Dokumen tersebut membahas tentang Kajian Dampak Sosial (Social Impact Assessment/SIA) yang meliputi proses analisis dan pengelolaan dampak sosial dari suatu proyek, baik dampak positif maupun negatif. SIA terdiri dari dua tahapan yaitu Penilaian Awal Dampak Sosial (Initial Social Impact Assessment/ISIA) untuk memahami kelayakan sosial proyek, dan Penilaian Luas Dampak Sosial (Comprehensive Social Impact Assessment/CSIA) unt
Dokumen ini memberikan panduan untuk mengidentifikasi isu-isu strategis yang tepat dalam perumusan prioritas pembangunan. Langkah-langkah yang dijelaskan meliputi analisis kondisi internal dan eksternal, identifikasi permasalahan pelayanan, penentuan faktor penghambat dan pendorong, serta penilaian isu-isu strategis menggunakan metode pembobotan berdasarkan kriteria tertentu. Tujuannya agar isu-isu yang diidentifikasi se
Dokumen tersebut membahas proyeksi kebutuhan air bersih di suatu kota untuk 20 tahun ke depan dengan mempertimbangkan proyeksi jumlah penduduk, kebutuhan air domestik dan non-domestik, serta metode proyeksi penduduk untuk menentukan kebutuhan air di masa mendatang.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menyediakan akses air minum dan sanitasi yang layak bagi seluruh penduduk pada tahun 2024 melalui program Pamsimas. Program ini dijalankan secara berbasis masyarakat dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sarana air minum dan sanitasi. Kemendagri, Kemendesa PDTT, KemenPUPR dan kementerian lain bekerja sama dalam melaksanakan program ini sesuai tugas masing-masing
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
Ìý
Pedoman ini memberikan panduan penyusunan studi kelayakan pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM). Studi kelayakan bertujuan menilai kelayakan teknis, lingkungan, sosial, ekonomi, dan kelembagaan suatu proyek SPAM. Pedoman ini menjelaskan ruang lingkup, acuan hukum, jenis studi kelayakan, muatan studi, survei yang dibutuhkan, serta tata cara penyusunannya.
Standar ini mengatur tentang tata cara perencanaan unit paket instalasi pengolahan air yang mencakup kriteria perencanaan, kapasitas instalasi, unit operasi, dan persyaratan lainnya untuk menghasilkan unit paket instalasi pengolahan air yang optimal dengan kapasitas hingga 50 L/detik.
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
Ìý
Pedoman ini membahas penyusunan perencanaan teknis pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM), mencakup ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, muatan perencanaan teknis, tenaga ahli penyusunan, tata cara penyusunan per komponen SPAM, keluaran perencanaan teknis, survei-survei yang dibutuhkan, serta tata cara perancangan anggaran biaya.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan jaringan pipa penyaluran air buangan, mulai dari parameter-parameter yang mempengaruhi perhitungan debit air buangan, persamaan untuk menghitung debit rata-rata, puncak, dan desain, serta syarat-syarat pengaliran air buangan seperti kecepatan aliran minimum dan maksimum.
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretYahya M Aji
Ìý
Metode Storet merupakan salah satu metode untuk menentukan status mutu air, yang tentunya mengacu pada baku mutu yang sesuai dengan peruntukannya. Materi mata kuliah pengolahan kualitas air.
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Ìý
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Kajian penetapan sempadan sungai bertujuan untuk menetapkan batas wilayah sempadan sungai sesuai ketentuan PP 38/2011. Kajian ini melibatkan tim teknis dan masyarakat untuk menganalisis aspek geomorfologi, sosial budaya, dan aksesibilitas guna melindungi fungsi sungai secara berkelanjutan.
Pembangunan kawasan perdesaan bertujuan untuk mempercepat peningkatan kualitas pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat desa melalui kerjasama antardesa. Tata kelola pembangunan kawasan perdesaan melibatkan pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat desa dalam perencanaan dan pelaksanaan berdasarkan rencana pembangunan kawasan perdesaan.
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
Ìý
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Lingkungan hidup di indonesia mempunyai sebuah sistem yang meliputi lingkungan sosial, lingkungan alam, lingkungan buatan dari ke tiga sistem tersebut saling berkaitan atau saling mempengaruai atara satu sistem dengan sistem yang lainya. Ketahanan dai masing-masing subsitem akan berpengaruh pada kondisi keseimbangan lingkungan hidup itu sendiri. Demi ntuk menjamin kelangsungan lingkungan hidup kondisi inilah yang perlu di jaga dengan tujuan mampu memberikan peningkatan kualitas kehidupan semua makhluk yang ada di dalamnya.
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanJoy Irman
Ìý
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman di Indonesia. Ada 5 kebijakan utama yaitu peningkatan akses prasarana dan sarana air limbah, peningkatan peran masyarakat dan swasta, pengembangan peraturan, penguatan lembaga pengelola, dan peningkatan sumber pendanaan. Strateginya meliputi peningkatan akses masyarakat, perubahan perilaku, partisipasi swasta, penyusun
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...Adelina Hutauruk
Ìý
Permenkes No.32 tahun 2017 ini mencabut Permenkes No.416 tahun 1990 ttg Persyaratan Air (Air Bersih); Permenkes No. 61 tahun 1991 dan permenkes No.8tahun 2014 ttg SPA (sebagian)
Tahapan pengembangan masyarakat meliputi 6 tahap yaitu persiapan, assessment, perencanaan program, formulasi rencana aksi, pelaksanaan program, dan evaluasi. Tahap assessment digunakan untuk mengidentifikasi masalah dan potensi masyarakat melalui wawancara dan FGD. Pada tahap perencanaan program, alternatif program dibahas dengan masyarakat untuk mengatasi masalah.
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahanJoy Irman
Ìý
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pengelolaan persampahan di Indonesia dengan sasaran membersihkan lingkungan kota, mengurangi sampah sebesar 20%, meningkatkan cakupan pelayanan kepada 60% penduduk, meningkatkan kualitas TPA menjadi sanitary landfill, dan meningkatkan kinerja lembaga pengelola persampahan. Strateginya meliputi peningkatan kesadaran masyarakat akan 3R, meningkatkan peran masyarakat dan sw
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...Muhamad Imam Khairy
Ìý
Standar ini menjelaskan cara pengujian kadar nitrogen dioksida (NO2) di udara ambien menggunakan metode Griess Saltzman dan spektrofotometer. Meliputi cara pengambilan sampel, persiapan larutan standar dan penjerap, pengujian sampel, serta perhitungan konsentrasi NO2. Standar ini digunakan untuk memastikan akurasi dan konsistensi hasil pengujian kadar NO2 di udara.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan lingkungan pemukiman. Tiga aspek utama yang dibahas adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas lingkungan pemukiman, persyaratan lingkungan pemukiman yang sehat, dan upaya-upaya untuk menjamin kesehatan di lingkungan pemukiman.
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
Ìý
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Buku Putih Sanitasi - 3-4 Studi Data Primer (non-EHRA)infosanitasi
Ìý
Kajian Peran Serta Masyarakat memberikan gambaran program dan kegiatan sanitasi yang melibatkan masyarakat, khususnya yang sensitif terhadap gender dan kemiskinan. Kajian ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi dari berbagai pihak terkait seperti dinas, LSM, kelurahan, dan swasta guna menyusun input untuk Buku Putih Sanitasi.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan jaringan pipa penyaluran air buangan, mulai dari parameter-parameter yang mempengaruhi perhitungan debit air buangan, persamaan untuk menghitung debit rata-rata, puncak, dan desain, serta syarat-syarat pengaliran air buangan seperti kecepatan aliran minimum dan maksimum.
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretYahya M Aji
Ìý
Metode Storet merupakan salah satu metode untuk menentukan status mutu air, yang tentunya mengacu pada baku mutu yang sesuai dengan peruntukannya. Materi mata kuliah pengolahan kualitas air.
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Ìý
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Kajian penetapan sempadan sungai bertujuan untuk menetapkan batas wilayah sempadan sungai sesuai ketentuan PP 38/2011. Kajian ini melibatkan tim teknis dan masyarakat untuk menganalisis aspek geomorfologi, sosial budaya, dan aksesibilitas guna melindungi fungsi sungai secara berkelanjutan.
Pembangunan kawasan perdesaan bertujuan untuk mempercepat peningkatan kualitas pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat desa melalui kerjasama antardesa. Tata kelola pembangunan kawasan perdesaan melibatkan pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat desa dalam perencanaan dan pelaksanaan berdasarkan rencana pembangunan kawasan perdesaan.
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
Ìý
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Lingkungan hidup di indonesia mempunyai sebuah sistem yang meliputi lingkungan sosial, lingkungan alam, lingkungan buatan dari ke tiga sistem tersebut saling berkaitan atau saling mempengaruai atara satu sistem dengan sistem yang lainya. Ketahanan dai masing-masing subsitem akan berpengaruh pada kondisi keseimbangan lingkungan hidup itu sendiri. Demi ntuk menjamin kelangsungan lingkungan hidup kondisi inilah yang perlu di jaga dengan tujuan mampu memberikan peningkatan kualitas kehidupan semua makhluk yang ada di dalamnya.
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanJoy Irman
Ìý
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman di Indonesia. Ada 5 kebijakan utama yaitu peningkatan akses prasarana dan sarana air limbah, peningkatan peran masyarakat dan swasta, pengembangan peraturan, penguatan lembaga pengelola, dan peningkatan sumber pendanaan. Strateginya meliputi peningkatan akses masyarakat, perubahan perilaku, partisipasi swasta, penyusun
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...Adelina Hutauruk
Ìý
Permenkes No.32 tahun 2017 ini mencabut Permenkes No.416 tahun 1990 ttg Persyaratan Air (Air Bersih); Permenkes No. 61 tahun 1991 dan permenkes No.8tahun 2014 ttg SPA (sebagian)
Tahapan pengembangan masyarakat meliputi 6 tahap yaitu persiapan, assessment, perencanaan program, formulasi rencana aksi, pelaksanaan program, dan evaluasi. Tahap assessment digunakan untuk mengidentifikasi masalah dan potensi masyarakat melalui wawancara dan FGD. Pada tahap perencanaan program, alternatif program dibahas dengan masyarakat untuk mengatasi masalah.
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahanJoy Irman
Ìý
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pengelolaan persampahan di Indonesia dengan sasaran membersihkan lingkungan kota, mengurangi sampah sebesar 20%, meningkatkan cakupan pelayanan kepada 60% penduduk, meningkatkan kualitas TPA menjadi sanitary landfill, dan meningkatkan kinerja lembaga pengelola persampahan. Strateginya meliputi peningkatan kesadaran masyarakat akan 3R, meningkatkan peran masyarakat dan sw
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...Muhamad Imam Khairy
Ìý
Standar ini menjelaskan cara pengujian kadar nitrogen dioksida (NO2) di udara ambien menggunakan metode Griess Saltzman dan spektrofotometer. Meliputi cara pengambilan sampel, persiapan larutan standar dan penjerap, pengujian sampel, serta perhitungan konsentrasi NO2. Standar ini digunakan untuk memastikan akurasi dan konsistensi hasil pengujian kadar NO2 di udara.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan lingkungan pemukiman. Tiga aspek utama yang dibahas adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas lingkungan pemukiman, persyaratan lingkungan pemukiman yang sehat, dan upaya-upaya untuk menjamin kesehatan di lingkungan pemukiman.
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
Ìý
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Buku Putih Sanitasi - 3-4 Studi Data Primer (non-EHRA)infosanitasi
Ìý
Kajian Peran Serta Masyarakat memberikan gambaran program dan kegiatan sanitasi yang melibatkan masyarakat, khususnya yang sensitif terhadap gender dan kemiskinan. Kajian ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi dari berbagai pihak terkait seperti dinas, LSM, kelurahan, dan swasta guna menyusun input untuk Buku Putih Sanitasi.
Dokumen tersebut menganalisis masyarakat sipil (MS) dengan empat dimensi: struktur, lingkungan, nilai, dan dampak. Dimensi struktur menilai partisipasi warga, organisasi, dan sumber daya MS. Dimensi lingkungan menilai dukungan politik, ekonomi, dan hukum bagi MS. Dimensi nilai menilai promosi demokrasi, hak asasi, dan lingkungan oleh MS. Dimensi dampak menilai pengaruh MS terhadap kebij
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...Raja Matridi Aeksalo
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan internal dan eksternal sistem politik, struktur dan fungsi sistem politik, serta pendekatan dan kapabilitas sistem politik. Dibahas mengenai unsur-unsur lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi sistem politik, struktur infrastruktur dan suprastruktur politik, serta fungsi-fungsi sistem politik dalam konteks pengambilan keputusan. Juga dibahas mengenai pendekatan tradisional, behavioral, dan
Dokumen tersebut membahas tanggung jawab sosial berbagai pemangku kepentingan terkait industri hulu migas, termasuk industri hulu migas sendiri, pemerintah, pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, media massa, dan akademisi. Dokumen tersebut juga membahas berbagai pedoman tanggung jawab sosial seperti ISO 26000, GRI, dan IPIECA yang dapat dijadikan acuan oleh berbagai pemangku kepentingan
Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Mas...SCBFWM
Ìý
Proyek pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) melibatkan berbagai pihak untuk meningkatkan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Namun, partisipasi perempuan masih rendah. Laporan ini menganalisis kondisi gender dalam proyek tersebut dan merekomendasikan strategi untuk meningkatkan kesetaraan gender, seperti menargetkan perempuan dalam kegiatan komunitas dan melibatkan lembaga perempuan.
Analisis Jaringan Sosial untuk Studi Ekonomi Politik Intervensi Komoditas Per...CIFOR-ICRAF
Ìý
Presentation by Sonya Dyah, Herry Purnomo, Qori Pebrial Ilham, Durrah Hayati, Made Sanjaya, Dyah Puspitaloka, Sonya Dewi, at TRADE Hub Training Series, on 7 Nov 2020
BUKU SILVIKULTUR POHON DI PERKOTAAN, PENERBIT SELAT MEDIAkukuhsungkawa68
Ìý
Pohon menyediakan sejumlah manfaat penting dalam konteks
perkotaan, termasuk penyerapan polutan udara, penyediaan oksigen,
pengurangan suhu udara melalui peneduh dan evaporasi, serta
peningkatan estetika dan kesejahteraan psikologis penduduk. Untuk
mengoptimalkan manfaat ini, diperlukan pemahaman mendalam tentang
silvikultur pohon di perkotaan - ilmu yang mempelajari penanaman,
perawatan, dan pengelolaan pohon dalam konteks perkotaan. Para
perencana kota dan pejabat berwenang harus memahami prinsipprinsip silvikultur perkotaan untuk mengintegrasikan ruang terbuka
hijau secara efektif dalam perencanaan dan pengembangan kota.
Keterlibatan masyarakat dalam silvikultur pohon di perkotaan juga
merupakan aspek penting yang tidak boleh diabaikan. Pendidikan dan
partisipasi publik dalam pengelolaan ruang hijau dapat meningkatkan
kesadaran dan apresiasi terhadap manfaat pohon, serta mendorong perawatan dan perlindungan pohon di lingkungan perkotaan. Inovasi
dan teknologi baru menawarkan peluang besar untuk meningkatkan
praktik silvikultur perkotaan, seperti penggunaan sistem informasi
geografis untuk pemetaan kanopi pohon dan pengembangan varietas
pohon yang lebih tahan terhadap stres lingkungan perkotaan.
Kerja sama antar lembaga dan sektor sangat penting dalam
mencapai tujuan silvikultur perkotaan yang berkelanjutan. Kemitraan
antara pemerintah kota, lembaga penelitian, sektor swasta, dan
komunitas lokal dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan, sumber
daya, dan praktik terbaik. Visi masa depan silvikultur pohon di
perkotaan harus mencakup pendekatan yang lebih adaptif dan inklusif,
mempertimbangkan dampak perubahan iklim dan kebutuhan sosial
yang beragam. Buku ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
mendalam tentang tantangan, peluang, dan strategi terkait dengan
silvikultur pohon di perkotaan, serta menginspirasi pembaca untuk
berkontribusi dalam menciptakan kota-kota yang lebih hijau, sehat,
dan berkelanjutan.
2. DESKRIPSI
ï‚¢ SIA (Kajian dampak sosial) merupakan bidang penelitian dan
praktik, atau paradigma yang terdiri dari bagian pengetahuan,
teknik, dan nilai-nilai.
ï‚¢ Penilaian dampak sosial meliputi proses analisis, monitoring, dan
pengelolaan konsekuensi sosial yang dimaksudkan dan tidak
diinginkan baik positif maupun negatif, intervensi yang
direncanakan (kebijakkan, program, rencana, project) dan setiap
proses perubahan sosial oleh orang-orang yang ikut terkena
dampak dari kegiatan operasional perusahaan.
ï‚¢ Tujuan utama adalah membawa lingkungan biofisik dan manusia
lebih lestari dan adil.
November15,2018
3. FASE STUDI
ï‚¢ Penialaian Dampak Sosial Awal / Initial Social
Impact Assessment (ISIA)
ï‚— Dilaksanakan pada saat perencanaan kegiatan operasional
perusahaan
ï‚— Untuk memahami kelayakan sosial kegiatan perusahaan
ï‚— Sebagai Term Of Reference CSIA
ï‚¢ Penilaian Luas Dampak Sosial / Comprehensive
Social Impact Assessment (CSIA)
ï‚— Dilaksanakan setelah kelayakan sosial dicapai atau
kegiatan operasional perusahaan dinilai layak dari sudut
pandang yang teridentifikasi ISIA
November15,2018
4. ISIA (INITIAL SOCIAL IMPACT ASSESSMENT)
PENILAIAN AWAL DAMPAK SOSIAL
1. Informasi dasar tentang fitur geografis, demografis, sosial, budaya,
politik, psikologis dan ekonomi masyarakat yang terkena dampak
dari kegiatan perusahaan
ï‚— Lokasi geografis
ï‚— Landscape dan penggunaan lahan karakteristik daerah yang bersangkutan
ï‚— Profil demografis singkat
ï‚— Nutrisi, kesehatan, kebersihan, profil morbiditas dan beban penyakit termasuk cacat fisik
dan mental
ï‚— Komposisi sosial (suku, agama, bahasa, dll)
ï‚— Situasi kontak dan tingkat interkasi; hubungan antar-masyarakat dan disparitas
ï‚— Fitur budaya yang mendefenisikan masyarakat/komunitas
ï‚— Profil kedekatan inter-komunitas; jaringan budaya dan agama
ï‚— Distribusi politik dan kelembagaan kekuasaan dan otoritas ditingkat lokal (perangkat desa,
kecamatan, dll)
ï‚— Peran suku, kelompok perusahaan, kelompok masyarakat lainnya
ï‚— Kegiatan ekonomi yang bergantung pada sumber daya alam
ï‚— Tingkat ekonomi antar ketergantungan
ï‚— Mode pertukaran barang dan jasa
ï‚— Bank dan sumber kredit
November15,2018
5. 2. Mengidentifikasi area potensial yang terkena dampak kegiatan
perusahaan
ï‚— Adanya potensi dan kendala alternatif sumber mata pencaharian
ï‚— Peluang ekonomi dan ketidaksetaraan
ï‚— Fasilitas pendidikan dan tingkat keterampilan
ï‚— Jaringan kelembagaan sosial
ï‚— Identifikasi berbasis masyarakat
ï‚— Infrastruktur masyarakat (kantor desa, pasokan air, jalan TPU, dll)
ï‚— Kelainan jiwa dan gangguan mental
ï‚— Urbanisasi, Transmigrasi
ï‚— Kerusakan lingkungan, perubahan kepemilikan dan pemanfaatan sumber
daya alam yang dirasakan oleh masyarakat di dalam dan sekitar area
perusahaan
3. Interaksi Pemerintah dan Lembaga Non Pemerintah
ï‚— Skema kesejahteraan sosial dari Pemerintah yang mempengaruhi
kesejahteraan keluarga dan peran LSM (jika ada) dalam skema
kesejahteraan dan pembangunan yang dilakukan di daerah sekitar
perusahaan
ï‚— Skema perkembangan lain (jika ada) serta dampak skema tersebut
November15,2018
6. 4. Mengidentifikasi resiko kemiskinan, hal ini diperlukan untuk
mengidentifikasi kemungkinan dampak kegiatan perusahaan yang
merugikan
ï‚— Kepemilikan tanah
ï‚— Pengangguran
ï‚— Tunawisma
ï‚— Marjinalisasi
ï‚— Ketahanan pangan
ï‚— Peningkatan morbiditas dan mortalitas
ï‚— Hilangnya akses ke properti/fasilitas umum
ï‚— Hilangnya sumber daya budaya
ï‚— Kehilangan kepercayaan keseluruhan
ï‚— Hilangnya sistem pengetahuan tradisional
ï‚— Gangguan hubungan interpersonal/antar komunitas
ï‚— Kehilangan pendidikan formal
November15,2018
7. 5. Mengidentifikasi orang yang terkena dampak secara tidak langsung
(pengrajin, buruh musiman, buruh upah harian, rekanan, mitra bina
lokal, dll)
6. Profil singkat dari wilayah dipersiapkan dengan refrensi khusus
untuk potensi pertumbuhan atau degradasi
7. Merekomendasikan langkah-langkah mitigasi. Tindakan ini perlu
disarankan untuk meminimalkan dampak merugikan dari kegiatan
perusahaan termasuk memulihkan/meningkatkan sumber daya,
memperbesar ruang lingkup untuk tanah/lahan dan meminimalkan
intensitas perpindahan
8. Mengidentifikansi perubahan LSM, kelompok relawan, aktivis sosial
dan aktor lainnya yang aktif di daerah kegiatan perusahaan karena
merekan memainkan peran penting ditengah masyarakat
9. Merekomendasikan ‘pendekatan partisipatif’ pada orang-orang yang
terkena dampak dan para pemangku kepentingan lainnya
(stakeholders) untuk menyoroti keperihatinan mereka, kekecewaan,
harapan dan aspirasi
10. Merekomendasikan mekanisme kelembagaan dalam kerjasama
antar masyarakat dengan perusahaan
November15,2018
8. 11. Sumber informasi dan data
ï‚— Sumber primer
ï‚¢ Difokuskan kepada kelompok diskusi dan pertemuan dengan orang-orang yang
terkena dampak dan para stakeholders
ï‚— Sumber sekunder
ï‚¢ Data sensus
ï‚¢ Data dari pemerintah kabupaten
ï‚¢ Catatan tanah tentang sejarah, transaksi, hak dan praktek adat
ï‚¢ Peraturan desa
ï‚¢ Tulisan ahli, tokoh masyarakat dan publikasi penelitian
ï‚¢ Catatan administrasi dan pribadi lainnya
ï‚¢ Media: cetak dan elektronik
ï‚¢ Data orang tak bertanah dan praktik ekonomi mereka
12. Metode
ï‚— Diskusi yang difokuskan terhadap kelompok masyarakat
ï‚— Survey opini dan tingkat kepuasan masyarakat
November15,2018
9. CSIA (COMPREHENSIVE IMPACT ASSESSMENT)
PENILAIAN LUAS DAMPAK SOSIAL
1 s/d 6 sama dengan ISIA
7. Rencana Mitigasi
8. Sumber Data & Informasi
a. Sumber Primer
- Survey sosio-demografis (identifikasi kelompok sasaran dan daerah terdampak,
penduduk yang terkena dampak kegiatan perusahaan berdasarkan data/informasi
demografi yang terdiri dari usia dan jenis kelamin, pengumpulan informasi terhadap
tingkat dan sumber pendapatan dan pengeluaran, identifikasi tingkat kedudukan sosial
dan akses ke sumber pendapatan)
- Survey sosial-budaya (memeriksa sistem dukungan sosial dalam kegiatan perusahaan
dalam bentuk dukungan kelembagaan masyarakat terkait; menilai peran perinsip-
perinsip seperti kekerabatan, linkungan, tradisi umum budaya dalam mempertahankan
struktur masyarakat dan membuat estimasi berapa banyak dari prinsip-prinsip berfungsi
terpengaruh oleh kegiatan perusahaan)
- Kesehatan dalam rumah tangga dan survey gizi (kumpulan informasi tentang
kesehatan termasuk gizi dan profil sanitasi rumah tangga pada pada daerah yang
terdampak)
- Studi kasus
- Wawancara (orang berpengetahuan dan stakeholders perusahaan
- Diskusi kelompok terfokus (untuk merancang dan menilai pandangan terhadap
kegiatan operasional perusahaan serta program yang akan dilaksanakan)
November15,2018
10. b. Sumber Sekunder
- Data sensus
- Data dari Pemerintah Kabupaten
- Catatan/Sejarah tanah, termasuk catatan transaksi tanah; hak dan praktek adat
- Peraturan Desa
- Tulisan ahli, tokoh masyarakat dan publikasi penelitian
- Media cetak dan elektronik
- Data orang tak bertanah dan praktik ekonomi mereka
November15,2018