Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan manpower dalam perencanaan pendidikan. Pendekatan ini bertujuan untuk menyesuaikan antara kebutuhan tenaga kerja dengan lulusan pendidikan agar dapat meningkatkan relevansi pendidikan dengan dunia kerja serta mengurangi pengangguran. Namun pendekatan ini juga memiliki kritik karena sulit memprediksi kebutuhan tenaga kerja di masa depan.
1 of 17
Downloaded 23 times
More Related Content
際際滷 manpower
1. PENDEKATAN MANPOWER
PADA PERENCANAAN
PENDIDIKAN
Dipresentasikan Oleh :
LISBETH SIAGIAN
TILHANG NAIBAHO
MUTIHA HUTAJULU
LAVANTER J. SIMAMORA
2. Pendahuluan
Pendidikan pada hakikatnya berlangsung seumur
hidup. Oleh karena itu, secara
hakiki, pembangunan pendidikan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dalam upaya pembangunan
manusia yang diharapkan dapat melahirkan sumber
daya manusia yang berkualitas.
Oleh karena itu, manajemen sistem pembangunan
pendidikan harus didesain dan dilaksanakan secara
terpadu, serta diarahkan pada peningkatan akses
pelayanan yang seluas-luasnya bagi warga
masyarakat, dengan mengutamakan mutu, efektivitas
dan efisiensi.
3. Banyak negara menggunakan manpower-
planning untuk menghubungkan luaran
ekonomi, kebutuhan tenaga kerja dan
persyaratan lembaga pendidikan. Usaha
menciptakan kesesuaian antara proses dan
substansi pendidikan dengan kebutuhan
dunia kerja dimaksudkan untuk
meningkatkan area pendidikan kejuruan
yang didukung oleh semua pihak. Salah
satu cara adalah dengan mengadakan
penelusuran alumni.
4. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan perencanaan?
Apa yang dimaksud dengan perencanaan pendidikan?
Apa yang dimaksud dengan pendekatan manpower?
Manfaat Penulisan
Ada beberapa manfaat dari penulisan makalah ini
yang dapat kita petik, di antaranya :
Menambah pengetahuan mahasiswa dan mahasiswi
Pasca Sarjana Jurusan Teknologi Pendidikan
tentang pendekatan manpower pada perencanaan
pendidikan
Sebagai bahan masukan mahasiswa dan mahasiswi
mengenai pendekatan manpower pada perencanaan
pendidikan
5. PEMBAHASAN
Pengertian Perencanaan
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seorang akan selalu
memiliki tujuan dan cara mengerjakan, mengambil waktu
tertentu, serta mengambil tempat tertentu. Dengan demikian,
perencanaan, dapat didefinisikan sebagai upaya menentukan
apa yang akan dikerjakan, bagaimana cara, mengerjakan,
bilamana dikerjakan, serta di mana dikerjakan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Menurut Atmosudirdjo (1982), setiap rencana mengandung
tiga ciri khas, yakni: (1) selalu mengenai masa mendatang
(future, teokomtst), (2) selalu mengandung kegiatan kegiatan
tertentu dan bertujuan (action, doelstellige activiteiten) yang
akan dilakukan, dan (3) mesti ada alasan sebab, motif atau
landasan baik personal (pribadi, perorangan) organisasional
maupun kedua duanya.
6. Pengertian Perencanaan
pendidikan
Menurut Guruge Perencanaan Pendidikan adalah Proses
mempersiapkan kegiatan dimasa depan dalam bidang
pembangunan pendidikan.
Menurut Coombs, Perencanaan pendidikan adalah suatu
penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses
perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu
lebih efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan para peserta didik dan masyarakat.
Tujuan utama perencanaan pendidikan adalah mengatasi
masalah pendidikan secara efisien dengan melakukan upaya-
upaya: (a) perumusan kerja; (b) menentukan langkah-langkah
operasional untuk menghindari tindakan yang tidak
menguntungkan; (c) selalu mengajak kepada tindakan yang
benar atau terarah.
7. Pendekatan Ketenagakerjaan
(Man Power Aproach)
Pendekatan kebutuhan ketenagakerjaan adalah suatu bentuk
perencanaan yang disusun untuk memenuhi kebutuhan
tenaga kerja nasional.
Dalam pendekatan ketenagakerjaan, kegiatan pendidikan
diarahkan kepada usaha untuk memenuhi kebutuhan tenaga
kerja nasional. Pendidikan diminta untuk mempersiapkan
dan menghasilkan tenaga kerja yang terampil untuk
menjalankan pembangunan pada sector pertanian,
perdagangan, dan lain-lain. Akan tetapi, sumber daya yang
dibutuhkan dalam konteks ini, tidak hanya tenaga kerja
terampil, melainkan calon-calaon pemimpin, manajer yang
professional yang mampu mengerakkan pembangunan.
Jenis pendekatan perencanaan untuk menjawab tuntutan
pembangunan ini disebut pendekatan ketenagakerjaan.
8. Dalam perencanaan model pendekatan ini, diperlukan
adanya metoda yang tepat untuk memperkirakan
kebutuhan tenaga kerja berdasarkan komposisi tenaga
kerja secara vertical dan horizontal.
Komposisi vertical berkenaan dengan struktur jumlah dan
kualitas berdasarkan gradasi keahlian, sedangkan
komposisi horizontal berkenaan dengan jumlah dan jenis
pekerjaan dalam beragam pekerjaan. Juga, diperlukan
metoda untuk menyusun perbandingan tenaga kerja
menurut kualifikasi yang ada serta jumlah yang
diperlukan.
9. Para ahli ekonomi banyak yang memilih
pendekatan ini atas dasar asumsi bahwa
pertumbuhan ekonomi tidak hanya
tergantung kepada sumber-sumber alam
dan fasilitas, namun juga tergantung
kepada tenaga kerja yang memiliki
kemampuan untuk menggagas pekerjaan,
merancang dan melaksanakan pekerjaan.
10. Fungsi Pendekatan
Kebutuhan Ketenagakerjaan
Mengaitkan lulusan pendidikan dengan
kebutuhan tenaga kerja
Mengupayakan relevansi program pendidikan
dengan sektor pembangunan dari segi
kebutuhan tenaga kerja
Mengarahkan arus murid sebanding dengan
perkiraan tenaga kerja
Membantu lulusan memperoleh kesempatan
kerja yang lebih baik
11. Konsep pendekatan ketenagakerjaan
adalah pendekatan yang
mengutamakan keterkaitan lulusan
dengan tuntutan kebutuhan tenaga
kerja. Apabila dikaji dari semakin
membengkaknya angka
pengangguran, maka keperluan untuk
mempertemukan antara dunia
pendidikan dengan dunia kerja
semakin mendesak.
13. Kritik Terhadap Pendekatan
Kebutuhan Ketenagakerjaan
Belum tersedianya data dan informasi yang memadai
tentang data tenaga kerja yang ada.
Sulit memperkirakan proyeksi kebutuhan tenaga kerja
secara tepat pada masa yang akan datang menurut jenis
lapangan kerja karena adanya aspek ketidakpastian
perkembanan lngkungan;
Sulit melakukan perhitungan perbandingan jumlah tenaga
kerja secara tepat berdasarkan tingkat keahlian;
Perencanakan pendidikan sangat tergantung kepada
perencanaan pembangunan sector lain, sehingga
kebutuhan tenaga kerja harus terintegrasi.
14. Sukar diperoleh perhitungan yang pasti hubungan
antara kebutuhan tenaga kerja dengan out put
pendidikan .
Tuntutan pendidikan untuk sesuatu lapangan
kerja berubah-ubah sesuai dengan kemajuan di
bidang teknologi dan standar pendidikan.
Menitikberatkan pada kebutuhan tenaga kerja,
bakal terabaikan tujuan sosial, demokrasi, kultural
dan lain-lain
15. PENUTUP
Perencanaan dapat didefinisikan sebagai
upaya menentukan apa yang akan
dikerjakan, bagaimana cara,
mengerjakan, bilamana dikerjakan, serta
di mana dikerjakan untak mencapai tujuan
tertentu.
Perencanaan Pendidikan adalah Proses
mempersiapkan kegiatan dimasa depan
dalam bidang pembangunan pendidikan.
16. Konsep pendekatan ketenagakerjaan adalah
pendekatan yang mengutamakan keterkaitan
lulusan dengan tuntutan kebutuhan tenaga
kerja. Apabila dikaji dari semakin
membengkaknya angka pengangguran, maka
keperluan untuk mempertemukan antara dunia
pendidikan dengan dunia kerja semakin
mendesak. Dalam menyusun konsep perlu
diperhatikan struktur pendidikan, komposisi usia
penduduk dan ketenagakerjaan
17. Adapun Kelemahan pendekatan ketenakerjaan (man power
approach) yaitu : 1). Peranan yang terbatas terhadap
perencanaan pendidikan (misalnya mengabaikan SD karena
tidak langsung menyentuh dunia kerja, padahal tenaga-
tenaga semi-skilled dan unskilled tetap dibutuhkan. 2).
Menggunakan klasifikasi dan rasio manpower yang
didasarkan atas keadaan masyarakat yang telah mencapai
taraf ekonomi industri. 3). Prakiraan (forecasting) yang tidak
dapat dipercaya mengenai kebutuhan manpower bagi
perencanaan pendidikan karena ketidakpastian ekonomi dan
teknologi. 4). Apabila pendekatan-pendekatan akan
pendidikan adalah proses jangka lama yang menghendaki
ketelitian dan kecermatan. secara murni dilaksanakan maka
kesukarannya adalah dalam pengembangan program yang
relevan itu. Jenis kerja, persyaratan kerja, klasifikasi kerja,
tingkat kerja amat tidak pasti dan perubahannya amat cepat.