Teater telah ada sejak zaman Yunani Kuno pada abad kelima SM. Teater bermula dari upacara keagamaan yang kemudian berkembang menampilkan cerita. Ada beberapa jenis teater seperti teater rakyat, keraton, urban, dan kontemporer. Masing-masing jenis teater memiliki karakteristik tersendiri dalam penceritaan dan penontonnya.
1 of 7
Downloaded 262 times
More Related Content
際際滷 teater
2. Sejarah ringkas teater
Kata tater atau drama berasal dari bahasa Yunani
theatrom yang berarti gerak. Tontonan drama memang
menonjolkan percakapan (dialog) dan gerak-gerik para
pemain (aktif) di panggung. Percakapan dan gerak-gerik
itu memperagakan cerita yang tertulis dalam naskah.
Dengan demikian, penonton dapat langsung mengikuti
dan menikmati cerita tanpa harus membayangkan.
Teater sebagai tontotan sudah ada sejak zaman dahulu.
Bukti tertulis pengungkapan bahwa teater sudah ada sejak
abad kelima SM. Hal ini didasarkan temuan naskah teater
kuno di Yunani. Penulisnya Aeschylus yang hidup antara
tahun 525-456 SM. Isi lakonnya berupa persembahan
untuk memohon kepada dewa-dewa.
3. Lahirnya adalah bermula dari upacara keagamaan
yang dilakukan para pemuka agama, lambat laun
upacara keagamaan ini berkembang, bukan hanya
berupa nyanyian, puji-pujian, melainkan juga doa dan
cerita yang diucapkan dengan lantang, selanjutnya
upacara keagamaan lebih menonjolkan penceritaan.
Sebenarnya istilah teater merujuk pada gedung
pertunjukan, sedangkan istilah drama merujuk pada
pertunjukannya, namun kini kecenderungan orang
untuk menyebut pertunjukan drama dengan istilah
teater.
4. Bentuk-bentuk teater
Teater rakyat yaitu teater yang didukung oleh masyara
kat kalanganpedesaan, bentuk teater ini punya
karakter bebas tidak terikat oleh kaidah-kaidah
pertunjukan yang kaku, sifat nya spontan,improvisasi.
5. Teater Keraton yaitu Teater yang
lahir dan berkembang dilingkungan keratondan kaum
bangsawan. Pertunjukan dilaksanakan hanya
untuk lingkunganterbatas dengan tingkat artistik
sangat tinggi,cerita berkisar pada kehidupankaum
bangsawan yang dekat dengan dewadewa
6. Teater Urban atau kota-kota. Teater ini Masih
membawa idiom bentuk rakyat
dan keraton. Teater jenis ini lahir dari kebutuhan
yang timbul dengan tumbuhnya kelompok-kelompok
baru dalam masyarakat dan sebagai produk dari
kebutuhan baru , sebagai fenomena moden dalam seni
pertunjukan diIndonesia
7. Teater kontemporer,yaitu teater yang menampilkan
peranan manusia bukansebagai tipe melainkan sebagai
individu . Dalam dirinya terkandung potensi yang besar
untuk tumbuh dengan kreatifitas yang tanpa batas.
Pendukung teater ini masih sedikit yaitu orang-
orang yang menggeluti teater secara serius mengabdikan
hidupnya pada teater dengan melakukan
pencarian,eksperimen berbagai bentuk teater untuk
mewujudkan teater Indonesia masa kini.