensi rendah ke frekuensi carrier, dan dgn demikian bandwidth menjadi dua kali lipat dibandingkan dengan sistem baseband. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 35. Time [secon] Frequency [Hz] Durasi Pulsa vs Bandwidth 3 • Pada Transmisi Baseband • Pada Transmisi Passband Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 36. Bandwidth Transmisi Passband (2) • Sehingga pd transmisi passband (misalnya sistem radio), symbol rate harus lebih kecil atau sama dengan bandwidth transmisi dimana: r adalah symbol rate (bauds) B adalah bandwidth transmisi (Hz). r ï‚£ B Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 37. Contoh 3 • Assume that the transmission channel is an ideal lowpass channel with a bandwidth of 4 kHz. The maximum symbol rate via this channel is r ≤ 2â‹…B= 8 kbauds; that is, we can transmit up to 8,000 independent signals, symbols, in a second. [To transmit the same symbol rate through a bandpass channel, we would need a bandwidth of 8 kHz according to (4.12); see also Figure 4.2]. Catatan:  Bandpass channel maksudnya kanal pada sinyal carrier.  Formula (4.12) ada di halaman 150 buku Anttalainen.  Figure 4.2 ada di halaman 128 buku Anttalainen. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 38. Pengkodean (Coding) • Pengantar Coding • Sinyal dan Spektrum (Review) • Kanal Transmisi • Source Coding • Cryptography • Channel Coding • Line Coding Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 39. Pengkodean Sumber (Source Coding) 37 Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 40. Lossless Compression • Kompresi ini ditujukan utk mencapai nilai entropy dari suatu sumber informasi, karenanya disebut juga entropy coding. • Entropy adalah rata-rata nilai informasi dari simbol-symbol yang dikeluarkan oleh sumber. • Entropy menyatakan nilai minimum dari banyaknya bit rata-rata utk merepresentasikan simbol-simbol dari sumber, atau merupakan batas kompresi yg mungkin dicapai tanpa kehilangan informasi. • Di antara algoritma-algoritma lossless coding, adalah Huffman coding, Fano coding, Shannon- Fano coding, Arithmetic coding, dan Lempel-Ziv coding. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 41. Contoh Huffman Codes Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 42. Lossy Compression • Kompresi jenis ini mentoleransi sedikit kehilangan informasi. • Umumnya dipakai pada pengkodean suara, citra, dan video. • Beberapa contoh metode kompresi ini adalah: PCM (A-law dan µ-law), DPCM, ADPCM, DCT, Wavelet, Fractal, dll. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 43. Pengkodean (Coding) • Pengantar Coding • Sinyal dan Spektrum (Review) • Kanal Transmisi • Source Coding • Cryptography • Channel Coding • Line Coding Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 44. Cryptography • Cryptography adalah mekanisme pengamanan data/informasi agar tidak dapat dibaca oleh pihak ketiga (yang tidak berwenang) selama proses transmisi ataupun penyimpanan. • Pada pengirim dilakukan proses encryption sedangkan pada penerima dilakukan proses decryption. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 45. • Cryptography dapat dilakukan berlapis (berkali-kali), biasanya pada presentasion layer dan physical layer. • Pada physical layer, Encyption – Decryption dpt dilakukan berbasis blok yaitu blok per blok data ataupun dpt jg berbasis aliran data (stream). • Berikut ini adlh contoh Encyption – Decryption berbasis aliran data pada layer fisik: Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia Cryptography (2)
  • 46. Pengkodean (Coding) • Pengantar Coding • Sinyal dan Spektrum (Review) • Kanal Transmisi • Source Coding • Cryptography • Channel Coding • Line Coding Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 47. Pengkodean Kanal (Channel Coding) • Pengkodean kanal (channel coding) adalah pengkodean yg bertujuan agar transmisi informasi menjadi lbh lebih handal, atau BER menjadi sekecil mungkin. • Jika pd source coding batas capaiannya adlh entropy, maka pd channel coding batas capaiannya adlh kapasitas kanal. • Secara teknis, channel coding dilakukan dgn penambahan bit-bit redundant pd deretan bit informasi (message) di sisi pengirim dgn algoritma tertentu, kemudian di penerima dgn memanfaatkan bit-bit redundant ini dan juga bit-bit informasi akan dilakukan deteksi atau koreksi pada bit-bit informasi ygerror. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 48. Channel Coding (2) • Ada dua jenis channel coding: – Error detection – Error correction • Pada error detection coding, sistem (penerima) hanya mendeteksi apakah telah terjadi error yaitu adanya bit yg salah? Jika YA maka penerima akan meminta pengirim utk mengirim ulang suatu blok/paket data (retransmisi). • Pd error correction coding, penerima dgn algoritma decoding tertentu melakukan sendiri koreksi error bila ada bit data yg salah. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 49. • Beberapa contoh error detection codes: – Parity Checking – Longitudinal Redundancy Check (LRC) – Cyclic Redundancy Check (CRC) • Beberapa contoh error correction codes: – Hamming Codes – Cyclic Codes – Convolutional Codes – Turbo Codes – LDPC Codes Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia Channel Coding (3)
  • 50. Parity Checking Coding Contoh (Error Detection): Even Parity pada Karakter ASCII • A  1000001 menjadi 01000001 • D  1000100 menjadi 01000100 • L  1001100 menjadi 11001100 • 8  0111000 menjadi 10111000 Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 51. Convolutional Codes • Contoh (Error Correction): Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 52. Pengkodean (Coding) • Pengantar Coding • Sinyal dan Spektrum (Review) • Kanal Transmisi • Source Coding • Cryptography • Channel Coding • Line Coding Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 53. Line Coding • Line coding adalah mengubah simbol-simbol dari suatu sumber informasi ke bentuk lain utk ditransmisikan. • Operasi encoding pada sisi pengirim berupa transformasi message digital ke deretan simbol baru. Sedangkan operasi decoding pada sisi penerima berupa proses sebaliknya yaitu mengkonversikan kembali deretan terkode ke message aslinya. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 54. • Tujuan line coding adalah: – membuat bentuk spektrum sinyal digital sesuai utk suatu media komunikasi (transmisi) tertentu. – membantu sinkronisasi pd receiver. – dpt juga utk meningkatkan data rate. • Sistem yg hanya menggunakan line coding tapi tdk menggunakan modulasi disebut sistem transmisi pita dasar (baseband transmission systems). • Tetapi pada sistem transmisi bandpass misalnya sistem radio, digunakan keduanya (coding dan modulasi). Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia Line Coding (2)
  • 55. Contoh Line Coding Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 56. Terminologi Line Code • Unipolar − Semua elemen sinyal mempunyai tanda yg sama • Polar − Satu state logic direpresentasikan dg tegangan positif dan yg lainnya dg tegangan negatif • Bipolar − Salah satu state logic direpresentasikan dg dua tegangan (positif dan negatif) dan state lainnya dgn tanpa sinyal. • NRZ (Non-Return-to-Zero) – Durasi sinyal utuh sepanjang periode simbol • RZ (Return-to-Zero) – Durasi sinyal adlh setengah dr periode simbol, dan setengah lagi adlh nol Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 57. • Data rate − Laju transmisi data dalam bits per second (bps) • Durasi atau panjang satu bit − Waktu yg diperlukan transmitter utk emisi bit • Modulation rate − Laju (rate) dimana level sinyal berubah − Diukur dalam baud = elemen sinyal per second • Mark and Space − Biner 1 dan Biner 0 Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia Terminologi Line Code (2)
  • 58. Line Coding (Summary) 1 0 1 0 1 1 0 01 Unipolar NRZ NRZ-Inverted (Differential Encoding) Bipolar Encoding Manchester Encoding Differential Manchester Encoding Polar NRZ 1 = +V 0 = 0 1 = +V 0 = V 1 = change 0 = no change 1 = change 0 = 0 1 = + to 0 = to + 1 = change 0 = no change Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 59. Spektrum Beberapa Line Code Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 60. Referensi  Tarmo Anttalainen, Introduction to Telecommunications Network Engineering, 2nd Edition, Artech House, 2003.  Nihal Kularatna & Dileeka Dias, Essentials of Modern Telecommunications Systems, Artech House, 2003.  Anu Gokhale, Introduction to Telecommunications, Delmar Thomson Learning, 2004.  Uke Kurniawan Usman, Pengantar Ilmu Telekomunikasi, Penerbit Informatika, 2010.  Muhammad Daud Nurdin, Bahan Kuliah Sistem Telekomunikasi 2015/2016 (lengkap), available : http://repository.unimal.ac.id/2596/, accessed on 2019. Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
  • 61. Thank You Amarudin, S.Kom., M.Eng., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia