Bab ini membahas akuntansi untuk perubahan harga yang meliputi pengertian dan jenis perubahan harga, implikasi terhadap akuntansi, masalah yang muncul, dan model-model untuk mengatasi masalah tersebut.
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
油
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Bab 7 membahas kewajiban, termasuk definisi, karakteristik, pengukuran, pengakuan, dan pelunasan kewajiban. Topik utama meliputi kriteria pengakuan kewajiban, penilaian kewajiban sesuai prinsip FASB, dan isu teoretis seperti pembebasan substantif dan pelunasan sebelum jatuh tempo.
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
油
Apresiasi adalah kenaikan nilai aset akibat faktor-faktor eksternal seperti inflasi, sedangkan akresi adalah kenaikan nilai aset secara bertahap seperti bunga. Keduanya menyebabkan kenaikan nilai aset tetapi apresiasi disebabkan faktor eksternal sedangkan akresi disebabkan proses internal secara bertahap.
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
油
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan karakteristik biaya, perbedaan antara biaya dan rugi, serta kriteria pengakuan biaya dan rugi dalam akuntansi. Secara ringkas, biaya didefinisikan sebagai penurunan aset atau peningkatan kewajiban yang terkait dengan aktivitas operasional perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Biaya harus dipisahkan dari rugi karena biaya terkait dengan aktivitas utama sedangkan rugi terkait
Metode pencatatan investasi saham terdiri dari metode ekuitas dan metode biaya. Metode ekuitas mencatat investasi berdasarkan biaya perolehan dan disesuaikan dengan bagian laba/rugi dan dividen perusahaan investee. Pendapatan investasi merefleksikan bagian laba bersih perusahaan investee, sedangkan rekening investasi merefleksikan bagian aktiva bersih investee. Metode ini wajib digunakan untuk perusahaan anak yang tidak dikonsolidasi dan invest
The document discusses accounting for notes receivable. It provides examples of how to record various types of notes receivable, including:
1) Interest-bearing notes where the stated interest rate is equal to market rate. The note is recorded at face value.
2) Interest-bearing notes where the stated interest rate differs from market rate. The note is recorded at present value of future cash flows.
3) Non-interest bearing notes. The note is recorded at present value of future cash flows using implied interest rate.
It also discusses accounting for impairment of long-term notes receivable, including calculating and recording impairment losses. Notes receivable may be used as collateral for borrowings or sold outright to
Dokumen tersebut membahas tentang laporan laba rugi komprehensif dan laporan perubahan ekuitas. Terdiri dari tujuan pembelajaran yang meliputi pemahaman kegunaan dan keterbatasan laporan laba rugi komprehensif, format, pengungkapan, dan informasi yang terkandung dalam laporan-laporan tersebut. Juga dijelaskan tentang elemen-elemen laporan laba rugi komprehensif seperti penghasilan, beban, laba rugi, dan pendap
Teori pengukuran merupakan teori penting dalam akuntansi. Ada berbagai skala dan tipe pengukuran yang dapat digunakan, namun pengukuran yang andal dan akurat sangat diperlukan agar dapat memberikan informasi yang berguna bagi pengambil keputusan. Auditor memiliki peran penting dalam memastikan pengukuran dan penilaian yang dilakukan manajemen telah sesuai standar.
Bab ini membahas penyelesaian audit dan tanggung jawab sesudah audit. Penyelesaian audit meliputi prosedur untuk mendapatkan bukti tambahan, mengevaluasi temuan, dan berkomunikasi dengan klien untuk menentukan pendapat audit."
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
油
Dokumen tersebut membahas pengertian pengendalian intern menurut beberapa sumber, komponen-komponen pengendalian intern, hubungan pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan auditor, dan cara melakukan pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern perusahaan."
Dokumen tersebut membahas tentang definisi ekuitas menurut para ahli, komponen ekuitas, tujuan penyajian ekuitas, teori-teori ekuitas, prosedur penerbitan saham, dan pembelian kembali saham.
Bab 3 membahas perekayasaan pelaporan keuangan yang mencakup proses merancang struktur dan mekanisme pelaporan keuangan untuk mencapai tujuan sosial dan ekonomi suatu negara. Perekayasaan melibatkan penentuan konsep dasar, tujuan pelaporan, informasi yang dibutuhkan, dan pembentukan kerangka konseptual sebagai pedoman pelaporan keuangan. Hasil perekayasaan diwujudkan dalam standar akuntansi dan struktur akuntansi
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
油
Apresiasi adalah kenaikan nilai aset akibat faktor-faktor eksternal seperti inflasi, sedangkan akresi adalah kenaikan nilai aset secara bertahap seperti bunga. Keduanya menyebabkan kenaikan nilai aset tetapi apresiasi disebabkan faktor eksternal sedangkan akresi disebabkan proses internal secara bertahap.
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
油
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan karakteristik biaya, perbedaan antara biaya dan rugi, serta kriteria pengakuan biaya dan rugi dalam akuntansi. Secara ringkas, biaya didefinisikan sebagai penurunan aset atau peningkatan kewajiban yang terkait dengan aktivitas operasional perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Biaya harus dipisahkan dari rugi karena biaya terkait dengan aktivitas utama sedangkan rugi terkait
Metode pencatatan investasi saham terdiri dari metode ekuitas dan metode biaya. Metode ekuitas mencatat investasi berdasarkan biaya perolehan dan disesuaikan dengan bagian laba/rugi dan dividen perusahaan investee. Pendapatan investasi merefleksikan bagian laba bersih perusahaan investee, sedangkan rekening investasi merefleksikan bagian aktiva bersih investee. Metode ini wajib digunakan untuk perusahaan anak yang tidak dikonsolidasi dan invest
The document discusses accounting for notes receivable. It provides examples of how to record various types of notes receivable, including:
1) Interest-bearing notes where the stated interest rate is equal to market rate. The note is recorded at face value.
2) Interest-bearing notes where the stated interest rate differs from market rate. The note is recorded at present value of future cash flows.
3) Non-interest bearing notes. The note is recorded at present value of future cash flows using implied interest rate.
It also discusses accounting for impairment of long-term notes receivable, including calculating and recording impairment losses. Notes receivable may be used as collateral for borrowings or sold outright to
Dokumen tersebut membahas tentang laporan laba rugi komprehensif dan laporan perubahan ekuitas. Terdiri dari tujuan pembelajaran yang meliputi pemahaman kegunaan dan keterbatasan laporan laba rugi komprehensif, format, pengungkapan, dan informasi yang terkandung dalam laporan-laporan tersebut. Juga dijelaskan tentang elemen-elemen laporan laba rugi komprehensif seperti penghasilan, beban, laba rugi, dan pendap
Teori pengukuran merupakan teori penting dalam akuntansi. Ada berbagai skala dan tipe pengukuran yang dapat digunakan, namun pengukuran yang andal dan akurat sangat diperlukan agar dapat memberikan informasi yang berguna bagi pengambil keputusan. Auditor memiliki peran penting dalam memastikan pengukuran dan penilaian yang dilakukan manajemen telah sesuai standar.
Bab ini membahas penyelesaian audit dan tanggung jawab sesudah audit. Penyelesaian audit meliputi prosedur untuk mendapatkan bukti tambahan, mengevaluasi temuan, dan berkomunikasi dengan klien untuk menentukan pendapat audit."
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
油
Dokumen tersebut membahas pengertian pengendalian intern menurut beberapa sumber, komponen-komponen pengendalian intern, hubungan pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan auditor, dan cara melakukan pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern perusahaan."
Dokumen tersebut membahas tentang definisi ekuitas menurut para ahli, komponen ekuitas, tujuan penyajian ekuitas, teori-teori ekuitas, prosedur penerbitan saham, dan pembelian kembali saham.
Bab 3 membahas perekayasaan pelaporan keuangan yang mencakup proses merancang struktur dan mekanisme pelaporan keuangan untuk mencapai tujuan sosial dan ekonomi suatu negara. Perekayasaan melibatkan penentuan konsep dasar, tujuan pelaporan, informasi yang dibutuhkan, dan pembentukan kerangka konseptual sebagai pedoman pelaporan keuangan. Hasil perekayasaan diwujudkan dalam standar akuntansi dan struktur akuntansi
Pentingnya Pengungkapan dan Pelaporan Berkelanjutan Rumah sakit memiliki peran krusial dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pengungkapan dan pelaporan berkelanjutan memungkinkan RS Pusdikes Puskesad untuk menggambarkan dampak positifnya terhadap kesehatan masyarakat, upaya pencegahan penyakit, dan inisiatif keberlanjutan kesehatan Dalam konteks ini, pengungkapan dan pelaporan keberlanjutan dalam laporan akuntansi tidak hanya menjadi tanggung jawab etika, tetapi juga merupakan kebutuhan strategis untuk mengelola risiko, membangun kepercayaan pemangku kepentingan, dan mencapai keberlanjutan jangka panjang.
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan Pengungkapan dan Pelaporan Berkelanjutan yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan manfaat dari analisis laporan keuangan, yang digunakan untuk mengambil keputusan manajemen dan memberikan informasi keuangan yang akurat. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip dasar pelaporan keuangan, bentuk-bentuk laporan keuangan, serta pendekatan dan syarat yang dibutuhkan untuk melakukan analisis laporan keuangan.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar pelaporan keuangan yang terdapat dalam rerangka konseptual FASB. Termasuk tujuan pelaporan, karakteristik kualitatif informasi, elemen-elemen laporan keuangan, dan kriteria pengakuan dalam laporan keuangan.
Dokumen tersebut merangkum pengertian akuntansi keuangan dan konsep dasar akuntansi. Dijelaskan bahwa akuntansi keuangan menghasilkan laporan keuangan untuk pihak luar seperti pemegang saham, dan contoh laporan tersebut adalah neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan umum laporan keuangan, asumsi dasar akuntansi, dan prinsip-prinsip akuntansi sebagai
Makalah ini membahas tentang pelaporan segmen, evaluasi pusat investasi, dan penetapan harga transfer. Terdapat empat pusat pertanggungjawaban yaitu pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi. Desentralisasi dilakukan dengan membentuk divisi-divisi. Pengukuran kinerja pusat investasi dapat dilakukan dengan laporan laba rugi variabel dan absorpsi, pengembalian investasi, laba residu, serta penetap
Dokumen tersebut membahas tentang laporan keuangan perusahaan, termasuk definisi, jenis, tujuan, dan kegunaannya. Laporan keuangan memberikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan dan digunakan oleh berbagai pihak untuk pengambilan keputusan. Terdapat beberapa keterbatasan pada laporan keuangan.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang conceptual framework dan perkembangan statement of financial accounting concepts (SFAC) FASB mengenai tujuan pelaporan keuangan dan karakteristik kualitas informasi akuntansi.
2. SFAC 1 menyatakan tujuan pelaporan keuangan untuk memberikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi. SFAC 2 menjelaskan karakteristik kualitas seperti relevansi,
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan laporan keuangan (financial auditing) yang mencakup pengertian auditing, tujuan auditing untuk menilai kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi, dan asersi manajemen dalam laporan keuangan yang menjadi fokus pemeriksaan auditor."
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan laporan keuangan (financial auditing) yang mencakup pengertian auditing, tujuan auditing untuk menilai kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi, dan asersi manajemen yang terkandung dalam laporan keuangan yang menjadi fokus pemeriksaan auditor."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pengendalian manajemen dan strategi. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang: (1) pengertian sistem pengendalian manajemen dan strategi serta hubungannya, (2) unsur-unsur sistem pengendalian manajemen, dan (3) analisis industri dan rantai nilai untuk mengembangkan keunggulan kompetitif.
Dokumen tersebut membahas tentang pendapatan, meliputi definisi, karakteristik, kriteria pengakuan, saat pengakuan, dan prosedur pengakuan pendapatan. Topik-topik tersebut dijelaskan dengan contoh-contoh untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam.
Dokumen tersebut membahas tentang pengakuan dan pengukuran aset secara akuntansi. Beberapa poin kunci yang dijelaskan adalah karakteristik aset, dasar-dasar pengukuran aset seperti harga perolehan dan nilai wajar, serta pendekatan-pendekatan penilaian aset menurut lembaga-lembaga akuntansi terkemuka.
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA
油
Bagaimana menyiapkan Paskah yang alkitabiah dan berkesan untuk anak-anak Sekolah Minggu? Yuk, ikuti GoPaskah! "Paskah dan Sekolah Minggu". Acara yang pasti bermanfaat bagi guru-guru, pelayan anak, remaja, dan pemuda untuk membekali bagaimana mengajarkan makna Paskah seperti yang diajarkan Alkitab.
Hadirlah pada:
Tanggal: Senin, 10 Maret 2025
Waktu: Pukul 10.3012.00 WIB
Tempat: Online, via Zoom (wajib daftar)
Guest: Dr. Choi Chi Hyun (Ketua J-RICE Jakarta)
Daftar sekarang: http://bit.ly/form-mlc
GRATIS!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami:
WA Admin: 0821-3313-3315
Email: live@sabda.org
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #Paskah2025 #KematianKristus #kebangkitankristus #SekolahMinggu
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA
油
際際滷 ta12
1. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 1
Bab 12
Pengungkapan
dan
Sarana Interpretif
Bursa Efek JakartaJurnal BEJ
2. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 2
Menjelaskan pengertian pengungkapan.
Menyebutkan lingkup pelaporan keuangan.
Menyebutkan lingkup yang dicakupi FASB.
Menyebut dan menjelaskan fungsi dan tujuan pengungkapan.
Menyebut dan menjelaskan model atau proposal pengungkapan.
Menjebut, menjelaskan, dan memberi contoh metoda
pengungkapan.
Menjelaskan pengertian struktur akuntansi pokok.
Menjelakan kelemahan struktur akuntansi pokok dan beberapa
usulan perbaikannya.
Tujuan Pembelajaran
Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:
3. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 3
Pengertian Pengungkapan
Evans (2003):
Penyediaan informasi dalam statemen keuangan
termasuk statemen keuangan itu sendiri, catatan atas
statemen keuangan, dan pengungkapan tambahan
yang berkaitan dengan statemen keuangan.
Tia tidak mencakupi statemen publik dan privat oleh
manajemen atau informasi di luar seperangkat
statemen keuangan.
4. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 4
Pengertian Pengungkapan
Wolk, Tearney, dan Dodd (2001):
Berkaitan dengan informasi baik dalam statemen
keuangan maupun komunikasi tambahan termasuk
catatan kaki, peristiwa-peristiwa setelah tanggal
statemen, diskusi dan analisis manajemen, prakiraan
keuangan dan operasi, dan statemen keuangan
tambahan yang meliputi pengungkapan segmental dan
informasi pelengkap lebih dari kos historis.
5. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 5
Pengertian Pengungkapan
Dalam SFAC No. 1, FASB membedakan antara
pelaporan keuangan (financial reporting) dan
statemen keuangan (financial statements).
Beberapa informasi lebih baik (efektif) disediakan
melalui sarana selain statemen keuangan.
Pengungkapan berkaitan dengan sarana selain
statemen keuangan.
6. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 6
Masalah Teoretis Pengungkapan
1. Siapa dituju dan untuk apa?
2. Perlukah disampaikan?
3. Seberapa banyak atau rinci?
4. Bagaimana cara menyampaikan?
7. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 7
1. Siapa dituju dan untuk apa?
Investor dan kreditor sebagai fokus
Kepentingan publik secara umum juga harus
dilindungi dan dilayani
Informasi kualitatif juga dituntut untuk disediakan
Pengungkapan cenderung meluas
8. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 8
2. Perlukah disampaikan?
1. Melindungi
2. Informasional
3. Melayani kebutuhan khusus
Masalah ini berkaitan dengan fungsi dan tujuan
pengungkapan.
Tujuan:
9. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 9
3. Seberapa banyak atau rinci?
Tingkat pengungkapan: 1. Memadai
2. Wajar atau etis
3. Penuh
Pertimbangan: 1. Tujuan
2. Kos penyediaan
3. Keberlebihan informasi (overload)
4. Keengganan manajemen
5. Wajib atau sukarela
10. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 10
Regulasi Pengungkapan
1. Penyalahgunaan
2. Eksternalitas
3. Kegagalan pasar
4. Asimetri informasi
5. Keengganan manajemen
Perlukah campur tangan pemerintah untuk
menetapkan apa dan seberapa banyak informasi
diungkapkan atau serahkan kepada pasar?
Alasan pendukung:
11. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 11
Siapa meregulasi?
1. BAPEPAM (melalui Peraturan BAPEPAM)
2. Profesi/IAI (melalui standar akuntansi)
Indonesia:
1. Pemerintah (melalui undang-undang/
statutory law: Securities Act 1933 dan
Securities Exchange Act 1934)
2. SEC (melalui ASR)
3. Profesi/FASB/GASB (melalui standar
akuntansi) dan GAO
Amerika:
Struktur pengaturan ganda (dual regulatory structure).
12. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 12
4. Apa dan bagaimana menyampaikan?
Apa: Berkaitan dengan berbagai proposal tentang
komponen-komponen yang harus disampaikan.
Bagaimana: Berkaitan dengan cara atau metoda
pengungkapan.
Model Inti
Model FASB
Model Komite Jenkins
Model William
Peraturan SEC/BAPEPAM (Gambar 12.3/12.5)
13. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 13
Model Inti
Core Financial Information:
Management
Forward-looking and Other Externally Generated Information
Econimic Databases: Financial and Analytical
Industry Data
Supplementary Company Data
SEC
Core Financial Information:
External Users
14. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 14
Model FASB
Statemen Keuangan
Bandingkan dengan Gambar 4.14
Informasi Lainnya
Sarana Pelaporan Keuangan Lain
Informasi Pelengkap
Catatan atas
Statemen Keuangan
15. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 15
Model Komite Jenkins
Data keuangan dan
nonkeuangan
Lihat rincian dalam Gambar 12.6
Latar belakang perusahaan
Informasi tentang manajemen dan
Informasi ke-depan
Analisis manajemen terhadap
data keuangan dan nonkeuangan
pemegang saham
16. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 16
Model William
Lapis pertama
Model di atas mirip model FASB. Lihat deskripsi di halaman 590-591.
Lapis kelima
Lapis keempat
Lapis ketiga
Lapis kedua
17. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 17
Model Hendriksen dan van Breda
1. Penjelasan/catatas atas statemen
keuangan
2. Prakiraan keuangan
3. Kebijakan akuntansi
4. Perubahan akuntansi
5. Peristiwa pascastatemen
6. Segmen usaha
Mereka mendefinisi pengungkapan dalam arti sempit
sebagai informasi untuk menjelaskan, memperluas,
dan merinci apa yang dinyatakan dalam seperangkat
statemen keuangan.
Pengungkapan
meliputi a. l.:
18. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 18
Metoda Pengungkapan
1. Pos statemen keuangan
2. Catatan kaki
3. Penjelasan dalam kurung
4. Istilah teknis
5. Lampiran
6. Komunikasi manajemen
7. Catatan laporan auditor
19. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 19
Pos statemen keuangan
Merupakan pengungkapan yang menjadi ciri central
pelaporan keuangan.
Untuk dilaporkan melalui statemen keuangan, suatu
objek atau pos harus memenuhi kriteria pengakuan.
Umumnya bersifat kuantitatif.
Termasuk catatan atas statemen keuangan
20. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 20
Catatan kaki
Dapat digunakan selain yang telah disebutkan dalam
catatan atas statemen keuangan.
Mempunyai keunggulan dan kelemahan.
Banyak standar akuntansi yang menetapkan
perlunya catatan kaki (sebagai catatan atas statemen
keuangan).
21. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 21
Penjelasan dalam kurung
Untuk hal-hal yang bersifat klarifikasi.
Untuk sekadar menambah informasi.
Sekadar memuat referensi atau acuan ke tabel,
rincian, atau lampiran tertentu.
22. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 22
Istilah teknis
Cara mengungkapkan konsep atau pengertian yang
kompleks dalam suatu istilah khusus disiplin
pengetahuan.
Tidak harus mengikuti pengertian umum atau apa
yang popular atau yang salah kaprah.
Sebaiknya tidak mengandung kesalahan makna.
Kewajiban pendidikan untuk mengenalkan dan
menjelaskan istilah teknis yang tepat.
Baca kembali Lampiran 3!
23. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 23
Lampiran
Menambah tetapi tidak mengganti statemen
keuangan pokok.
Dapat berupa penyusunan kembali statemen
keuangan pokok dengan format yang berbeda untuk
melayani kebutuhan tertentu.
Dapat berisi rincian suatu pos yang tidak dapat
disajikan dalam bentuk catatan kaki atau catatan atas
statemen keuangan.
Banyak dijumpai dalam laporan tahunan atau
laporan ke badan pengawas (BAPEPAM).
24. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 24
Komunikasi manajemen
Sarana untuk menyampaikan apa yang menjadi visi,
ambisi, dan berbagai gagasan atau penjelasan yang
tidak mungkin disampaikan via statemen keuangan.
Banyak bersifat kualitatif dan prospektif.
Umumnya disampaikan dalam laporan tahunan
(annual report) berupa:
1. Surat ke pemegang saham
2. Laporan dewan komisaris
3. Laporan direksi
4. Diskusi dan analisis manajemen/DAM
(managements discussion and analysis/MDA)
Lihat contoh dalam Gambar 12.8
25. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 25
Catatan laporan auditor
Bagian integral dari laporan auditor.
Beberapa catatan biasanya telah terrefleksi (implisit
atau eksplisit) dalam statemen keuangan auditan.
Catatan lain melekat pada laporan auditor terutama
yang berkaitan dengan standar pengauditan.
Catatan auditor berkaitan dengan keterandalan
statemen keuangan secara keseluruhan.
26. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 26
Sarana Interpretif
Perekayasaan pelaporan keuangan diarahkan paling
tidak untuk menghasilkan informasi yang disediakan
melalui rerangka akuntansi pokok.
Rerangka akuntansi pokok menyediakan paling tidak
informasi berbasis data dasar yaitu kos historis.
Kos historis dijadikan basis karena alasan
keterandalan. Keterandalan menuntut data kos
dipelihara dalam sistem pencatatan dan menjadi
pembanding terhadap perubahan akibat penilaian.
27. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 27
Sarana Interpretif
Sarana interpretif adalah upaya-upaya untuk
meningkatkan kebermanfaatan rerangka akuntansi
pokok dengan berbagai usulan untuk mengatasi
kelemahan kos historis sebagai basis penilaian.
Merupakan bagian dari masalah pengungkapan.
Masalah teoretis:
Dengan berjalannya waktu, nilai berubah
sementara kos tidak.
Apakah rerangka akuntansi pokok diganti
atau sekadar ditambah sarana interpretif.
28. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 28
Kos dan Nilai
Kos: penghargaan sepakatan pada saat suatu objek
diperoleh dan menjadi data dasar dalam akuntansi.
Nilai: persepsi terhadap manfaat suatu objek setiap
saat dan dinyatakan dalam satuan moneter.
Pada saat transaksi yang melibatkan objek, kos dan
nilai identik.
Persepsi selalu berubah dengan berjalannya waktu.
Perlukah kos direvisi terus secara periodik?
29. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 29
Pro dan Kontra
Pendukung revisi: Kos historis tidak berpaut
dengan keputusan internal maupun eksternal.
Penyanggah:
1. Kos terandalkan.
2. Revisi akan netral dalam jangka panjang.
3. Fluktuasi nilai adalah gejala umum sehingga
perubahan tidak perlu dilakukan dengan
mengganti kos tercatat.
4. Data kos harus tetap dijaga keutuhannya dalam
sistem agar dapat dijadikan pembanding.
30. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 30
Revisi Kos Fasilitas Fisis
Perbedaan kos dan nilai makin penting untuk
fasilitas fisis jangka panjang.
Pendukung:
1. Distorsi informasi ekonomik.
2. Distorsi dana penggantian.
Penyanggah:
1. Prosedur tidak praktis.
2. Penilaian tidak terandalkan.
3. Depresiasi bukan akumulasi dana.
4. Revisi dimungkinkan sebagai pelengkap dan pencatatan
dilakukan dengan akun kontra atau penambah.
31. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 31
Penurunan Kemampuan Aset
Bila fluktuasi nilai bukan gejala umum tetapi
khusus, write-down dapat dijustifikasi asalkan
syarat-syarat tertentu dipenuhi.
PSAK No. 48 memberi pedoman untuk
mengidentifikasi adanya penurunan kemampuan
aset (asset impairment).
Pengangguran sementara bukan gejala yang
menuntut revisi kos aset.
32. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 32
Konversi Kos ke Daya Beli
Fluktuasi nilai lebih berkaitan dengan persepsi
manfaat atau daya tukar barang/objek. Ini masalah
penilaian.
Perbedaan kos dan nilai dapat pula disebabkan
oleh perubahan nilai tukar uang atau daya beli. Ini
masalah unit pengukur.
Akuntansi daya beli konstan (general price-level
accounting) diusulkan sebagai sarana interpretif
untuk menambah keberpautan informasi.
33. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 33
Simpulan Sarana Interpretif
Rerangka akuntansi pokok mempunyai kelemahan.
Sarana interpretif sangat didukung asalkan rerangka
akuntansi pokok tetap dipertahankan.
Sarana interpretif menjadi penambah (to
supplement) informasi yang disediakan oleh
rerangka akuntansi pokok tetapi tidak menggantinya
(to supplant).
Pembahasan lebih mendalam diuraikan di Bab 13.
34. Suwardjono
Bab 12 Pengungkapan dan Sarana Interpretif
3/29/2014 Transi 34
Jadilah diri sendiri, profesional, dan cemerlang!