際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
HomeChat : a way communicate with home
instrument
Aplikasi HomeChat pada aplikasi Internet of Things Smarthome sebagai komunikasi
Peralatan Elektronik Rumah Tangga dengan Manusia
Laili Wahyunita
Dept. Math and Science
Gadjah Mada University
Yogyakarta, Indonesia
laili.wahyunita@gmail.com
Abstrakperkembangan teknologi Internet of Thing (IoT)
yang diaplikasikan pada sektor perumahan diaplikasikan dengan
adanya smarthome. Berbagai macam aplikasi smarthome yang
ditawarkan salah satunya homechat. Aplikasi ini memungkinkan
komunikasi perangkat elektronik rumah tangga kepada manusia
dengan menggunakan media pesan teks pada smartphone.
Kata kunciSmartHome, IoT, HomeChat
I. PENDAHULUAN
Teknologi berkembang semakin pesat di segala bidang
salah satunya teknologi internet. Pada awalnya internet
dikembangkan untuk kebutuhan pertahanan negara. Internet
mempunyai cikal bakal dari suatu program riset yang disebut
ARPANET yang dilakukan oleh Departemen Pertahanan
Amerika. Riset ini diawali dengan tujuan menghubungkan 10
komputer yang bisa saling berkomunikasi dan membentuk
suatu jaringan. Dengan perkembangan waktu, jaringan
komputer semakin luas dan tak terbatas sehingga terciptalah
internet. Trend pemamfaatan internet yang sedang berkembang
pada beberapa kurun terakhir ini adalah Internet of Thing (IoT)
yang salah satunya diaplikasikan pada rumah yang disebut
dengan smarthome.
Istilah Internet of Thing muncul dalam beberapa tahun
belakangan ini yang mempunyai makna bahwa setiap benda
baik berupa perangkat maupun sensor dapat saling terhubung
dan berbagi data melalui internet. Dengan adanya pertukaran
data yang banyak hasil dari keluaran perangkat maupun sensor
yang saling terhubung dan dapat diolah menjadi wawasan dan
pengetahuan terhadap sesuatu yang akan dibutuhkan.
Sehingga, akan dimungkinkan komunikasi yang lebih luas
cakupannya yaitu bisa melayani komunikasi mesin ke mesin
(M2M) tidak hanya pada komunikasi mesin ke orang (M2P)
dan komunikasi orang ke orang (P2P).
Aplikasi yang dikembangan berbasis Internet of Things
sangat beragam yang mencakup berbagai bidang. Salah
satunya yang dibahas di dalam tulisan ini adalah aplikasi IoT
HomeChat untuk rumah cerdas atau smart home. Aplikasi ini
memungkinkan terjadinya komunikasi antara user pengguna
(human) kepada mesin dengan menggunakan bahasa alami
mengunakan media smartphone yang dilengkapi dengan
aplikasi chatting online misalkan Line. Penulis akan
membahas hal-hal yang terkait dengan aplikasi HomeChat baik
itu dari arsitektur dan prinsip kerja serta teknologi penunjang
dalam pengembangan homechat ini. Selain itu, di bagian akhir
penulis akan sedikit melakukan review terhadap produk
homechat yang sudah diproduksi dan siap jual oleh salah satu
produsen teknologi homechat ini.
II. KAJIAN PUSTAKA
Di dalam penulisan paper ini, penulis melakukan pencarian
literatur ataupun pustaka terkait dengan homechat sebagai
aplikasi IoT smart home. Adapun literatur tersebut adalah:
pertama, buku karya Christian Floerkemeier et al. yang
berjudul The Internet of Things , membahas tentang teknikal
dalam proses konektifitas benda ke internet yang merupakan
dasar dari IoT. Kedua, buku karya T.Kramp et al. dengan judul
Enabling Things to Talk: Designing IoT solution with the IoT
Architectural Reference Model yang berisi tentang dasar
pengetahuan IoT dari arsitektur, konsep dan contoh penerapan.
Penulis juga melakukan penulusuran terhadap karya-karya
ilmiah yang relevan dalam bentuk makalah atau paper. Adapun
hasil penulusuran karya ilmiah tersebut adalah: pertama, paper
karya Dave Evans (Cisco IBSG:2011) dengan judul The
Internet of Things :How the Next Evolution of the Internet Is
Changing Everything yang membahas tentang pengaruh dan
tantangan dalam pengembangan IoT. Kedua , paper karya
Marco Casini (Italy) yang berjudul Internet of Things for
Energy Efficiency of Buildings. Paper ini membahas tentang
sistem otomasi pada peralatan rumah tangga (smart home).
Selanjutnya, penulis juga melakukan kajian terhadap
informasi yang relevan dengan homechat dari beberapa
halaman situs web seperti: wikipedia, halaman web LG. Pada
bagian akhir dapat dilihat detail literature dan referensi yang
penulis gunakan sebagai bahan acuan dalam tulisan ini.
III. INTERNET OF THINGS (IOT)
Ada beberapa definisi dari Internet of Things, salah
satunyha adalah menurut SAP (Systeme, Anwendungen und
Produkte) : Dunia di mana benda-benda fisik diintegrasikan ke
dalam jaringan informasi secara berkesinambungan, dan di
mana benda-benda fisik tersebut berperan aktif dalam proses
bisnis. Layanan yang tersedia berinteraksi dengan obyek
pintar melalui Internet, mencari dan mengubah status mereka
sesuai dengan setiap informasi yang dikaitkan, disamping
memperhatikan masalah privasi dan keamanan.[4].
Internet of Things (IoT) adalah suatu revolusi dari jaringan
yang sangat luas dari web yang terhubung dan smartphone
sebagai pengontrol benda-benda di berbagai sektor [2]. Internet
of Things (IoT) merupakan teknologi yang mampu
menghubungkan semua benda-benda baik itu benda hidup
maupun benda mati dengan menggunakan media internet.
Internet of Things mempunyai tujuan sesuai dengan slogannya
yaitu : anywhere, anytime, anything dalam mengolah
pengetahuan yang didapat berdasarkan data-data dari benda
yang dihubungkan ke internet [1].
Gambar 1.IoT Platform Infrastruktur (sumber
www.google.com)
Cara kerja dari internet of things cukup mudah. Setiap
benda harus memiliki sebuah IP Address. IP Address adalah
sebuah identitas dalam jaringan yang membuat benda tersebut
bisa diperintahkan dari benda lain dalam jaringan yang sama.
Selanjutnya, IP address dalam benda-benda tersebut akan
dikoneksikan ke jaringan internet [8]. Setelah sebuah benda
memiliki IP address dan terkoneksi dengan internet, pada
benda tersebut juga dipasang sebuah sensor. Sensor pada benda
memungkinkan benda tersebut memperoleh informasi yang
dibutuhkan. Setelah memperoleh informasi, benda tersebut
dapat mengolah informasi itu sendiri, bahkan berkomunikasi
dengan benda-benda lain yang memiliki IP address dan
terkoneksi dengan internet juga. Akan terjadi pertukaran
informasi dalam komunikasi antara benda-benda tersebut.
Setelah pengolahan informasi selesai, benda tersebut dapat
bekerja dengan sendirinya, atau bahkan memerintahkan benda
lain juga untuk ikut bekerja [8].
Penerapan aplikasi yang telah dikembangkan berbasiskan
teknologi IoT sudah mencakup banyak bidang, beberapa
contohnya antara lain sebagai berikut:
1. Bidang Kesehatan, sistem pemantauan kesehatan
pasien dengan menggunakan sensor bisa berupa gelang
tangan, ataupun sensor yang ditanam di pakaian.
2. Bidang Pendidikan, dengan adanya sistem smart
classroom.
3. Sudah mulai dikembangkan smart home, misalkan
Homechat dari LG Company.
Beberapa pendapat terkait predikisi perkembangan Internet
of Thing salah satunya adalah menurut Gartner, Inc. sebuah
perusahaan yang khusus melakukan penelitian untuk
perkembangan teknologi, produk terbaru, dan riset pasar,
mengatakan bahwa nanti akan ada hampir 26 miliar perangkat
di Internet of Things pada tahun 2020, data ini didapat dari tren
yang sudah berlangsung selama beberapa tahun yang lalu.
Selain itu, ABI Research memperkirakan bahwa lebih dari 30
miliar perangkat akan terhubung secara nirkabel ke internet
pada tahun 2020. Sesuai survei terbaru dan studi yang
dilakukan oleh Pew Research Internet Project, sebagian besar
ahli teknologi 83 persen menyatakan setuju dengan gagasan
bahwa Internet Things akan memiliki efek luas dan
menguntungkan dalam kehidupan dan bisnis pada tahun 2025.
IV. RUMAH CERDAS SMARTHOME
Smart home atau yang biasa kita sebut rumah pintar
merupakan rumah atau gedung yang dilengkapi dengan
teknologi tinggi yang memungkinkan berbagai system dan
perangkat di rumah dapat berkomunikasi satu sama lain. Smart
home berisi berbagai system dan perangkat, seperti pemanas
sentral, alarm kebakaran, televisi, pendingin ruangan dan
lampu yang menyampaikan informasi dan perintah antara satu
dan lainnya. Smart home system dalam beroperasi dibantu
oleh komputer untuk memberikan segala kenyamanan,
keselamatan, keamanan dan penghemat energy yang
berlangsung secara otomatis dan terprogram melalui komputer
pada gedung atau pun rumah tinggal kita. Smart home system
dapat digunakan untuk menggendalikan hampir semua
perlengkapan dan peralatan di rumah, mulai dari pengaturan
tata lampu hingga berbagai alat-alat rumah tangga, yang
perintahnya dapat dilakukan hanya dengan menggunakan
suara, sinar infra merah atau kendali jarak jauh (remote).
Gambar 2.Smart Home Visualisasi (sumber
www.google.com)
Teknologi IoT memungkinkan interaksi perangkat ataupun
peralatan dalam rumah dengan pemilik rumah agar tercipta
lingkungan yang nyaman. Misalkan, peralatan Pendingin
Ruangan dapat mengatur secara otomatis suhu yang dalam
ruangan.
V. HOMECHAT APPLICATION
Home chat atau rumah berbicara adalah aplikasi berbasis
IoT yang dikembangkan oleh salah satu merk dagang terkenal
industri peralatan elektronika. Aplikasi ini memungkinkan
komunikasi antara perangkat rumah tangga seperti kulkas,
kompor, televisi dengan pemilik rumah menggunakan media
pesan teks dari smartphone.
A. Model Arsitektur HomeChat
Arsitektur homeChat relatif sama dengan aplikasi
smarthome lainnya seperti alarm rumah otomatis dan lainnya.
Sub perangkat yaitu: sensor , gateway, layanan internet dan
smartphone.
Gambar 3. Model Arsitektktur HomeChat (sumber
www.google.com)
B. Prinsip Kerja HomeChat
Sama halnya dengan sistem IoT pada smarthome lainnya,
prinsip kerja dengan homeChat mengolah data yang dihasilkan
data dari perangkat-perangkat elektronik rumah yang jumlah
sangat besar dan akan mengirimkan hasilnya kepada pemilik
rumah dengan menggunakan aplikasi chatting online dengan isi
pesan seperti bahasa alami.
Gambar 4.Prinsip kerja HomeChat
C. Teknologi Penunjang HomeChat
1. Identification schemes
2. Connectivity
3. Power management
4. Sensors
5. Security
6. Analytics
7. Storage
D. Pengembang Teknologi HomeChat
Aplikasi HomeChat yang sedang berkembang di pasar
indusri sekarang dipelopori oleh merk dagang perangkat
elektronik yaitu LG. Contoh perangkat rumah tangga yang
dipasarkan adalah kulkas, pendingin udara, kompor listrik, dan
mesin cuci.
Gambar 5. LG HomeChat (sumber:
www.lghomechat.com)
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Implementasi IoT yang semakin beragam di segala bidang
mengakibatkan kemudahan kerja manusia. Teknologi
smarthome pada masa kini masih bersifat pesan teks. Penulis
mengharapkan perkembangan teknologi IoT pada smarthome
ke depannya dapat lebih memungkinkan komunikasi yang
interaktif antara perangkat smarthome dengan manusia seperti
layaknya komunikasi antar manusia.
Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan penelitian yang
lebih mendalam terhadap pemrosesan bahasa alami kepada
mesin atau perangkat smarthome.
REFERENCES
[1] J. Gubbi, R. Buyya, S. Marusic, and M.
Palaniswami, Internet of Things (IoT): A vision,
architectural elements, and future directions,
Futur. Gener. Comput. Syst., vol. 29, no. 7, pp.
16451660, Sep. 2013
[2] Marco Casini, Internet of things for energy efficiensy of
buildings, http://architecture.scientific-journal.com/toc/volume-
2.html
[3] Gartner, Forecast: The Internet of Things, Worldwide,
2013, 2013
[4] http://internetofthings.or.id/internet-of-things-itu-seperti-
apa-dan-bagaimana/
[5] Floerkemeier, Christian et al.The Internet of Things.
Switzerland.Springer.
[6] T.Kramp et al. Enabling Things to Talk: Designing IoT
solution with the IoT Architectural Reference Model.
Springer.2011
[7] Evans,Dave. The Internet of Things :How the Next Evolution
of the Internet Is Changing Everything.Cisco IBSG:2011
[8] Nathaniel, Richard. Internet of Things dan Embedded System.
Jakarta.2014

More Related Content

Smarthome (IOT) - Communicate with home instrument

  • 1. HomeChat : a way communicate with home instrument Aplikasi HomeChat pada aplikasi Internet of Things Smarthome sebagai komunikasi Peralatan Elektronik Rumah Tangga dengan Manusia Laili Wahyunita Dept. Math and Science Gadjah Mada University Yogyakarta, Indonesia laili.wahyunita@gmail.com Abstrakperkembangan teknologi Internet of Thing (IoT) yang diaplikasikan pada sektor perumahan diaplikasikan dengan adanya smarthome. Berbagai macam aplikasi smarthome yang ditawarkan salah satunya homechat. Aplikasi ini memungkinkan komunikasi perangkat elektronik rumah tangga kepada manusia dengan menggunakan media pesan teks pada smartphone. Kata kunciSmartHome, IoT, HomeChat I. PENDAHULUAN Teknologi berkembang semakin pesat di segala bidang salah satunya teknologi internet. Pada awalnya internet dikembangkan untuk kebutuhan pertahanan negara. Internet mempunyai cikal bakal dari suatu program riset yang disebut ARPANET yang dilakukan oleh Departemen Pertahanan Amerika. Riset ini diawali dengan tujuan menghubungkan 10 komputer yang bisa saling berkomunikasi dan membentuk suatu jaringan. Dengan perkembangan waktu, jaringan komputer semakin luas dan tak terbatas sehingga terciptalah internet. Trend pemamfaatan internet yang sedang berkembang pada beberapa kurun terakhir ini adalah Internet of Thing (IoT) yang salah satunya diaplikasikan pada rumah yang disebut dengan smarthome. Istilah Internet of Thing muncul dalam beberapa tahun belakangan ini yang mempunyai makna bahwa setiap benda baik berupa perangkat maupun sensor dapat saling terhubung dan berbagi data melalui internet. Dengan adanya pertukaran data yang banyak hasil dari keluaran perangkat maupun sensor yang saling terhubung dan dapat diolah menjadi wawasan dan pengetahuan terhadap sesuatu yang akan dibutuhkan. Sehingga, akan dimungkinkan komunikasi yang lebih luas cakupannya yaitu bisa melayani komunikasi mesin ke mesin (M2M) tidak hanya pada komunikasi mesin ke orang (M2P) dan komunikasi orang ke orang (P2P). Aplikasi yang dikembangan berbasis Internet of Things sangat beragam yang mencakup berbagai bidang. Salah satunya yang dibahas di dalam tulisan ini adalah aplikasi IoT HomeChat untuk rumah cerdas atau smart home. Aplikasi ini memungkinkan terjadinya komunikasi antara user pengguna (human) kepada mesin dengan menggunakan bahasa alami mengunakan media smartphone yang dilengkapi dengan aplikasi chatting online misalkan Line. Penulis akan membahas hal-hal yang terkait dengan aplikasi HomeChat baik itu dari arsitektur dan prinsip kerja serta teknologi penunjang dalam pengembangan homechat ini. Selain itu, di bagian akhir penulis akan sedikit melakukan review terhadap produk homechat yang sudah diproduksi dan siap jual oleh salah satu produsen teknologi homechat ini. II. KAJIAN PUSTAKA Di dalam penulisan paper ini, penulis melakukan pencarian literatur ataupun pustaka terkait dengan homechat sebagai aplikasi IoT smart home. Adapun literatur tersebut adalah: pertama, buku karya Christian Floerkemeier et al. yang berjudul The Internet of Things , membahas tentang teknikal dalam proses konektifitas benda ke internet yang merupakan dasar dari IoT. Kedua, buku karya T.Kramp et al. dengan judul Enabling Things to Talk: Designing IoT solution with the IoT Architectural Reference Model yang berisi tentang dasar pengetahuan IoT dari arsitektur, konsep dan contoh penerapan. Penulis juga melakukan penulusuran terhadap karya-karya ilmiah yang relevan dalam bentuk makalah atau paper. Adapun hasil penulusuran karya ilmiah tersebut adalah: pertama, paper karya Dave Evans (Cisco IBSG:2011) dengan judul The Internet of Things :How the Next Evolution of the Internet Is Changing Everything yang membahas tentang pengaruh dan tantangan dalam pengembangan IoT. Kedua , paper karya Marco Casini (Italy) yang berjudul Internet of Things for Energy Efficiency of Buildings. Paper ini membahas tentang sistem otomasi pada peralatan rumah tangga (smart home). Selanjutnya, penulis juga melakukan kajian terhadap informasi yang relevan dengan homechat dari beberapa halaman situs web seperti: wikipedia, halaman web LG. Pada bagian akhir dapat dilihat detail literature dan referensi yang penulis gunakan sebagai bahan acuan dalam tulisan ini.
  • 2. III. INTERNET OF THINGS (IOT) Ada beberapa definisi dari Internet of Things, salah satunyha adalah menurut SAP (Systeme, Anwendungen und Produkte) : Dunia di mana benda-benda fisik diintegrasikan ke dalam jaringan informasi secara berkesinambungan, dan di mana benda-benda fisik tersebut berperan aktif dalam proses bisnis. Layanan yang tersedia berinteraksi dengan obyek pintar melalui Internet, mencari dan mengubah status mereka sesuai dengan setiap informasi yang dikaitkan, disamping memperhatikan masalah privasi dan keamanan.[4]. Internet of Things (IoT) adalah suatu revolusi dari jaringan yang sangat luas dari web yang terhubung dan smartphone sebagai pengontrol benda-benda di berbagai sektor [2]. Internet of Things (IoT) merupakan teknologi yang mampu menghubungkan semua benda-benda baik itu benda hidup maupun benda mati dengan menggunakan media internet. Internet of Things mempunyai tujuan sesuai dengan slogannya yaitu : anywhere, anytime, anything dalam mengolah pengetahuan yang didapat berdasarkan data-data dari benda yang dihubungkan ke internet [1]. Gambar 1.IoT Platform Infrastruktur (sumber www.google.com) Cara kerja dari internet of things cukup mudah. Setiap benda harus memiliki sebuah IP Address. IP Address adalah sebuah identitas dalam jaringan yang membuat benda tersebut bisa diperintahkan dari benda lain dalam jaringan yang sama. Selanjutnya, IP address dalam benda-benda tersebut akan dikoneksikan ke jaringan internet [8]. Setelah sebuah benda memiliki IP address dan terkoneksi dengan internet, pada benda tersebut juga dipasang sebuah sensor. Sensor pada benda memungkinkan benda tersebut memperoleh informasi yang dibutuhkan. Setelah memperoleh informasi, benda tersebut dapat mengolah informasi itu sendiri, bahkan berkomunikasi dengan benda-benda lain yang memiliki IP address dan terkoneksi dengan internet juga. Akan terjadi pertukaran informasi dalam komunikasi antara benda-benda tersebut. Setelah pengolahan informasi selesai, benda tersebut dapat bekerja dengan sendirinya, atau bahkan memerintahkan benda lain juga untuk ikut bekerja [8]. Penerapan aplikasi yang telah dikembangkan berbasiskan teknologi IoT sudah mencakup banyak bidang, beberapa contohnya antara lain sebagai berikut: 1. Bidang Kesehatan, sistem pemantauan kesehatan pasien dengan menggunakan sensor bisa berupa gelang tangan, ataupun sensor yang ditanam di pakaian. 2. Bidang Pendidikan, dengan adanya sistem smart classroom. 3. Sudah mulai dikembangkan smart home, misalkan Homechat dari LG Company. Beberapa pendapat terkait predikisi perkembangan Internet of Thing salah satunya adalah menurut Gartner, Inc. sebuah perusahaan yang khusus melakukan penelitian untuk perkembangan teknologi, produk terbaru, dan riset pasar, mengatakan bahwa nanti akan ada hampir 26 miliar perangkat di Internet of Things pada tahun 2020, data ini didapat dari tren yang sudah berlangsung selama beberapa tahun yang lalu. Selain itu, ABI Research memperkirakan bahwa lebih dari 30 miliar perangkat akan terhubung secara nirkabel ke internet pada tahun 2020. Sesuai survei terbaru dan studi yang dilakukan oleh Pew Research Internet Project, sebagian besar ahli teknologi 83 persen menyatakan setuju dengan gagasan bahwa Internet Things akan memiliki efek luas dan menguntungkan dalam kehidupan dan bisnis pada tahun 2025. IV. RUMAH CERDAS SMARTHOME Smart home atau yang biasa kita sebut rumah pintar merupakan rumah atau gedung yang dilengkapi dengan teknologi tinggi yang memungkinkan berbagai system dan perangkat di rumah dapat berkomunikasi satu sama lain. Smart home berisi berbagai system dan perangkat, seperti pemanas sentral, alarm kebakaran, televisi, pendingin ruangan dan lampu yang menyampaikan informasi dan perintah antara satu dan lainnya. Smart home system dalam beroperasi dibantu oleh komputer untuk memberikan segala kenyamanan, keselamatan, keamanan dan penghemat energy yang berlangsung secara otomatis dan terprogram melalui komputer pada gedung atau pun rumah tinggal kita. Smart home system dapat digunakan untuk menggendalikan hampir semua perlengkapan dan peralatan di rumah, mulai dari pengaturan tata lampu hingga berbagai alat-alat rumah tangga, yang perintahnya dapat dilakukan hanya dengan menggunakan suara, sinar infra merah atau kendali jarak jauh (remote).
  • 3. Gambar 2.Smart Home Visualisasi (sumber www.google.com) Teknologi IoT memungkinkan interaksi perangkat ataupun peralatan dalam rumah dengan pemilik rumah agar tercipta lingkungan yang nyaman. Misalkan, peralatan Pendingin Ruangan dapat mengatur secara otomatis suhu yang dalam ruangan. V. HOMECHAT APPLICATION Home chat atau rumah berbicara adalah aplikasi berbasis IoT yang dikembangkan oleh salah satu merk dagang terkenal industri peralatan elektronika. Aplikasi ini memungkinkan komunikasi antara perangkat rumah tangga seperti kulkas, kompor, televisi dengan pemilik rumah menggunakan media pesan teks dari smartphone. A. Model Arsitektur HomeChat Arsitektur homeChat relatif sama dengan aplikasi smarthome lainnya seperti alarm rumah otomatis dan lainnya. Sub perangkat yaitu: sensor , gateway, layanan internet dan smartphone. Gambar 3. Model Arsitektktur HomeChat (sumber www.google.com) B. Prinsip Kerja HomeChat Sama halnya dengan sistem IoT pada smarthome lainnya, prinsip kerja dengan homeChat mengolah data yang dihasilkan data dari perangkat-perangkat elektronik rumah yang jumlah sangat besar dan akan mengirimkan hasilnya kepada pemilik rumah dengan menggunakan aplikasi chatting online dengan isi pesan seperti bahasa alami. Gambar 4.Prinsip kerja HomeChat C. Teknologi Penunjang HomeChat 1. Identification schemes 2. Connectivity 3. Power management 4. Sensors 5. Security 6. Analytics 7. Storage D. Pengembang Teknologi HomeChat Aplikasi HomeChat yang sedang berkembang di pasar indusri sekarang dipelopori oleh merk dagang perangkat elektronik yaitu LG. Contoh perangkat rumah tangga yang dipasarkan adalah kulkas, pendingin udara, kompor listrik, dan mesin cuci. Gambar 5. LG HomeChat (sumber: www.lghomechat.com) VI. KESIMPULAN DAN SARAN Implementasi IoT yang semakin beragam di segala bidang mengakibatkan kemudahan kerja manusia. Teknologi smarthome pada masa kini masih bersifat pesan teks. Penulis mengharapkan perkembangan teknologi IoT pada smarthome ke depannya dapat lebih memungkinkan komunikasi yang interaktif antara perangkat smarthome dengan manusia seperti layaknya komunikasi antar manusia. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan penelitian yang lebih mendalam terhadap pemrosesan bahasa alami kepada mesin atau perangkat smarthome.
  • 4. REFERENCES [1] J. Gubbi, R. Buyya, S. Marusic, and M. Palaniswami, Internet of Things (IoT): A vision, architectural elements, and future directions, Futur. Gener. Comput. Syst., vol. 29, no. 7, pp. 16451660, Sep. 2013 [2] Marco Casini, Internet of things for energy efficiensy of buildings, http://architecture.scientific-journal.com/toc/volume- 2.html [3] Gartner, Forecast: The Internet of Things, Worldwide, 2013, 2013 [4] http://internetofthings.or.id/internet-of-things-itu-seperti- apa-dan-bagaimana/ [5] Floerkemeier, Christian et al.The Internet of Things. Switzerland.Springer. [6] T.Kramp et al. Enabling Things to Talk: Designing IoT solution with the IoT Architectural Reference Model. Springer.2011 [7] Evans,Dave. The Internet of Things :How the Next Evolution of the Internet Is Changing Everything.Cisco IBSG:2011 [8] Nathaniel, Richard. Internet of Things dan Embedded System. Jakarta.2014